UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENENTUKAN SIFAT-SIFAT DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DENGAN MENGGUNAKAN PERAGA BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER II
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
TENTANG MENENTUKAN SIFAT-SIFAT DAN HUBUNGAN
ANTAR BANGUN DENGAN MENGGUNAKAN PERAGA
BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER II
DI SDN DOLOGAN KECAMATAN JAPAH
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Rohadi
SD Negeri Dologan Kecamatan Japah Kabupaten Blora
ABSTRAK
Matematika merupakan alat yang efesien dan diperlukan oleh semua ilmu Pengetahuan dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan memperoleh kemajuan yang berarti ada yang berpendapat bahwa matematika adalah ilmu dari segala ilmu dan seni dari segala seni. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengembangkan ilmu sebagia kumpulan pengetahuan yang dapat di andalkan. SDN Dologan Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Khususnya pada siswa kelas V kondisi riil dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan ataupun tugas-tugas ternyata tidak menerapkan konsep matematika. Hasil belajar siswa dari semester ke semester tidak banyak mengalami perubahan bahkan berada dalam posisi terendah dalam perolehan nilai rata-rata kelas bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Tingkat ketuntasan penguasaan materi pada mata pelajaran matematika masih sangat rendah, termasuk penguasaan terhadap kompetensi dasar Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Dari hasil analisis tes awal bahwa tingkat ketuntasan siswa hanya mencapai 44% (17 dari 39 siswa). Sementara 22 siswa belum mencapai batas ketuntasan (56%) dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 65. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penguasaan Bahasa Indonesia dapat meningktkan hasil belajar mata pelajaran Matematika khususnya kompetensi dasar menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran, bagi siswa kelas V SDN Dologan Kecamatan Japah Kabupeten Blora, Tahun Pelajaran 2012/2013. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa (56%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 22 siswa (44%), sedangkan pada akhir siklus II sebanyak 37 siswa (95%) dan yang belum mencapai ketuntasan belajar 2 siswa (5%) dengan nilai rata-rata kelas siklus I 65 dan nilai rata-rata kelas pada siklus II: 77.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu Uni-versal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Pelajaran matematika perlu diberikan pada semua peserta didik mulai sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemam-puan berfikir logis, analis, sistematis, kritis dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlu-kan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaaan yang selalu herubah – ubah, tidak pasti dan kompetitif.
Pada kenyataan pelajaran matema-tika seringkali dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga cenderung kurang disenangi siswa. Bahkan tidak jarang para siswa memandang matematika sebagai momok yang menakutkan. Dalam pembela-jaran matematika banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep mate-matika. Hal ini terlihat banyak kesalahan siswa dalam memahami konsep matema-tika, sehingga mengakibatkan kesalahan–kesalahan dalam mengerjakan soal yang menghasilkan rendahnya hasil belajar siswa baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah. Walaupun guru telah memberi tugas secara kontinyuberupa latihan soal.
Kesalahan-kesalahan dalam mema-hami konsep matematika:
- Metode pembelajaran tidak sesuai.
- Penggunaan alat peraga kurang maksimal.
- Dalam pembelajaran anak terfokus pada guru.
- Guru tidak memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya.
Akibat adalah sebagai berikut:
- Anak kurang menguasai materi pembelajaran.
- Anak tidak bisa menjawab per-tanyaan guru.
- Nilai anak banyak yang kurang.
Demikian juga yang terjadi di SDN Dologan Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Khususnya pada siswa kelas V kondisi riil dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan ataupun tugas-tugas ternyata tidak menerapkan konsep matematika. Hasil belajar siswa dari semester ke semester tidak banyak mengalami perubahan bahkan berada dalam posisi terendah dalam perolehan nilai rata-rata kelas bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Tingkat ketuntasan penguasaan materi pada mata pelajaran matematika masih sangat rendah, termasuk pengu-asaan terhadap kompetensi dasar Meng-identifikasi sifat-sifat bangun ruang. Dari hasil analisis tes awal bahwa tingkat ketuntasan siswa hanya mencapai 44% (17 dari 39 siswa). Sementara 22 siswa belum mencapai batas ketuntasan (56%) dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 65.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis sebagai guru terdorong untuk melakukan penelitian terhadap guru permasalahan yang dihadapi dalam rencana pembelajaran matematika dikelas V SDN Dologan kecamatan Blora Kabu-paten Blora tentang Sifat-sifat dan hubungan antar bangun. Dari 20 siswa yang masih belum tuntas mencapai 75% dan yang tuntas hanya mencapai 25% sehingga penulis perlu memperbaiki proses belajar mengajar melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agar prestasi belajar siswa meningkat. Untuk itu penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
- Tingkat penguasaan siwa terhadap materi Sifat-sifat dan hubungan antar bangun rendah.
- Siswa kurang aktif dalam pembelajaran Matematika tentang Sifat-sifat dan hubungan antar bangun.
- Siswa kurang memperhatikan da-lam pembelajaran Matematika tentang Sifat-sifat dan hubungan antar bangun.
- Siswa kurang latihan dalam me-ngerjakan soal tes formatif.
- Siswa kurang antusias melakukan pengamatan.
Analisis Masalah
Dari diskusi dengan sejawat, maka penulis dapat menganalisis masalah sebagai berikut:
- Apakah guru kurang memberi umpan balik?
- Apakah guru sudah melibatkan siswa secara aktif dalam pem-belajaran?
- Apakah guru sudah menggunakan alat peraga?
- Apakah guru sudah menggunakan bahasa yang menarik?
- Apakah siswa kurang memahami materi?
- Apakah guru menggunakan media yang menarik?
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan asnalisis masalah tersebut diatas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah melalui pembelajaran bermakna dapat meningkatkan kemampu-an untuk menentukan hasil Sifat-sifat dan hubungan antar bangun dengan menggu-nakan peraga bangun ruang pada siswa SDN Dologan Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Tujuan Penelitian
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan bagi siswa SDN Dologan kelas V Kecamatan Japah Kabupaten Blora, melalui kegiatan pembelajaran bermakna.
- Terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN Dologan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman Pro-fesional dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembela-jaran matematika dengan menentukan sifat dan ciri-ciri bangun ruang dengan penggunaan Metode Pemecahan Masalah.
- Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemam-puan siswanya dan juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas.
- Bagi Institusi
Penelitian ini dilakukan untuk memajukan dengan mendorong guru-guru mengembangkan wawasan pro-fesionalnya, sehingga dapat memberi-kan ilmu pengetahuan yang besar dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran disekolah.
- Bagi Pendidikan Secara Umum
Penelitian ini dapat berpenga-ruh secara luas terhadap peningkatan mutu pendidikan dan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan pola pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
1. Pengertian Matematika
Padangan modern tentang mate-matika murni disamakan dengan teori logika, deduktif mengenai hubungan sehingga tidak mengherankan jika orang mengatakan bahwa matematika merupa-kan suatu sistem yang merupakan struktur tersendiri yang bersifat deduktif . (Hudoyo, 1979:95).
Suatu sistem deduktif dimulai dengan memilih beberapa unsur yang tidak didefinisikan disebut unsur primitif. Unsur-unsur itu diperlukan sebagai dasar komunikasi, selanjutnya unsur-unsur primitif ini dibuat suatu aksioma, berupa pertanyaan-pertanyaan yang memaukan hubungan dasar antara unsur-unsur pokok di dalam sistem tesebut. Akhirnya diperoleh fenomena-fenomena tertentu yang dibuktikan secara dedukitf dengan rentetan pernyataan-pernyataan. Pertanya-an itu bisa berupa difinisi, aksioma atau fenomena yang telah dibuktikan kebenar-annya (Hudoyo, 1979:95:96).
Matematika adalah Ilmu Pengeta-huan tentang penalaran yang logis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan, sedangkan menurut Sawyer (dalam Hudoyo, 1973:3) merumus-kan matematika adalah penggolongan dan penelaah tentang semua pola yang mungkin pola dipakai dalam arti yang tidak semua orang menyetujui istilah ini diartikan dalam pengertian yang sangat luas, mencakup hampir setiap macam keteraturan yang dapat dikenal pikirannya.
Sehingga secara singkat dapat di katakan bahwa hakekat matematika berkenaan dengan definisi-definisi struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Suatu keberhasilan matematika di kembangkan berdasarkan alasan yang logis an ini merupakan aktifitas mental.
Locke (dalam Sujono, 1988:8), menyatakan bahwa matematika merupa-kan sarana menanamkan kebiasaan bernalar di dalam pikiran orang, jadi matematika melatih dan mendisiplinkan pikiran. Matematika merupakan pengeta-huan abstrak yang benar-benar langsung menuju sasaran dan karenanya dapat menyebabkan timbulnya disiplin dalam berpikir.
Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa siswa belajar mate-matika dimulai dengan menarik kesimpilan dengan deduktif yang didasari dengan argumentasi merupakan suatu pengalaman untuk berpikir kritis dan dapat menanam-kan kebiasaan bernalar dalam pikiran. Dengan demikian dalam mengembangkan kemampuan intelektual yang mnerupakan salah satu sebab siswa menjadi mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi masa yang akan datang diharapkan matematika mampu sebagai sarana berpikir benar-benar terwujud.
Pengajaran Matematika
Dalam hubungan peradaban modern matematika memegang peranan penting, karena dengan bantuan mate-matika semua ilmu pengetahuan menjadi lebih sempurna. Demi kepentingan siswa, kita perlu menambahj alasan mengapa matematika itu diajarkan di sekolah.
Matematika merupakan alat yang efesien dan diperlukan oleh semua ilmu Pengetahuan dan tanpa bantuan matema-tika semuanya tidak akan memperoleh kemajuan yang berarti ada yang berpendapat bahwa matematika adalah ilmu dari segala ilmu dan seni dari segala seni. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengem-bangkan ilmu sebagia kumpulan pengeta-huan yang dapat di andalkan.
Bagi disiplin ilmu lain, matematika pada dasarnya merupakan alat bantu dalam memecahkan masalah. Dalam analisisis ekonomi penggunaan matematika sangat menguntungkan karena beberapa hal berikut ini:
1. Hubungan antara besaran-besaran ekonomi dapat dinyatakan secara singkat dan seksama.
2. Perubahan-perubahan mudah di-lambangkan dan diikuti serta dihitung.
3. Terdapat fenomena-fenomena yang dapat digunakan sebagai alat.
4. Difinisi dan asumsi dirumuskan sangat tegas (Johanes dan Handoko 1983:9).
Dalam fisika matematika merupa-kan alat bantu yang sangat fital khususnya cabang-cabang matematika seperti kalkulus persamaan diferensial, analisis vektor, geometri analistik dan aljabar lincah. Berkaitan dengan in Spiegel mengemukakan bahwa matematika dan ilmu pengetahuan alam tidak dapat hanya sebagai perkakas melainkan sebagai bahasa.
Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan materi diatas melalui pembe-lajaran bermakna dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang sifat-sifat hubungan antar bangun bagi kelas V SDN Dologan, Kec. Japah.
METODOLOGI PENELITIAN
Subyek Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V Semester II SDN Dologan Kecamatan Japah Kabupaten Blora yang berjumlah 20 anak.
Berkaitan pembelajaran Matemati-ka untuk kelas V Semester II yang di laksanakan SD N Dologan Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Penelitian dilakukan di sekolah ini karena penulis adalah pendidik di sekolah tersebut
Peserta didik dengan jumlah siswa 39 anak, putra 27 anak dan putri 12 anak, dengan karakteristik tingkat kepandaian relatif sama, sikap atau perkembangan jiwa mereka wajar-wajar saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan atau keluarbiasaan.
Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan yaitu 8 Januari 2012 s.d. 19 Januari 2012.
Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil tes tertulis. Tes tertulis di laksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri atas materi pokok Sifat-sifat Bangun Ruang. Selain siswa sebagai sumber data. Penulis juga menggunakan teman sejawat sesama guru kelas sebagai sumber data.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan Data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis ini digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi sifat-sifat bangun ruang. Sedangkan teknik non tes meliputi tehnik observasi dan dokumentasi, observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kemampuan mencari sifat-sifat bangun ruang khusus-nya prisma dan tabung dengan memanfa-atkan alat peraga pada matematika. Pada siklus I dan siklus II, sedangkan tehnik dokumentasi digunakan untuk mengum-pulkan data khususnya nilai mata pelajaran matematika.
Alat pengumpulan data meliputi: Tes tertulis terdiri 10 butir soal dan Non Tes meliputi lembar observasi dan dokumen
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS–AN
Deskripsi Per Siklus
Pra Siklus
Tabel 2 Analisis Nilai Formatif Pembelajaran Awal
No |
Nama |
Nilai |
Keterangan |
|
T |
BT |
|||
1. |
Ahmad Frendi P |
50 |
|
v |
2. |
Ahmad Ridho Anang |
50 |
|
v |
3. |
Siti Ismiatin |
50 |
|
v |
4. |
Ahmad Rian N |
30 |
|
v |
5. |
Ayu Widyaningsih |
70 |
|
v |
6. |
Ahmat Nova N |
60 |
|
V |
7. |
Ahmat Mushofan |
60 |
|
V |
8. |
Candra Kusuma W |
90 |
V |
|
9. |
Dikki Agola |
90 |
V |
|
10 |
Danang Widjaya P |
40 |
|
V |
11 |
Dandi Pradana |
80 |
V |
|
12 |
Defi Rosita Putri |
50 |
|
V |
13 |
Evi Nuryaningtyas |
60 |
|
V |
14 |
Faisal Dino P |
80 |
V |
|
15 |
Intan Nurrohmah |
90 |
V |
|
16 |
Ika Devy F |
60 |
|
V |
17 |
Latifu Mukhorifin |
60 |
|
V |
18 |
M. Afiq Yusril H |
60 |
|
V |
19 |
M. Faizin Bisri |
80 |
V |
|
20 |
Nur Vira S |
80 |
V |
|
21 |
Nurul Hidayat |
60 |
|
V |
22 |
Siska Dona F |
60 |
|
V |
23 |
Siska Romandhoni Saputri |
40 |
|
V |
24 |
Faiqul Ikhsan |
90 |
V |
|
25 |
Siska Kurniasari |
80 |
V |
|
26 |
Nanang Hariyanto Nugroho |
80 |
V |
|
27 |
M. Sahal Mahfud |
80 |
V |
|
28 |
Azizatun Nafiah |
90 |
V |
|
29 |
Sunarto |
90 |
V |
|
30 |
Awaludin Sholikin |
80 |
V |
|
31 |
Sucipto |
80 |
V |
|
32 |
Retno Safitri |
80 |
V |
|
33 |
Fibri Astuti |
90 |
V |
|
34 |
Rasdi |
80 |
V |
|
35 |
Sutikno |
80 |
V |
|
36 |
Nur Adiyat |
80 |
V |
|
37 |
Suci Widiyati |
80 |
V |
|
38 |
Wulan Aprilia |
80 |
V |
|
39 |
Dyah Zulfiah |
80 |
V |
|
Prosentase Ketuntasan: Tuntas = 17/39 x 100 % = 44 % Belum Tuntas = 22/39 x 100 % = 56% |
Tabel 3 Analisis Nilai Pembelajaran Siklus I
No |
Nama |
Nilai |
Keterangan |
|
T |
BT |
|||
1. |
Ahmad Frendi P |
50 |
|
V |
2. |
Ahmad Ridho Anang |
50 |
|
V |
3. |
Siti Ismiatin |
50 |
|
V |
4. |
Ahmad Rian N |
50 |
|
V |
5. |
Ayu Widyaningsih |
80 |
V |
|
6. |
Ahmat Nova N |
70 |
|
V |
7. |
Ahmat Mushofan |
60 |
|
V |
8. |
Candra Kusuma W |
90 |
V |
|
9. |
Dikki Agola |
90 |
V |
|
10 |
Danang Widjaya P |
90 |
V |
|
11 |
Dandi Pradana |
90 |
V |
|
12 |
Defi Rosita Putri |
60 |
|
V |
13 |
Evi Nuryaningtyas |
100 |
V |
|
14 |
Faisal Dino P |
100 |
V |
|
15 |
Intan Nurrohmah |
60 |
|
V |
16 |
Ika Devy F |
70 |
|
V |
17 |
Latifu Mukhorifin |
100 |
V |
|
18 |
M. Afiq Yusril H |
80 |
V |
|
19 |
M. Faizin Bisri |
80 |
V |
|
20 |
Nur Vira S |
100 |
V |
|
21 |
Nurul Hidayat |
90 |
V |
|
22 |
Siska Dona F |
50 |
|
V |
23 |
Siska Romandhoni Saputri |
70 |
|
V |
24 |
Faiqul Ikhsan |
90 |
V |
|
25 |
Siska Kurniasari |
80 |
V |
|
26 |
Nanang Hariyanto Nugroho |
80 |
V |
|
27 |
M. Sahal Mahfud |
80 |
V |
|
28 |
Azizatun Nafiah |
90 |
V |
|
29 |
Sunarto |
90 |
V |
|
30 |
Awaludin Sholikin |
80 |
V |
|
31 |
Sucipto |
80 |
V |
|
32 |
Retno Safitri |
80 |
V |
|
33 |
Fibri Astuti |
90 |
V |
|
34 |
Rasdi |
80 |
V |
|
35 |
Sutikno |
80 |
V |
|
36 |
Nur Adiyat |
80 |
V |
|
37 |
Suci Widiyati |
80 |
V |
|
38 |
Wulan Aprilia |
80 |
V |
|
39 |
Dyah Zulfiah |
80 |
V |
|
Prosentase Ketuntasan: Tuntas = 28/39 x 100 % = 72 % Belum Tuntas = 11/39 x 100 % = 28% |
Grafik Siklus I
Siklus II
Tabel 4 Analisis Nilai Pembelajaran Siklus I I
No |
Nama |
Nilai |
Keterangan |
|
T |
BT |
|||
1. |
Ahmad Frendi P |
70 |
|
V |
2. |
Ahmad Ridho Anang |
70 |
|
V |
3. |
Siti Ismiatin |
80 |
V |
|
4. |
Ahmad Rian N |
80 |
V |
|
5. |
Ayu Widyaningsih |
80 |
V |
|
6. |
Ahmat Nova N |
80 |
V |
|
7. |
Ahmat Mushofan |
80 |
V |
|
8. |
Candra Kusuma W |
80 |
V |
|
9. |
Dikki Agola |
80 |
V |
|
10 |
Danang Widjaya P |
80 |
V |
|
11 |
Dandi Pradana |
90 |
V |
|
12 |
Defi Rosita Putri |
80 |
V |
|
13 |
Evi Nuryaningtyas |
80 |
V |
|
14 |
Faisal Dino P |
100 |
V |
|
15 |
Intan Nurrohmah |
80 |
V |
|
16 |
Ika Devy F |
80 |
V |
|
17 |
Latifu Mukhorifin |
80 |
V |
|
18 |
M. Afiq Yusril H |
80 |
V |
|
19 |
M. Faizin Bisri |
80 |
V |
|
20 |
Nur Vira S |
80 |
V |
|
21 |
Nurul Hidayat |
80 |
V |
|
22 |
Siska Dona F |
80 |
V |
|
23 |
Siska Romandhoni Saputri |
90 |
V |
|
24 |
Faiqul Ikhsan |
90 |
V |
|
25 |
Siska Kurniasari |
80 |
V |
|
26 |
Nanang Hariyanto Nugroho |
80 |
V |
|
27 |
M. Sahal Mahfud |
80 |
V |
|
28 |
Azizatun Nafiah |
90 |
V |
|
29 |
Sunarto |
90 |
V |
|
30 |
Awaludin Sholikin |
80 |
V |
|
31 |
Sucipto |
80 |
V |
|
32 |
Retno Safitri |
80 |
V |
|
33 |
Fibri Astuti |
90 |
V |
|
34 |
Rasdi |
80 |
V |
|
35 |
Sutikno |
80 |
V |
|
36 |
Nur Adiyat |
80 |
V |
|
37 |
Suci Widiyati |
80 |
V |
|
38 |
Wulan Aprilia |
80 |
V |
|
39 |
Dyah Zulfiah |
80 |
V |
|
Prosentase Ketuntasan: Tuntas = 37/39 x 100 % = 95 % Belum Tuntas = 2/39 x 100 % = 5% |
Data tabel 4 disajikan dalam bentuk Grafik
Tabel 5 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I dan Siklus II
Mata Pelajaran Matematika
No |
Uraian |
Siklus I |
Siklus II |
1 2
|
Ketuntasan Belajar Belum Tuntas Belajar
|
56% 44%
|
95% 5%
|
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penguasaan Bahasa Indonesia dapat meningktkan hasil belajar mata pelajaran Matematika khusus-nya kompetensi dasar menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran, bagi siswa kelas V SDN Dologan Kecamatan Japah Kabupeten Blora, Tahun Pelajaran 2012/2013. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa (56%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 22 siswa (44%), sedangkan pada akhir siklus II sebanyak 37 siswa (95%) dan yang belum mencapai ketuntasan belajar 2 siswa (5%) dengan nilai rata-rata kelas siklus I 65 dan nilai rata-rata kelas pada siklus II: 77. Adapun hasil non tes pengamatan proses belajar menunjukkan perubahan siswa telah aktif selama proses pembelajaran berlangsung berarti secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan yang sangat bagus sekali.
Saran
Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian diatas dikemukakan saran bahwa guru hendaknya menerapkan pembelajaran mengenal sifat-sifat bangun ruang (tabung, limas, prisma tegak, kerucut) sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk meningkatkan hasil belajar, kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Selain itu guru hendaknya dapat menggunakan metode dan media pembela-jaran yang telah didesain terlebih dahulu.
- Bagi Siswa
– Hendaknya siswa berusaha untuk memiliki sikap kreatif untuk selalu bertanya pada guru sesuai materi yang diterangkan jika ada materi pelajaran yang belum di mengerti.
– Berusaha untuk berbahasa yang baik dan benar dalam upaya melatih siswa mampu memahami dan mencerna seti-ap pelajaran yang diberikan maupun soal-soal yang dibe-rikan terutama dalam pelajaran matematika.
- Sekolah
Hendaknya pihak sekolah dapat memberikan atau mening-katkan fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah yang memadai sehingga dapat memudahkan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
- Guru
– Hendaknya guru dapat menun-jang kecerdasan dan ketram-pilan anak didik dalam menyelesaikan soal-soal, baik untuk bidang studi matematika maupun bidang studi yang lain agar dapat dimulai melalui peningkatan kemampuan menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran.
– Untuk meningkatkan prestasi belajar anak didik perlu juga sama antara guru Matematika dengan guru bidang studi yang lain yang ada hubungannya dengan menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran.
- Peneliti
– Untuk peneliti yang mengambil ruang lingkup yang sama hendaknya menambah variabel lain selain kedua variabel tersebut.
– Hendaknya peneliti mencari aspek lain yang lebih luas dari aspek yang ada di sini untuk menambah luasnya cakupan variabel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, Solichan, 2002. Matematika (Bahan Ajar Pelatihan Guru Kelas SD). Surabaya: Departemen Pendidikan Nasional.
Arif, Tiro. 1985. Penguasaan Konsep Pecahan. Ujung Pandang.
Arikunto, Suharsini. 1993, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994. Garis-garis Besar Pengajaran (GBPP) Matematika SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Maier, Herman. 1985. Konpendium: Diktaktik Matematika. Bandung CV. Remaja Karya.
Moesono, Djoko dan Siti M. Amin 1997. Matematika 6 Mari Berhitung. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Subana, M. Marsetyo Rahadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setya.
Sudjono, 1996. Metode Statiska. Bandung. Penerbit Tarsito.
Sudjono, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.