UPAYA MENINGKATKAN kemampuan mengenal

lambang bilangan melalui Media

kartu angka bergambar PADA Kelompok A

TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan

semester i tahun pelajaran 2016/2017

 

Sukisti Caecilia

TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan

 

ABSTRAK

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak melalui media kartu angka bergambar dalam pembelajaran di Kelompok A di TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan.             Penelitian ini menggunakan jenis PTK (penelitian tindakan kelas), dilaksanakan di TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan pada bulan September-Oktober 2016 Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: anak kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan yang berjumlah 27 anak Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.      Hasil penelitian ini yaitu: (1) Kemampuan mengenal lambang bilangan siswa Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan semester I tahun 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui media kartu angka bergambar; (2) TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Kondisi Awal (Prasiklus) nilai BSH dan BSB mencapai 25,9%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. Peningkatan sebesar 22,3%, (3) TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus II nilai BSH dan BSB mencapai 88,9%. Peningkatan sebesar 40,7%. Kesimpulan penelitian ini, berdasarkan analisis hasil penelitian terbukti “kemampuan mengenal lambang bilangan anak dapat ditingkatkan melalui media kartu angka bergambar dalam pembelajaran pada Kelompok A di TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Kata kunci: lambang bilangan, media kartu angka bergambar,

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Melalui pendidikan, manusia mampu mengemban tugas menjadi khalifah seperti perintah Allah. Karena begitu pentingnya pendidikan, Islam dan Pemerintah memberikan perhatian khusus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pada jalur pendidikan formal sebagai lembaga pendidikan prasekolah. Lembaga ini sangat strategis dan penting dalam menyediakan pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Tugas Taman Kanak-kanak adalah mempersiapkan anak dan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap atau perilaku, dan keterampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Tugas utama Taman Kanak-kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap atau perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Guru merupakan faktor yang paling berperan dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Penggunaan variasi dalam metode dan interaksi belajar mengajar merupakan awal pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan dan serta pengulangan-pengulangan aktivitas penyebab menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat berbagai cara yang bervariasi maka kejenuhan akan berkurang dan siswa akan cenderung meningkat keterlibatannya dalam mengerjakan tugas dan tidak akan mengganggu temannya. Adanya kehangatan dan antusiasme guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan dan merupakan salah satu syarat kegiatan belajar yang optimal.

Taman Kanak-kanak (TK) St Bernadetta Kaliwinong merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang ada di Bandungan. Pendirian TK St Bernadetta Kaliwinong merupakan realisasi dari sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini di masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam Taman Kanak-kanak ini, selain didasari oleh menu generic, juga diwarnai oleh pengetahuan dan keinginan para pendiri/pimpinan dan pendidik yang berkecimpung dalam Taman Kanak-kanak tersebut.

Guru TK St Bernadetta Kaliwinong sebagai tenaga pendidik PAUD professional diharapkan dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu kegiatan pembelajaran yang perlu dikembangkan adalah bidang kognitif. Menurut Sugiyanto (2013: 5) menjelaskan bahwa kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif. Pengembangan kemampuan di TK diarahkan agar anak mampu menyelesaikan masalah sederhana pada kehidupan sehari-hari, mengembangkan daya cipta dan mengenal kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran kognitif pada Anak Usia Dini dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Karena dunia anak adalah bermain maka pembelajaran di TK menerapkan prinsip bermain sambil belajar dan belajar melalui bermain, namun masih banyak orang tua menganggap bahwa pembelajaran di TK hanya bermain tanpa tujuan yang jelas, padahal pembelajaran di TK didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak belajar dengan tetap mencerminkan jiwa bermain, yaitu senang, bebas, merdeka. Oleh karena itu, kegiatan bermain di TK mampu mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

Pembelajaran untuk mengenalkan lambang bilangan 1-10 pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan tahapan yang tepat atau sesuai dengan perkembangan berpikir anak. Tahap mengenal lambang bilangan dimulai dari mengenalkan konsep bilangan terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan mengenalkan lambang bilangan 1-10. Melalui pemberian rangsangan , stimulus, serta bimbingan yang tepat maka diharapkan dapat meningkatkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak khususnya aspek kognitif dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

Hasil pengamatan penulis di TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan pada anak usia 4 tahun perkembangan kognitif belum berkembang secara optimal. Sebagian besar anak masih belum memahami konsep lambang bilangan 1-10, karena saat diminta untuk menunjukkan lambang bilangan 1-10 ada beberapa anak masih diam. Dan beberapa anak belum bisa membedakan angka 6 dan 9 karena saat diminta menunjukkan angka 6 menunjukkan angka 9 dan sebaliknya. Beberapa anak juga masih belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti menemukan kendala pada anak di TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan Kabupaten Semarang terkait dengan kemampuan mengenal lambang bilangan. Diantaranya adalah anak kurang antusias saat mengikuti pelajaran karena mereka bosan dengan pembelajaran yang kurang menarik karena media yang sering digunakan guru adalah papan tulis dan buku paket sehingga anak mengalami kesulitan mengenal lambang bilangan

Rumusan Masalah

Maka penelitian ini berfokus pada masalah: apakah keterampilan mengenal lambang bilangan bagi anak Kelompok A di TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan pada semester I tahun 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui media kartu angka bergambar?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah: untuk meningkatkan keterampilan mengenal lambang bilangan bagi anak Kelompok A di TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan pada semester I tahun 2016/2017 melalui media kartu angka bergambar.

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a.     untuk meningkatkan aktivitas siswa TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan dalam pengembangan keterampilan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar

b.     untuk meningkatkan keterampilan guru TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan dalam pengembangan keterampilan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoretis

Untuk menambah referensi bahan pustaka tentang pengembangan kemampuan mengenal lambang bilangan anak TK melalui media kartu angka bergambar.

 

 

Manfaat Praktis

Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan guru dalam proses pembelajaran masa kini dan yang akan datang, memberdayakan guru dalam mengambil prakarsa profesionalisme, pengetahuan dan pengalaman menjadi suatu teori dalam praktek tindakan kelas, memanfaatkan lingkungan dalam menyusun program pembelajaran.

Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini menjadi pendorong untuk selalu mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.

Bagi Siswa

Bila guru dapat menggunakan metode yang tepat, siswa dapat meningkat belajarnya, sehingga siswa berkembang daya kreatifitasnya, meningkatkan kemampuan dalam mengenal lambang bilangan

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Pengertian Lambang Bilangan

       Menurut Hastuti dalam Ensiklopedia Matematika (2007: 11) menjelaskan bahwa bilangan merupakan sesuatu yang abstrak, tidak berbentuk dan hanya ada di pikiran. Bilangan digunakan untuk menunjukkan jumlah, banyak atau kuantitas sesuatu. Agar lebih memudahkan dalam penulisan, kemudian dibuatkan gambaran nyata untuk bilangan. Gambaran nyata ini disebut lambang bilangan. Lambang bilangan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah angka.

       Dalam penelitian ini kemampuan mengenal lambang bilangan yang akan ditingkatkan sesuai dengan aspek perkembangan kognitif anak usia 4 tahun yaitu:

1)    Mengenal lambang bilangan dengan indikator sebagai berikut: Membilang atau menyebut urutan bilangan 1-10, membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda 1-10), menunjuk urutan benda untuk bilangan 1-10, Mengenal konsep banyak-sedikit, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-10, menyebut hasil penambahan (menggabungkan dua kumpulan benda), menyebut hasil pengurangan (memisahkan kumpulan benda) 1-10.

2)    Dapat memecahkan masalah sederhana, meliputi: menyusun kepingan puzzle angka menjadi bentuk utuh 4-6 keping, menceritakan kembali informasi sesuai ingatannya.

Alat Peraga Kartu Angka Bergambar

Alat peraga kartu angka adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang diajarkan. Alat peraga kartu angka adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Contoh penerapan untuk anak usia 4 tahun: (1) Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulis angka, (2) Anak menghitung jumlah gambar pada kartu, (3) Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka. (4) Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru, guru membantu anak menghitungnya. Setelah itu anak menghitung kembali tanpa di bantu (Safitri, 2015).

Kerangka Berpikir

Kondisi awal anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Kec. Bandungan dalam pengembangan kemampuan mengenal lambang bilangan masih banyak hambatan, terutama dalam menggunakan jari-jari untuk media kartu angka bergambar kertas. Hal ini diketahui dari fenomena aktivitas dan kemampuan mengenal lambang bilangan anak dalam media kartu angka bergambar kertas antara lain: (1) anak-anak kurang kreatif dalam mengenal bilangan sebelum menggunakan media kartu angka bergambar, (2) banyak anak kurang mandiri dalam mengenal bilangan menggunakan media kartu angka bergambar dan harus dibantu sepenuhnya oleh guru, (3) sebagian anak kurang motivasi dalam mengenal bilangan melalui media kartu angka bergambar kertas dan bermalas-malasan saja.

Pembelajaran mengenal lambang bilangan dalam media kartu angka bergambar yang akan dilakukan yaitu guru menggunakan berbagai media berupa: kartu angka bergambar binatang maupun benda. Dengan berbagai variasi media diharapkan anak-anak lebih tertarik mengikuti pembelajaran membilang menggunakan media kartu angka bergambar.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

     Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan pada bulan September – Oktober 2016.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.     Guru TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan

2.     Siswa Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan yang berjumlah 27 orang siswa.

3.     Pengembangan kemampuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Mengenal lambang bilangan dengan media kartu angka bergambar.

Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan yang berjumlah 27 orang siswa, guru Kelompok A, dan kepala sekolah.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1.   Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus I dan siklus II. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas diambil dengan lembar observasi.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Adapun dalam penelitian ini digunakan tes perbuatan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan siswa menyebutkan lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pelaksanaan pembelajaran prasiklus dilakukan tanggal 10 Oktoberber 2016 oleh peneliti dengan dibantu seorang observer. Selama proses pembelajaran, observer mengamati dan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar. Guru mengajak anak menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar dalam gambar yang disukai oleh anak. Anak-anak menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar dari karton putih. Masing-masing anak menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar sesuai dengan petunjuk guru.

Selama proses pembelajaran, observer mengamati kemampuan mengenal lambang bilangan berupa urutan bilangan melalui media kartu angka bergambar, keterampilan menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar, dan kelancaran menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar. Sebelumnya guru memberikan contoh menyebut lambang bilangan menggunakan media kartu angka bergambar bentuk ikan.

Setelah kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong, Bandungan, dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar masih belum optimal. Ini terlihat dari Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar, dari 27 anak yang menunjukkan BB (Belum Berkembang) ada 8 anak (29,6%); MB (Mulai Berkembang) ada 12 anak (44,4%); BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ada 3 anak (11,1%); dan BSB (Berkembang Sangat Baik) baru ada 4 anak (14,8%). Dengan demikian, TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar belum sesuai harapan, yaitu minimal anak yang mencapai nilai BSH dan BSB adalah 80% dari jumlah anak satu kelompok. TPP pada Kondisi Awal nilai BSH (11,1%) dan BSB (14,8%) mencapai 25,9%.

Berdasarkan temuan tersebut, tingkat kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar yang mencapai BSH dan BSB ada 25,9% belum mencapai 80% secara klasikal, sehingga perlu ditingkatkan dan dilakukan tindakan kelas siklus I. Penelitian tindakan kelas berupa pembelajaran dengan media kartu angka bergambar.

Deskripsi Tiap Siklus

Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan 11 Oktober 2016 oleh peneliti dengan dibantu seorang observer.

Berdasarkan hasil observasi anak dalam pembelajaran menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar dengan media kartu angka bergambar siklus I di Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan, terjadi peningkatan.

Setelah kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar tentang binatang anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong, Kec. Bandungan, hasil evaluasi menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan sudah meningkat namun belum optimal. Ini terlihat dari Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) kemampuan mengenal lambang bilangan, dari 27 anak yang menunjukkan BB (Belum Berkembang) ada 5 anak (18,5%); MB (Mulai Berkembang) ada 9 anak (33,3%); BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ada 5 anak (18,5%); dan BSB (Berkembang Sangat Baik) baru ada 8 anak (29,6%). Dengan demikian, TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar belum sesuai harapan, yaitu minimal anak yang mencapai nilai BSH dan BSB adalah 80% dari jumlah anak satu kelompok. TPP pada Siklus I ini nilai BSH (18,5%) dan BSB (29,6%) mencapai 48,2% < 80%.

Pada pembelajaran siklus I, menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar siklus I di Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan, guru telah mengambil langkah-langkah yaitu: menjelaskan langkah kegiatan kepada anak, menggunakan media pembelajaran, mendemonstrasikan cara menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar, mengorganisasi anak dalam kelompok, menumbuhkan partisipasi anak untuk kemampuan mengenal lambang bilangan dengan media kartu angka bergambar, membuat kesimpulan. Guru perlu meningkatkan beberapa hal yaitu: merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat, menentukan langkah-langkah dalam mencapai tujuan, menentukan alokasi waktu kegiatan yang dilakukan, menentukan media pembelajaran, memberikan motivasi, dan dalam mengulas kegiatan (refleksi).

Berdasarkan temuan tersebut, tingkat kemampuan anak membaca awal yang mencapai BSH dan BSB ada 48,2% belum mencapai 80% secara klasikal, sehingga perlu ditingkatkan dan dilakukan tindakan kelas siklus II. Penelitian tindakan kelas berupa pembelajaran dengan media kartu angka bergambar.

Siklus II

Hasil evaluasi kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan pada pembelajaran siklus II telah meningkat.

Setelah kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar bentuk kelinci oleh anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong, Bandungan, hasil evaluasi menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan sudah meningkat dan optimal. Ini terlihat dari Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar, dari 27 anak yang menunjukkan BB (Belum Berkembang) ada 0 anak (0%); MB (Mulai Berkembang) ada 3 anak (11,1%); BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ada 14 anak (51,9%); dan BSB (Berkembang Sangat Baik) baru ada 10 anak (37,0%). Dengan demikian, TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar sudah sesuai harapan, yaitu minimal anak yang mencapai nilai BSH dan BSB adalah 80% jumlah satu kelas. TPP pada Siklus I ini nilai BSH (51,9%) dan BSB (37,0%) mencapai 88,9%.

Dengan hasil observasi tahapan implementasi dan evaluasi, maka hasilnya dapat dianalisa bahwa siklus berikutnya tidak perlu dilaksanakan. Adapun temuan hasil refleksi siklus II yaitu: berdasarkan temuan tersebut, tingkat kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar yang mencapai BSH dan BSB ada 88,9% sudah mencapai 80% secara klasikal, mencapai indikator keberhasilan 80% secara klasikal, sehingga pembelajaran siklus II dinyatakan terlah berhasil.

Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Siklus 1

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, dihasilkan antara lain pembelajaran mulai kondusif dan anak mulai aktif meskipun masih ada berapa anak yang belum terampil menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar.

Peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan –Prasiklus dan Siklus 1

No

Kategori

Kondisi Awal

Siklus I

1

Description: bintang (BB)

29.6%

18.5%

2

Description: bintang Description: bintang (MB)

44.4%

33.3%

3

Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSH)

11.1%

18.5%

4

Description: bintang Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSB)

14.8%

29.6%

 

Jumlah

100%

100%

 

Dari tabel 4.7 hasil perolehan data Hasil evaluasi kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan Siklus I setelah tindakan kelas telah terjadi peningkatan.

TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Kondisi Awal (Prasiklus) nilai BSH dan BSB mencapai 25,9%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. Peningkatan sebesar 22,3%.

Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, dihasilkan antara lain pembelajaran sudah kondusif karena anak semakin aktif dan anak mulai terampil menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar.

Peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan Bandungan Siklus 1 dan Siklus 2

No

Kategori

Siklus I

Siklus II

1

Description: bintang (BB)

18.5%

0.0%

2

Description: bintang Description: bintang (MB)

33.3%

11.1%

3

Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSH)

18.5%

51.9%

4

Description: bintang Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSB)

29.6%

37.0%

 

Jumlah

100%

100%

 

       Hasil evaluasi kemampuan mengenal lambang bilangan dengan media kartu angka bergambar anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan Siklus II telah terjadi peningkatan.

TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus II nilai BSH dan BSB mencapai 88,9%. Peningkatan sebesar 40,7%.

Peningkatan Kemampau Menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar

       Kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut.

Peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Bandungan

No

Kategori

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Description: bintang (BB)

29.6%

18.5%

0.0%

2

Description: bintang Description: bintang (MB)

44.4%

33.3%

11.1%

3

Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSH)

11.1%

18.5%

51.9%

4

Description: bintang Description: bintang Description: bintang Description: bintang (BSB)

14.8%

29.6%

37.0%

 

Jumlah

100%

100%

100%

 

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dapat dicapai berdasarkan temuan hasil refleksi dalam siklus I-II yaitu kemampuan mengenal lambang bilangan anak Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan semester I dapat ditingkatkan melalui media kartu angka bergambar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Kemampuan mengenal lambang bilangan siswa Kelompok A TK St Bernadetta Kaliwinong Kec. Bandungan semester I tahun 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui media kartu angka bergambar

2.      TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Kondisi Awal (Prasiklus) nilai BSH dan BSB mencapai 25,9%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. Peningkatan sebesar 22,3%.

3.      TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus I nilai BSH dan BSB mencapai 48,2%. TPP untuk kegiatan menyebut lambang bilangan melalui media kartu angka bergambar pada Siklus II nilai BSH dan BSB mencapai 88,9%. Peningkatan sebesar 40,7%.

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kesimpulan bahwa proses belajar mengajar mengenal lambang bilangan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa dengan menggunakan media kartu angka bergambar. Implikasi dalam pembelajaran adalah guru bisa menerapkan teknik bermain mengenal lambang bilangan di berbagai kelas. Hal ini dapat dilakukan pula terhadap pengembangan kemampuan lain, misalnya pengembangan kemampuan membaca awal. Dengan media kartu huruf bergambar pula sebagai implikasinya siswa bisa menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan kemampuan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di TK St Bernadetta Kaliwinong Kota Bandungan, dapat dajukan saran-saran sebagai berikut:

1.     Hendaknya pengembangan kemampuan mengenal lambang bilangan dengan pendayagunaan alat peraga benda di sekitar pada materi media kartu angka bergambar disajikan dengan menggabungkan kemampuan guru dalam berkreasi dengan media kartu angka. Guru-guru yang masih kurang pengalaman banyak mengalami kesulitan dalam kegiatan seperti ini. Untuk itu guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam berkreasi dengan media kartu angka bergambar.

2.     Hendaknya pendayagunaan alat peraga dan media kartu angka bergambar seperti yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat pula digunakan pada TK lain.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Universitas Terbuka.

Departement Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pengembangan Bidang Fisik/Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta.

Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hastuti, Evi Rine dkk. 2007. Ensiklopedi Matematika 1. Jakarta: Erlangga.

Hikmah. 2015. Peranan Guru Dalam Pembelajaran Kreativitas Seni Melipat Kertas (Origami) Pada Anak TK Al-Khairaat Bobo Kecamatan Dolo Barat. Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

http://paudni.koranpendidikan.com/view/3173/tujuh-prinsip.html

Kasimin, dkk. 2012. Media Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV Orbittrust Corp.

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nazir, Moh. 2009, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurlaila, Iva 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Book Publiher.