UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN MELALUI DISKUSI

DAN TUKAR MENUKAR PENGALAMAN BAGI GURU

DI SD NEGERI 2 TUKO KECAMATAN PULOKULON

KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Siti Muntiah

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman bagi guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, yang terdiri dari 6 (enam) guru. teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Indikator keberhasilan tindakan apabila semua guru telah memiliki kemampuan dengan skor rata-rata lebih dari 15 (>15), dan dengan besarnya prosentase ketercapaian komponen lebih dari 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran khususnya bagi guru SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat meningkat hingga mencapai kategori baik. Penguasaan guru terhadap langkah-langkah membuka dan menutup pelajaran setelah dilakukan pembinaan teknik diskusi dan tukar menukar pengalaman sebanyak 2 (dua) siklus, mencapai 93,52%, artinya hampir semua langkah pembelajaran telah dapat dilakukan oleh guru dengan baik. Peningkatan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran terlihat dari prasiklus ke siklus I dan siklus I kesiklus II. Secara keseluruhan peningkatan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran dari prasiklus ke siklus II sebesar 9,50 yaitu dari nilai rata-rata prasiklus sebesar 7,33 meningkat menjadi 16,83, peningkatan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus siklus II sebesar 52,78%, yaitu dari prasiklus sebesar 40,74% meningkat menjadi 93,52% pada siklus II.

Kata kunci:   keterampilan guru, membuka dan menutup pelajaran, diskusi, dan tukar menukar pengalaman

 

PENDAHULUAN

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh semua guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik. Kegiatan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa dalam menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang telah dipelajari.

Walaupun ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, seharusnya sudah dimiliki oleh guru sejak seseorang menjadi guru, namun seiring dengan berjalanya waktu dan tuntutan materi pembelajaran, khususnya guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan sering mengabaikan kedua kegiatan tersebut. Guru terburu-buru ingin menyampaikan inti pembelajaran, tanpa memulai menciptakan suasana kesiapan mental dan upaya untuk menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan dipelajari. Demikian pula saat mengakhiri pembelajaran, guru sering mengabaikan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.

Hasil monitoring terhadap guru di SD Negeri 2 Tuko, pada awal semester II Tahun Pelajaran 2018/2019, diketehui bahwa dari 6 (enam) guru yang diamati, dengan menggunakan acuan penilaian kinerja guru, khususnya dalam membuka dan menutup pelajaran, guru belum dapat melaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari saat membuka pelajaran, guru kurang memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa, guru tidak mengaitkan materi yang akan disajikan dengan materi pembelajaran sebelumnya, dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru tidak memperhatikan apakah siswa telah siap untuk menerima pelajaran atau belum. Demikian pula saat menutup pelajaran, tidak ditemukan guru yang berupaya untuk memotivasi siswa dengan kata-kata membesarkan hati.

Kenyataan tersebut membuktikan bahwa masih ada permasalahan yang harus diperbaiki terkait dengan ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran. Setidaknya guru perlu diberikan stressing melalui pembinaan guru. Mengingat ketrampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan ketrampilan dasar yang tentunya telah diketahui oleh guru, maka teknik pembinaan yang tepat adalah melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman (Sharing Of Experience). Melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman, guru dapat saling berbagi pengalamanya dalam membuka dan menutup pelajaran, melalui teknik tersebut guru dapat mengingat kembali apa yang seharusnya dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran.

Pembinaan guru tersebut di atas, merupakan pembinaan kelompok dalam upaya untuk meningkatkan kinerja guru, sesuai dengan karakteristik permasalahan dan upaya yang akan dilakukan, maka pembinaan guru tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan model penelitian tindakan sekolah (PTS), yang terdiri dari siklus-siklus penelitian dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan ketrampilan guru dapat termonitor dan hasilnya dapat maksimal, dan sekaligus sebagai kegiatan pengembangan diri.

Sesuai dengan permasalahan dan cara mengatasi permasalahan tersebut, maka penelitian tindakan sekolah ini mengambil judul: Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Membuka dan Menutup Pelajaran Melalui Diskusi dan Tukar Menukar Pengalaman bagi Guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran bagi guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman bagi guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019.

KAJIAN TEORI

Keterampilan Guru

Menurut Syah (2010), menyatakan bahwa keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Pengertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalam bidang-bidang studi kependidikan, ialah bahwa mengajar merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa.

Menurut Suryono dan Hariyanto (2014: 212), “Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang yang mengajar pada hakikatnya terkait tentang sejauh mana kemampuan para guru dalam menerapkan berbagai variasi metode mengajar. Hal ini senada dengan pendapat Majid (2013: 232) bahwa, “Keterampilan mengajar merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan variasi metode mengajar untuk memperoleh hasil yang maksimal”.

Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran (set indution) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.

Mulyasa (2008: 83) mengatakan membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran.

Indikator Keterampilan Guru dalam Membuka dan Menutup Pelajaran

Adapun indikator keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran. Kegiatan membuka pebelajaran meliputi: (1) Kegiatan membuka pembelajaran (2) Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa (3) Melakukan appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan) (4) Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar (5) Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan (6) Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin. Kegiatan menutup pembelajaran meliputi: (1) Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat (2) Kemampuan menggunakan kata-kata yang membesarkan hati siswa (3) Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan (4) Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman.

 

Supervisi

Menurut Sagala (2009: 194) supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan profesional bagi guru dalam melaksanakan tugas instruksional guna memperbaiki hal belajar dan mengajar dengan melakukan stimulasi, koordinasi, dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun kelompok. Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan atau tuntunan ke arah situasi pendidikan yang lebih instruksional sebagai bagian dari peningkatan mutu pembelajaran.

Sudrajat (2010: 1) supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisi akademik sebaiknya dilakukan dengan pendekatan supervisi klinis yang dilaksanakan secara berkesinambungan melalui tahapan pra-observasi, observasi pembelajaran, dan pasca observasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pra-observasi, observasi, dan pasca-observasi.

Diskusi

Metode diskusi dalam proses pembelajaran menuru (Suryosubroto. 2012: 179) adalah suatu cara penyajian bahan pelajarn dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas sesuatu masalah. (Taniredja. 2013: 23).

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Yang mana proses belajar terjadi interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. (Djamarah, 2006: 99). Menurut Aqib (2014: 107) mengatakan metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali, memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

Tukar Menukar Pengalaman

Tukar menukar pengalaman menjadikan semua guru bebas menyampaikan pengalaman, pikiran dan gagasannya. Sehingga satu dengan lainnya bisa dipersiapkan secara matang. Langkah-langkah sharing harus dipersiapkan secara matang (Ma’mur, 2012: 143). Tukar menukar pengalaman atau sharing of experience suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain.

Kerangka Pemikiran

Rendahnya ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran disebabkan guru kurang memperhatikan pentingnya kegiatan tersebut. Selain itu dalam proses pembelajaran guru lebih mementingkan penyampaian materi pembelajaran, sehingga saat mengawali pembelajaran guru kurang memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan agar siswa mempunyai kesiapan yang baik dalam menerima pembelajaran, demikian pula dengan kegiatan menutup pelajaran, guru sering mengabaikan kegiatan tersebut.

Permasalahan tersebut berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, untuk itu agar membuka dan menutup pembelajaran menjadi suatu kebiasaan bagi guru, maka perlu adanya pembinaan sebagai strasing bagi guru melalui pembinaan teknin diskusi dan tukar menukar pengalaman.

Teknik diskusi dimaksudkan agar guru secara bersama-sama dapat mencari pemecahan masalah dan melaksanakannya atas kemauan bersama, sedangkan teknik tukar menukar pengalaman dimaksudkan agar guru saling berbagi pengalamannya dalam membuka dan menutup pelajaran, sehingga guru memperoleh pengalaman baru. Dari pengalaman yang diperoleh tersebut, guru dapat melaksanakan kegiatan membka dan menutup pelajaran dengan berbagai variasi.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah: melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II tahun ajaran 2018/2019 dapat meningkat.

METODE PENELITIAN TINDAKAN

Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Penelitian tindakan ini didesain sesuai dengan model Menurut John Elliot (dalam Muslihudin, 2010: 72). Model ini memiliki empat komponen penelitian tindakan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam suatu system spiral yang saling terkait.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, yang terdiri dari 6 (enam) guru. Objek penelitian tindakan sekolah ini adalah peningkatan keterampilan guru di SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon dalam membuka dan menutup pelajaran.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun ajaran 2018/2019 selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan Juni 2019. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tuko yang beralamat di Dusun Sugihan RT. 005 RW. 014, Desa Tuko Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas guru yang dijadikan subjek penelitian dalam membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan oleh peneliti secara langsung dengan menggunakan lembar observasi yang merupakan instrumen pokok dalam penelitian ini. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumentasi terkait dengan aktivitas pembinaan, data ini berupa daftar hadir guru selama pembinaan berlangsung, dan foto-foto dokumentasi terkait dengan pelaksanaan tindakan.

Tekik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran yang diperoleh melalui observasi sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan, dan membandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian tindakan sekolah, dilakukan dari siklus ke siklus lain dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan perencanaan merupakan langkah awal dalam penelitian. Rencana siklus I disusun berdasarkan hasil analisis kegiatan prasiklus. Rencana siklus II disusun berdasarkan analisis siklus I. pelaksanaan merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun. Obervasi merupakan kegiatan mengamati dan menilai perubahan kinerja guru setelah dilakukan tindakan. Refleksi merupakan kegiatan analisis dari hasil pengamatan.

Indikator Keberhasilan

Keberhasilan tindakan ditentukan apabila semua guru telah memiliki keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran dengan kategori baik yang ditandai dengan skor rata-rata lebih dari 15 (>15), dan sebagaian besar komponen telah dilakukan oleh guru dengan baik, yang ditandai dengan besarnya prosentase ketercapaian komponen lebih dari 85%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prasiklus

Selama kegiatan prasiklus, peneliti mengamati secara langsung keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan indikator seperti tertera dalam lembar observasi. Hasil penilaian seperti terlampir. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut selanjutnya dibuat rekapitulasi data, hasilnya dapat diketahui bahwa dari enam guru yang dijadikan subjek penelitian, nilai rata-rata keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran tergolong cukup, dengan skor rata-rata sebesar 7,33. Berdasarkan kategorisasi penilaian yang telah ditentukan dari enam guru, terdapat 1 (satu) guru tergolong kurang dan sisanya tergolong cukup. Berdasarkan perhitungan prosentase ketercapaian komponen keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran hasil menunjukan bahwa rata-rata ketercapaian indikator keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran sebesar 40,74%. Prosentase tersebut menunjukkan bahwa guru belum mampu melaksanakan langkah-langkah dalam membuka dan menutup pelajaran secara maksimal. Untuk itu perlu dilakukan tindakan pada siklus I.

 

 

Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa nilai rata-rata yang dicapai oleh guru sebesar 13,33, dari perhitungan prosentase ketercapaian indikator ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran menunjukkan bahwa prosentase yang dicapai oleh guru belum maksimal yaitu baru mencapai 74,07%. Artinya keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran masih dapat ditingkatkan lagi dengan cara memperbaiki langkah-langkah yang prosentase ketercapaiannya masih rendah. Dibanding dengan indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu nilai rata-rata ditetapkan 15, dan prosentase ketercapaian sebear 85%, maka dapat diartikan bahwa nilai tersebut masih dibawah indikator kinerja yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan tindakan pada siklus II, yaitu dengan melakukan pembinaan teknik diskusi dan tukar menukar pengalaman.

Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan siklus II, diketahui bahwa nilai rata-rata yang dicapai oleh guru sebesar 16,83, dari perhitungan prosentase ketercapaian indikator ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran menunjukkan bahwa prosentase yang dicapai oleh guru sudah maksimal yaitu 93,52%. Artinya keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran telah meningkat dibandingkan dengan prasiklus dan siklus I. Dibanding dengan indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu nilai rata-rata ditetapkan 15, dan prosentase ketercapaian sebear 85%, maka hasil yang dicapai oleh subjek penelitian telah melebihi indikator kinerja yang ditetapkan, sehingga tindakan tidak perlu dilanjutkan.

Pembahasan

Perbandingan Prasiklus dengan Siklus I

Peningkatan keterampilan guru tersebut disebabkan oleh pemahaman guru terhadap langkah-langkah membuka dan menutup pelajaran yang semakin baik sebagai dampak dari pembinaan teknik diskusi yang ditindak lanjuti dengan teknik tukar menukar pengalaman. Melalui pembinaan tersebut guru memperoleh masukan-masukan yang berarti dari peneliti maupun dari teman sejawat berdasarkan pengalaman masing-masing guru. Setelah dilakukan tindakan melalui siklus 1 terlihat adanya peningkatan skor ihndividu dan skor rata-rata. Peningkatan skor individu dan rata-rata prasiklus dengan siklus I mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan skor rata-rata prasiklus sebesar 7,33, meningkat pada siklus II menjadi 13,33, atau terjadi peningkatan sebesar 6,00. Secara keseluruhan pemahaman guru terhadap langkah pembelajaran mengalami peningkatan, yaitu dari 40,74% meningkat menjadi 74,07# atau terjadi peningkatan sebesar 33,33%.

Perbandingan Siklus I dengan Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian terhadap keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran, dari sikllus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan siklus II ketrampilan guru meningkat lagi. Perbandingan peningkatan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran, dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan teknik diskusi dan tukar menukar pengalaman pada siklus II, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran meningkat sebesar 3,50. Peningkatan terjadi pada semua guru. Ditinjau dari pemahaman guru terhadap langkah pembelajaran, dapat dilihat perbandingan prosentase ketercapaian Indikator siklus I dengan siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan langkah membuka dan menutup pelajaran semakin baik. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya prosentase ketercapaian indikator dari 74,07% meningkat menjadi 93,52% atau terjadi peningkatan sebesar 19,44%.

Perbandingan Prasiklus dengan Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran, dari prasiklus ke siklus II, diketahui bahwa nilai rata-rata yang dicapai oleh guru mengalami peningkatan baik secara perorangan maupun secara keseluruhan. Perbandingan peningkatan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran, dari prasiklus ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan diskusi dan tukar menukar pengalaman sebanyak 2 (dua) siklus, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran meningkat sebesar 9,50. Peningkatan terjadi pada semua guru. Peningkatan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan dari 40,74% pada prasiklus meningkat menjadi 93,52% pada siklus II (peningkatan sebesar 52,78%). Hal ini menunjukkan bahwa melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap langkah membuka dan menutup pelajaran, sehingga dalam melaksanakan langkah-langkah membuka dan menutup pelajaran setelah dilakukan pembinaan siklus I dan siklus II, dapat dilakukan oleh guru dengan lebih baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Melalui diskusi dan tukar menukar pengalaman, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran khususnya bagi guru SD Negeri 2 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat meningkat hingga mencapai kategori baik. Penguasaan guru terhadap langkah-langkah membuka dan menutup pelajaran setelah dilakukan pembinaan teknik diskusi dan tukar menukar pengalaman sebanyak 2 (dua) siklus, mencapai 93,52%, artinya hampir semua langkah pembelajaran telah dapat dilakukan oleh guru dengan baik.

Peningkatan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran terlihat dari prasiklus ke siklus I dan siklus I kesiklus II. Secara keseluruhan meningkat, peningkatan dari prasiklus ke siklus II sebesar 9,50 yaitu dari nilai rata-rata prasiklus sebesar 7,33 meningkat menjadi 16,83, peningkatan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus siklus II sebesar 52,78%, yaitu dari prasiklus sebesar 40,74% meningkat menjadi 93,52% pada siklus II.

Saran Saran

Untuk UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon

Agar tahap pembelajaran selalu dilaksanakan oleh guru dengan langkah-langkah yang benar, sebaiknya setiap pembinaan guru selalu diingatkan agar dalam melaksanakan pembelajaran selalu menerapkan langkah-langkah yang benar, dan tidak mengabaikan tahapan pembelajaran yang seharusnya dilakukan.

Guru

Sebaiknya semua guru memahami langkah-langkah dalam melaksanakan pembelaajaran, dan selalu melakukan evaluasi diri tentang ketrampilan dasar mengajar yang harus dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ma’mur, Asmani, Jamal. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: Diva Press

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muslihuddin. 2010. Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Sudrajat, Akhmad. 2010. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. http://akhmadsudrajat. wordpress. com, diakses tanggal 28 Januari 2011 jam 18. 15.

Suryono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryosubroto. 2012. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran dkk. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.