UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENJELASKAN

MELALUI CLASSROOM VISITATION DAN RAPAT GURU

BAGI GURU SD NEGERI 1 POJOK KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sugiyono

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan ketrampilan menjelaskan melalui classroom visitation dan rapat guru bagi guru SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian sebanyak 10 guru. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan/observasi. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif. Indikator keberhasilan apabila semua guru telah mencapai kreteria minimal kategori baik yang dinyatakan dengan nilai 11 (sebelas), dengan prosentase ketercapaian telah mencapai 85%, artinya guru telah dapat melaksanakan aspek keterampilan guru dalam menjelaskan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembinaan dengan teknik classroom visitation dan rapat guru yang dilakukan guru Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam menjelaskan. Peningkatan kompetensi guru dari prasiklus ke siklus I meningkat dari skor rata-rata sebesar 5,40 menjadi 10,00 atau meningkat sebesar 4,60. Dari siklus I ke siklus II meningkat dari 10,00 meningkat menjadi 12,90 atau meningkat 2,90. Dengan demikian peningkatan dari prasiklus ke siklus II adalah 5,40 meningkat menjadi 12,90 atau meningkat sebesar 7,50. Peningkatan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus I meningkat dari 38,57% menjadi 71,43% atau meningakat sebesar 32,86%, dari siklus I ke siklus II meningkat dari 71,43% menjadi 92,14% atau meningkat sebesar 20,71%. Dengan demikian dari prasiklus ke siklus II meningkat dari 38,57% meningkat menjadi 92,14% atau meningkat sebesar 53,57%.

Kata kunci: classroom visitation, rapat guru, keterampilan menjelaskan

 

PENDAHULUAN

Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan, terlepas dari metode apa yang digunakan oleh guru. Guru yang memiliki ketrampilan menjelaskan dengan baik, akan disukai oleh siswa, karena siswa lebih tertarik dengan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa akan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada siswa. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa. Menjelaskan sendiri berarti mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan, menyajikan, dan menyampaikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.

Karena pentingnya ketrampilan menjelasakan, maka ketrampilan menjelasakan, khususnya di SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon, menjadi perhatian khusus. Karena berdasarkan hasil monitoring akhir semester I yang diteruskan dengan pengamatan awal semester II Tahun Pelajaran 2018/2019, diperoleh data bahwa sebagian besar guru belum melaksanakan langkah-langkah menjelaskan dengan baik. Hal ini terlihat dari cara guru memberi pengarahan kepada siswa belum terlihat dapat dimengerti oleh semua siswa, bahasa yang digunakan oleh guru terkadang tidak sesuai dengan usia siswa, hanya sesekali menggunakan contoh-contah dan ilustrasi yang riel, beberap bagian penting tidak mendapat penenakanan, dalam memberi penjelasan, cara menjelaskan kurang bervariasi, dan tidak memperhatikan umpan balik.

Dari 10 (sepuluh) guru di SD Negeri 1 Pojok, yang dijadikan subjek pengamatan dengan menggunakan kreteria penilaian baik, cukup, dan kurang, belum ada guru yang menunjukkan kategori baik. Hasil pengamatan menunjukkan 7 (tujuh) guru atau 70% guru tergolong cukup, dan 3 (tiga) guru atau 30% tergolong kurang. Aspek penilaian yang nilainya masih sangat kurang adalah penggunaan bahasa yang sederhana tidak diterapkan oleh guru, dan setiap penjelasan tidak disertai contoh atau ilustrasi yang memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampailan.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka ketrampilan menjelaskan guru SD Negeri 1 Pojok perlu mendapat perhatian. Artinya guru harus diberikan pembinaan secara khusus agar ketrampilan menjelaskan yang seharusnya dimiliki oleh guru dengan baik dapat meningkat hingga mencapai kreteria baik. Salah satu teknik pembinaan yang dapat diterapkan adalah melalui teknik classroom visitation dan rapat guru. Classroom visitation adalah teknik pembinaan perorangan dengan cara mengunjungi kelas dengan pemberitahuan lebih dahulu, atau tanpa pemberitahuan lebih dahulu, sedangkan rapat guru merupakan teknik pembinaan kelompok sebagai tindak lanjut hasil classroom visitation.

Melalui classroom visitation, dapat diketahui kelemahan guru dalam menjelaskan, melalui rapat guru kelemahan-kelemahan yang ditemukan dibahas bersama-sama untuk dicarakan cara mengatasinya. Sehingga melalui penggabungan kedua teknik tersebut kelemahana guru dalam menjelaskan dapat diatasi bersama-sama, dan agar pembinaan tersebut dapat terlaksana dengan efektif, maka pelaksanaannya akan diterapkan dalam bentuk penelitian tindakan sekolah (PTS), yaitu tindakan secara bertahap dari siklus satu ke siklus berikutnya melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, sekaligus sebagai kegiatan pengambangan profesionalisme dengan judul: Upaya Peningkatan Keterampilan Menjelaskan Melalui Classroom Visitation dan Rapat Guru Bagi Guru SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui classroom visitation dan rapat guru dapat meningkatkan ketrampilan menjelaskan bagi guru di SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019?

 

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan ketrampilan menjelaskan melalui classroom visitation dan rapat guru bagi guru SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019.

KAJIAN TEORI

Pembinaan Guru

Moekijat (2009: 20) mengemukakan pembinaan merupakan tindakan yang menunjukkan pada setiap usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi dan mempengaruhi sikap. Sikap yang dimaksudkan adalah perubahan positif yang lebih bersifat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kecakapan. Tujuan dari pembinaan guru adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang didalamnya melibatkan guru dan siswa, melalui serangkaian tindakan, bimbingan, dan arahan. Dalam memperbaiki proses belajar mengajar yang tercapai antara lain melalui peningkatan kemampuan professional guru tersebut, agar dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan (Rohim, 2011).

Supervisi Teknik Classroom Visitation

Menurut Purwanto (2008: 120) bahwa kunjungan kelas adalah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah, penilik, pengawas) untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Menurut Priansa (2014: 99) kunjungan kelas yakni kunjungan yang dilakukan kepala sekolah ke dalam kelas pada saat guru yang bersangkutan menghadapi masalah/kesulitan selama mengadakan kegiatan pembeaajaran.

Sagala (2009: 217) kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah, penilik, atau pengawas) untuk melihat atau mengamati pelaksanaan proses pembelajaran sehingga diperoleh data untuk tindak lanjut dalam pembinaan selanjutunya, dengan tujuan: Mengobservasi bagaimana guru mengajar dan menolong para guru untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.

Supervisi Teknik Rapat Guru

Menurut Sahertian (2010: 87) rapat guru banyak sekali jenisnya, baik dilihat dari sifatnya jenis kegiatan, tujuan maupun orang-orang yang menghadirinya. Priansa (2014: 20-22) rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pikiran guna melaksanakan urusan pada masing-masing instansi. Adapun tujuan rapat dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada para anggota rapat. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu direncanakan. Tujuan diadakannya rapat: 1). Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah, 2). Untuk menyampaikan informasi perintah atau pernyataan, 3). Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern, 4). Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi, 5). Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan, 6). Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat).

Kompetensi Guru

Menurut Uno (2007: 63), kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung dalam periode waktu yang lama. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kompetensi menunjuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku.

Sarimaya (2008: 17) mengemukakan kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya. Ditampilkan melalui unjuk kerja. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Kompetensi guru menurut Sarimaya (2008: 17) menyatakan bahwa: “kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial”.

Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan lainnya misalnya sebab dan akibat. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa di dalam kelas.

Tujuan pemberian penjelasan dalam pembelajaran adalah: (1) membimbing siswa untuk dapat memahami konsep, hukum, dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar; (2) melibatkan siswa untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan; (3) mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman siswa; dan (4) membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam memecahkan masalah.

Indikator Keterampilan Menjelaskan

Indikator keterampilan menjelaskan meliputi: (1) Perencanaan, yaitu guru merencanakan isi pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik, (2) Orientasi atau Pengarahan, dengan memberikan orientasi berarti mengantarkan siswa pada pokok persoalan yang akan dibahas dan menempatkan penjelasan yang akan disampaikan itu dalam suatu kerangka yang lebih luas. (3) Bahasa yang Sederhana, penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Hindari penggunaan berbagai ucapan dan istilah yang tidak dimengerti oleh siswa, (4) Penggunaan Contoh atau Ilustrasi, dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dan dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari, (5) Pemberian Tekanan, dalam memberikan penjelasan, guru harus mengarahkan perhatian siswa agar terpusat pada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting, (6) Variasi, sesekali perlu pula diselingi informasi lain yang ringan dan lucu pada situasi yang kurang menguntungkan seperti siang, panas, materi sulit, dan sebagainya. Variasi juga berlaku dalam penggunaan metode dan alat peraga. (7) Feed Back atau umpan Balik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keraguannya ketika pelajaran berlangsung dengan mengajukan pertanyaan. Perhatikan mimik serta tingkah mereka saat penjelasan berlangsung, sehingga guru dapat mengadakan penyesuaian.

 

Kerangka Pemikiran

Ketrampilan menjelasakan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan, terlepas dari metode apa yang digunakan oleh guru. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada siswa, penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.

Hasil monitoring akhir semester I yang diteruskan dengan pengamatan awal semester II Tahun Pelajaran 2018/2019, diperoleh data bahwa sebagian besar guru belum melaksanakan langkah-langkah menjelaskan dengan baik. Dari 10 (sepuluh) guru di SD Negeri 1 Pojok, yang dijadikan subjek pengamatan dengan menggunakan kreteria penilaian baik, cukup, dan kurang, belum ada guru yang menunjukkan kategori baik. Untuk itu perlu adanya tindakan nyata berupa pembinaan invididu teknik clasroom visitation yang dilanjutkan dengan pembinaan kelompok teknik rapat guru.

Melalui classroom visitation, dapat diketahui kelemahan guru dalam memberi penjelasan kepada siswa, permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil kunjungan tersebut, ditindaklanjuti dalam rapat guru. Melalui rapat guru tersebut permasalahan yang ditemukan di kelas dibahas bersama dengan guru untuk dicari jalan keluarnya, sehingga melalui pembinaan individu teknik classroom visitation, dan pembinaan kelompok teknik rapat guru, ketrampilan menjelaskan yang dimiliki guru di SD Negeri 1 Pojok dapat meningkat.

Hipotesis

Melalui pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru, dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menjelaskan bagi guru SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II Tahun Pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN TINDAKAN

Desain Penelitian Tindakan

Desain penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan menggunakan model Kemmis & McTagart yang berorientasi pada spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi (keempat komponen tersebut dinamakan satu siklus). Berdasarkan refleksi tersebut dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki, yang selanjutnya disusun rencana berikutnya yang merupakan dasar untuk tindakan siklus berikutnya dalam upaya memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang terjadi.

Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebanyak 10 guru, seperti terlampir. Adapun obyek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan guru dalam menjelaskan melalui tindakan nyata berupa pembinaan individu teknik classroom visitation, dan pembinaan kelompok teknik rapat guru.

 

 

 

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019, selama 6 (enam) bulan, dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2019.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Ritawati, 2008:69). Setiap siklus dilakukan dalam 4 (empat) langkah, yaitu (1) mengembangkan perencanaan awal, (2) pelaksanaan tindakan, (3) melakukan observasi terhadap tindakan dan (4) refleksi dan melakukan refleksi terhadap perencanaan kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh.

Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan komponen utama dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sesuai dengan karakteristik penelitian kuantitatif, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama pengumpulan data. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yaitu data hasil penilaian yang dilakukan pada saat observasi terhadap keterampilan guru dalam menjelaskan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi.

Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Teknik ini digunakan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dari kegiatan prasiklus, siklus pertama, dan siklus kedua, sehingga akan diperoleh gambaran kemajuan keterampilan guru dalam menjelaskan. Analisis data tersebut dilakukan selama proses tindakan berlangsung. Berdasarkan perbandingan hasil penilaian, selanjutnya dibuat narasi, tabel dan grafik.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTS. Hasil penelitian dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata keterampilan guru dalam menjelaskan yang diperoleh oleh semua guru telah mencapai lebih dari sama dengan 11 (sebelas), dengan prosentase ketercapaian telah mencapai 85%, artinya guru telah dapat melaksanakan aspek keterampilan guru dalam menjelaskan dengan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prasiklus

Hasil penilaian prasiklus tentang keterampilan menjelaskan bagi guru di SD Negeri 1 Pojok hasilnya seperti terlampir. Rekapitulasi hasil pengamatan prasikllus seperti terlampir. Ringkasan hasil penilaian dan kategori penilaian prasiklus dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam menjelaskan pada awal semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 tergolong cukup. Skor rata-rata sebesar 5,40. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) guru belum terampil dalam menjelaskan, sedangkan lainnya tergolong cukup.

Berdasarkan perhitungan prosentase ketercapaian indikator, menunjukkan bahwa prosentase rata-rata ketercapaian indikator keterampilan guru dalam menjelaskan sebesar 38,57%. Skor tersebut menunjukkan bahwa guru belum mampu menjelaskan materi dengan maksimal. Hasil perhitungan prosentase ketercapaian pada masing-masing indikator menunjukkan masih rendah, sehingga perlu dilakukan tindakan nyata. Adapun tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru.

Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukan bahwa ketrampilan menjelaskan yang dimiliki oleh guru di SD Negeri 1 Pojok setelah dilakukan pembinaan individu teknik classroom visitation, dan pembinaan kelompok teknik rapat guru telah terjadi peningkatan tetapi belum maksimal, artinya peningkatan tersebut belum dapat mencapai indikator keberhasilan tindakan yang ditentukan. Dari 10 guru yang dijadikan subyek penelitian, tinggal 3 (tiga) guru memiliki yang keterampilan dengan kategori cukup, sedangkan tujuh lainnya telah tergolong baik. Beberapa indikator masih perlu ditingkatkan, khususnya cara guru dalam memberi variasi yang beru mencapai 60%. Namun demikian indikator lain seperti: cara guru menggunakan contoh-contoh dan ilustrasi, cara guru menggunakan bahasa yang sederhana, dan cara guru merencanakan materi secara menyeluruh juga harus diperbaiki oleh guru karena baru mencapai 70%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan, yaitu pembinaan lanjutan berupa pembinaan individu teknik classroom visitation dan pembinaan kelompok teknik rapat guru pada kegiatan siklus berikutnya (siklus II).

Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan guru dalam menjelaskan, rata-rata nilai keterampilan guru dalam menjelaskan telah mencapai 12,90 (kategori baik), dengan prosentase ketercapaian sebesar 92,14%. Artinya nilai yang dicapai oleh guru telah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan yaitu lebih dari dari sama dengan 11, dan prosentase ketercapaian indikator telah melebihi 85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka tindakan pembinaan tidak perlu dilakukan.

Pembahasan

Prasiklus dengan Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui kegiatan pembinaan idnividu teknik classroom visitation dan pembinaan kelompok teknik rapat guru, keterampilan guru dalam menjelaskan di SD Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dapat meningkat. Peningkatan ketrampilan tersebut disebabkan oleh pemahaman guru cara-cara yang harus digunakan oleh guru dalam memberi penjelasan kepada siswa, selain itu melalui pembinaan teknik classroom visitation, guru mengetahui kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki, dan melalui rapat guru, guru memperoleh pengetahuan dari peneliti bagaimana cara menjelaskan yang baik. Setelah dilakukan tindakan melalui siklus I, siklus II terlihat adanya peningkatan keterampilan tersebut. Peningkatan prasiklus dengan siklus I menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru pada siklus I, skor rata-rata keterampilan guru dalam menjelaskan meningkat sebesar 4,80. Ditinjau dari prosentase ketercapaian indikator, terjadi peningkatan pada seluruh aspek, perbandingan prosentase ketercapaian indikator prasiklus dengan siklus I menunjukkan bahwa semua aspek penilaian keterampilan menjelaskan seluruhnya mengalami peningkatan, artinya melalui pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru, mampu meningkatkan pemahaman guru terhadap cara-cara menjelaskan yang baik. Peningkatan terjadi sebesar 32,86% (kegiatan prasiklus sebesar 38,57% meningkat menjadi 71,43% pada siklus I).

Perbandingan Siklus I dengan Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan guru dalam menjelaskan siklus I dengan siklus II mengalami peningkatan. Perbandingan hasil penilaian ketrampilan menjelaskan siklus I dengan siklus II menujukkan bahwa keterampilan guru dalam menjelaskan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi pada seluruh guru, peningkatan secara keseluruhan ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata. Peningkatan rata-rata sebesar 2,90 (nilai rata-rata kegiatan siklus I sebesar 10 meningkat menjadi 12,90 pada siklus II). Berdasarkan perhitungan prosentase ketercapaian indikator, setelah dilakukan tindakan siklus II terjadi peningkatan, perbandingan prosentase ketercapaian indikator ketrampilan menjelaskan siklus I dengan sikus II menunjukkan prosentase tiap-tiap indikator mengalami peningkatan, artinya setelah dilakukan tindakan siklus II, pemahaman guru terhadap cara-cara menjelaskan yang baik mengalami peningkatan. Secara keseluruhan peningkatan terlihat dari prosentase rata-rata meningkat dari 71,43% meningkat menjadi 92,14% atau terjadi peningkatan sebesar 20,71%.

Perbandingan Prasiklus dengan Siklus II

Perbandingan hasil penilaian keterampilan guru dalam menjelaskan prasiklus dengan siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru keterampilan guru dalam menjelaskan meningkat secara keseluruhan sebesar 7,50. Ditinjau dari prosentase ketercpapaian indikator, terjadi peningkatan pada seluruh indikator, perbandingan prosentase ketercapaian indikator prasiklus dengan siklus II menunjukkan bahwa melalui pembinaan teknik classroom visitation dan rapat guru dapat meningkatkan pemahaman guru tentang cara-cara menjelaskan yang baik. Peningkatan terjadi sebesar 53,57% (kegiatan prasiklus sebesar 38,57% meningkat menjadi 92,14% pada siklus II).

PENUTUP

Kesimpulan

Pembinaan individu teknik Classroom Visitation dan pembinaan kelompok teknik rapat guru yang dilakukan guru Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam menjelaskan. Peningkatan terjadi dari kegiatan prasiklus hingga siklus II. Peningkatan terjadi pada semua guru, dan semua aspek penilaian.

Peningkatan ketrampilan menjelaskan dari prasiklus ke siklus I meningkat dari skor rata-rata sebesar 5,40 menjadi 10 atau meningkat sebesar 4,60. Dari siklus I ke siklus II meningkat dari 10 meningkat menjadi 12,90 atau meningkat 2,90. Dengan demikian peningkatan dari prasiklus ke siklus II adalah 5,40 meningkat menjadi 12,90 atau meningkat sebesar 7,50.

Peningkatan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus I meningkat dari 38,57% menjadi 71,43% atau meningakat sebesar 32,86%, dari siklus I ke siklus II meningkat dari 71,43% menjadi 92,14% atau meningkat sebesar 20,71%. Dengan demikian dari prasiklus ke siklus II meningkat dari 38,57% meningkat menjadi 92,14% atau meningkat sebesar 53,57%.

Saran-saran

Untuk UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, agar hasil dari pembinaan dapat maksimal, maka pembinaan teknik classroom visitation sebaiknya ditindaklanjuti dengan pembinaan berikutnya secara kelompok maupun individu. Saran untuk Kepala Sekolah Lain, sebaiknya ketrampilan mengajar yang dimiliki oleh guru sering dailakukan monitoring, hal ini dimaksudkan agar guru tidak terlena dalam menerapkan ketrampilan dasar mengajar. Saran untuk guru, sebaiknya guru selalu melakukan evaluasi diri tentang ketrampilan mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Moekijat, 2009, Tata Laksana Kantor, Bandung: Mandar Maju.

Priansa, Donni, Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Purwanto, Ngalim, 2008, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Ritawati, Mahyuddin dan Yetti Ariani. 2008. Hand Out Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Padang: Universitas Negeri Padang.

Rohim, Abdul, 2011. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru di SMP Cipondoh Tanggerang. Website: Pembinaan Kompetensi Mengajar. pdf

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru, Bandung: YramaWidya

Uno, Hamzah B, 2007, Profesi Kependidikan, Prolem, solus, dan reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.