Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Menggunakan Model Pembelajaran Papi Lamaran
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PAPI LAMARAN
PADA SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 1 BUMIJAWA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Mohamad Fajar Nursidik
SMP Negeri 1 Bumijawa Kabupaten Tegal
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, siswa kurang mempunyai rasa kerjasama dalam menulis teks deskripsi dan hasil belajar materi menulis teks deskripsi masih rendah dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan masih belum tercapainya ketuntasan belajar klasikal, sebagaimana ditunjukkan pada tabel hasil belajar pada kondisi awal diketahui besarnya siswa yang tuntas belajar baru mencapai 11 siswa atau 35,48%, padahal kriteria ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan adalah minimal 75%. Upaya peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan penggunaan model pembelajaran Papi Lamaran. Tujuan penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris melalui penggunaan model pembelajaran Papi Lamaran dan mendeskripsikan perubahan perilaku siswa selama penggunaan model pembelajaran Papi lamaran bagi siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keterampilan menulis teks deskripsi siswa mengalami peningkatan sebagaimana tertera pada tabel hasil belajar diketahui pada kondisi awal persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 35,48%, pada siklus I sebesar 64,52% dan pada siklus II mencapai 87,10%.
Kata Kunci: ketrampilan menulis teks deskripsi, metode papi lamaran, kelas VII
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi yang intensif antar berbagai komponen sistem pembelajaran yaitu guru, siswa, materi belajar, dan lingkungan. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulis. Komunikasi lisan meliputi keterampilan menyimak dan berbicara, sedangkan komunikasi tulis meliputi keterampilan membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu keterampilan berbahasa memiliki kelemahan, maka akan berakibat pada lemahnya keterampilan berbahasa yang lain.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis termasuk kegiatan yang produktif dan ekspresif karena menulis berarti menyampaikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Menulis memiliki peran yang penting karena dengan menulis maka seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan mengumpulkan informasi. Tulisan menjadi sarana komunikasi yang efisien dan efektif untuk menjangkau khalayak masa yang luas.
Keterampilan menulis teks deskripsi tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan secara sistematis, terus-menerus, dan penuh disiplin. Banyak orang menganggap bahwa keterampilan menulis teks deskripsi merupakan keterampilan yang rumit. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan orang merasa tidak berbakat dan tidak mengetahui untuk apa dan bagaimana harus menulis teks deskripsi.
Salah satu model pembelajaran yang memiliki ciri inovatif, aktif, kreatif, dan menyenangkan adalah model pembelajaran papi lamaran. Model pembelajaran papi lamaran merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran papi lamaran mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah model pembelajaran papi lamaran, yaitu: guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi sebagai pengantar, guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut, guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, kesimpulan/rangkuman.
Secara umum pembelajaran bahasa Inggris masih banyak memberi pengetahuan tentang kebahasaan, tanpa memberi kesempatan seluas-luasnya untuk berlatih menggunakan bahasa Inggris. Dalam praktik pembelajaran bahasa Inggris guru hanya mengajarkan pengetahuan tentang bahasa, contohnya: tata bahasa, makna kata, teks, dan lain-lain.
Pembelajaran bahasa Inggris belum mengajarkan tentang keterampilan menggunakan bahasa untuk komunikasi, sehingga kemampuan siswa masih kurang dalam menggunakan keterampilan bahasa khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris, sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Hasil temuan penelitian dalam pembelajaran bahasa Inggris di atas juga terjadi di SMP Negeri 1 Bumijawa. Berdasarkan refleksi awal yang dilakukan, peneliti menemukan masalah bahwa pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa masih belum optimal. Hal ini dikarenakan saat proses pembelajaran peneliti belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Peneliti lebih sering menggunakan metode ceramah dan kurang menekankan pada aktivitas siswa.
Rata-rata hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa belum mencapai KKM yang ditetapkan, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. Siswa belum dapat mengemukakan gagasan dan ide melalui bahasa tulis dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan data bahwa dari 31 siswa kelas VIIH, hanya 11 siswa (35,48%) yang nilainya tuntas dan 20 siswa (64,52%) nilainya tidak tuntas dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan batas KKM 75.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengajukan judul: “ Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Papi Lamaran Pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 “.
Mengacu pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah penggunaan model pembelajaran papi lamaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018? (2) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa selama penggunaan model pembelajaran papi lamaran berlangsung sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018?
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris melalui penggunaan model pembelajaran papi lamaran sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018. (2) Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa selama penggunaan model pembelajaran papi lamaran berlangsung sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan lebih bermakna apabila subjek belajar mengalami atau melakukan sendiri kegiatan belajar tersebut (Sardiman, 2011: 20).
Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Pembelajaran merupakan upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antarsiswa (Hamdani, 2011:72).
Sugandi (2006:9) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Rusman (2010:80) mengemukakan bahwa keterampilan dasar mengajar adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional.
Aktivitas yang diperankan oleh siswa lebih sentral daripada guru, sedangkan peran guru hanya sebagai fasilitator. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat. Aktivitas siswa menyangkut aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan pembelajaran kedua aktivitas tersebut harus selalu berkait. Kaitan antara keduanya akan menumbuhkan aktivitas belajar yang optimal.
Penggolongan aktivitas siswa yang dilakukan oleh Diedrich menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang terjadi dalam pembelajaran cukup bervariasi. Apabila keseluruhan aktivitas tersebut dapat tercapai dalam pembelajaran maka proses pembelajaran menjadi berpusat pada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan. Penelitian ini akan mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis deskripsi menggunakan model pembelajaran picture and picture melalui media gambar hewan.
Hasil belajar dalam dunia pendidikan dapat berupa nilai formatif, nilai praktik, nilai sikap, dan lain sebagainya. Nilai dari hasil belajar tersebut merupakan pedoman yang dijadikan oleh guru untuk menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti berpendapat bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar.
Hamzah Uno (2009: 16) menyatakan bahwa hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda.
Menurut Hamalik (2008: 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.
Keterampilan Berbahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.
Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Terdapat empat keterampilan yang saling mempengaruhi yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, yang sering dikatakan satu tapi empat. Istilah yang sering digunakan adalah catur tunggal. Istilah ini dipakai karena antar keterampilan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. (Tarigan, 2008: 1). Empat keterampilan berbahasa tidak dapat dipisahkan, keempatnya saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, urutan pemerolehan keterampilan berbahasa pada seseorang juga diperoleh secara urut. Mula-mula terampil menyimak, kemudian dari bahan yang disimak, seseorang akan menanggapi atau menirukan dengan berbicara. Selanjutnya seseorang akan belajar membaca dan kemudian menuliskan bahan yang dibacanya. Dengan mengaitkan keempat keterampilan berbahasa tersebut dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, diharapkan siswa mampu berbahasa dengan baik dan benar.
Hakikat Menulis
Menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan berbahasa sangat diperlukan karena tanpa adanya bahasa, manusia tidak dapat saling berkomunikasi dengan manusia yang lainnya. Demikian pula keterampilan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan. Kemampuan menulis tidak datang secara otomatis tetapi didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses pelatihan secara intens, khusus dalam bidang menulis.
Tarigan (2008: 3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Hakikat Menulis Teks Deskripsi
Soeparno (2007: 1.11) menyatakan bahwa deskripsi adalah tulisan yang ditulis untuk melukiskan atau menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri.
Syarif (2009: 8) mengatakan bahwa deskripsi merupakan jenis tulisan yang memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan agar pembaca dapat melihat, mendengar, dan merasakan sendiri.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka peneliti berpendapat bahwa deskripsi merupakan jenis tulisan yang berisi gambaran mengenai suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.
Peneliti menggunakan tujuh indikator dalam penilaian menulis deskripsi meliputi: keaslian penulisan, kesesuaian isi dengan judul, keruntutan teks, pilihan kosa kata, pilihan tata bahasa, penulisan kosa kata, dan kerapian tulisan.
Model Pembelajaran Picture and Picture
Suprijono (2009: 46) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang meliputi model pembelajaran langsung, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran kooperatif. Selanjutnya Suprijono berpendapat bahwa model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada siswa dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa. Sedangkan model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran berbasis sosial yang mengutamakan kerja sama dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif antara lain meliputi: Jigsaw, Think Pair Shared, Numbered Heads Together, Group Investigation, Picture and Picture, dan lain sebagainya.
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani, 2011: 89). Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and Picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran hendaknya selalu menekankan aktifnya siswa dalam setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran Picture and Picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.
Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi
Suprijono (2009:125) menemukakan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture, yaitu: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. (2) Menyajikan materi sebagai pengantar. (3) Guru menunjukkan /memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. (4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. (5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. (6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. (7) Kesimpulan/rangkuman.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran menulis teks deskripsi di kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa masih belum optimal. Dalam pembelajaran menulis teks deskripsi guru kurang sesuai menentukan metode pembelajaran. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan kurang menekankan pada aktivitas siswa. Sehingga sebagian besar siswa bosan dan kurang antusias yang mengakibatkan hasil belajar siswa di bawah KKM. Berdasarkan berbagai masalah di atas maka penulis berusaha mencari pemecahan masalahnya dengan menerapkan model pembelajaran papi lamaran. Penerapan model pembelajaran papi lamaran diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam menulis teks deskripsi.
Penggunaan model pembelajaran papi lamaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa inggris di kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Objek Tindakan
Objek tindakan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar bahasa inggris materi keterampilan menulis teks deskripsi yang akan ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran papi lamaran.
Setting Penelitian
Setting penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Lokasi atau tempat dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Bumijawa dengan alamat Jalan Wreda Meta No. 379 Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIH yang berjumlah 31 siswa; siswa laki-laki 13 dan siswa perempuan 18.
Waktu dalam penelitian selama satu semester pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dimulai pada tanggal 3 januari sampai dengan 30 Juni 2018.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: metode tes, observasi dan dokumentasi.
Metode tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang pencapaian pengetahuan hasil belajar keterampilan menulis teks deskripsi. Tes ini dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian. Tes berupa tes tertulis berbentuk uaraian. Nilai akhir sebagai hasil belajar dihitung dengan menjumlah seluruh jawaban benar diperoleh siswa.
Metode Observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku atau aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara melakukan pengamatan. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan menggunakan indera dan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Bentuk instrumen observasi yang digunakan berupa daftar lembar penilaian observasi perilaku siswa untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku kerjasama yang dilakukan siswa.
Metode Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang bukti-bukti fisik atau hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas selama proses penelitian berlangsung. Adapun dokumen yang digunakan meliputi lembar observasi kinerja guru (jurnal mengajar), catatan harian, lembar pengamatan tentang perilaku kerjasama siswa, lembar penilaian antarteman, lembar kerja siswa, daftar nilai tes hasil belajar, contoh hasil pekerjaan siswa dan foto-foto kegiatan penelitian.
Analisis Data
Analisis yang digunakandata hasil belajar dan data hasilobservasi.Data hasil belajar dalam penelitian ini berupa data hasil belajar kognitif yang diperoleh berdasarkan tes evaluasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Data hasil belajar siswa di analisa dengan menggunakan rumus. Kemudian Membuat pedoman untuk mengkonversi skor siswa menjadi nilai huruf dan kualifikasi. Data hasil observasi diperoleh dari hasil observasi perilaku atau aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran papi lamaran. Hasil observasi terhadap perilaku atau dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari subyek penelitian. Sumber data ini diperoleh dari hasil belajar keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
Data sekunder diperoleh dari penelitian secara tidak langsung. Data ini merupakan data pendukung untuk kelengkapan data penelitian. Data yang di ambil bersumber selain dari subyek penelitian yang berupa data dari hasil pengamatan oleh peneliti dan teman sejawat sebagai observer.
Cara Pengambilan Simpulan
Pengambilan simpulan penelitian ini ditetapkan peneliti dengan menentukan indikator capaian sebagai berikut: (1) Persentase jumlah siswa yang mencapai skor observasi dalam pembelajaran telah mencapai sama dengan atau lebih dari 75% atau kriteria baik atau sangat baik. (2) Hasil belajar siswa pada penelitian ini mencakup ketuntasan belajar perorangan dan klasikal. Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai kompetensi pengetahuan keterampilan menulis teks deskripsi ditetapkan jika siswa memperoleh nilai hasil belajar sama atau di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran bahasa inggris kelas VII yaitu sebesar 75 atau (KKM = 75) sedangkan ketuntasan belajar klasikal ditetapkan jika jumlah siswa yang telah tuntas belajar perorangan dalam satu kelas telah mencapai sama atau di atas 75%
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang meliputi tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Kondisi Awal
Berdasarkan hasil pembelajaran Bahasa Inggris yang telah dilakukan peneliti di kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa pada semester sebelum melakukan penelitian, hasil pembelajaran dan aktivitas siswa kurang baik atau rendah.
Peneliti masih menggunakan metode pembelajaran ceramah dan kurang menekankan pada aktivitas siswa. Sehingga sebagian besar siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil belajar siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa, sedangkan 20 siswa tidak tuntas belajar. Pencapaian ketuntasan belajar klasikal sebesar 35,48% dan pencapaian ketidaktuntasan belajar klasikal 64, 52%. Jumlah nilai sebesar 1.704. Nilai tertinggi sebesar 88, nilai terendah sebesar 43 dan nilai rata-rata sebesar 54,96.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada setiap indikator dan rata-rata skor setiap indikator yang diperoleh siswa. Pada indikator 1 , jumlah skor sebesar 82 dengan rata-rata skor 2,645. Indikator 2, jumlah skor sebesar 80 dengan rata-rata skor 2,580. Indikator 3, jumlah skor sebesar 78 dengan rata-rata skor 2,516. Indikator 4, jumlah skor sebesar 83 dengan rata-rata 2,677. Indikator 5, jumlah skor sebesar 76 dengan rata-rata skor 2,451. Indikator 6, jumlah skor sebesar 75 dengan rata-rata skor 2,419. Indikator 7, jumlah skor sebesar 77 dengan rata-rata skor 2,483. Indikator 8, jumlah skor sebesar 69 dengan rata-rata skor 2,225. Indikator 9, jumlah skor sebesar 70 dengan rata-rata skor 2,258. Indikator 10, jumlah skor sebesar 77 dengan rata-rata skor 2,483. Rata-rata skor keseluruhan indicator 1-10 sebesar 23,641.
Hasil Belajar
Data hasil belajar menulis teks deskripsi dengan model Picture and Picture pada siklus I diperoleh siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa, sedangkan 11 siswa tidak tuntas belajar. Pencapaian ketuntasan belajar klasikal sebesar 64,52% dan pencapaian ketidaktuntasan belajar klasikal 35,48%. Jumlah nilai hasil belajar keterampilan menulis adalah 2.230 dengan nilai rata-rata 71,93, nilai tertinggi sebesar 91 dan nilai terendah 51.
Pembelajaran yang berlangsung pada siklus I belum optimal. Dan hasilnya belum mencapai indicator keberhasilan, sehingga diadakan perbaikan pada siklus II.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Hasil Observasi
Dari hasil observasi diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh siswa pada setiap indikator dan rata-rata skor setiap indikator yang diperoleh siswa. Pada indikator 1, jumlah skor sebesar 93 dengan rata-rata skor 3,000. Indikator 2, jumlah skor sebesar 90 dengan rata-rata skor 2,903. Indikator 3, jumlah skor sebesar 91 dengan rata-rata skor 2,935. Indikator 4, jumlah skor sebesar 95 dengan rata-rata 3,064. Indikator 5, jumlah skor sebesar 87 dengan rata-rata skor 2,806. Indikator 6, jumlah skor sebesar 92 dengan rata-rata skor 2,968. Indikator 7, jumlah skor sebesar 90 dengan rata-rata skor 2,903. Indikator 8, jumlah skor sebesar 90 dengan rata-rata skor 2,903. Indikator 9, jumlah skor sebesar 87 dengan rata-rata skor 2,806. Indikator 10, jumlah skor sebesar 90 dengan rata-rata skor 3,000. Rata-rata skor keseluruhan indicator 1-10 sebesar 29,228 dengan kriteria baik
Hasil Belajar
Berdasarkan data hasil belajar diketahui bahwa siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 27 siswa, sedangkan 4 siswa tidak tuntas belajar. Pencapaian ketuntasan belajar klasikal sebesar 87,10% dan pencapaian ketidaktuntasan belajar klasikal 12,90%. Jumlah nilai hasil belajar keterampilan menulis siswa adalah 2.465 dengan nilai rata-rata 79,51, nilai tertinggi sebesar 97dan nilai terendah sebesar 60. Dari hasil observasi dan dari hasil belajar sudah memenuhi indicator keberhasilan sehingga sudah cukup sampai siklus II penelitian ini.
Pembahasan
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menerapkan model Picture and Picture mengalami peningkatan. Pada siklus I perolehan skor adalah 23,641 dengan kriteria cukup, dan pada siklus II perolehan skor meningkat menjadi 29,228 dengan kriteria baik.
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar Keterampilan Menulis Antar Siklus di atas, terjadi peningkatan nilai rata-rata. Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa memperoleh 71,93. Sedangkan pada siklus II mencapai 79,51 sehingga terjadi peningkatan sebesar 7,58. Dari aspek ketuntasan belajar terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 22,58% atau 7 siswa. Jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada siklus I sebanyak 20 siswa dari 31 siswa atau 64,52%. Pada siklus II, siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 27 siswa dari 31 siswa atau 87, 10%.
PENUTUP
Simpulan
- Hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis teks deskripsi mengalami peningkatan. Adapun rincian datanya adalah sebagai berikut: pada siklus I, jumlah nilai sebesar 2.230, nilai tertinggi sebesar 91, nilai terendah sebesar 51 dan nilai rata-rata adalah sebesar 71,93 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 64,52%. Pada siklus II, jumlah nilai sebesar 2.465, nilai tertinggi sebesar 97, nilai terendah sebesar 60 dan nilai rata-rata adalah sebesar 79,51 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 87,10%.
- Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menerapkan model Picture and Picture mengalami peningkatan. Pada siklus I perolehan skor adalah 23,641 dengan kriteria cukup, dan pada siklus II perolehan skor meningkat menjadi 29,228 dengan kriteria baik.
Dengan demikian kedua variabel penelitian di atas sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan hipotesis tindakan yang diajukan terbukti, bahwa penerapan model pembelajaran Papi Lamaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis teks deskripsi mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIIH SMP Negeri 1 Bumijawa semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
Saran
Guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran Papi Lamaran dalam pembelajaran menulis teks deskripsi, mempersiapkan media gambar yang akan digunakan, menguasai materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran, serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif.
- Siswa sebaiknya membiasakan diri dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran papi Lamaran, karena media gambar yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk mendeskripsikan objek, serta lebih aktif dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
- Hasil belajar siswa sebaiknya selalu ditingkatkan, melalui perbaikan terus menerus dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Sadiman, Arief. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2009, Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syarif, Elina. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.
Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.