UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGUKURAN VOLUME PER WAKTU

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALY SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SDN SAMBONGREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Sri Hetiningsih

SDN Sambongrejo

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi pengukuran volume per waktu akan meningkat melalui model pembelajaran Team Assisted Individualy. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 hingga Oktober 2015 pada siswa kelas VI Semester 1 yang berjumlah 25 siswa. Model Pembelajarran Team Assisted Individualy sangat berpengaruh terhadap kerjasama dan hasil belajar siswa kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo tahun pelajaran 2015/2016, hal ini dapat dilihat pada peningkatan nilai rata-rata siswa mulai dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II dan ketuntasan siswa yaitu pada siklus akhir (siklus II) nilai rata-rata siswa mencapai 82 dengan ketuntasan 100% yang artinya semua siswa mempunyai nilai dia atas KKM yang telah ditentukan.

Kata kunci: Kerjasama, Hasil Belajar, Team Assisted Individualy


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berpijak pada data kondisi awal siswa pada pembelajaran matematika, dimana dari hasil evaluasi diperoleh nilai 59,83 dengan ketuntasan hanya 36,67% yang mempunyai nilai di atas kriteria ketuntasan minimum. Nilai tersebut masih jauh dari harapan para pendidik, karena matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan selalu ada pada setiap jenjang pendidikan. Dari hasil observasi dan wawancara pada kondisi awal, banyak siswa yang tidak menyukai matematika karena mereka mengganggap matematika sangat sulit dan membuat siswa tidak bersemangat.

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa terhadap matematika sangat dibutuhkan trik atau metode yang harus dikuasai dan dilakukan oleh setiap pendidik, khususnya pendidik pelajaran matematika. Hal ini perlu dilakukan karena sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang sulit untuk dipahami dan membosankan sehingga dapat menyebabkan banyak sekali siswa tidak menyukai pelajaran matematika pada akhirnya dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Seperti yang dikatakan oleh Suyatno (Asmin, 2003:1) bahwa hal yang banyak dapat menyebabkan siswa tidak menyukai pelajaran matematika adalah penyampaian guru yang cenderung bersifat monoton, hampir tanpa variasi kreatif. Dengan pembelajaran kooperatif diharap-kan dapat mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran.

Kooperatif dalam matematika juga akan dapat membantu para siswa meningkatkan sikap positif siswa dalam metematika (Suherman, 2003:259) para siswa secara individu membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya, untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika, sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas terhadap matematika (math a xietiy), yang banyak dialami para siswa .dengan menonjolkan interaksi dalam kelompok. Model belajar kooperatif learning tipe Team Asccelerated Intriction (TAI) dapat membuat siswa menerima siswa lain yang berkemampuan dan berlatar belakang yang berbeda. Metode ini juga telah terbukti dapat meningkatkan berfikir kritis serta meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa pada materi pengukuran volume per waktu melalui model pembelajaran Team Assisted Individualy siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah melalui model pembelajaran Team Assisted Individualy kerjasama siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi pengukuran volume per waktu akan meningkat?”.

b. Apakah melalui Model Pembelajaran Team Assisted Individualy hasil belajar siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi pengukuran Volume Per Waktu akan meningkat?”.

Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi pengukuran volume per waktu akan meningkat melalui model pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI).

b. Tujuan Khusus

1) Mengetahui adanya pengaruh mo-del pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) terhadap kerjasa-ma siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi peng-ukuran volume per waktu.

2) Mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) terhadap hasil belajar siswa Kelas VI Semester 1 SDN Sambongrejo pada materi pengukuran volume per waktu.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa

Untuk memotivasi belajar siswa dalam menyelesaikan masalah yaitu mengerjakan soal ulangan haria dan meningkatkan hasil belajar khususnya pembelajaran matematika

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam mempersiapkan diri untuk memilih metode pembelajaran yang tepat.

c. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan membuat kebijakan dalam rangka mening-katkan mutu proses pembelajaran, khusus-nya pada mata pelajaran Matematika pada Sekolah Dasar.

KAJIAN TEORI

Kerjasama

Kerja sama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat. Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk memba-ngun kemampuan kelompok (tim), yang Anda butuhkan kemudian di dalam kehidupan. Kerja sama/belajar bersama adalah saling mempengaruhi sebagai anggota tim, Anda:

a. Membangun dan membagi suatu tujuan yang lumrah

b. Sumbangkan pemahamanmu tentang permasalahan: pertanyaaan, wawasan, dan pemecahan

c. Tanggap terhadap, dan belajar memahami, pertanyaan lain, wawasan dan penyelesaian.

d. Setiap anggota memperkuat yang lain untuk berbicara dan berpartisipasi, dan menentukan kontribusi (sumbangan) mereka.

e. Bertanggung jawab terhadap yang lain, dan mereka bertanggung jawab pada Anda

f. Bergantung pada yang lain, dan mereka bergantung pada Anda

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2008:22). Guru mempunyai andil yang sangat besar terhadap hasil belajar yang dicapai siswanya karena guru merupakan ujung tombak kesuksesan pelaksanaan pendidikan. Tanpa guru sebagus apapun kurikulum yang dirancang, tidak akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu perlu adanya keserasian antara kurikulum dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehingga hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.

Hasil belajar matematika pada hakekatnya dapat dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh siswa dalam pelajaran matematika. Peningkatan hasil belajar matematika merupakan harapan para pendidik karena pada hakekatnya matema-tika berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbolsimbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyele-saikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Debit Air

Debit air adalah kecepatan aliran zat cait per satuan waktu. Misalnya Debit air sungai pesanggrahan adalah 3.000 l / detik. Artinya setiap 1 detik air yang mengalir di sungai Pesanggrahan adalah 3.000 l. Satuan debit digunakan dalam pengawasan kapasitas atau daya tampung air di sungai atau bendungan agar dapat dikendalikan.

Untuk dapat menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume dan satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan satuan volume dan satuan waktu.

Model Pembelajaran Team Assisted Individualy

Pembelajaran kooperatif metode Teams Accecrated Instrucsion (TAI) merupakan gabungan dari belajar kooperatif dan belajar individual, metode ini digunakan atau dirancang untuk pengajaran metode matematika (Kooperatif pro kontra, 2000:1).

Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu tipe pembelajaran Cooperative Learning. Terjemahan bebasnya adalah Bantuan Individual Dalam Kelompok (BIDK). Metode yang diprakarsai oleh Robert Slavin (2008:67) ini merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Dasar pemikiran Slavin merancang metode ini adalah untuk mengadaptasikan pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 yaitu pada bulan September 2015 hingga Oktober 2015.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Sambongrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora yang berjumlah 25 siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Pada siklus I peneliti mulai menggunakan model pembelajaran TAI dimana pada pelaksanaannya kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan pada siklus I dengan membagi siswa kelas VI dalam bentuk kelompo dan siswa yang pandai (nilai lebih dari KKM) bertugas menjadi leader temannya dalam diskusi kelompok. Guru membagikan lembar kerja tentang pengukuran volume per waktu untuk didiskusikan bersama dan hasilnya dituliskan di papan tulis oleh perwakilan siswa. Dari hasil observasi peneliti dan teman sejawat, siswa cukup baik dalam berdiskusi karena yang mengarahkan adalah temannya sendiri yang kemungkinan penyampaian materi dengan bahasa yang sederhana, walaupun leader kelompok pada siklus I ini masih sering bertanya kepada guru maupun teman sejawat. Dari hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran berlangsung dengan baik dan hasilnya cukup memuaskan dengan perolehan nilai rata-rata 70,17 dengan ketuntasan 66,67%.

Berdasarkan hasil evaluasi peneliti pada siklus I, pada siklus II ini peneliti kembali menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualy dengan melakukan beberapa perbaikan dalam kegiatan inti yaitu dengan lebih memperhatikan siswa saat berdiskusi dan memberikan perhatian dan arahan pada setiap siswa sehingga siswa yang kurang pandai tidak merasa di nomor duakan karena pada siklus I, leader yang sering bertanya dan menjadi perhatian peneliti.

Berdasarkan pengamatan siswa, pada siklus II ini leader sudah bisa memimpin kelompoknya dengan baik dan anggota kelompok yang lain juga tampak lebih kompak jika dibandingkan dengan siklus I. Anggota kelompok saling berbagi tugas menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dan setelah selesai yang bertugas menjadi notulen menyalin jawaban pada selembar kertas. Setelah diskusi selesai siswa dengan semangat maju mengerjakan soal di depan kelas. Pada siklus ini, guru tidak perlu membujuk siswa untuk maju mengerjakan soal di depan kelas seperti pada siklus I karena pada siklus II ini siswa lebih berani dan lebih percaya diri.

Model pembelajaran Team Assisted Individualy sangat berpengaruh terhadap pembelajaran matematika pada siswa kelas VI semester 1 SDN Sambongrejo tahun pelajaran 2015/2016 terutama dalam meningkatkan hasil belajar matematika tentang pengukuran volume per waktu. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada setiap siklus dimana selalu terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa dan ketuntasan siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pemba-hasan yang dijabarkan pada laporan ini, dapat diambil kesimpulan dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran Team Assisted Individualy pada siswa kelas VI semester 1 SDN Sambongrejo tahun pelajaran 2015/2016 dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen dimana siswa denga nilai lebih dari KKM (siswa yang pandai) bertugas sebagai leader dalam kelompoknya.

b. Model Pembelajarran Team Assisted Individualy sangat berpengaruh terha-dap hasil belajar siswa kelas VI semester 1 SDN Sambongrejo tahun pelajaran 2015/2016, hal ini dapat dilihat pada peningkatan nilai rata-rata siswa mulai dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II dan ketuntasan siswa yaitu pada siklus akhir (siklus II) nilai rata-rata siswa mencapai 82 dengan ketuntasan 100% yang artinya semua siswa mempunyai nilai dia atas KKM yang telah ditentukan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan uraian diatas, maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat lebih kompak dan lebih berani untuk menger-jakan soal di depan kelas dan lebih membiasakan dengan model pembelajaran baru yang digunakan oleh pendidik (guru).

b. Bagi Guru

Guru disarankan untuk mencoba model dan metode pembelajaran yang baru agar pelajaran tidak berjalan monoton sehingga siswa tidak merasa bosan dan tujuan dari pembelajaran matematika dapat dengan mudah dicapai.

c. Bagi Sekolah

Pihak sekolah disarankan untuk memberikan pengarahan kepada guru untuk melakukan trobosan dalam mengajar baik metode maupun media yang digunakan serta meningkatkan kreatifitas dalam mengajar sehingga siswa merasa senang untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asmin. 2003. “Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dan kendala yang muncul di lapangan” dalam jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No 44 tahun ke-9, September 2003.

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Masykur, Moch. 2007. Mathematical Intellegence: Cara Cerdas Melatih Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyadi, HP. (2009). Materi Pelatihan Penyusunan PTK, Semarang: Depdiknas LPMP

Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: PT. Gramedia Widiasana Indonesia.

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Slameto. 1992. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

 

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.