UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI

DALAM ANALISIS BUTIR SOAL DAN TES GURU

MELALUI RAPAT KERJA SEKOLAH DI SDN TAMBAREJO,

KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sugiyarti

SDN Tambarejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi dan mendeskripsikan kemampuan guru SDN Tambahrejo dalam analisis butir soal dan tes melalui rapat kerja Sekolah. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah dengan melibatkan 11 orang guru Kelas, yng dijadikan sempel penyusunan tes sumatif, berdasarkan kreteria penyusunan tes standar. Dari hasil survai sebelumnya mereka belum pernah analisis butir soal dan tes berdasrkan kreteria/langkah-langkah analisis butir soal dan tes. Guru-Guru belum pernah analisis butir soal dan tes selesai ulangan harian ,tes sumatif Sehingga guru belum mengetahui tingkat kesulitan soal yang dikerjakan oleh anak, tidak bisa mengetahui soal termasuk tingkat mudah sedang maupun sulit. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus. Tes yang sudah selesai dianalisis dan dinilai berdasarkan 3 parameter yang telah ditetapkan, antara lain: 1), aspek kesuasaian tes dengan tujuan pembelajaran, 2) aspek perilaku tingkat kesukaran Taxomi Blom (C1 – C6), dan ke. 3), penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada tes obyektif. Sementara itu, untuk mengetahui aktivitas guru didalam bekerja, peneliti melengkapi alat ukur dengan panduan observasi. Aspek yang diobservasi dalam kegiatan ini, terdiri dari 5 aspek kegiatan guru yaitu: a), aspek bahan, b), aspek keaktifan , c), aspek presentasi internal, d), aspek prosentasi eksternal dan e), aspek panel pakar. Berdasarkan kreteia tersebut di atas, dari siklus I,dan siklus II rata-rata skor menunjukkan peningkatan, dari rata-rata skor 72 ke skor 78 Dan ke skor 86. itu berarti upaya guru SDN Tambahrejo dalam analisis soal dan tes sudah signifikan karena mereka berusaha untuk bisa. Dalam siklus I ada 3 orang guru belum tuntas, maka dilanjutkan kesiklus II pada siklus II semua guru tuntas tidak perlu untuk memberikan bimbingan siklus berikutnya. Dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan kualitas dengan hasil rata-rata kemampuan guru SDN tambahrejo dalam analisis soal dan tes semester genap dari rata-rata nilai 79 menjadi 83 pada siklus II dengan peningkatan sebesar 4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui rapat kerja Sekolah dalam analisis soal dan tes semester ganjil Guru-guru SDN Tambahrejo, telah berhasil dalam analisis soal dan tes berdasarkan kriteria bobot soal. Mudah-mudahan guru di SDN Tambahrejo dalam analisis soal dan tes, dan analisis soal lainnya tidak lagi mengalami kesulitan.

Kata kunci: Analisis soal dan tes Rapat Kerja Sekolah


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Undang–Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pemerintah Indonesia bersama pemerintah belanda dan bank dunia menyepakati untuk bekerjasama dengan penyelenggara program pelatian untuk meningkatkan kopetensi guru,dalam

Penulisan bentuk soal merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk objektif dan kaidah penulisan soal isian dan uraian.

Soal merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang lain karena soal bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sukarsimi, Arikunto. 2006:33). Ditinjau dari segi kegunaan soal untuk mengukur kemampuan siswa, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 macam soal yaitu: soal formatif, soal diagnostik, soal sumatif.

Penggunaan bentuk soal tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompe-tensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ditanyakan dengan mempergunakan soal tertulis dalam bentuk soal objektif. Ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan mempergunakan soal perbuatan/praktik.

Keunggulannya , untuk soal bentuk pilihan ganda diantaranya dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif, se-dangkan untuk soal isian dan uraian diantaranya adalah dapat mengukur kemampuan siswa mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata atau kalimat sendiri. Kelemahan bentuk soal objektif diantara-nya adalah sulit menyusun pengecohnya, sedangkan untuk soal uraian diantaranya adalah sulit menyusun pedoman perskornyaatau penilaiannya.

Penilaian adalah penerapan berba-gai cara dan penggunaan beragam alat, untuk memperoleh berbagai informasi ketercapaian kompetensi peserta didik (Mimin, 2006:16). Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru.

Rakajoni dalam bukunya Etty mengatakan secara makro tugas guru berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia yang pada akhirnya akan paling menentukan kelestarian dan kejayaan kehidupan bangsa (Etty, 1998:26). Pada dasarnya tugas guru mendidik mengajar, melatih serta mengevaluasi siswa, agar peserta didik dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan kehidupan selaras dengan kodratnya

Adapun permasalahan yang terda-pat dalam penyusunan soal profesional adalah sebagai berikut:

1. Guru belum mampu menyusun bunyi butir soal dengan tujuan pembelajaran

2. Guru belum mampu mengukur aspek prilaku tingkat kesukaran Taxonomi Bloom (C1 – C6)

3. Guru belum mampu mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan soal.

4. Terbatasnya waktu untuk dapat menyusun soal secara profesional

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka akan muncul masalah – masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah melalui rapat kerja sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun ,analisis butir soal dan tes semester II di SDN tambahrejo pada tahun pelajaran 2014/2015 ?

2. Apakah setelah melaksanakan rapat kerja sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun, analisis butir soal dan tes semester II di SDN Tambahrejo pada tahun pelajaran 2014/2015 ?

Manfaat Penelitian ini adalah:

a.) Agar guru-guru SDN Tambahrejo meiliki kompotensi dalam menyusun soal melalui mekanisne dan prosudur secara standar, sehingga dalam mengevaluasi pembelajaran tidak mengadopsi soal soal yang ada.

b.) Agar guru-guru di SDN Tambahrejo memiliki kompetensi dalam mengan-alisis butir soal dan butir tes yang terkait dengan materi yang disajikan, sehingga guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan soal yang telah disusun.

c.) Menambah wawasan para guru yang lebih luas dalam pembelajaran teruta-ma dalam menyusun soal dan menganalsis butir soal.

d.) Melalui rapat kerja sekolah diharapkan guru-guru mampu menyusun dan analisis butir soal.

e.) Hasil belajar setelah melaksanakan analisis butir soal melalui rapat kerja sekolah lebih berkwalitas.

KAJIAN PUSTAKA

Kompetensi Guru

Dalam dunia pendidikan, guru adalah merupakan faktor vital dalam pelaksanaan pendidikan, karena ia akan dapat memberikan makna terhadap masa depan anak didik. Untuk mewujudkan semua itu, guru diberikan tugas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pada pasal 35 menyebutkan, Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksana-kan pembelajaran, menilai hasil belajar, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan (Anonim,2005:21)

Standar kompetensi guru meliputi tiga komponen yaitu: 1) Pengelolaan pembelajaran, 2) Pengembangan potensi dan 3) Penguasaan akademik (Anonim 2003:11). Masing-masing komponen kompetensi mencakup seperangkat kemampuan. Guru sebagai pribadi yang utuh harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif. Sikap dan kepribadian tersebut senantiasa melekat pada setiap komponen kompetensi yang menunjang profesi guru.

Kemampuan Menulis Butir Soal

Kemampuan kontruksi adalah stem bentuk pertanyaan atau pernyataan, stem tidak negatif ganda, stem tidak memberi petunjuk kearah jawaban benar, setiap stem mandiri, stem mendorong soal berpikir analitik. Pengecoh homogen dan logis, hanya satu jawaban tepat/paling tepat. Stem option panjang kalimatnya relatif sama dan stem tidak opensip.

1). Untuk soal Objektif: Menulis stem atau pokok soal menulis option kunci bila secara acak bagi semua butir soal, kemudian baru menulis option distraktornya. Option kunci adalah jawaban yang benar, option pengecoh adalah jawaban yang tidak benar tetapi mungkin soal akan terkecoh karena tidak menguasai bahan ajar secara optimal

2). Untuk soal uraian hanya menulis stem , tetapi rambu-rambu jawabannya jelas (untuk uraian terbatas) sedangkan uraian bebas sangat mementingkan pola pikir deduktif atau induktif.

2. Penilaian Butir Soal

METODE PENELITIAN

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini ádalah guru SDN Tambahrejo yang tergabung dalam Rapat Kerja Sekolah mata pelajaran berjumlah 11 orang, dimulai dari Guru Kelas I-VI dan Guru Mapel.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini ádalah selama 4 bulan dari Juli-Oktober 2015, lebih rinci akan di uraikan dalam jadwal penelitian di bawah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel: 4.3 Penilaian Soal Siklus I

No

Mata Pelajaran

Kelas/ Mapel

Aspek dan skor

Nilai

Kategori

Kesesuaian soal dengan tujuan pembel

ASPEC Perilaku (C1-C6)

Penggunaan bhs yang baik dan benar

1-5

1-5

1-5

1

IPA

kelas

2

IPA

kelas

2

2

2

85

B

3

IPA

kelas

2

2

2

85

B

4

IPA

kelas

2

2

2

85

B

5

IPA

kelas

2

2

2

85

B

6

IPA

kelas

3

2

2

78

B

7

IPA

kelas

3

2

2

78

B

8

IPA

kelas

3

2

2

78

B

9

IPA

kelas

3

3

2

72

B

10

IPA

kelas

3

3

2

72

B

11

IPA

kelas

3

3

2

72

B

Jumlah

790

Rata – Rata

79

B

Tabel: 06 Penilaian Soal Siklus II

No

Mata Pelajaran

Kelas

Aspek dan Skor

Nilai

Kategori

Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran

ASPEC Perilaku (C1-C6)

Penggunaan bhs yang baik dan benar

5-1

5-1

5-1

1

2

IPA

kelas

1

2

2

86

A

3

IPA

kelas

1

2

2

86

A

4

IPA

kelas

1

2

2

86

A

5

IPA

kelas

1

2

2

86

A

6

IPA

kelas

2

2

2

85

B

7

IPA

Kelas

2

2

2

85

B

8

IPA

Kelas

2

2

2

85

B

9

IPA

kelas

3

2

2

78

B

10

IPA

kelas

3

2

2

78

B

11

IPA

kelas

3

2

2

78

B

Jumlah

833

Rata – Rata

83

Tabel: 08 Penilaian Soal Siklus II

No

Mata Pelajaran

Kelas

Aspek dan Skor

Nilai

Kategori

Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran

ASPEC Perilaku (C1-C6)

Penggunaan bhs yang baik dan benar

5-1

5-1

5-1

1

2

IPA

kelas

1

2

2

86

A

3

IPA

kelas

1

2

2

86

A

4

IPA

kelas

1

2

2

86

A

5

IPA

kelas

1

2

2

86

A

6

IPA

kelas

2

2

2

85

B

7

IPA

kelas

2

2

2

85

B

8

IPA

kelas

2

2

2

85

B

9

IPA

kelas

3

2

2

78

B

10

IPA

kelas

3

2

2

78

B

11

IPA

kelas

3

2

2

78

B

Jumlah

833

Rata – Rata

83

Tabel: 10 Hasil Penilaian Soal Sumatif Semester Genap pada Siklus I , II

No

Mata Pelajaran

Kls

Hasil Peni laian Soal Sumatif

Ket.

SIKLUS I

SIKLUS II

Nilai

Kategori

Nilai

Kategori

1

2

IPA

kelas

85

B

86

A

Meningkat

3

IPA

kelas

85

B

86

A

Meningkat

4

IPA

kelas

85

B

86

A

Meningkat

5

IPA

kelas

85

B

86

A

Meningkat

6

IPA

kelas

78

B

85

B

Meningkat

7

IPA

kelas

78

B

85

B

Meningkat

8

IPA

kelas

78

B

85

B

Meningkat

9

IPA

kelas

72

B

78

B

Meningkat

10

IPA

kelas

72

B

78

B

Meningkat

11

IPA

kelas

72

B

78

B

Meningkat

Jumlah

790

B

833

Rata-rata

79

B

83

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, dari penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penerapan Rapat Kerja Sekolah dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran semester ganjil sangat efektif. Sikap dan kemampuan guru SDN Tambahrejo setelah melaksanakan Rapat Kerja Sekolah merasa puas, karena melalui Rapat Kerja Sekolah dapat mempergunakan waktu dengan baik, sehingga kebiasaan buruk menunda-nunda penyelesaian tugas menjadi hilang. Melalui Rapat Kerja Sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru di dalam menyusun soal profesional hal ini terlihat pada hasil:

Melalui Rapat Kerja Sekolah, guru SDN Tambahrejo sudah dapat menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran, berdasarkan kreteria pembuatan soal yang telah ditentukan. Hal itu terbukti dari hasil tabolasi data penelitian penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru di SDN Tambahrejo yang dijadikan sampel. Dan hasil skor penilaian menunjukkan bahwa, pada kegiatan siklus I, dengan rata-rata s nilai 7,9 dan pada siklus II meningkat menjadi 83, terjadi peningkatan sebesar 4%

SARAN

Karena adanya pengaruh positif terhadap menerapkan Rapat Kerja Sekolah untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dan analisis butir soal baik itu dapat meningkatkan minat, motovasi maupun kemampuan guru khususnya dalam menyusun soal profesional maka melalui kesempatan ini penulis mengajukan beberapa saran:

1. Kepada kepala sekolah disarankan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dilaksanakan melalui Rapat Kerja Sekolah atau rapat kerja sekolah guna menumbuhkan kerjasama yang baik antar guru, saling tukar informasi, keterbukaan, akunta-bilitas, persaingan yang positif, dan kekeluargaan dalam mewujudkan peningkatan mutu sekolah.

2. Kepada semua guru dalam melaksana-kan tugasnya untuk menyusun soal sangat diperlukan kerja sama yang baik antar mata pelajaran sejenis, dan lintas mata pelajaran guna menumbuhkan budaya kordinasi dalam pemecahan rmasalah di sekolah dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Standar Kompetensi Guru Sekolah Menengah.: Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.

Anonim. 1999. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Anonim. 2007. Pedoman Bantuan Langsung (Block Grant) Pelaksanaan Penelitian Tidakan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Direktoral Tenaga Kependidikan Direktoral Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dsar dan menengah Direktorat Tenaga Kependidikan

Anonim,2005. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005. Jakarta, Tentang Guru dan Dosen, Cemerlang Jakarta.

Anonim, 1994. Kelompok Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Anonim, 2008 Petunjuk Teknis Penelitian tindakan Sekolah (School Action Research) Peningkatan Kompetensi Supepervisi Pengawas sekolah SMA/SMK,Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Derektorat Jendral PMPTK.

Basuki, Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan menengah Direktorat Tenaga Kependidikan