Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penerapan Metode Diskusi
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI KRADENAN 02 SEMESTER II TAHUN 2017/2018
Hesti Sanyoto
Sekolah Dasar Negeri Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Selama ini guru hanya menggunakan buku pegangan yang ada dan hanya mengandalkan metode ceramah, tanpa menggunakan media yang sesuai dengan materi. Akibatnya keaktifan, partisipasi, dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Keaktifan dan hasil belajar siswa yang rendah, khususnya pada mata pelajaran IPS merupakan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut didukung dari data ulangan harian siswa pada pelajaran IPS materi masa persiapan kemerdekaan kelas V SDN Kradenan 02 didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas, ini ditunjukkan dari 12 siswa kelas V hanya 3 siswa (25%) yang mendapat nilai di atas KKM 70 atau tuntas, sedangkan 9 siswa (75%) nilainya dibawah KKM 70. Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan satu kali pertemuan pada setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Kradenan 02. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I memperoleh skor skor 17,6 dengan kriteria baik. Pada siklus II meningkat dengan perolehan skor 22,85 dengan kriteria sangat baik. Ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 58% , siklus II meningkat menjadi 92%. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas V SDN Kradenan 02 pada mata pelajaran IPS. Saran bagi guru yaitu guru hendaknya melakukan refleksi dan revisi dalam setiap proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya,
Kata kunci: Metode diskusi, hasil belajar, IPS
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional mempunyai tujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian melalui pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi maupun masyarakat, serta mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional.
Demi tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, telah ditempuh dengan berbagai upaya oleh pemerintah. Upaya-upaya tersebut hampir mencakup seluruh komponen pendidikan seperti pengadaan buku-buku pelajaran, peningkatan kualitas guru, proses pembelajaran, pembaharuan kurikulum, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan kualitas pendidikan.
Saat ini telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi belajar yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong eksplorasi memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa (Dimyati, 2006:116).
Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik (2001:32) juga menyatakan bahwa, “untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepatâ€.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika guru mampu menciptakan kondisi belajar yang aktif, kreatif, dan mengefektifkan komunikasi interaksi guru dan siswa menggunakan metode diskusi dengan media pembelajaran yang tepat.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi dan penggunaan media belum tampak diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan guru pada saat mengajar. Guru hanya menggunakan buku pegangan yang ada dan hanya mengandalkan metode ceramah, tanpa menggunakan media yang sesuai dengan materi. Akibatnya keaktifan, partisipasi, dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Keaktifan dan hasil belajar siswa yang rendah, khususnya pada mata pelajaran IPS merupakan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut didukung dari data ulangan harian siswa pada pelajaran IPS materi masa persiapan kemerdekaan kelas V SDN Kradenan 02 didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas, ini ditunjukkan dari 12 siswa kelas V hanya 3 siswa (25%) yang mendapat nilai di atas KKM 70 atau tuntas, sedangkan 9 siswa (75%) nilainya dibawah KKM 70.
Karena rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V SDN Kradenan 02 khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial , maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradedenan 02 Semester II Tahun 2017/2018. Metode ini mampu meningkatkan kemungkinan berpikir kritis, partisipasi, demokratis, mengembangkan sikap, motivasi, dan kemampuan berbicara. Dengan menerapkan metode diskusi diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa SDN Kradenan 02 kelas V khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan pada permasalahan pokok sebagai berikut:
a. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan 02 Tahun 2017/2018 ?
b. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan 02 Tahun 2017/2018 ?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa setelah penerapan metode diskusi, dalam pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan 02 Tahun 2017/2018.
b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah penerapan metode diskusi, dalam pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan 02 Tahun 2017/2018.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bersifat teoritis maupun praktis.
Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPS melalui metode diskusi. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang metode pembelajaran.
Manfaat Praktis
Bagi Peneliti:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masukan berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode diskusi, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan mata pelajaran lain pada umunya.
Bagi siswa
a. Penggunaan metode diskusi, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kradenan 02 pada mata pelajaran IPS
b. Mendidik siswa belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-temannya
Bagi sekolah
a. Dapat digunakan untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik.
b. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pengertian Hasil Belajar
Menurut (Gagne dalam Suprijono, 2012: 5) hasil belajar berupa: (1) Informasi verbal yaitu kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; (2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah; (4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; (5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Poerwanti (2008: 7.5) hasil belajar siswa dapat diklarifikasi ke dalam tiga ranah (domain), yaitu 1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika); 2) domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional); dan 3) domain psikomotor(keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal).
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar yang sudah ditentukan setelah adanya evaluasi pembelajaran.
Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta yang memungkinkan untuk itu.
Menurut (Depdikbud, 1999:14) metode diskusi adalah suatu metode untuk memupuk keberanian anak didik untuk mengemukakan pendapat atau memberi kritikan terhadap pendapat orang lain yang dikemukakan dalam suatu forum.
Dapat disimpulkan metode diskusi adalah suatu kegiatan belajar mengajar dalam bentuk tukar pendapat dari pertanyaan-pertanyaan yang ada baik dari murid secara individual atau secara kelompok maupun dari guru sehingga diperoleh suatu kesepakatan bersama dari permasalahan yang dikaji.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Penelitian direncanakan pada minggu ketiga hari Rabu tanggal 21 Februari 2018 dan minggu keempat hari Rabu tanggal 28 februari 2018. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklusnya 2 x 35 menit (1 x Pertemuan).
Subjek Penelitian
Siswa kelas V SD Negeri Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang berjumlah 12, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 8 orang.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses pembelajaran tentang materi masa persiapan kemerdekaan dari hasil ulangan yang diperoleh dari 12 siswa kelas V hanya 3 siswa (25%) yang mendapat di atas KKM 70 atau tuntas, sedangkan 9 siswa (75%) nilainya dibawah KKM 70.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
Teknik Observasi
Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati (Poerwanti, 2008: 3.22). Instrumen observasi dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keterampilan guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas siswa yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tindakan berikutnya.
Teknik Tes
Menurut Kunandar (2010: 186) tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja dan tes uraian.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Butir Soal tes tertulis
b. Lembar Observasi, yaitu:
1) Observasi terhadap aktivitas siswa
2) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN
Deskripsi Kondisi Awal
Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 9 siswa, yang tuntas hanya 3 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar adalah 25%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dalam penguasaan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Maka peneliti perlu segera mengambil langkah untuk memperbaiki pembelajaran tersebut, agar hasil belajar siswa meningkat.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1
Pada pembelajaran IPS menggunakan metode diskusi diperoleh skor total 17,6 dan skor rata-rata 2,51 dengan kriteria Baik.
Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar IPS melalui pendekatan metode diskusi diperoleh data sebagai berikut:
Hasil Tes Formatif Siklus I
NO |
Pencapaian |
Siklus I |
1 |
Rata – rata |
64 |
2 |
Nilai terendah |
40 |
3 |
Nilai tertinggi |
90 |
4 |
Belum tuntas |
5 |
5 |
Tuntas |
7 |
Data hasil evaluasi siswa pada siklus I menunjukan hasil evaluasi atau tingkat ketuntasan siswa sebesar 58% dengan rincian 7 siswa berhasil mendapatkan nilai diatas KKM dan 5 sisanya masih belum mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa perlu di adakan tindakan kelas siklus II dikarenakan persentase ketuntasan klasikal belum mencapai standar minimal ketuntasan klasikal siswa yaitu 80%.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus II
Hal yang membedakan siklus I dengan siklus II adalah pada perencanaannya. Perencanaan siklus II didasari oleh hasil refleksi siklus I, sehingga kekurangan dan kelemahan pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. adapun hasil pelaksanaan siklus II secara terperinci sebagai berikut:
Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebenarnya hanya merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. berdasarkan analisis dan hasil refleksi serta mempertimbangkan masukan dari observer tentang kelebihan dan kekurangan pada tahap pelaksanaan siklus I. Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II menggunakan instrumen penelitian yang sama dengan instrumen penelitian yang digunakan pada siklus I. Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II yaitu:
a) Guru memberi motivasi dan perhatian khusus kepada siswa yang kurang aktif.
b) Guru menyiapkan lembar diskusi kelompok.
c) Supaya proses pembelajaran lebih lancar dan efektif guru berkeliling ke setiap kelompok untuk membumbing jalannya diskusi.
d) Siswa diberi motivasi supaya berani bertanya apabila ada materi yang belum dipahami.
e) Guru memperhatikan waktu supaya semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dan dengan waktu yang tepat.
Pelaksanaan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah diperbaiki. Pembelajaran tindakan siklus II ini merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Dalam kegiatan belajar metode dan langkah-langkah pembelajarannya sesuai dengan pelaksanaan tindakan siklus I tetapi dengan memperhatikan hasil refleksi dan juga sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat, yaitu:
a) Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi siswa, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
Guru menjelaskan materi pembelajaran masa persiapan kemerdekaan. Secara kelompok siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara mencari informasi dibuku dan berdiskusi. Guru membimbing dan memberi motivasi supaya semua siswa aktif, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kepada guru.
c) Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dibimbing oleh guru. Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Untuk tindak lanjut guru memberi tugas pekerjaan rumah dan guru menutup pelajaran dengan pesan-pesan yang disampaikan kepada siswa.
Observasi
Berdasarkan observasi langsung pada saat penelitian siklus II, maka aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode diskusi diperoleh hasil sebagai berikut:
Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
Aspek Penilaian |
Skor Perolehan |
Kategori |
|
Per indikator |
Penjumlahan |
||
Aktivitas siswa |
3,25 ≤ skor < 4 |
22 ≤ skor ≤ 28 |
Sangat baik |
2,5≤ skor < 3,25 |
16 ≤ skor <22 |
Baik |
|
1,25≤ skor < 2,5 |
12 ≤ skor <16 |
Cukup |
|
1≤ skor < 1,25 |
7 ≤ skor <12 |
Kurang |
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa, selengkapnya disajikan dalam bentuk diagram
Aktivitas siswa pada pembelajaran IPS menggunakan metode diskusi diperoleh skor total 22,85 dan skor rata-rata 3,26 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan data pada tabel di atas aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPS siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Hasil Tes Formatif Siklus II
NO |
Pencapaian |
Siklus II |
1 |
Rata – rata |
80 |
2 |
Nilai terendah |
50 |
3 |
Nilai tertinggi |
100 |
4 |
Belum tuntas |
1 |
5 |
Tuntas |
11 |
Data hasil evaluasi siswa pada siklus II menunjukan hasil evaluasi atau tingkat ketuntasan siswa sebesar 92% dengan rincian 11 siswa berhasil mendapatkan nilai diatas KKM dan 1 sisanya masih belum mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini cukup sampai pada siklus II dikarenakan persentase ketuntasan klasikal sudah mencapai standar minimal ketuntasan klasikal siswa yaitu 80%.
Refleksi
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II secara keseluruhan sudah baik dan mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. indikator aktivitas siswa dilaksanakan dengan baik sehingga kelemahan – kelemahan pada siklus II tidak begitu tampak. Berdasarkan hasil observasi siklus II, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan metode diskusi dapat meningkat. Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode diskusi memperoleh skor 22,85 dengan kriteria sangat baik dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu kriteria sangat baik dengan perolehan skor minimal 22.
b) Data hasil belajar siswa ranah kognitif yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran IPS melalui penggunaan metode diskusi menunjukkan presentase ketuntasan klasikal sebesar 92% dengan kriteria sangat tinggi sehingga telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu sekurang-kurangnya 80% dengan kriteria sangat tinggi.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Selanjutnya, hasil pengumpulan data, hasil pengamatan dan temuan-temuan selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II dijadikan dasar pembuatan laporan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
Rekapitulasi Data Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan pemaparan data hasil pelaksanaan pembelajaran IPS melalui penggunaan metode diskusi dapat disimpulkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Berikut ini rekapitulasi data hasil penelitian pra siklus, siklus I, dan Siklus II
Rekapitulasi persentase data pra siklus, siklus I, dan siklus II
No |
Sumber Data |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Hasil Belajar |
25% |
58% |
92% |
2 |
Ketrampilan guru |
– |
63% |
82% |
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil belajar siswa meningkat 33% dari pra siklus ke siklus I, meningkat 34% dari siklus I ke siklus II,dan aktivitas siswa meningkat 19% dari siklus I ke siklus II.
Hasil belajar siswa meningkat dari 25% pada pra siklus menjadi 58% pada siklus I, meningkat menjadi 92% pada siklus II dan aktivitas siswa meningkat dari 63% pada siklus I menjadi 82% pada siklus II. Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Maka, Penggunaan metode diskusi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan 02 Tahun 2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada materi masa persiapan kemerdekaan.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu diperoleh simpulan sebagai berikut:
a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan metode diskusi mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh skor 17,6 dengan kriteria baik. Pada siklus II meningkat dengan perolehan skor 22,85 dengan kriteria sangat baik.
b) Hasil belajar siswa melalui penggunaan metode diskusi mengalami peningkatan. Pada siklus I, ketuntasan klasikal sebesar 58% dengan rata-rata kelas 64 Peningkatan terjadi pada siklus II dengan ketuntasan klasikal mencapai 92% dengan rata-rata kelas 80.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan tiap siklusnya. Maka, hipotesis yang telah ditetapkan terbukti kebenarannya. Melalui penggunaan metode diskusi dapat meningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN Kradenan 02.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
a) Sebaiknya metode diskusi dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain,
b) Guru hendaknya melakukan refleksi dan revisi dalam setiap proses
pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya,
c) Sebaiknya guru dapat mencoba metode pembelajaran yang lain untuk pembelajaran yang lebih bermakna,
d) Hendaknya sekolah menyediakan media pembelajaran IPS untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
BNSP.2006.Standar Isi KTSP.Jakarta:Depdiknas
Djodjo Suradisastra, dkk. (1991). Pendidikan IPS III. Jakarta: Depdikbud.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Herrhyanto, dkk. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara
Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:BSNPDepdiknas.
Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional
Ruminiati.2007.Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:Depdiknas.
Somantri, M. N. (2001). Mengagas pembaharuan pendidikan IPS. Bandung: PT. rosda karya.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Aksara
Suprijanto , 2006, dengan judul “Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan prestasi belajar Siswa kelas V pada pembelajaran PPKn di SDN Tulusrejo 4 Malangâ€.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/4176 diunduh 10 Januari 2018 pukul 18.05
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Belajar Universitas Terbuka
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
—————————————. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka