Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Media Teka Teki Silang
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS XII MIPA 1 SMA NEGERI 1 TENGARAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020 DALAM MATERI KIMIA UNSUR MENGGUNAKAN MEDIA TEKA TEKI SILANG
Agustin Dwi Atmawati
SMA Negeri 1 Tengaran
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam belajar kimia unsur dengan menggunakan media teka teki silang. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus hingga Oktober 2019. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan 2 siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran kimia unsur dengan media teka teki silang dilakukan dengan cara peserta didik di kelompokkan menjadi kelompok besar pada siklus I dan kelompok kecil pada siklus II. Masing-masing kelompok belajar kimia unsur dengan cara berdiskusi dan membuat teka teki silang. Pada saat melakukan pembelajaran, peneliti melakukan observasi guna memperoleh nilai afektif. Hasil pembelajaran kimia unsur dengan media teka teki silang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata pada ranah kognitif mencapai 70 dan ranah afektif mencapai 72 dalam kategori cukup. Hasil pembelajaran ini masih belum mencapai target penelitian karena masih ada 12 atau 38,7% peserta didik yang belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran kimia unsur. Pembelajaran berlanjut ke siklus II dengan cara peserta didik di kelompokkan menjadi kelompok kecil. Hasil pembelajaran siklus II mengalami peningkatan kembali. Hal ini terlihat dari hasil belajar dari ranah kognitif nilai rata-rata mencapai 75 dan ranah afektif mencapai 76 dengan kategori baik. Pada hasil pembelajaran siklus II sudah mencapai indikator yang diharapkan oleh peneliti.
Kata Kunci: Kimia Unsur, Media Teka Teki Silang.
Latar Belakang
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh penerapan metode pembelajaran konvensional pada materi kimia unsur yang kurang tepat bagi peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020. Pada awalnya guru menerapkan metode pembelajaran konvensional ketika sedang memberikan materi kimia unsur dengan cara guru banyak ceramah di depan kelas. Padahal materi kimia unsur ini merupakan materi yang banyak dengan teorinya sehingga peserta didik dituntut untuk lebih cepat memahaminya atau menghafalnya. Ketika guru menjelaskan di depan kelas banyak peserta didik yang kurang fokus dalam mendengarkannya dan kurang aktif dalam mengikutinya. Oleh karena hal tersebut, ketika guru memberikan tugas untuk dikerjakan hasilnya belum mencapai maksimal.
Hasil yang belum mencapai nilai maksimal ini terjadi dalam semua penilaian yaitu nilai pada ranah kognitif dan nilai pada ranah afektif. Dari hasil mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, nilai rata-rata ranah kognitif hanya mencapai 67. Nilai tersebut masih dalam kategori kurang dari KKM yaitu 70. Dari 31 jumlah peserta didik dari kelas tersebut, masih terdapat 19 peserta didik atau 61,3% yang memperoleh nilai di bawah KKM (≥ 69). Selebihnya dari jumlah peserta didik tersebut memperoleh nilai KKM atau diatasnya dengan prosentase 19,4% dalam kategori cukup (70-74), 16,1% dalam kategori baik (75-79) dan 3,1% dalam kategori amat baik (≥ 80). Adapun untuk nilai afektif, nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 69 dengan kategori kurang dari KKM. Penilaian ranah afektif ini hasilnya juga belum mencapai maksimal, karena masih terdapat 16 atau 51,6% peserta didik yang mencapai nilai dibawah KKM.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut di atas, maka guru kimia yang juga sekaligus sebagai peneliti melakukan perubahan dalam pembelajaran materi kimia unsur dengan cara mengganti metode konvensional dengan media teka teki silang. Media teka teki silang adalah sebuah metode pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dengan cara menyusun beberapa soal dan dibuat sebuah bagan yang berbentuk teka teki. Belajar dengan menggunakan media seperti ini menuntut peserta didik untuk mengumpulkan beberapa materi untuk membuat soal yang ditentukan dengan jumlah kotak untuk jawabannya.
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran kimia unsur di kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan media teka teki silang?, (2) Apakah hasil belajar pada ranah kognitif dari peserta didik dapat meningkat dengan menggunakan media teka teki silang?, (3) Apakah penerapan media teka teki silang pada materi kimia unsur dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif pada peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020?
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana kinerja dari media teka teki silang pada pembelajaran kimia unsur, (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dari ranah kognitif dengan menerapkan media teka teki silang, (3) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari ranah afektif pada materi kimia unsur melalui media teka teki silang.
Metode Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus. Pada masing-masing siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Agustus hingga Oktober 2019 di kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020. Pada pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan tes. Teknik observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung ketika peserta didik belajar dengan menggunakan media teka teki silang baik secara kelompok maupun individu. Teknik pengumpulan data dengan cara tes tertulis yang dilakukan pada akhir pembelajaran dari masing-masing individu.
Analisis data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengumpulkan semua nilai baik nilai ranah kognitif dan nilai ranah afektif. Kriteria dalam penilaian pembelajaran kimia dengan menggunakan media teka teki silang menyesuaikan dengan KKM (70) yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria nilai amat baik dengan rentang nilai ≥ 80, kriteria baik dengan rentang nilai 75 – 79, kriteria cukup dengan rentang nilai 70 – 74, dan kriteria kurang dengan nilai ≥ 69.
Indikator yang dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) penerapan media teka teki silang dapat mempermudah peserta didik dalam belajar materi kimia unsur, (2) dengan menerapkan media teka teki silang hasil belajar ranah kognitif peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat meningkat dengan nilai rata-rata dalam kategori baik, (3) melalui penerapan media teka teki silang penilaian afektif dari peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat meningkat juga dengan kategori nilai baik. Selain itu indikator keberhasilan juga dilihat dari hasil belajar peserta didik telah mencapai nilai tuntas yaitu 70 atau di atasnya.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar ranah kognitif pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Kondisi Awal
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 1 | 3,2% |
67 (Kurang) |
Baik | 75 – 79 | 5 | 16,1% | |
Cukup | 70 -74 | 6 | 19,4% | |
Kurang | ≥ 69 | 19 | 61,3% | |
TOTAL | 100 |
Berdasarkan dari tabel 1 tersebut, nilai rata-rata yang dicapai masih rendah yaitu 67. Nilai 67 masih dalam kategori kurang dari KKM, sehingga pembelajaran belum dapat dinyatakan tuntas. Selain itu, jumlah peserta didik yang belum tuntas juga masih 61,3% dari jumlah yang ada.
Hasil belajar ranah afektif pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada Kondisi Awal
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 1 | 3,2% |
69 (Kurang) |
Baik | 75 – 79 | 6 | 19,4% | |
Cukup | 70 -74 | 8 | 25,8% | |
Kurang | ≥ 69 | 16 | 51,6% | |
TOTAL | 100 |
Nilai rata-rata yang dicapai pada kondisi awal yaitu 69 dengan kategori kurang. Hasil belajar ini belum mencapai maksimal, karena masing ada 16 peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM.
Deskripsi Siklus I
Hasil belajar ranah kognitif pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3. Hasil Belajar Kognitif Pada Siklus I
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 1 | 3,2% |
70 (Cukup) |
Baik | 75 – 79 | 8 | 25,8% | |
Cukup | 70 -74 | 10 | 32,3% | |
Kurang | ≥ 69 | 12 | 38,7% | |
TOTAL | 100 |
Hasil belajar ranah kognitif sudah mengalami peningkatan. Tetapi peningkatan ini belum mencapai maksimal, karena masih ada 12 atau 38,7% peserta didik masih memperoleh nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh juga masih dalam kategori cukup yaitu 70.
Hasil belajar ranah afektif pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada Siklus I
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 2 | 6,5% |
72 (Cukup) |
Baik | 75 – 79 | 9 | 29% | |
Cukup | 70 -74 | 18 | 25,8% | |
Kurang | ≥ 69 | 12 | 38,7% | |
TOTAL | 100 |
Hasil belajar ranah afektif pada siklus I masih belum mencapai maksimal. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata masih 72 dalam kategori cukup. Selain itu masih ada 12 peserta didik dinyatakan belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran kimia unsur dengan menggunakan media teka teki silang.
Deskripsi Siklus II
Tabel 5. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada Siklus II
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 4 | 12,9% |
75 (Baik) |
Baik | 75 – 79 | 18 | 58,1% | |
Cukup | 70 -74 | 9 | 29% | |
Kurang | ≥ 69 | 0 | 0 | |
TOTAL | 100 |
Nilai rata-rata yang diperoleh dari pembelajaran siklus II pada ranah kognitif mencapai 75 dengan kategori baik. Hasil belajar peserta didik juga sudah mencapai batas minimal. Pada siklus II ini, hasil belajar ranah kognitif sudah mencapai target yang diharapkan oleh peneliti.
Tabel 6. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada Siklus II
Kategori | Rentang Nilai | Jumlah | Prosentase | Rata-rata |
Amat Baik | 80 – 100 | 3 | 9,7% |
76 (Baik) |
Baik | 75 – 79 | 23 | 74,2% | |
Cukup | 70 -74 | 5 | 16,1% | |
Kurang | ≥ 69 | 0 | 0 | |
TOTAL | 100 |
Hasil pembelajaran ranah afektif sudah mencapai target yang diharapkan oleh peneliti. Hal tersebut dilihat dari 31 peserta didik yang ada, sudah secara 100% tuntas memperoleh nilai KKM atau diatasnya. Nilai rata-rata yang dicapai juga sudah sesuai target yaitu dalam kategori baik (76).
Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh penerapan metode pembelajaran yang kurang sesuai pada materi kimia unsur. Ketika guru menerapkan media pembelajaran konvensional, hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 tidak mencapai target. Hal ini terlihat dari 31 peserta didik yang ada 19 atau 61,3% peserta didik memperoleh nilai dibawah batas minimal dalam penilaian ranah kognitif. Rendahnya nilai ranah kognitif ini dipengaruhi oleh rendahnya nilai ranah afektif dari masing-masing peserta didik. Nilai rata-rata dari penilaian ranah afektif pada kondisi awal ini yaitu 69 dengan kategori kurang dari KKM. Dengan demikian maka peneliti melakukan perubahan pada pembelajaran kimia unsur.
Perubahan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengganti metode pembelajaran konvensional dengan menerapkan media teka teki silang dalam belajar materi kimia unsur. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan 2 siklus, dan setiap pembelajarannya peserta didik di kelompokkan untuk membuat teka teki silang materi kimia unsur. Ketika peserta didik belajar dengan menggunakan teka teki silang, peneliti melakukan penilaian ranah afektif pada masing-masing peserta didik. Adapun hasil dari pembelajaran dari tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Hasil Belajar Dari Tiap Siklus
Hasil Belajar |
Nilai Rata-Rata | ||
Pra Siklus | Siklus I | Siklus II | |
Ranah Kognitif | 67 | 70 | 75 |
Ranah Afektif | 69 | 72 | 76 |
Hasil pembelajaran pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari pra siklus. Hasil belajar ranah afektif dan ranah kognitif sudah meningkat nilai rata-ratanya dan tergolong dalam kategori cukup (ranah afektif = 72 dan ranah kognitif = 70). Meskipun sudah mengalami peningkatan, hasil belajar pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan oleh peneliti. Sehingga pembelajaran kimia unsur dengan menggunakan media teka teki silang di kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dilanjutkan pada siklus II.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, peserta didik tetap di kelompokkan namun dibuat dalam kelompok kecil. Hasil observasi dari peneliti terlihat meningkatan dalam ranah afektif dari masing-masing peserta didik. Peningkatan tersebut berpengaruh pada hasil belajar khususnya pada penilaian ranah afektif mencapai nilai rata-rata 76 dengan kategori baik. Peningkatan ranah afektif ini berpengaruh pada hasil belajar dari ranah kognitif. Nilai rata-rata dari ranah kognitif meningkat menjadi 75 dengan kategori baik. Pada siklus II ini sudah tidak ditemukan lagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah 70, sehingga peserta didik sudah tuntas dalam mengikuti pembelajaran kimia unsur. Oleh karena hasil belajar kimia unsur dengan menggunakan media teka teki silang sudah mencapai target yang diinginkan oleh peneliti, maka penelitian tindakan kelas ini sudah selesai.
Simpulan
Penelitian tindakan kelas ini dapat tarik kesimpulan bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran kimia unsur dengan media teka teki silang berjalan lancar sesuai dengan rencana dari peneliti, (2) penerapan media teka teki silang pada materi kimia unsur dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dari peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan kategori baik, (3) hasil belajar ranah afektif dari peserta didik juga meningkat dengan menggunakan media teka teki silang pada materi kimia unsur.
Daftar Pustaka
Abdullah Sani, Ridwan. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group).
Soegeng. 2017. Dasar-dasar Penelitian: Bidang Sosial, Psikologi dan Pendidikan (edisi revisi). Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Sukardi. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.