Upaya Meningkatkan Kreatifitas Belajar PKn
UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR PKn
TENTANG PROSES PERUMUSAN PANCASILA
MELALUI METODE KOOPERATIF LEARNING SISWA KELAS VI SEMESTER I DI SDN BRADAG
KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN BLORA TAHUN 2014/2015
Darwati
SDN Bradag Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran PKn hasil balajar siswa dari kegiatan pembelajaran awal sampai dengan siklus II yang terkait dengan kagnitif,afektif dan pskomotor, yang hasilnya dalam bab IV dengan hasil pembahasan menunjukkan hasil yang menggembirakan oleh ilmuan sosial. Hal itu meliputi kemampuan berfikir dan pengolahan data, kemampuan bidang akademik (Studi), kemampuan ilmiah dan kemampuan sosial. Kemampuan ilmiah yang harus dibina karena kita ingin mengetahui kemampuan pola fikirnya. Pembelajaran mata PKn di sekolah dasar lebih menitikberatkan/mengutamakan mempertinggi aspek moral untuk menyiapkan menjadi warganegara yang baik mempunyai budiperkerti yang luhur Pengetahuan yang diperoleh melali kurang dapat menyatu dengan kebutuhan, tetapi pengetahuan yang diperoleh dengan pengertian dan pemahaman akan lebih kongkrit. Dalam pembelajaran PKn dengan motode kooperatif learning, siswa benar-benar terlibat dari pembelajaran awawl sampai pada siklus II, ketuntasan pra siklus 54%, siklus I 70% dan siklus II mencapai 94% dan ratar kelas dari pra siklus 72, siklus I, 74 dan siklus II mencapai 94 dari hasil tersebut hasil pembelajaran melalui penelitian hasilnya signifikan, dengan demikian dari penelitian dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang akan datang.
Kata Kunci: Proses Perumusan Pancasila metode Kooperatif Learning.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan kewarganegaraan ada-lah mata pelajaran inti di sekolah dasar. Tujuan Pembelajaran PKn di SD antara lain menyiapkan para siswa agar menjadi warga negara yang baik (good citizen) yaitu, warga yang mempunyai kemampuan bertindak sesuai dengan nilai dasar yang nilai moral yang tinggii dan menyiapkan menjadi warga yangyang meiliki kepribadi–an yang luhur mampu menyelaraskan hak dan kewajiban sebagai warganegara dan mempunyai rasa tanggung jawab sosial serta mempertinggi rasional semuanya dalam mengelola bahan, informasi dan kemampuan yang dimiliki, manusia sebagai makluk social untuk menjalin persaudara–an,dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.
Untuk mecapai tujuan Pembela-jaran PKn di Sd kita sebagai pelaksana pendidikan mempuynai ugas dan tang–gungjawab Pendidikan yang meliputi aspek Kognitif, pengetahuan, Afektif, nilai sikap dan psikomotor yang melatih kemampuan ketrampilan Dalam ranah kognitif untuk mengembangkan intelektualnya melalui pengamatan dan pelaksaan pembelajaran yang dilaksanakan pada jam pembelajaran di sekolah, ini menjadi tanggungjawab guru untuk bisa mengembangkan kecerdasan peserta didik di kelas yang harus dikembangkan pada Pembelajaran mata PKn di sekolah dasar lebih menitikberatkan/mengutamakan mempertinggi aspek moral untuk menyiapkan menjadi warganegara yang baik mempunyai budiperkerti yang luhur Pengetahuan yang diperoleh melalui kurang dapat menyatu dengan kebutuhan, tetapi pengetahuan yang diperoleh dengan pengertian dan pemahaman akan lebih kongkrit.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakakan dengan menggunakan model kooperatif learning karana untuk mengembangkan kerjasama antar siswa, agar mempunyai tanggungjawab secara bersama untuk meningkatkan hasil belajar belajar yang saling mengisi baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang hasilnya masih dibawah rata-rata yang diharapkan, pada pembelajaran awal ratar hanya memcapai 53,33% dari hasil penilaian seperti itu yang mendorong guru untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan model kooperatif learning yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa minimal mencapai rata-rata 75% yang diharapkan.
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui metode kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar mata Pelajaran PKn tentang proses perumusan Pancasila siswa kelas VI semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015 ?
2. Apakah setelah menerapkan metode kooperatif learning dapat meningkat-kan hasil belajar PKn tentang proses perumusan Pancasila siswa kelas VI semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2013/2014 ?
Tujuan Penelitian
1. Penelitian adalah untuk keberhasilan penggunaan metode kooperatif learn–ing pada bidang pembelajaran PKn untuk meningkatkan aktifitas proses belajar mengajar
2. Untuk mendapatkan gambaran aktifitas siswa dalam menggunakan model kooperatif learning pada setiap tahapan pada proses belajar mengajar berlangsung.
3. Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa pada setiap tahapan selama proses belajar mengajar berlangsung.
4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn tentang proses perumusa Pancasila.
5. Pengguaan metode kooperatif learning untuk mengetahui kreativitas dan ke–atifan siswa dalam memecahkan masalah secara bersama-sama.
6. Untuk mengetahui efektivitas pembe–lajaran dengan menggunakan metode kooperatif learning.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Untuk memperbaiki hasil pembe-lajaran siswa secara kelompok
b. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam belajar secara per–orangan.
c. Untuk melatih siswa memecahkan masalah secara bersama-sama.
d. Untuk memperbaiki belajar siswa secara perorangan mencapai ketuntasan minimal 75%
e. Untuk meningkatkan kerjasama dalam belajar bersama dalam ke–lompok siswa dikelas.
f. Untuk meningkatkan tanggungja–wab anak dalam proses belajar baik secara individu maupun ke–lompok.
2. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki hasil pembela-jaran yang masih jauh dari yang diharapkan.
b. Untuk mengembangkan profesional guru karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran
c. Untuk membuat guru mengem–bangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai tenaga profesional.
d. Guru akan lebih obtimis dalam pembelajaran untuk waktu yang akan dating karena menpatkan pengalaman dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
e. Untuk pengembangan karya ilmiah yang digunakan penilaian angka kridit jabatan fungsional guru.
f. Untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat dikembangkan untuk waktu-waktu mendatang.
g. Menumbuhkan percaya diri dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Berkembangnya sekolah kearah yang lebih maju dan menambah penilaian positip dari Pemerintah.
b. Sekolah yang berhasil,menjadi pilihan masyarakat karena prestasi yag dicapai bisa sesuai yang diharapkan.
c. Menunjukkan berkembangnya ke-mampuan guru dalam mengem–bangkan keprofesiannya.
d. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah
e. Meningkatkan kemampuan guru yang lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan karier.
f. Menambah bacaan perpustakan sekolah sehingga dapat digunakan bahan pertimbangan dalam peneli–tian yang akan dating..
KAJIAN PUSTAKA
Model Pembelajaran Kooperatif Le-arning
Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberat-kan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono 2003: 32).Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoiknya, menghargai pendapat teman,berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lemah
a. Mampu membina dan memperibaiki (personalisasi) nilai moral dan mempersiapkan generasi mendatang.
b. Mampu memperspsikan pada siswa mereka “tenggelam atau berenang bersama”
c. Mampu meningkatkan pandangan siswa, bahwa mereka semua memiliki pandangan yang sama.
d. Mampu mengundang, melibatkan, membina dan mengembangkan potensi diri siswa terutama potensi efektualnya.
e. Mampu memberikan pengalaman belajar berbagai kehidupan.
Hakekat Pembelajaran PKn
Pembelajaran ini akan menambah pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dan memperdalam pemahaman siswa tentang bagaimana bangsa Indonesia, yakni kita semua dpat bekerja sama mewujudkan masyarkat yang lebih baik. Pembelajaran ini pada hakekatnya adalah untuk membantu siswa belajar bagaimana cara mengungkapkan pendapat, bagaimana cara menentukan tingkat pemerintahan dan lembaga pemerintah manakah yang paling tepat dan layak untuk mengatasi masalah yang di identifikasi oleh mereka, dan bagaimana cara mempengaruhi penetapan-penetapan kebijakan pada tingkat pemerintahan.
Materi PKn dnegan paradigma baru dikembangkan dalam bentuk standart nasional PKn yang pelaksanannya berprinsip pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. Ada 4 isi pokok pendidikan kewarganegaraan yakni:
1. Kemampuan dasar pendidikan kewar-ganegaraan sebagai sasaran pemben-tukan kepribadian
2. Standart materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan hasil ketuntasan minimal pembelajaran
3. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan.
4. Rambu-rambu umum pembelajaran sebagai tujuan alternatif bagi para guru.
PKn dengan paradigma baru ber-tumpu pada kemampuan dasar kewargane-garaan (civic competence) untuk semua jenjang. Sedangkan pembelajaran partisi-patif yang berbasis poftofolio (portofolio-based learning) merupakan alternatif utama guna mencapai tujuan PKn.
HIPOTESA
1. Diduga melalui metode kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata Pelajaran PKn di SDN Bradag tahun 2014/ 2015.
2. Diduga melalui metode kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar tentang proses perumusa Pancasila pada pembelajaran PKn kelas VI semester I di SDN Bradag tahun 2014/2015
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi
Lokasi penelitian adalah SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Pemilihan lokasi penelitian ini karena kami bertugas di SD tersebut untuk memudahakan pelaksanaa penelitian. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus s.d bulan Nopember tahun pelajaran 2014.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 30 anak dan yang terlibat dalam pembelajaran, karena kami kepala sekolah mengajar PKn di kelas VI sehingga penelitian ini dilaksanakan di kelas VI, dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VI dan melibatkan guru kelas sebagai kolabolator, maka subyek penelitiannya meliputi siswa dan guru kelas VI.
Data dan sumber data
Data penelitian yaqng dikumpulkan berupa informasi tentang proses perumusan Pancasila dengan metode kooperatif learning serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di kelas. Data penelitian ini kami dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:
1) Imforman sumber yaitu dari siswa dan guru.
2) Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran PKn. Proses perumusan Pancasila dengan metode kooperatif learning.
3) Dokumen atau arsip, yang berupa kurikulum, rencana Pelaksanaakan pembelajaran, hasil kerja kelomok dan buku hasil penilaian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Pra Siklus
Tabel 4. 1 Hasil Nilai Tes Pembelajaran Awal
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persen |
1. |
86-100 |
A |
Baik sekali |
6 |
20% |
2. |
71-85 |
B |
Baik |
10 |
34% |
3. |
56-70 |
C |
Cukup |
7 |
23% |
4. |
41-55 |
D |
Kurang |
7 |
23% |
Jumlah |
30 |
100% |
Dari hasil tes pra siklus yang mencapai nilai A (sangat baik adalah 6 siswa (20%) yang mendapat nilai B (Baik) 10 siswa (34%) sedangkan nilai C (Cukup) 6 siswa (20%) yang mendapat nilai D (kurang) 8 siswa (26%) dari jumlah siswa 30.
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Hasil Tes Pra siklus
No |
Ketuntasan Belajar |
Jumlah Siswa |
|
Pra Siklus |
|||
Jumlah |
Persen |
||
1 |
Tuntas |
16 |
54 |
2 |
Belum Tuntas |
16 |
46 |
Jumlah |
30 |
100% |
Berdasarkan ketuntasan belajar dari 30 siswa terdapat 16 siswa (54%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 14 siswa (46%). Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40 dengan rata-rata kelas 77 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Rata-rata hasil tes pra siklus
No |
Keterangan |
Nilai |
1. |
Nilai Tertinggi |
90 |
2. |
Nilai Terendah |
40 |
3. |
Nilai Rata-rata Kelas |
72 |
Berdasarkan data-data diatas diperoleh hasil ulangan harian mata pelajaran PKn menunjukkan baru ada 16 siwa yang mendapat nilai diatas 75, sedangkan ketuntasan baru mencapai 72% dengan batas minimal ketuntasan 75, ini artinya perlu diadakan perbaikan secara klasikal. Dari sini dapat disimpulkan bahwa siswa belum memahami materi PKn khususnya materi “proses perumusan PancasilaI”
Tabel 4.4 Hasil Nilai Tes Siklus I
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persen |
1. |
86-100 |
A |
Baik sekali |
3 |
10% |
2. |
71-85 |
B |
Baik |
18 |
60% |
3. |
56-70 |
C |
Cukup |
4 |
13% |
4. |
41-55 |
D |
Kurang |
5 |
17% |
Jumlah |
30 |
100% |
Dari hasil tes siklus I yang mencapai nilai A (sangat baik adalah 3 siswa (10%) yang mendapat nilai B (Baik) 18 siswa (60%) sedangkan nilai C (Cukup) 4 siswa (13%) yang mendapat nilai D (kurang) 5 siswa (17%) dari jumlah siswa 30.
Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Hasil Tes Siklus I
No |
Ketuntasan Belajar |
Jumlah Siswa |
|
Siklus I |
|||
Jumlah |
Persen |
||
1 |
Tuntas |
21 |
70 |
2 |
Belum Tuntas |
9 |
30 |
Jumlah |
30 |
100% |
Berdasarkan ketuntasan belajar dari 30 siswa terdapat 21 siswa (70%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 9 siswa (30%). Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata kelas 77 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Rata-rata hasil tes siklus I
No |
Keterangan |
Nilai |
1. |
Nilai Tertinggi |
100 |
2. |
Nilai Terendah |
50 |
3. |
Nilai Rata-rata Kelas |
74 |
Berdasarkan data-data diatas diperoleh hasil ulangan harian mata pelajaran PKn menunjukkan baru ada 21 siwa yang mendapat nilai diatas 75, sedangkan ketuntasan baru mencapai 70% dengan batas minimal ketuntasan 75, ini artinya perlu diadakan perbaikan secara klasikal.
Tabel 4 6 Hasil Nilai Tes Siklus II
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persen |
1. |
86-100 |
A |
Baik sekali |
17 |
57% |
2. |
71-85 |
B |
Baik |
11 |
37% |
3. |
56-70 |
C |
Cukup |
2 |
6% |
4. |
41-55 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
30 |
100% |
Dari hasil tes siklus I yang mencapai nilai A (sangat baik adalah 17 siswa (57%) yang mendapat nilai B (Baik) 11 siswa (37%) sedangkan nilai C (Cukup) 2 siswa (6%) yang mendapat nilai D (kurang) 0 siswa (0%) dari jumlah siswa 30.
Tabel 4 7 Ketuntasan Belajar Hasil Tes Siklus II
No |
Ketuntasan Belajar |
Jumlah Siswa |
|
Siklus II |
|||
Jumlah |
Persen |
||
1 |
Tuntas |
28 |
94 |
2 |
Belum Tuntas |
2 |
6 |
Jumlah |
30 |
100% |
Berdasarkan ketuntasan belajar dari 30 siswa terdapat 28 siswa (94%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 2 siswa ( 6%). Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70 dengan rata-rata kelas 86,7 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Rata-rata hasil tes siklus II
No |
Keterangan |
Nilai |
1. |
Nilai Tertinggi |
100 |
2. |
Nilai Terendah |
70 |
3. |
Nilai Rata-rata Kelas |
87 |
No |
Uraian |
Pra siklus |
Siklus I |
1 2. 3 |
Ketuntasan Belajar Belum Tuntas Belajar Jumlah |
54% 46% 100 % |
70% 30% 100 % |
Tabel 4.9 Hasil Tes Formatif Sebelum PTK dan Setelah Siklus I Mata Pelajaran PKn
Dari tabel diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada siklus I ada kenaikan ketuntasan belajar sebesar 16% peraga gambar perjuangan bangsa maka boleh dikatakan siswa dapat menerima 90% dari apa yang mereka katakan dan lakukan.
Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I dan Siklus II Mata Pelajaran PKn
No |
Uraian |
Siklus I |
Siklus II |
1 2 |
Ketuntasan Belajar Belum Tuntas Belajar |
70% 30% |
94% 6% |
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil pembelajaran pada pra siklus diperoleh daa ketuntasa 16 siswa adalah 54% dengan nilai rata-rata 72 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah yang dicapai siswa 40, yang belum tuntas masih adaq 14 siswa atau 46 %.
2. Hasil ppembelajaran pada siklus I diperoleh nilai hasil belajar yang mencapai ketuntasan 21 siswa atau 70% dan yang beum tuntas masih ada 9 siswa atau 30% dengan nilai rata-rata 74.
3. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai hasil pembelajaran yang mencapai ketuntasan 28 siswa atau mencapai 94%, dan yang belum mencapai ketuntasan ada 2 siswa atau 6% ketuntasan mencapai 94% dan nilai rata-rata mencapai 87.
4. Melihat data hasil penelitian dari pembelajaran awal sampai pada pembelajaran siklus II ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak yang mempunyai kepentingan untuk memperhatikan eberhasilan dan untuk dikembangkan pada pembela–jaran yang berkutnya.
Saran
1. Merencanakan Pembelajaran sesuai kompetensi dasar dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
2. Melaksanakan pembelajaran variatif dan inovatif dengan memanfaatkan media pembelajaran agar dapat memotivasi belajar siswa.
3. Tetap berupaya mengembangkan potensi diri dan memiliki kreatifitas dalam mengaktualisasikan sumber pembelajaran yang menunjang KBM sehingga hasil belajar dapat tercapai seusiai tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2008. Modul Silabus Tematik Kelas III. Jakarta. Depdikbud.
Hermawan, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.
Rahayuningsih, Fajar. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan.
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2007. V. Jakarta. PT. IMTIMA.
Wardhani, Igak, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.