Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Dan Hasil Belajar IPS
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PETA TENTANG POLA DAN BENTUK-BENTUK MUKA BUMI MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IXA
SMP ISLAM UNGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Sediansih
SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar menginterpretasikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 . Subjek penelitian ini siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang. Siswa kelas IXA berjumlah 22 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 orang perempuan yang mempunyai karakteristik pada hasil UH semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 belum semua siswa tuntas dalam mata pelajaran IPS KKM (70). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media CD Interaktif, kedisiplinan belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata-rata klasikal pada prasiklus 86,50 (tanpa penggunaan CD Interaktif) menjadi 102,5 (Siklus I) dan 107,09 (Siklus II) setelah menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. (2) Setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media CD Interaktif, hasil belajar siswa pada materi mata pelajaran IPS mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata rata klasikal pada prasiklus 71,64 (tanpa penggunaan pembelajaran media CD Interaktif) menjadi 76,91 (siklus I) dan 81,14 (siklus II) setelah menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. (3) Inovasi pembelajaran penggunaan media CD Interaktif yang diterapkan pada mata pelajaran IPS menjadikan siswa lebih kreatif dan merasa menyenangkan hingga mencapai 100%. (4) Ketuntasan klasikal juga mencapai kesempurnaan. Hasil belajar meningkat dan siswa tuntas 100% sesuai KKM (70).
Kata Kunci: Media CD Interaktif, Hasil Belajar dan Kedisiplinan
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan di sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman (Arsyad, 2009:2).
Menurut Djamarah dan Zain (2006: 2-3) media sumber belajar merupakan alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui kata-kata. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Selain itu kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik, dengan memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptable guru dapat menimbulkan minat belajar anak didik.
Keberhasilan untuk meningkatkan mutu lulusan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan hasil dari proses belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak faktor (Rahmadania, 2012:1). Diantara faktor-faktor tersebut adalah siswa, guru, kebijakan pemerintah dalam membuat kurikulum, serta dalam proses belajar seperti metode, sarana dan prasarana (media pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang digunakan. Kondisi riil dalam pelaksanaannya latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebab-nya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana dan prasarana yang ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bagian integral dari kurikulum pembelajaran di persekolahan, selayaknya disampaikan secara menarik dan penuh makna dengan memadukan seluruh komponen pembelajaran secara efektif. Selain itu, IPS sebagai disiplin ilmu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap dina-mika perkembangan masyarakat. Dalam praktek pembelajarannya harus senantiasa memperhatikan konteks yang berkembang. Pendekatan-pendekatan pembelajaran efe-ktif yang diambil dari teori pendidikan modern menjadi salah satu intrumen penting untuk diperhatikan agar pembe-lajaran tetap menarik bagi peserta didik serta senantiasa relevan dengan konteks yang berkembang (Sauri, 2009: 2).
Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum. Permasalahan yang dialami dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar, ada beberapa faktor yang dapat dikondisikan. Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekolah, khususnya model pembelajaran yang diterapkan dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru (Sudrajat, 2011: 3).
Ada banyak cara bagi seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswa merasa senang. Peran utama guru sebagai perencana sekaligus pelaksana proses belajar mengajar menuntut guru untuk selalu menigkatkan kualitas pengajarannya agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Di antaranya adalah dengan menerapkan metode yang tepat sehingga tercipta suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran atau dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses pembalajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran, media telah berfungsi sebagai instrumen-tal, dengan kata lain media berarti tidak hanya sekedar alat saja, namun untuk mencapai atau memiliki tujuan. Alat yang dimaksud dalam media adalah alat untuk membantu proses belajar, dan alat untuk mempermudah pemahaman masalah yang sedang dibahas. Arsyad (2011:3) menyatakan media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kemabli informasi visual atau verbal. Media pembelajaran yang diguna-kan oleh guru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan guru cenderung kurang memanfaatkan media sebagai alat bantu yang bervariatif dalam penyampaian materi pembelajaran.
Penggunaan komputer dalam pro-ses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS Terpadu masih jarang dilakukan padahal siswa Sekolah Menengah Pertama mempunyai potensi yang memadai dalam menggunakan komputer untuk tujuan pembelajaran dengan bimbingan guru bidang studi (Nurjanah, 2012: 4). Penyampaian materi pelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan media komputer dapat membangkitkan keinginan, minat baru siswa, mengurangi kebosanan dalam menerima materi pelajaran serta lebih memotivasi siswa dalam belajar. Media pembelajaran dengan memanfaat-kan teknologi komputer salah satunya adalah penggunaan multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk CD. Multimedia CD interaktif ini dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan bentuk-bentuk media seperti video sehingga siswa tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga dapat berperan (melakukan sendiri) proses pembelajaran-nya.
Pemanfaatan media CD Interaktif dapat menjadi alternatif dalam mempenga-ruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa untuk mengatasi permasalahan kejenuhan dalam pembelajaran. CD interaktif dipandang se-bagai media pembelajaran yang dapat mempercepat penyampaian dan pemang-gilan informasi, sehingga kegiatan pembe-lajaran dapat lebih praktis, efisien, menyenangkan, sehingga kebutuhan siswa dari berbagai tipe akan tertampung, dan mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (Susilana dan Riyana, 2007:131). CD Interaktif dapat menjadi salah satu sarana agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran dan efek yang terbesar diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mendalami pelajaran tersebut. Penggunaan Multimedia Interaktif yang dikemas dalam bentuk CD Interaktif diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran sehingga dapat belajar dengan mudah. Selain itu belajar siswa juga dapat dilakukan disekolah dan dirumah.
Selain itu faktor internal yang dapat dikondisikan dan mempengaruhi hasil belajar IPS salah satunya adalah kedisiplinan siswa. Ahmadi (2007:15) menyatakan bahwa “Tiap-tiap manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri yang membedakannya dari manusia-manusia lainnya.” Begitu juga pada tingkat kesadaran diri siswa akan hal kedisiplinan belajarnya, yang merupakan salah satu faktor psikologis yang berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Hamalik (2009:115) bahwa “Faktor psikologis dalam belajar salah satu diantaranya adalah masalah disiplin.”
Pemanfaatan media CD Interaktif akan menyadari kebutuhannya akan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Caranya yakni dengan pembiasaan diri untuk belajar, maka siswa tersebut akan giat belajar juga melaksana-kan semua tugas sekolahnya tepat waktu. Dengan disiplin belajar, siswa tidak menumpuk tugas pada satu waktu, mempelajari materi untuk ujian dengan bertahap dan siswa mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan dari kerja kerasnya. Hal sebaliknya akan terjadi yakni, siswa akan mendapatkan nilai di bawah KKM karena kurangnya kesadaran dan usaha dalam diri siswa untuk mengembangkan kedisiplinan belajar.
Pengamatan awal terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014, menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai kreteria Ketuntasan Minimu (KKM) 70. Dari 22 siswa kelas IXA, baru 72,73% yang mencapai KKM dan 27,27% belum mencapai KKM. Hasil belajar terse–but dipengaruhi oleh guru yang belum memperdayakan seluruh potensi dirinya dan siswa yang kurang terlibat secara aktif dalam mengikuti pelajaran.
Mengingat pentingnya keterlibatan siswa dalam hasil belajar, maka guru diharapkan dapat menciptakan situasi pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Dari paparan di atas, untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media CD Interaktif agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Tahun Pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPS.
Berdasarkan latar belakang terse–but diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan media CD Interak–tif dapat meningkatkan kedisiplinan belajar IPS Terpadu materi menginter–pretasikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Sema-rang pada semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
2. Apakah penggunaan media CD Inter–aktif dapat meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu materi menginterpreta–sikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IX A SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?
3. Apakah penggunaan media CD Interaktif dapat meningkatkan kedisi–plinan dan hasil belajar IPS Terpadu materi menginterpretasikan peta ten–tang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?
KAJIAN PUSTAKA
Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa sebenarnya sua–tu pengembangan dari kedisiplinan yang telah ditanamkan dilingkungan keluarga. Karena sebelumnya setiap siswa menurut tujuan kedisiplinan yang diungkapkan Charles Schaefer sudah ditanamkan kedisi–plinan yang mengarah pada kemandirian diri dalam menyingkapi persoalan hidup (Charles, 2003: 3).
Kemudian pada waktu belajar disekolah penanaman kedisiplinan lebih bersifat pada pengembangan dan meng–arah pada konsentrasi pengembangan potensi diri dan pelaksanaan tugas belajar.
Memang, kedisiplinan antara ling–kungan keluarga dan lingkungan sekolah sangat erat kaitannya, dan merupakan satu kegiatan mendidik siswa. Hal itu disebab–kan adanya kesinambungan dan fungsinya sangat mendukung. Jadi, kedisiplinan siswa adalah suatu usaha sadar yang dilaksana–kan oleh guru melalui bimbingan dan pela–tihan untuk mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada siswa akan pentingnya kedisiplinan agar siswa dapat membiasakan hidup disiplin kapanpun dan dimanapun dia berada.
Pengertian CD Interaktif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pengajaran menghantarkan media menjadi semakin luas. Inovasi teknologi, informasi, dan ko–munikasi terus dilakukan untuk kepenting–an pembelajaran salah satunya pengguna–an multimedia interaktif dengan pemanfa–atan komputer sebagai setting pembela–jaran di dalam kelas. Perangkat komputer serta multimedia interaktif membantu siswa memperoleh umpan balik terhadap pelajaran, memacu motivasi siswa, dan memudahkan dalam navigasi (Nandi, 2006: 5-6). Kemampuan teknologi elektronika semakin besar. Bentuk informasi grafis, video, animasi, diagram, suara, dan lain-lain dengan mudah dapat dihasilkan dengan mutu yang cukup baik.
Compact Disk (CD) Interaktif menurut Husni (2009: 21) merupakan bagian dari audio visual berupa tampilan dan informasi yang diangkat masalahnya dimana memiliki kelebihan. Pertama infor–masinya lengkap, berbeda dengan video yang hanya bisa menampilkan gambar bergerak dan kurang flexsible dalam pe–nyampaian teks dan gambar. Kedua mudah, pengguna cukup memilih dan meli–hat informasi yang diinginkan dengan santai, tanpa takut informasinya terlewat–kan seperti halnya video CD biasanya, karena pengguna bisa mengulangi atau langsung mencari informasi yang berikut–nya. Kelebihan yang ketiga CD Interaktif menarik dan modern karena mengkombi–nasikan video, gambar, suara, dan animasi sehingga pengguna tidak akan cepat bosan selain itu juga bisa diatur untuk jalan dengan sendiri (running movie).
Media CD interaktif atau multime–dia interaktif merupakan istilah bagi suatu program aplikasi komputer yang mengga–bungkan audio dan visual, disertakan de–ngan animasi-animasi yang dapat diakses sesuai dengan kehendak user (Juhaeri, 2007: 1). Media CD interaktif dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan karena merupakan media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Dengan media CD interaktif siswa menjadi mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Selain itu dapat memperbesar minat dan motivasi siswa untuk belajar.
Pengertian Hasil Belajar
Secara formal belajar dapat di definisikan sebagai tingkah laku yang dikaitkan dengan kegiatan sekolah. Belajar merupakan fisik atau badaniah yang hasilnya berupa perubahan-perubahan dalam fisik itu, misalnya, dapat berlari, mengendarai, berjalan, dan sebagainya. Belajar selain merupakan aktivitas fisik juga merupakan kegiatan rohani atau psikis. Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan (Purwanto, 2010: 39).
Belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak. Perubahan kelakuan karena mabuk bukanlah hasil belajar. Pendapat lain mengatakan bahwa belajar merupakan bentuk pertumbuhan dan perkembangan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Seorang dikatakan belajar apabila di asumsikan dalam diri seorang tersebut mengalami suatu proses kegiatan belajar yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Dijelaskan pula bahwa belajar adalah suatu kegiatan dimana seseorang menghasilkan atau membuat suatu perubahan tingkah laku yang ada dalam dirinya dalam pengetahuan, sikap dan ketrampilan, sudah barang tentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku yang positif artinya mencari kesempurnaan hidup.
Dengan demikian hasil belajar dapat dikatakan sempurna apabila target jangkauan mengenai pencapaian tingkat sebagaimana yang telah disebutkan sesuai dengan tujuan belajar yang diharapkan siswa (Nana Sudjana, 2010: 32).
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan, ke–trampilan dan sebagaimana yang menuju pada perubahan positif. Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari sese–orang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Walaupun sebenarnya prestasi ini bersifat sesaat saja, tetapi sudah dapat dikatakan bahwa siswa tersebut benar-benar memiliki ilmu pada materi atau bahasan tertentu. Jadi, dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan strategi belajar-mengajar yang lebih baik (Purwanto, 2010: 42).
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam konteks penelitian ini pe–nulis menggunakan difinisi ilmu pengeta–huan sosial, ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang Sekolah Dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat, oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komperhensip, dan terpadu da–lam proses pembelajaran menuju kedewa–saan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkait–an dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ke–trampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran ter–hadap nilai-nilai sosial dan kemanusia–an.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional maupun global.
HIPOTESA TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori akhirnya peneliti mengajukan Hipotesis sebagai berikut:
1. Menggunakan media CD Interaktif da-pat meningkatkan kedisiplinan belajar menginterpretasikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang pada semester Genap tahun pelajaran 2013/2014
2. Menggunakan media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar menginterpretasikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014
3. Menggunakan media CD Interaktif dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar menginterpretasikan peta tentang bentuk dan pola muka bumi bagi siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang semes-ter Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang. Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua Siklus, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam nengikuti mata pelajaran IPS dengan penggunaan media CD Interaktif. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan untuk Siklus I pada tanggal 29 Januari dan Siklus II pada tanggal 19 Pebruari 2014.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini siswa kelas IXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang. Siswa kelas IXA berjumlah 22 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 orang perempuan yang mempunyai karakteristik pada hasil UH semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 belum semua siswa tuntas dalam mata pelajaran IPS KKM (70).
Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas berkolaboratif. Yaitu penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru Mata Pelajaran IPS. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru Mata Pelajaran IPS bertindak sebagai observer.
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas (class-room action research) ini merujuk pada model Kemmis dan Mc Taggart, yang pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) yang keempatnya merupakan salah salah satu siklus (Tukiran dkk, 2010:24, Adaptasi Depdiknas, 1999: 21).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA–HASAN
Deskripsi Kondisi Awal Kedisiplinan Siswa
Hasil penelitian tentang kedisiplin-an siswa diperoleh dari hasil pengisian angket kedisiplinan siswa yang berjumlah 35 item yang diberikan kepada siswa sebelum menggunakan media CD interak-tif, responden terdiri dari 22 siswa.Data tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kedisiplinan rendah dan tinggi, rata-rata harapan sebesar 87,5 sehingga jika skor yang diperoleh < 87,5 maka dikatakan kedisiplinan siswa tergolong rendah, sedangkan jika skor yang diperoleh ≥ 87,5 maka dikatakan kedisiplinan siswa tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 siswa pada kelompok siswa sebelum memakai media CD Interaktif terdapat 15 siswa yang mempunyai kedisiplinan siswa tergolong rendah dan 7 siswa lainnya mempunyai kedisiplinan yang tergolong tinggi.
Kondisi awal Kedisiplinan siswa kelas IXA semester Genap terdapat 15 siswa kedisiplinan rendah dan 7 siswa kedisiplinan tinggi. Data hasil kedisiplinan siswa Prasiklus dengan skor 47-62 sebanyak 2 siswa atau 9,09%, skor 63-78 sebanyak 6 siswa atau 27,27% skor 79-94 sebanyak 7 siswa atau 31,82%, skor 95-110 sebanyak 5 siswa atau 22,73%, skor 111-126 sebanyak 2 siswa atau 9,09% dengan nilai Rata-rata 86,50 .
Deskripsi Siklus I Kedisiplinan Siswa
Pada Siklus I Kedisiplinan siswa kelas IXA semester Genap terdapat 5 siswa kedisiplinan rendah dan17 siswa kedisi–plinan tinggi. Data hasil kedisiplinan siswa Siklus I dengan skor 84-94 sebanyak 6 siswa atau 27,27%, skor 95-105 sebanyak 8 siswa atau 36,36% skor 106-116 sebanyak 2 siswa atau 9,09%, skor 117-127 sebanyak 4 siswa atau 18,18%, skor 128-138 sebanyak 2 siswa atau 9,09% dengan nilai Rata-rata 102,5.
Deskripsi Siklus II Kedisiplinan Siswa
Pada Siklus II Kedisiplinan siswa kelas IXA semester Genap terdapat 2 siswa kedisiplinan rendah dan 20 siswa kedisi–plinan tinggi. Data hasil kedisiplinan siswa Siklus II dengan skor 86-96 sebanyak 4 siswa atau 18,18%, skor 97-107 sebanyak 10 siswa atau 45,45% skor 108-118 sebanyak 2 siswa atau 9,09%, skor 119-129 sebanyak 4 siswa atau 18,18%, skor 130-140 sebanyak 2 siswa atau 9,09% dengan nilai Rata-rata 107,09.
Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
Media pembelajaran yang menarik dan mengasyikkan akan membuat siswa antusias dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang digunakan sangat mempengaruhi minat belajar siswa, pembelajaran pasif akan menghambat kratifitas pola pikir siswa dalam memahami suatu konsep.
Kondisi awal hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IXA masih terdapat 6 siswa yang belum tuntas, dikarenakan guru dalam menyampaikan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja, serta belum memanfaatkan media pembelajaran. Cara mengajar seperti ini akan menjenuhkan dan membosankan bagi siswa sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya.
Kondisi awal ini belum meng-gunakan media pembelajaran CD Interktif, yang mengakibatkan kemampuan siswa dalam memahami dan mempelajari IPS kurang maksimal. Dari tabel di atas dapat diperoleh data bahwa siswa yang tuntas sesuai KKM (70) pada Ulangan Harian berjumlah 16 siswa, sedangkan yang belum tuntas ada 6 siswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar pada Prasiklus dengan materi Peta tentang bentuk dan pola muka bumi. Perolehan hasil belajar siswa kelas IXA pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata klasikal sebesar 71,64 nilai terendah 63 nilai tertinggi 88 dan ketuntasan klasikal 72,73
Deskripsi Penelitian Siklus I Hasil Belajar Siswa
Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi Unsur-unsur geografis dan penduduk di kawasan Asia Tenggara diajarkan dengan media pembela-jaran CD Interaktif hasil belajarnya menun-jukkan adanya peningkatan hasil belajar. Diperoleh hasil untuk nilai terendah 67 dengan peningkatan 4 rata-rata klasikal 76,91 terdapat peningkatan 5,27 dan ketuntasan klasikal 86,36% dengan peningkatan 13,63%
Untuk rata-rata klasikal Prasiklus adalah 71,64 dan 76,91 pada Siklus I. Nilai terendah Prasiklus sebesar 63 dan 67 pada Siklus I. Sedangkan nilai tertinggi Pra Siklus adalah 88 menjadi 90 pada siklus I, dan ketuntasan klasikal Prasiklus 72,73 meningkat menjadi 86,36%.
Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan de-ngan mengisi instrumen yang sudah disiap-kan, meliputi: lembar pengamatan kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar peng-amatan kegiatan guru dalam menerapkan media pembelajaran CD Interaktif.
Hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam memberikan apersepsi, menyampaikan tu-juan pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran penggunaan CD Interaktif pada mata pelajaran IPS, mem-bagi siswa dalam kelompok belajar, meng-awasi jalannya permainan, memberikan bantuan kepada siswa yang kesulitan dalam belajar, dan melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, yang diakhiri dengan menutup pelajaran dan memberi-kan tes sudah baik dengan nilai rata-rata 2,50. Namun, guru dalam menjelaskan materi masih cukup dengan nilai rata-rata 0,18. Guru juga belum mengelola waktu dengan efektif dikarenakan waktu pelajar-an yang singkat sehingga kurang signifikan dengan penggunaan media CD Interaktif.
Pada siklus I terdapat peningkatan dan kemampuan belajar siswa ,namun peneliti belum merasa berhasil karena nilai rata-rata klasikal belum mencapai indikator (> 79), prosentase ketuntasan (> 90) Oleh karena itu peneliti perlu melaksanakan siklus II dengan memperbaiki strategi pem-belajaran.
Deskripsi Penelitian Siklus II Hasil Belajar Siswa
Oleh karena indikator yang telah ditetapkan belum tercapai, maka dilan-jutkan pada siklus II ini. Siswa diberi peluang lebih banyak untuk aktif belajar bersama teman-temannya. Bentuk kelom-pok belajar baru dengan formasi lingkaran yang mempermudah siswa untuk saling berdiskusi memperkaya pengetahuan dan pemahamannya saat belajar bersama teman, sedangkan guru memfokuskan da-lam peningkatan pembelajaran dan berpe-ran sebagai pembimbing siswa. Materi siklus II mengenai Pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera. Hasil belajar pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II tampak lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dan evaluasi pada siklus II berjumlah sama dengan siklus I yaitu berjumlah 22 orang dari keseluruhan siswa kelas iXA SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang. Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai terendah 76 sehingga terdapat peningkatan 9 nilai tertinggi 94 dengan peningkatan 4 rata-rata klasikal 81,14 yang berarti terdapat peningkatan 4,23 dan ketuntasan klasikal 100% dengan pening-katan 13,64
Rata-rata klasikal pada siklus II mengalami peningkatan Siklus I rata-rata klasikalnya adalah 76,91 meningkat menjadi 81,14 pada siklus II. Nilai terendah pada siklus I 67 meningkat menjadi 76 pada siklus II. Begitu juga dengan nilai tertinggi sebesar 90 pada siklus I meningkat menjadi 94 pada siklus II dan ketuntasan klasikal pada siklus 86,36% meningkat menjadi 100%,pada siklus II. Pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II dilaksanakan oleh observer dengan mencatat semua kegiatan guru pada lembar observasi yang sudah disediakan. Pada siklus II guru telah menunjukkan peningkatan dalam mengelola kelas. Guru dapat berinteraksi dengan siswa sehingga mampu memberikan motivasi untuk menumbuhkan partisipasi siswa da-lam permainan dengan baik dan mencapai nilai rata-rata 3. Guru juga sudah mampu mengatur waktu pembelajaran dengan baik sehingga proses belajar-mengajar berjalan dengan efektif
Rata-rata nilai kegiatan atau akti-vitas guru pada siklus I untuk kriteria baik sebesar 2,50 meningkat 3 pada siklus II. Sedangkan untuk kriteria cukup sebesar 0,18 pada siklus I menurun menjadi 0 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan guru dalam menggunaan media pembelajaran CD Interaktif semakin baik.
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-Rata Klasikal Kedisiplinan Siswa
Terjadi peningkatan rata-rata klasi-kal pada Prasiklus yaitu 86,50 menjadi 102,5 pada siklus I. Pada siklus II rata-rata klasikal meningkat menjadi 107,09. Nilai terendah pada Prasiklus sebesar 55 me-ningkat menjadi 84 pada siklus I. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 86. Begitu juga untuk perolehan nilai tertinggi, pada prasiklus sebesar 122 menjadi 132 pada siklus I. Pada siklus II meningkat secara signifikan sebesar 135 .
2. Rata-Rata Klasikal Ketuntasan Ha–sil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui peng–gunaan media pembelajaran CD Interaktif telah mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada Prasiklus yaitu 71,64 menjadi 76,91 pada siklus I . Pada siklus II rata-rata klasikal meningkat menjadi 81,14. Nilai terendah pada Prasiklus sebesar 63 meningkat menjadi 67 pada siklus I. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 76. Begitu juga untuk perolehan nilai tertinggi, pada prasiklus sebesar 88 menjadi 90 pada siklus I. Pada siklus II meningkat secara signifikan sebesar 94 . Peningkatan rata-rata pada siklus I yang masih relatif kecil disebabkan siswa belum terbiasa belajar dengan media CD Interaktif.
Ketuntasan minimum kelas dari tiap siklus juga mengalami peningkatan. Dilihat dari prosentase ketuntasan klasikal pada Prasiklus sebesar 72,73% meningkat menjadi 86,36% pada siklus I dengan peningkatan presentase 13,63% dan sebesar 100% pada siklus II dengan peningkatan presentase 13,64%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembela-jaran dengan menggunakan media CD Interaktif dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
3. Aktivitas Guru
Observasi yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran IPS SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang yang bertindak sebagai observer, menyatakan bahwa aktivitas atau kegiatan guru selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II ini dinilai baik. Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan, di mana aktivitas guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang membimbing para siswa dalam memahami konsep pembelajaran.
4. Kendala yang Ditemukan
Pada siklus I kendala yang dijumpai adalah ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan diluar materi yang disampaikan sehingga guru harus menje–laskan terlebih dahulu dan sarana yang kurang seperti laptop yang belum mencu–kupi. Sedangkan pada siklus II kendala yang dihadapi adalah kerepotan mengubah tempat duduk membentuk lingkaran untuk saling berdiskusi tentang materi yang diperolehnya dan juga kurangnya sarana seperti laptop.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Setelah siswa mengikuti kegiatan pem–belajaran dengan penggunaan media CD Interaktif, kedisiplinan belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata-rata klasikal pada prasiklus 86,50 (tanpa penggunaan CD Interaktif) menjadi 102,5 (Siklus I) dan 107,09 (Siklus II) setelah menggunakan media pembela–jaran CD Interaktif.
2. Setelah siswa mengikuti kegiatan pem-belajaran dengan penggunaan media CD Interaktif,hasil belajar siswa pada materi mata pelajaran IPS mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata rata klasikal pada prasiklus 71,64 (tanpa penggunaan pembela-jaran media CD Interaktif) menjadi 76,91 (siklus I) dan 81,14 (siklus II) setelah menggunakan media pembela-jaran CD Interaktif.
3. Inovasi pembelajaran penggunaan me–dia CD Interaktif yang diterapkan pada mata pelajaran IPS menjadikan siswa lebih kreatif dan merasa menyenang-kan hingga mencapai 100%.
4. Ketuntasan klasikal juga mencapai kesempurnaan. Hasil belajar meningkat dan siswa tuntas 100% sesuai KKM (70).
Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, berikut saran yang dapat penulis kemuka-kan, diantaranya:
1. Bagi Siswa SMP Islam Ungaran Kabu–paten Semarang
Hasil penelitian menunjukkan bah–wa siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan siswa tinggi mampu mencapai hasil belajar IPS yang lebih baik. Oleh karena itu penting kiranya untuk lebih meningkatkan kedisiplinan siswa baik kedisiplinan di kelas, di lingkungan sekolah maupun di rumah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas.
2. Bagi Guru SMP Islam Ungaran Kabu–paten Semarang
Guru hendaknya dapat menentu–kan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta guru melakukan upaya untuk meningkat–kan kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar dengan memberikan sistem reward kepada siswa yang disiplin dan berprestasi serta menerapkan punishment terhadap siswa tidak disiplin.
3. Bagi Sekolah SMP Islam Ungaran Kabupaten Semarang
Berdasarkan berbagai macam me–dia pembelajaran yang ada, maka pihak sekolah melalui Kepala Sekolah dapat menyampaikan kepada guru agar dapat menentukan media pembelajaran dengan menggunakan CD Interaktif dan pihak sekolah diharapkan dapat memfasilitasi sa–rana dan prasarana contohnya CD Inter–aktif, komputer, LCD sehingga kebutuhan siswa dalam penggunaan media CD Inter–aktif bisa terpenuhi. Hal ini siswa akan lebih tertarik mengikuti KBM yang bisa meningkatkan kedisiplinan belajar dan hasil belajar yang dicapai lebih optimal.
4. Saran Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran yang lain dengan mengkaitkan variabel bebas lainnya yang turut mempengaruhi hasil belajar pada siswa SMP Islam Unga–ran Kabupaten Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atno, 2011. Efektivitas Media CD Interaktif dan Media VCD terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Belajar. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Baik Nilawati Astini (2010) “Pengaruh media vcd interaktif dan media gambar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cakranegara Nusa Tenggara Barat.”Tesis. Program Studi TEknologi Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.
Charles Schaefer. 2003. Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak. Jakarta: Mitra Utama.
Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Husni. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Melalui Media CD Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Algesindo
Juhaeri. 2007. Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran (http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/7/juhaeri-multimedia-bagian1.pdf. diakses tanggal 15 Mei 2013.
Muzairin, (2011) Efektivitas CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran pada Pokok Bahasan Materi Genetika di SMA Negeri 1 Mijen Demak. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Mohammad Ali,R. 1993. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Djakarta: Bhatara.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press.
Nandi 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahn. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6. No. 1 April 2006.
Nana, Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ketujuh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Prijodarminto, Soegeng. 2004. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramida.
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Puguh Prastomo (2012) Pengaruh Media Pembelajaran dengan CD Interaktif terhadap Prestasi Belajar Fisika ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Rahmadania. 2012. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar. http://rdaniaunsyiahkip.blogspot.com/2012/11/bab-i-pendahuluan-a.html (diakses tanggal 18 Juli 2013)
Slameto. 1986. Evaluasi Pendidikan . Salatiga : FKIP Universitas Kristen Satya Wacana.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman,A.S.2009.Media Pendidikan. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.
Sauri, Sofyan. 2009. Strategi Pembelajaran Ips Dengan Pendekatan Komprehenshif. http://sofyanpu.blogspot.com/2009/05/strategi-pembelajaran-ips.html. (diakses tanggal 18 Juli 2013)
Sudrajat, Akhmad. 2011. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/.(diakses tanggal 18 Juli 2013)
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2007. Media Pendidikan: Hakikat, Pengembangan Pembelajaran, dan Pemanfaatannya. Bandung:CV Wacana Prima.
Sunardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Ilmu Pengetahua Sosial .Salatiga
:Widya Sari Press
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo
Tri Hartanto (2009) “Efektivitas pembelajaran menggunakan media komputer dengan CD interaktif terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa SMA Kabupaten Sragen”. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika. Universitas Sebelas Maret 2009.
Tukiran Taniredja, Irma Pujianti, Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru: Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta.
Ugik Sugiharti (2011) “Pembelajaran Kimia Model Jigsaw dengan Media Modul dan CD Interaktif Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kreativitas Siswa (Studi Kasus di SMA Batik 1 Surakarta Kelas X Tahun Pelajaran 2010/ 2011 Pokok Bahasan Ikatan Kimia)”. Tesis. Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011
Zuhairini dan Abdul Ghofir. 2004. Metodologi Pembelajaran PAI. Malang: UM Press.