UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARUTAN ASAM BASA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA 1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

  1. Agus Sri Mulyono

Guru SMA Negeri 1 Tengaran

 

ABSTRAK

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam belajar larutan asam basa dengan menggunakan metode project based learning. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, dimana masing-masing siklus tediri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan dari tiap siklus, peserta didik dikelompokkan. Dari masing-masing kelompok melakukan percobaan menanam biji kacang hijau dengan menggunakan berbagai macam air yang telah ditentukan oleh guru. Hasil percobaan di buat laporan dan kemudian dipresentasikan. Hasil belajar peserta didik dibagi menjadi 3 aspek, yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor. Pada siklus I hasil belajar ranah afektif nilai rata-rata mencapai 75 dalam kategori cukup dan siklus II rata-rata 81 dalam kategori tinggi. Untuk hasil belajar ranah kognitif, pada siklus I nilai rata-rata 67 dengan kategori kurang dan siklus II nilai rata-rata 80,8 dalam baik. Untuk hasil belajar ranah psikomotor, pada siklus I nilai rata-rata 74,7 dengan kategori cukup dan sikus II nilai rata-rata 82 dengan kategori baik.

Kata kunci: Hasil Belajar, PBL

 

Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan permasalahan rendahnya hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA I SMA Negeri I Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 yang dilatarbelakangi oleh penerapan metode pembelajaran yang guru gunakan kurang sesuai dengan materi larutan asam basa. Pada awal pembelajaran, guru menerapkan sebuah metode pembelajaran konvensional yaitu diskusi informasi yang membuat peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sikap pasif dari sebagaian besar peserta didik ini disebabkan karena peserta didik merasa kebingungan dan kesulitan dalam menyebutkan zat atau senyawa-senyawa asam basa beserta sifatnya.

Adanya sikap yang kurang aktif dan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, maka hasil belajar dari peserta didik belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil tes dari ranah kognitif yang dilakukan oleh guru, dari 30 peserta didik yang ada di kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran ini hanya terdapat 2 orang atau 6,7% yang memperoleh nilai KKM (70). Nilai yang diperolehnya juga masih tergolong dalam kategori cukup. Selebihnya peserta didik yaitu 28 orang atau 93,3% masih memperoleh nilai di bawah KKM.

Berdasarkan pada masalah tersebut, guru kimia yang sekaligus sebagai peneliti melakukan tindakan sebuah perubahan dalam sebuah pembelajaran. Perubahan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didiknya dalam belajar larutan asam basa, sehingga hasil akhir dari pembelajaran ini peserta didik dapat menjelaskan teori tentang proses larutan asam basa. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek atau sering disebut dengan istilah project based learning.

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses pembelajaran larutan asam basa dengan menggunakan metode project based learning yang berlangsung di kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020? Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 belajar larutan asam basa dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning baik secara ranah kognitif maupun ranah psikomotor?

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam materi larutan asam basa melalui penerapan metode project based learning. Dengan mengganti metode pembelajaran project based learning ini diharapkan hasil belajar baik ranah kognitif maupun ranah prikomotor peserta didik dapat meningkat dan mencapai nilai dalam kategori baik serta ranah afektif dalam kategori tinggi.

Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning termasuk sebagai penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dalam tiap siklusnya, pembelajaran dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada tindakan pelaksanaan ini baik siklus I dan siklus II, pembelajaran menggunakan metode project based learning meliputi 6 tahapan yaitu penentuan proyek, perancangan proyek, penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyampaian hasil kegiatan dan evaluasi proses serta hasil kegiatan. Pelaksanakan penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Februari sampai bulan April 2020 di kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti melalui 2 cara yaitu observasi dan tes tertulis (pelaporan dan menjawab soal-soal). Teknik pengumpulan data dengan cara observasi ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah psikomotor dan ranmah afektif dengan cara peneliti mengamati sikap masing-masing peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga selesai pembelajaran. Observasi dilakukan dengan cara mengisi jurnal atau angket, yang lebih ditekankan pada saat peserta didik melakukan praktikum dan presentasi. Pengumpulan data dengan cara tes dilakukan pada akhir pembelajaran dan dilakukan secara tertulis serta pengumpulan laporan praktikum. Pengumpulan data dengan cara tes terulis atau peserta didik mengerjakan soal ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar dari segi ranah kognitif. Sedangkan pengumpulan laporan praktikum digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik dari ranah afektif.

Untuk data yang sudah terkumpul baik dari ranah afektif, ranah psikomotor dan ranah kognitif tersebut, kemudian dilakukan analisis oleh peneliti. Ranah kognitif dan ranah psikomotor dapat dianalisis dengan cara menghitung hasil belajar peserta didik dengan menyesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menentukan kriteria ketuntas dalam materi larutan asam basa yaitu 70 sesuai dengan KKM. Untuk kriteria penilaian dari ranah kognitif dan ranah psikomotor yaitu dengan rentang nilai dari 90-100 dikategorikan dalam kriteria amat baik, 80-89 kategori baik, 70-79 dalam kategori cukup, dan nilai  69 tergolong dalam kategori kurang. Untuk ranah afektif mempunyai kriteria penilaian adalah kategori tinggi dengan nilai ≥ 81, kategori sedang dengan rentang nilai 76-80, kategori rendah dengan rentang nilai 70-75, dan nilai kurang dengan nilai ≥ 69.

Indikator yang hendak dicapai dari penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning adalah untuk mengingkat hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA SMP Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam materi larutan asam basa. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila (1) pelaksanaan pembelajaran atau hasil belajar dari ranah afektif dalam kategori tinggi, (2) hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif dalam kategori minimal baik, (3) hasil belajar peserta didik dalam ranah psikomotor mencapai juga dalam kategori minimal baik.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi Kondisi Awal

Pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus dilakukan dengan metode konvensional. Penilaian hanya dilakukan dengan cara peserta didik mengerjakan soal-soal. Hasil belajar dari kondisi awal pada ranah kognitif dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Kondisi Awal

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Amat Baik 90 – 100 0 0  

 

51,67

(Kategori Kurang)

Baik 80 – 89 0 0
Cukup 70 -79 2 6,7%
Kurang ≥ 69 28 93,3%
TOTAL 30 100

 

Pembelajaran kondisi awal dinyatakan belum tuntas karena dari 30 peserta didik yang ada, yang dinyatakan tuntas baru 2 orang, selebihnya masih memperoleh nilai dibawah KKM. Oleh karena itu, nilai rata-rata pada kondisi awal hanya mencapai 51,67 dengan kategori kurang.

Deskripsi Siklus I

Hasil belajar siklus I dari ranah Afektif

Tabel 2. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada Siklus I

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Tinggi 81 – 100 0 0  

 

75%

(Kategori Rendah)

Sedang 76 – 80 15 50%
Rendah 70 -75 13 43,3%
Kurang ≥ 69 2 6,7%
TOTAL 30 100

 

Hasil belajar peserta didik dalam ranah afektif pada siklus I masih dalam kategori rendah. Selain itu masih terdapat 2 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM dan 43,3% memperoleh nilai rendah.

Hasil belajar pada siklus I dari ranah kognitif dapat dilihat pada tabel berikut.

 

 

 

 

 

Tabel 3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Siklus I

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Amat Baik 90 – 100 0 0  

 

67

(Kategori Kurang)

Baik 80 – 89 4 13,3%
Cukup 70 -79 9 30%
Kurang ≥ 69 17 56,7%
TOTAL 30 100

 

Hasil belajar pada ranah kognitif masih tergolong dalam kategori kurang karena nilai rata-rata yang diperoleh hanya 67. Hasil belajar peserta didik 56,7% masih di bawah KKM.

Hasil belajar siklus I dari ranah Psikomotor

Tabel 4. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Pada Siklus I

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Amat Baik 90 – 100 0 0  

 

74,7%

(Kategori Cukup)

Baik 80 – 89 6 20%
Cukup 70 -79 20 66,7%
Kurang ≥ 69 4 13,3%
TOTAL 30 100

 

Hasil belajar pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan oleh peneliti, karena masih terdapat beberapa peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM dari ketiga aspek ranah penilaian. Selain itu, hasil akhir dari pembelajaran juga belum sesuai dengan indikator yang sudah dibuat oleh peneliti.

Deskripsi Siklus II

Hasil belajar ranah afektif pada siklus II

Tabel 5. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada Siklus II

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Tinggi 81 – 100 9 30%  

 

80,9

(Kategori Tinggi)

Sedang 76 – 80 21 70%
Rendah 70 -75 0 0
Kurang ≥ 69 0 0
TOTAL 30 100

 

Pelaksanaan pembelajaran siklus II telah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam ranah afektif. Nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 80,9 dengan kategori tinggi.

Hasil belajar ranah kognitif pada siklus II

Tabel 6. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Siklus II

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Amat Baik 90 – 100 2 6,7%  

 

80,8

(Kategori Baik)

Baik 80 – 89 15 50%
Cukup 70 -79 13 43,3%
Kurang ≥ 69 0 0
TOTAL 30 100

 

Hasil belajar ranah kognitif sudah mencapai hasil yang diinginkan oleh peneliti yaitu dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 80,8. Semua peserta didik memperoleh nilai tuntas.

Hasil belajar ranah psikomotor pada siklus II

Tabel 7. Hasil Belajar Ranah Psikomotor Pada Siklus II

Kategori Rentang Nilai Jumlah Prosentase Rata-rata
Amat Baik 90 – 100 4 13,3%  

 

82%

(Kategori Baik)

Baik 80 – 89 11 36,7%
Cukup 70 -79 15 50%
Kurang ≥ 69 0  
TOTAL 30 100

 

Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai target yang diinginkan oleh peneliti. Pada tiap ranah penilian sudah tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Hasil akhirnya juga sudah sesuai dengan diharapkan yaitu dalam kategori minimal baik untuk ranah kognitif dan psikomotor serta kategori tinggi untuk penilaian ranah afektif.

Pembahasan

Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal pada materi larutan asam basa di kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan metode konvensional, belum bisa meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini terjadi karena peserta didik mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar. Pada kondisi awal ini hasil belajar dari peserta didik dikategorikan dalam kriteria sangat rendah. Oleh karena masalah tersebut, peneliti yang sekaligus sebagai guru kimia mengganti metode konvensional tersebut dengan menggunakan metode project based learning.

Pelaksanaan pembelajaran larutan asam basa dengan menggunakan metode project based learning dilakukan dengan 2 siklus. Pada masing-masing siklus peserta didik dikelompokan untuk melakukan percobaan tentang biji kacang hijau yang ditanam dengan menggunakan berbagai macam air ( air hujan yang diambil dari daerah perkotaan, air hujan yang diambil dari daerah area pabrik, air hujan yang diambil dari daerah pedesaan/sawah, air sungai dan air galon). Adapun pelaksanaan pembelajarannya yaitu menentukan proyek, perancangan proyek, penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyampaian hasil kegiatan, dan evaluasi proses serta hasil kegiatan. Langkah-langkah pembelajaran ini dilakukan pada tiap siklus dan juga dilakukan observasi serta penilaian baik afektif, kognitif maupun psikomotor.

Hasil penilaian dari ranah afektif, kognitif, dan psikomotor dari masing-masing siklus mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 8. Rata-Rata Hasil Belajar Dari Tiap Siklus

 

Ranah Penilaian

Rata-rata
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Afektif 75 81
Kognitif 51,7 67 80,8
Psikomotor 74,7 82

 

Berdasarkan dari tabel 8 tersebut dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dari tiap siklusnya. Pada siklus I masih terdapat beberapa peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM, sehingga pada pelaksanaan pembelajaran siklus II dirubah dengan cara lebih memfokuskan pada kinerja peserta didik. Melalui cara memfokuskan peserta didik dari kelompok 6 orang menjadi 3 orang membuat hasil belajar meningkat, dan semua peserta didik dinyatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran larutan asam basa dengan menggunakan metode project based learning. Hasilnya juga sudah sesuai dengan indikator peneliti yaitu dalam kategori baik (nilai kognitif dan psikomotor) dan tingkat tinggi (nilai afektif).

Simpulan

Pembelajaran kimia materi larutan asam basa dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan pembelajaran ini berjalan dengan baik sehingga mempermudah peserta didik dalam belajar. Penerapan metode ini juga dapat mengingkatkan hasil belajar peserta didik baik ranah kognitif maupun psikomotor dengan perolehan nilai dalam kategori baik, dan peserta didik memperoleh nilai di atas KKM secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Abdullah Sani, Ridwan. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group).

Soegeng. 2017. Dasar-dasar Penelitian: Bidang Sosial, Psikologi dan Pendidikan (edisi revisi). Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Sukardi. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanti, Lidia. 2019. Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Jakarta: PT Gramedia.