Upaya Meningkatkan Kemampuan Melalui Bimbingan Teknis
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MELALUI BIMBINGAN TEKNIS
BAGI GURU – GURU DI SMP NEGERI 1 MARGASARI
KABUPATEN TEGAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Nur Salim
SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah semua guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas sehingga kenaikan pangkat mereka banyak yang berhenti pada pangkat pembina/golongan ruang IV/a. Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian kondisi awal penelitian bukti berdasarkan studi dokumen kepegawaian diperoleh data dari 40 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil pada SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal pada awal tahun pelajaran 2017/2018 diperoleh data sebanyak 20 orang berpangkat pembina /golongan ruang IV/a, 10 orang berpangkat /golongan ruang III/c, 10 orang berpangkat /golongan ruang III/b, mereka yang berpangkat pembina /golongan ruang IV/a rata-rata sudah lebih dari empat tahun bahkan ada yang sudah 10 tahun belum dapat naik pangkat. Pelaksanaan bimbingan teknis dapat meningkatkan motivasi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018, dalam menyusun laporan PTK yaitu motivasi dengan kriteria tinggi pada siklus I sebanyak 13 orang atau 33% dan siklus II sebanyak 21 orang atau 53% sehingga dapat disampaikan bahwa terdapat peningkatan motivasi dengan kriteria tinggi sebanyak 8 orang atau 20%.
Kata Kunci: Laporan PTK, Bimbingan Teknis, Motivasi
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru sudah pasti akan berhadapan dengan berbagai persoalan baik menyangkut peserta didik, subjeck matter maupun metode pembelajaran. Sebagai seorang profesional, guru harus mampu membuat preffesional judgement yang di dasarkan pada data sekaligus teori yang akurat, selain itu guru juga harus melakukan peningkatan mutu pembelajaran dimaksud dan dapat dilakukan manakala guru senantiasa mampu menganalisis masalah-masalah yang di hadapi dalam pembelajaran di kelas yang selanjutnya dicari upaya mengatasi masalah tersebut. Melalui penelitian tindakan reflektif atau Penelitian Tindakan Kelas yang hasilnya kemudian ditulis dalam naskah laporan hasil penelitian. Bisa juga naskah tersebut selanjutnya dipublikasikan secara luas maupun terbatas pada jurnal-jurnal ilmiah.
Namun kenyataan umum yang ada di lapangan,kompetensi dan kondisi guru jauh dari harapan. Banyak guru yang mengalami hambatan atau kesulitan dalam memulai kegiatan Penelitian Tindakan Kelas sangat tidak memadai, padahal hasil karya ilmiah tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang angka kredit lumayan cukup besar.
Keadaan umum diatas, terjadi pula pada guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal yaitu semua guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas sehingga kenaikan pangkat mereka banyak yang berhenti pada pangkat pembina/golongan ruang IV/a. Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian kondisi awal penelitian bukti berdasarkan studi dokumen kepegawaian diperoleh data dari 40 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil pada SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal pada awal tahun pelajaran 2017/2018 diperoleh data sebanyak 20 orang berpangkat pembina /golongan ruang IV/a, 10 orang berpangkat /golongan ruang III/c, 10 orang berpangkat /golongan ruang III/b.
Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini masih luas maka penelitian dibatasi pada upaya meningkatkan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas melalui bimbingan teknis bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Batasan kemampuan tersebut adalah jika guru selama mengikuti bimtek mampu menyusun laporan PTK dengan kriteria layak sesuai kaidah dan sistematika yang disyaratkan untuk pengajuan angka kredit sesuai Permenpan dan RB No.16/2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan ini antara lain: (1) Apakah motivasi menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas dapat ditingkatkan melalui bimbingan teknis bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 ? (2) Apakah kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas dapat ditingkatkan melalui bimbingan teknis bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 ? (3) Bagaimanakah pelaksanaan bimbingan teknis berlangsung yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan motivasi menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas melalui bimbingan teknis bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. (2) Meningkatkan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas melalui bimbingan teknis bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. (3) Mendeskripsikan proses pelaksanaan bimbingan teknis yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.
KAJIAN PUSTAKA
Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
Pengertian kepala sekolah menurut Wahjosumidjo (1999:83) adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Dalam melaksanakan pekerjaanya kepala sekolah mempunyai tugas pokok dan fungsi yang mencakup 7 (tujuh) macam sebagaimana disampaikan E.Mulyasa (2007:98) yaitu meliputi kepala sekolah sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator atau sering disingkat EMASLIM,
Sejalan dengan hal tersebut diatas, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalitasnya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan pembelajaran yang mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam mengembangkan jati diri (learning to be), keterampilan dalam hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
Motivasi Guru Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Hasibuan (2007:95) mendefinisikan motivasi adalah suatu pengertian yang mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Dalam konteks motivasi yang dimiliki guru dalam rangka mengikuti kegiatan bimbingan teknis Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan dorongan atau keinginan yang berasal dari kepribadian dan sikap guru untuk melakukan dan menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas selama kegiatan bimbingan teknis berlangsung yang dikarenakan adanya rangsangan dalam rangka meningkatkan kinerja guru dan profesionalitasnya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi guru mengikuti bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas adalah dorongan atau keinginan kuat yang berasal dari dalam dan dari luar diri pribadi guru untuk melakukan dan menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
Pengukuran motivasi menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan pengamatan yang terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut: dorongan untuk memperoleh bekal pengetahuan materi PTK, dorongan untuk memperoleh keterampilan menyusun laporan PTK, dorongan untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui penyusunan PTK, dorongan untuk belajar bersama dengan peserta bimtek dalam menyusun PTK, dorongan ingin tahu bagaimana cara melakukan PTK, dorongan ingin berlatih bersama peserta bimtek menyusun laporan PTK, dorongan ingin memperoleh nilai PKB unsur publikasi ilmiah sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat dan dorongan ingin memperoleh kepuasan kerja sebagai guru melalui kegiatan penelitian tindakan.
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan siswa. (Suharsini, Suhardjono dan Supardi, 2008:3)
Penelitian Tindakan Kelas ini belakangan semakin menjadi trend untuk dilakukan oleh para guru profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran dikelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri. Dengan demikian PTK merupakan jenis penelitian yang paling tepat untuk dikuasai sebagaimana disampaikan Supardi dan Suhardjono (2012:12).
Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seorang guru (peneliti) perlu melakukan persiapan yang matang agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ada tiga bagian pokok yang perlu dilewati untuk berhasilnya suatu Penelitian Tindakan Kelas. Ketiga bagian tersebut menurut Supardi dan Suhardjono (2012:33) meliputi menyusun proposal atau usulan penelitian, melaksanakan penelitian dan melaporkan hasil penelitian. Ketiganya harus dilalui secara berurutan dengan penuh keyakinan bahwa apa yang akan dilaksanakan adalah yang terbaik buat anak didiknya.
Proposal penelitian bukan berarti tidak dibutuhkan oleh guru akan meneliti sendiri dikelasnya sendiri dan akan dibiayai sendiri, namun ada manfaat besar bagi seorang peneliti. Dengan proposal tersebut akan menjadi pedoman kerja bagi guru dalam melaksanakan PTK disamping itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas.
Bimbingan Teknis
Bimbingan teknis adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus, sistematis dan teknis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersifat atau mengenai teknik tertentu, agar tercapai kemampuan tertentu yang diharapkan. Dalam penelitian ini, yang dimaksud bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas adalah pemberian bantuan yang diberikan kepada guru secara terus-menerus, sistematis dan teknis untuk dapat menyusun dokumen laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan kriteria layak sesuai kaidah dan sistematika yang disyaratkan untuk pengajuan angka kredit sesuai permenpan dan RB No.16/2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis dalam penelitian ini didasari adanya kebutuhan guru-guru SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal dalam mengembangkan keprofesianya melalui peningkatan mutu proses pembelajaran yang selanjutnya dilakukan penelitian tindakan dan sekaligus disusun laporannya. Dokumen laporan PTK tersebut selanjutnya dapat dijadikan modal angka kredit kenaikan pangkat pagi guru yang bersangkutan. Waktu dan tempat kegiatan juga dilakukan di sekolah sehingga mudah diikuti semua guru.
Kerangka Berpikir Penelitian
Kondisi awal penelitian menunjukan masih rendahnya kemampuan guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal pada tahun pelajaran 2017/2018 dalam menyusun laporan Penelitian Tindakan kelas.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah melalui pembinaan pengembangan profesi guru yang selama ini dilakukan masih belum dapat mengatasi permasalahan rendahnya kompetensi guru dalam menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga diperlukan upaya lain yaitu melalui pelatihan berbentuk bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan bimbingan teknis ini dilakukan dengan 2 (dua) kali siklus.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir penelitian di atas maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah: †Melalui bimbingan teknis dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018â€.
METODE PENELITIAN
Setting Lokasi dan Subjek Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah bertempat di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal dengan alamat Jalan Lapangan Timur, Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah adalah pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018, yaitu sejak tanggal 7 Januari 2018 s.d. 30 Juni 2018. Subjek Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal sebanyak 40 orang terdiri 19 laki-laki dan 21 perempuan. Semua subjek penelitian tersebut berstatus Pegawai Negeri Sipil sekaligus sebagai peserta bimbingan teknis penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
Sumber Data
Dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini terdapat dua macam sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu guru-guru peserta bimbingan teknis penyusunan Laporan PTK, kepala sekolah/peneliti dan kolaborator, sedangkan sumber data sekunder berasal dari pihak-pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan subjek penelitian yaitu pejabat dinas Dikbud Kabupaten Tegal, dan staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Margasari.
Data primer yang berasal dari guru peserta bimbingan teknis berupa dokumen laporan PTK yang telah selesai disusun guru selama kegiatan bimbingan teknis penyusunan laporan PTK berlangsung.
Data sekunder yang berasal dari pejabat dinas Dikbud Kabupaten Tegal berupa surat izin penyelenggaraan bimbingan teknis dan surat izin penelitian, data sekunder yang berasal dari staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Margasari berupa dokumen data kepegawaian guru-guru SMP Negeri 1 Margasari Tahun Pelajaran 2017/2018 Semester Genap sebagai peserta bimbingan tekhnis penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini terdapat 3 jenis teknik pengumpulan data, antara lain: (1) Teknik Pengamatan, (2) Penilaian Produk, (3) Teknik Dokumentasi.
Validasi Data
Teknik yang di gunakan dalam rangka validasi data penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu penggunaan metode ganda dan perspektif teman sejawat/kolaborator untuk memperoleh gambaran yang lebih objektif. Sesuai dengan pendapat Suwarsih Madya (2007) dalam www.ktiguru.org ada empat jenis triangulasi yang di terapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu triangulasi waktu, triangulasi ruang, triangulasi peneliti dan triangulasi teoretis.
Cara Pengambilan Simpulan
Dalam penelitian ini cara yang digunakan peneliti untuk pengambilan kesimpulan penelitian dilakukan dengan menetapkan indikator kinerja bahwa sekurang kurangnya 10 orang atau 25% telah selesai menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan kriteria layak dari jumlah guru peserta bimbingan teknis yang berjumlah 40 orang dan motivasi menyusun laporan PTK dengan kriteria tinggi telah mencapai sekurang-kurangnya 20 orang atau 50% dari sebanyak guru peserta bimbingan teknis yang berjumlah 40 orang.
Prosedur Penelitian
Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan dengan dua kali siklus, dimana masing-masing siklus terdapat empat tahapan mengacu pada model siklus dari Kemmis & MC.Taggart (1991:32) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model siklus tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (2008:16) dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Kemampuan menulis karya ilmiah terutama menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi sebagaian besar guru masih sangat rendah, sebagaimana yang terjadi pada guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal yaitu semua guru belum pernah melakukan Penelitian Tinakan Kelas sehingga kenaikan pangkat mereka banyak yang berhenti pada pangkat pembina/golongan ruang IV/a. Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian kondisi awal penelitian, bukti berdasarkan studi dokumen kepegawaian diperoleh data dari 40 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil pada SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal pada awal Tahun Pelajaran 2017/2018 diperoleh data sebanyak 25 orang berpangkat pembina/golongan ruang IV/a, 4 orang berpangkat/golongan ruang III/d, 7 orang berpangkat/golongan ruang III/c, 4 orang berpangkat/golongan ruang III/b. Mereka yang berpangkat pembina/golongan ruang IV/a rata-rata sudah lebih dari empat tahun bahkan ada yang sudah 10 tahun belum dapat naik pangkat.
Deskripsi Siklus I
Hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus I terdiri atas hasil pengamatan motivasi guru menyusun laporan PTK dan hasil penilaian kelayakan guru-guru selama tindakan Siklus I berlangsung. Kedua data hasil penelitian tersebut, antara lain:
Hasil pengamatan motivasi guru menyusun laporan PTK
Pengamatan motivasi guru peserta bimbingan teknis penyusunan laporan PTK diukur dan dianalisis menggunakan lembar pengamatan motivasi yang terdiri dari 8 (delapan) indikator pengamatan diperoleh hasil pengamatan setiap guru bimbingan teknis seperti dilaporkan berikut ini:
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Motivasi Menyusun Laporan PTK Guru Peserta Bimbingan Teknis Siklus I
Kriteria Motivasi |
Jumlah Guru |
Persentase |
Rendah |
9 orang |
22 |
Sedang |
10 orang |
25 |
Cukup |
8 orang |
20 |
Tinggi |
13 orang |
33 |
Jumlah |
40 orang |
100 |
Berdasarkan tabel diatas motivasi guru peserta bimbingan teknis dalam menyusun laporan PTK dengan motivasi kriteria rendah sebanyak 9 orang atau 22 %, kriteria sedang sebanyak 10 orang atau 25 %, kriteria cukup sebanyak 8 orang atau 20 % dan kriteria tinggi sebanyak 13 orang atau 33%.
Hasil pengamatan kemampuan menyusun laporan PTK
Penilaian kemampuan guru menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diukur dan dianalisis dengan menggunakan instrumen penilaian kelayakan laporan PTK terdiri dari tujuhbelas aspek penilaian kelayakan laporan pada penyusunan Bab I sampai Bab III memperoleh hasil penilaian setiap guru peserta bimbingan teknis seperti ditunjukan pada tabel berikut ini:
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru Menyusun Laporan PTK Siklus I
Kriteria Kelayakan |
Jumlah Guru |
Persentase |
Tidak Layak |
12 orang |
30 |
Kurang Layak |
6 orang |
15 |
Cukup Layak |
15 orang |
37 |
Layak |
7 orang |
18 |
Jumlah |
40 orang |
100 |
Berdasarkan penilaian kemampuan guru peserta bimbingan teknis sebagaimana tabel di atas diperoleh hasil kelayakan laporan PTK dengan kriteria tidak layak sebanyak 12 orang atau 30%, kriteria kurang layak sebanyak 6 orang atau 15%, kriteria cukup layak sebanyak 15 orang atau 37% dan kriteria layak sebanyak 7 orang atau 18%.
Deskripsi Siklus II
Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan peneliti selama siklus II berlangsung, diperoleh 2 (dua) data hasil penelitian sebagaimana hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Siklus I diatas, Kedua hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus II, antara lain:
Hasil pengamatan motivasi guru menyusun laporan PTK
Hasil pengamatan motivasi menyusun laporan PTK setiap guru peserta bimbingan teknis penyusunan laporan PTK sebagaimana dipaparkan pada tabel di atas selanjutnya di susun rekapitulasi hasil pengamatan motivasi menyusun laporan PTK seperti tabel di bawah ini:
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Motivasi Menyusun Laporan PTK Guru Peserta Bimbingan Teknis Siklus II
Kriteria Motivasi |
Jumlah Guru |
Persentase |
Rendah |
8 orang |
20 |
Sedang |
7 orang |
17 |
Cukup |
4 orang |
10 |
Tinggi |
21 orang |
53 |
Jumlah |
40 orang |
100 |
Berdasarkaan tabel di atas motivasi guru peserta bimbingan teknis dalam menyusun laporan PTK dengan motivasi kriteria rendah sebanyak 8 orang atau 20%, kriteria sedang sebanyak 7 orang atau 17%, kriteria cukup sebanyak 4 orang atau 10% dan kriteria tinggi sebanyak 21 orang atau 53%.
Hasil penilaian kemampuan menyusun laporan PTK
Penilaian kemampuan guru menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diukur dan dianalisis dengan menggunakan instrumen penilaian kelayakan laporan PTK terdiri dari lima aspek penilaian memperoleh hasil penilaian setiap guru peserta bimbigan teknis seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru Menyusun Laporan PTK Siklus II
Kriteria Kelayakan |
Jumlah Guru |
Persentase |
Tidak Layak |
15 orang |
37 |
Kurang Layak |
6 orang |
15 |
Cukup Layak |
8 orang |
20 |
Layak |
11 orang |
28 |
Jumlah |
40 orang |
100 |
Menurut tabel diatas, penilaian kemampuan guru peserta bimbingan teknis diperoleh data hasil kelayakan laporan PTK dengan kriteria tidak layak sebanyak 6 orang atau 37%, kriteria kurang layak sebanyak 6 orang atau 15% kriteria cukup layak sebanyak 8 orang atau 20% dan kriteria layak sebanyak 11 orang atau 28%.
Pembahasan
Berdasarkan uraian deskripsi per siklus penelitian di atas maka dapat disampaikan pembahasan hasil penelitian terkait dengan tindakan yang telah dilakukan peneliti selama dua kali siklus, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan bimbingan teknis dapat meningkatkan motivasi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018, dalam menyusun laporan PTK yaitu motivasi dengan kriteria tinggi pada siklus I sebanyak 13 orang atau 33% dan siklus II sebanyak 21 orang atau 53% sehingga dapat disampaikan bahwa terdapat peningkatan motivasi dengan kriteria tinggi sebanyak 8 orang atau 20%.
2. Bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas juga dapat meningkatkan kemampuan menyusun laporan PTK bagi guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Deksripsi tentang langkah-langkah yang dilakuakn pada kegiatan bimbingan teknis penyusunan laporan PTK selama penelitian berlangsung.
PENUTUP
Simpulan
1. Pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru-guru SMP Negeri 1 Margasari, Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan kriteria layak sesuai kaidah dan sistematika yang disyaratkan untuk pengajuan angka kredit sesuai Permenpan dan RB No.16/2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,
2. Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas pada guru-guru di SMP Negeri 1 Margasari, Kabupaten Tegal dilakukan dengan memberikan bimbingan penyusunan laporan PTK yaitu dimulai dari penyusunan judul PTK, Bab I sampai Bab V. Bimbingan pada Siklus I dilakukan secara klasikal sesuai rumpun mata pelajaran sejenis yang diampu guru peserta bimbingan teknis. Bimbingan yang dilakukan peneliti pada Siklus II adalah dengan cara individu kepada guru peserta bimbingan teknis dan memberikan kemudahan dalam mencarikan atau meminjamkan buku sumber atau referensi tentang Penelitian Tindakan Kelas.
Saran
1. Dokumen laporan PTK dengan kriteria layak yang telah selesai disusun guru-guru SMP Negeri 1 Margasari, Kabupaten Tegal sebagai peserta kegiatan bimbingan teknis penyusunan laporan PTK perlu dilengkapi dengan lampiran-lampiran penunjang laporan PTK nya.
2. Laporan PTK dengan kriteria layak merupakan salah satu kebutuhan guru dalam hal kepemilikan dokumen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenis publikasi ilmiah. Oleh karena itu, laporan PTK sebagai hasil kegiatan bimbingan teknis yang termasuk kriteria layak dapat dijadikan modal angka kredit kenaikan pangkat bagi guru yang bersangkutan.
3. Bagi sekolah kegiatan bimbingan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas merupakan upaya sekolah dalam rangka mengembangkan profesi guru, jenis kegiatan ini sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya: Bandung
Hasibuan. Malayu S.P. 2007. Organisasi dan Motivasi. PT. Bumi Aksara: Jakarta
Kemendikbud. 2012. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Buku 4. Dirjen PMPTK: Jakarta
Permenpan dan RB No.16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Depdiknas: Jakarta
Suharsimi Arikunto. Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Jakarta
Supardi dan Suhardjono. 2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009. Edisi Revisi. Penerbit Andi: Yogyakarta
UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Depdiknas: Jakarta
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Rajawali Pers: Jakarta
Wiriaatmadja. Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Remaja Rosdakarya: Bandung