UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA MENYELESAIKAN SOAL CERITA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN PENGUASAAN
BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENTS) SISWA KELAS I SEMESTER II
DI SDN BRADAG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Indarti
SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Pada penelitian ini, dengan adanya perencanaan yang matang akan menghasilkan sesuatu yang efektif, karena mampu meningkatkan kemampuan siswa dan ini bisa digeneralisasikan untuk semua tingkatan kelas di SDN Bradag. Penerapan metode Teams Games Tournaments serta pemberian tugas dapat membantu seorang guru (peneliti) dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Matematika secara tematik pada siswa kelas I SDN Bradag. Keberhasilan merupakan hasil kerjasama antara guru dan siswa yang secara aktif dalam mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga bisa memotivasi guru-guru lain untuk dapat menerapkan metode belajar yang lain. Melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning dengan tipe TGT (Teams Games Tournaments) pada pokok bahasan menyelesaikan soal cerita maka hasil belajar siswa kelas I semester II di SDN Bradag, pelaksanaan pembelajaran pra siklus dari 21 siswa yang mencapai ketuntasan belajar baru 10 siswa atau 48%, pembelajaran siklus I sudah mengalami perubahan yang mencapai ketuntasan belajar 16 siswa atau 76% dengan aktifnya siswa saat pembelajaran. Disini ketuntasan belajar siswa meningkat. sedangkan melaksanakan perbaikan pembelajaran, dengan menyusun program perbaikan pembelajaran siklus II siswa yang mencapai ketuntasan belajar 20 siswa atau 95% Kriteria Ketuntasan Minimal 75 dengan demikian pelaksanaan penelitian dikatan berhasil hanya 1 siswa yang tidak mencapai ketuntasan. Penelitian melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning dengan tipe TGT (Teams Games Tournaments) pada pokok menyelaikan soal cerita dapat dilaksanakan oleh guru dam memberikan penguatan pemahaman kepada siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Model TGT, Soal Cerita Penguasaan Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi siswa. Siapapun tidak akan pernah menyangkal bahwa pembelajaran matematika adalah yang paling sulit.
Melihat hasil evaluasi siswa yang masih jauh dari ketuntasan yaitu hanya 10 atau 48% dari 21 siswa kelas I yang mencapai ketuntasan belajar, penulis berusaha merefleksi diri. Bersumber dari masalah tersebut maka penelitian ini dilaksanakan. Pada materi menyelesaikan soal cerita dari siswa kelas I di SDN Bradag yang nilainya mencapai KKM. Penguasaan bhasa indonesia masih rendah sengga masih sulit untuk menyelesaikan pengerjaan hitung soal cerita karena belum dapat menuliskan kalimat matematika dengan benar.
Guru menyadari bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa disebabkan beberapa faktor antara lain penguasaan berbahasa Indonesia masih rendah, siswa kurang aktif dalam pembelajaran, kurang efektifnya waktu yang direncanakan sehingga kurang terpusat dan akhirnya mempengaruhi hasil belajar. Maka dari itu, guru memperbaiki pembelajaran yang telah berlangsung melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan Kopetensi Dasar soal cerita ” Menerapan Model TGT (Teams Games Tournaments) untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita degan penguasaan bahasa Indonesia
Berdasarkan masalah di atas guru menerapkan Model TGT (Teams Games Tournaments) merupakan uapya menyelesaikan masalah untuk meningkatkan kemampuan berhahasa ,penguasaan berbahasa dengan benar akan bisa memahami soal cerita tanpa memahimi berbahasa tidak mungkin untuk dapat mengerjakan soal cerita menuliskan soal cerita maupun penyelesaiannya.
Dasar yang digunakan adalah teori Ausubel dengan teori makna (Meaning Theory). Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan belajar lebih menarik, lebih manantang sehingga konsep dan prosedur matematika akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan lama diingat oleh siswa.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah guru merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penguasaan bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan bdelajar matematika tentang soal cerita melalui kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2015/2016 ?
2 Apakah penguasaan bahasan Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang soal cerita siswa kelas I semester II di SDN Bradag melalui metode kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) tahun pelajaran 2015/2016 ?
MANFAAT PERBAIKAN
1. Bagi siswa
a. Siswa akan merasa senang pada pelajaran matematika
b. Memperbaiki sistem belajar siswa
c. Prestasi belajar siswa meningkat
2. Manfaat guru
a. Memperbaiki pembelajaran selanjutnya
b. Semakin kreatif dalam mengembangkan materi pelajaran
c. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan penelitian
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah mendapat masukan tentang cara melaksanakan penelitian
b. Sekolah akan berkembang jika guru berhasil meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
d. Sekolah menjadi bermutu diantara sekolah yang lain
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak harus terpaku dengan menggunakan satu model. Guru sebaiknya juga menggunakan model yang bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik. Menurut Kiensmen (1992) dalam kurikulum 2004 (2003:2) suatu model pembelajaran terdapat ciri-ciri sebagai berikut.
1. Adanya penjelasan teoritik, ilmiah dan penemuan.
2. Adanya tujuan yang akan dicapai.
3. Adanya tingkah laku guru dan siswa yang khusus.
4. Dalam model pembelajaran diperlukan suatu kondisi yang khusus.
Oleh karena itu, seorang guru harus kompeten dalam memilih suatu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada pengajaran di mana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu teknik instruksional yang diteliti secara cermat di Amerika Serikat. Ada banyak model, teori dan sumber dengan perspektif yang bermacam-macam dalam pembelajaran kooperatif. Beberapa buku yang membahas masalah ini adalah Circle of Learning, Learning Together and None, karya David dan Roger, ditambah Cooperative in The Classroom, kemudian Spencer Kagan dalam bukunya Cooperative Learning: Resources for Teacher.
Guru sebelum memberikan tugas harus melihat keterampilan social yang diperlukan dalam kelompok itu agar dapat bekerja sama dalam kegiatan mereka. Sekali keterampilan itu ditetapkan maka akan sangat membantu siswa untuk dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif, di samping juga meningkatkan pencapaian akademik dan membangun keterampilan-keterampilan yang dianggap penting sepanjang hidup mereka. Seperti halnya dengan Student Teams Achievement Divisions(STAD), TGT juga membagi siswa dalam tim belajar yang beranggotakan 4 atau 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku (Slavin: 1994). Dalam metode Teams Games Tournaments (TGT), siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untukmemperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
HIPOTESIS
1. Diduga penguasaan bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan bdelajar matematika tentang soal cerita melalui kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2015/2016
2 Diduga penguasaan bahasan Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang soal cerita siswa kelas I semester II di SDN Bradag melalui metode kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) tahun pelajaran 2015/2016
METODE PEELITAN
Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Januuari 2016 s.d bulan April 2016.
Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap 21 siswa kelas I semester II di SDN Bradag Itahun pelajaran 2015/2016.Sebagai obyek adalah meningkatkan hasil belajar tentang soal certa
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Bradag karena guru yang mengadakan penelitian sebagai guru di sekolah tersebut, sehingga mudah untuk memperoleh data yang diperlukan selama pengumpulan data dan meningkatkan hasil belajar siswa
Karakteristik siswa
Siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I yang berjumlah 21 peserta didik yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Mata Pelajaran dan teman sejawat
Pada penelitian ini seperti yang dijelaskan diatas yaitu mata pelajaran Matematika. Dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer dan dokumentasi.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah siswa kelas I semester II di SDN Bradag. Data yang dikumpulkan dari siswa melalui tes tertulis pada setiap akhir siklus. Peneliti juga meminta bantuan teman sejawat sebagai observer untuk membantu mencatat data hasil penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pra siklus
Pemelajaran prz siklus telah dilaksanakan siswa yang memperoleh nilai di atas 75 baru ada 10 siswa hal ini menunjukkan pembelajaran belum berhasil perlu adanya perbaikan pembelajaran.
Siklus I
Pembelajaran siklus II yang dilaksanakan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran adanya peningkatan siswa yang memperoleh nilai diatas 75 ada 16 atau mencapai 75% upaya yang dilaksanakan guru membawa perubahan
Siklus III
Pembelajaran siklus III dengan memperbaikan penyusunan progran dan melaksanakan perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai ketuntasan dari 21 siswa adalah 20 siswa atau ketuntasan belajar mencapai 95% , hal inimenunjukkan keberhasilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar melalui model kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelas I Semester II di SDN Bradag dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT maka kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita meningkat.
2. Dengan memberikan kesempatan kerjasama dalam tim maka pemahaman siswa terhadap materi soal cerita lebih baik.
3. Dengan memberikan permainan siswa hasil brlajar yang dicapai lebih meningkat tentang soal cerita.
4. Dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT yang tepat akan meningkatkan percaya diri yang kuat terhadap siswa.
SARAN
Berdasarkan penelitian penelitian dan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh guru disarankan agar:
1. Guru hendaknya menggunakan metode ataupun model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran terlaksana secara efektif dan efesien.
2. Guru sebaiknya jangan lebih banyak ceramah lebih memanfaatkan siswa lebih aktif untuk berpendapat baik kerja kelompok maupun individu..
3. Guru sebaiknya merencanakan pembelajaran karena akan membuat kegiatan belajar lebih menarik, lebih bermanfaat sehingga konsep materi yang akan diajarkan lebih mudah dipahami.
4. Sekolah hendaknya menyediakan berbagai mediaa pembelajaran sehingga membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai materi dan menggunakan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Zain, Aswan, dan BD,Syaiful 1997, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta
http//: Hardinand, S.Pd, Model Pembelajaran STAD 2013/04/22
http//: Suhadinet-Wordpress.com /2008/03/28, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Tim FKIP (2007), Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan), Jakarta, Universitas Terbuka
IGAK Wardhani,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2006, Pendidikan Dasar dan Menengah
Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto,2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher