UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

BAHASA INGGRIS MATERI RECOUNT TEXT

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 TALANG

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Mukhtarom

SMP Negeri 1 Talang

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan hasil belajar, sehingga ini dapat menjadi salah satu dari beberapa upaya meningkatkan kompetensi siswa dan akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan lembar angket untuk mengukur minat siswa pada waktu pembelajaran, instrumen tes menggunakan soal-soal pilihan ganda dan essay digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar di setiap siklus. Siklus I dan II melalui 3 pertemuan. Model Pengajaran menggunakan Picture and picture. Pada Siklus I siswa dibentuk dalam goup of four, tetapi pada siklus II siswa berpasangan atau goup of two yang ditentukn dan dipilih oleh guru berdasarkan kompetensi tinggi berpasangan dengan siswa yang berkompetensi rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklus penelitian, dibuktikan dengan lembar angket minat belajar dan nilai post test. Pada siklus I kriteria siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan sangat tingg ada 22 siswa (68,75%). Pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (84,38%). Ini berarti mencapai dan bahkan melebihi indikator keberhasilan minat belajar yaitu 75%. Sedangkan hasil belajar pada siklus I siswa yang tuntas belajar 23 orang (71,87%), dan siklus II nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi 29 siswa (90,62%). Indikator keberhasilan pada hasil belajar 75%.

Kata Kunci: Minat dan Hasil Belajar, Picture and Picture, Recount Text

          

PENDAHULUAN

Berkaitan dengan keterampilan berfikir tingkat tinggi, ada empat komponen yang dipelajari dalam pembelajaran bahasa Inggis, yaitu keterampilan membaca, mendengar, berbicara dan menulis. Keempat keterampilan tersebut diatas selalu dilaksanakan dan saling berkaitan satu sama lain dalam standar kompetensi dasar.

Berdasarkan data hasil ulangan harian materi simple present tense dan descriptive text pada waktu yang lalu, diperoleh bahwa siswa kelas VIII-C semester 2 SMP Negeri 1 Talang, minat belajar dan perolehan hasil belajar masih sangat rendah. Hal ini juga dapat dilihat dari penilaian yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung. Ada sejumlah 23 siswa atau 70% dari 32 siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70.

Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, penulis menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Inggris materi simple past tense dan dikembangkan ke dalam materi yang lebih komplek yaitu recount text dengan baik khususnya bagi siswa-siswi kelas VIIIC Semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020.

Agar fokus pada penelitian, maka masalah dibatasi pada penggunaan model pembelajaran picture and picture. Ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yaitu meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran bahasa Inggris pada materi recount text bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Talang Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020. Sebelumnya materi yang akan dipelajari siswa pada penelitian ini adalah simple past tense, kemudian dikembangkan ke pemahaman teks recount.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana telah dibatasi di atas, maka peneliti mengajukan rumusan-rumusan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah penggunaan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan minat belajar bahasa Inggris pada teks reconut bagi siswa kelas VIIIC semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020? (2) Bagaimanakah penggunaan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada teks recount bagi siswa kelas VIIIC semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020? (3) Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran picture and picture sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar bahasa Inggris pada teks recount bagi siswa kelas VIIIC semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020?

Dalam rangka upaya meningkatkan minat dan hasil belajar memahami teks recount, kegiatan ini mempunyai beberapa tujuan yaitu: (1) Meningkatkan minat belajar bahasa Inggris pada materi teks recount menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VIIIC Semester 2 di SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020. (2) Meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada materi teks recount menggunakan model pembelajaran Picture and Picture bagi siswa kelas VIIIC semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020. (3) Memperoleh gambaran proses pelaksanaan model pembelajaran picture and picture sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar Bahasa Inggris pada materi teks recount pada siswa kelas VIII C semester 2 SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020.

KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Minat Belajar

Sukardi (1987: 25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Selanjutnya menurut Bob dan Anik Anwar (1983: 210), mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Djayadisastra (1989: 8) ialah, belajar adalah pada hakekatnya “suatu perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula. Disamping itu Ahmad Tono (1978: 25), juga mengemukakan bahwa: belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.

Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Setiap guru tentu mempunyai tujuan akhir yang harus dicapai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah hasil belajar siswa lebih baik dari sebelumnya. Bloom (Sudjana, 2013: 22) mengelompokkan macam-macam hasil belajar secara umum menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Pada artikel ini tentu saya hanya membahas pengertian dari hasil belajar itu sendiri berdasarkan pendapat dari ahli.

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan prilaku individu. Purwanto (2010: 38–39) mengatakan “Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya”. Purwanto juga mengatakan perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama, dan merupakan hasil pengalaman.

Hakikat Teks Recount

Recount text adalah suatu jenis teks yang kontennya menceritakan kembali suatu peristiwa nyata, tindakan atau kegiatan yang menimpa seseorang di masa lampau. Biasanya, recount text menceritakan tentang pengalaman seseorang. Tujuan teks ini ialah untuk menceritakan kembali kisah nyata di masa lalu, memberikan informasi pada pembaca juga bertujuan untuk menghibur pembacanya.

Model Pembelajaran Picture and Picture

Menurut para ahli model pembelajaran Picture and Picture mengandalkan gambar sebagai media dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis dalam proses pembelajaran. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berfikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Hal ini sesuai dengan devinisi yang diutarakan oleh Ngalimun (2014: 177) menegaskan bahwa picture and picture adalah sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Siswa mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan dan refleksi.

Di setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekuranganya, hal ini sesuai dengan devinisi yang diutarakan oleh Anitah (2010: 8) terdapat kelebihan dan kekurangan model pembelajaran picture and picture. Kelebihanya adalah dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang nyata. Banyak tersedia dalam buku-buku, sangat mudah dipakai karena tidak memerlukan banyak peralatan, tidak mahal dan dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran, tetapi kekurangannya adalah kadang-kadang gambar terlalu kecil untuk ditunjukan di depan kelas yang besar.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan pengamatan dan penilaian pada kondisi awal penelitian guru menggunakan metode ceramah, hasil menunjukkan masih rendahnya minat dan hasil belajar pada kegiatan belajar mengajar khusunya siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Talang Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020.

Upaya mengatasi permasalahan minat dan hasil belajar yang rendah, pada siklus I materi Simple Past Tense guru menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan kondisi siswa group of four kemudian dievaluasi minat dan hasil belajar. Pada siklus II materi Recount Text, masih menggunakan model pembelajaran Picture and Picture tetapi kelompok siswa dibuat group of two. Kemudian diamati, dievaluasi tentang minat dan hasil belajara siswa. Apabila minat dan hasil belajar belum mencapai target kriteria ketuntasan maka diadakan tindakan berikutnya. Namun demikian bila sudah tercapai maka siklus berikutnya dihentikan.

METODE PENELITIAN

Obyek Tindakan

Sebagai obyek tindakan pada penelitian ini yaitu minat dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris siswa VIII C Semester II SMP Negeri 1 Talang Tahun Pelajaran 2019/2020 masih rendah.

Setting Lokasi

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal. Penelitian dilakukan oleh guru Bahasa Inggris sekaligus sebagai peneliti dan dibantu teman sejawat yaitu seorang guru Bahasa Inggris kelas lain.

Waktu Penelitian

Pelaksanaan kegiatan pnelitian tindakan kelas dilakukan selama 1 semester sejak tanggal 2 bulan Januari 2020 sampai tanggal 30 bulan Juni 2020.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjeknya adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2019/2020 berjumlah 32 siswa terdiri siswa putra sebanyak 13 orang dan siswa putri sebanyak 19 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: (1) Metode Angket, (2) Metode Tes, (3) Metode Dokumentasi, dan (4) Metode Catatan Lapangan.

Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua jenis data yang dikumpulkan peneliti untuk selanjutnya dianalisa. Analisis kedua data tersebut antara lain: (1) Data Hasil Angket, (2) Observasi, Data Hasil Belajar

Hasil belajar yang diukur dengan instrument tes, hasilnya dianalisa untuk diketahui jumlah nilai masing-masing siswa, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, ketuntasan belajar perorangan dan ketuntasan belajar klasikal.

Kedua analisis data di atas selanjutnya dibuat perbandingan minat dan hasil belajar antar siklus, perbandingan ini dibuat dengan menggunakan table, grafik dan deskripsinya.

Setelah data minat dan hasil belajar diperoleh maka selanjutnya hasil tersebut dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2. Guna memperjelas perbandingan tersebut dibuat tabel perbandingan dan grafik.

Sumber Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data primer dan sekunder.

Data dokumentasi

Data dokumentasi dipakai untuk memperoleh data sekunder atau data pendukung selama pelaksanaan kegiatan penelitian meliputi: surat ijin penelitian, daftar nilai tes hasil belajar, contoh hasil pekerjaan siswa dan foto-foto kegiatan selama penelitian berlangsung.

Lembar Angket

Data minat belajar yaitu data yang menunjukkan seberapa besar minat belajar siswa terhadap proses pembelajaran model picture and picture. Hasil lembar angket tersebut sebagai data primer dalam penelitian.

Soal atau butir tes.

Instrumen soal pilihan ganda dan uraian yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada setiap siklus penelitian dan sebagai data primer.

Indikator Keberhasilan Penelitian

Dalam penelitian ini pengambilan kesimpulan yang ditetapkan sesuai indikator kerja adalah sebagai berikut:

  1. Minat belajar siswa dalam pembelajaran ditetapkan indikator kinerja yaitu jika minat belajar siswa yang memperoleh kriteria minat tinggi dan sangat tinggi telah mencapai 24 siswa dari 32 siswa atau dalam persentase sama dengan atau diatas 75%.
  2. Hasil belajar siswa yang meliputi ketuntasan perseorangan jika siswa telah mencapai nilai sama atau diatas nilai KKM Bahasa Inggris yaitu 70 dan ketuntasan belajar klasikal ditetapkan jika jumlah siswa yang telah tuntas belajar perorangan dalam satu kelas telah mencapai sama atau di atas 24 siswa dari 32 siswa atau 75%.

Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian tindakan kelas ini direncanakan melalui dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki.

Model penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto 2009: 17). Model ini terdiri dari planning (perencanaan), acting (tindakan/pelaksanaan), observing (observasi/pengamatan), dan reflecting (refleksi).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Hasil observasi terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran kondisi awal diperoleh data minat belajar siswa sebagai berikut: Siswa merasa senang saat pembelajaran bahasa Inggris ada 10 orang, siswa memperhatikan saat pembelajaran bahasa Inggris ada 9 orang, siswa partisipasi dalam pembelajaran bahasa Inggris ada 8 orang dan siswa yang punya kemauan untuk belajar sejumlah 10 orang. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sebelum diadakan tindakan masih sangat rendah.

Kemudian pada awal pembelajaran materi simple past tense diadakan pre test dan hasilnya berupa nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata. Untuk ketuntasan hasil belajar juga dicantukan secara perorangan maupun klasikal. Data hasil belajar siswa pada kondisi awal tersebut bisa dilihat seperti pada laporan berikut ini:

Menurut hasil pengamatan, hasil belajar yang telah dicapai siswa sebagai berikut, nilai tertinggi 75 dan nilai ternendah 30 dan nilai rata-rata 45. Secara klasikal nilai di atas berdasarkan ketuntasan belajar, siswa yang telah tuntas dengan KKM (70) sejumlah 5 siswa (15,63%), siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas sejumlah 27 siswa (84,37%). Padahal yang diharapkan peneliti sesuai dengan kriteria ketuntasan yaitu siswa yang tuntas belajar secara klasikal bisa mencapai sama atau lebih dari 24 orang (75%) dari 32 siswa.

Berdasarkan laporan di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas belajar sejumlah 5 siswa (15,63%), sedangkan siswa yang belum tuntas ada 27 siswa (84,37%). Hasil belajar yang seperti ini penyebabnya adalah penggunaan model dan metode yang kurang tepat, kurang diminati siswa sehingga siswa pasif di kelas kurang minat dalam belajar bahasa Inggris sehingg dampak dari pembelajaran seperti di atas perolehan hasil belajar sangat rendah. Ini tidak sesuai dengan yang diharapkan guru maupun siswa.

Deskripsi Siklus I

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I melalui pertemuan ke-1, 2 dan dilanjutkan pertemuan ke-3 untuk penilaian, sebelum penilaian diadakan pengamatan melalui pengisian angket tentang minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran picture and picture. Peneliti melaksanakan pengamatan bersama-sama dengan teman sejawat guru bahasa Inggris. Data yang diperoleh akan dijadikan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

Minat Belajar

Hasil angket terhadap minat belajar siswa kelas VIII C materi Simple Past Tense pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture diperoleh hasil analisis seperti yang ditunjukan pada laporan berikut ini:

Berdasarkan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I materi simple past tense menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, minat belajar siswa yang dianalisa oleh seorang observer pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh data minat siswa sebagai berikut, siswa yang memiliki kriteria minat sangat tinggi ada 6 siswa atau (18,75%), siswa yang memiliki kriteria minat belajar tinggi sejumlah 16 siswa atau (50%), siswa yang memiliki kriteria minat belajar sedang sebanyak 9 siswa atau (28,12%) dan siswa dengan kriteria minat belajar rendah, 1 siswa (3,13%). Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian, minat belajar siswa diharapkan mencapai 24 siswa atau (75%) dari 32 siswa.

Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa minat belajar siswa pada siklus I, siswa kategori minat bejara sangat tinggi sebanyak 6 siswa atau 18,75% dan siswa kategori tinggi berjumlah 16 siswa atau 50% sehingga jumlah kategori tinggi dan sangat tinggi ada 22 siswa atau 68,75%. Hasil tersebut di atas menunjukan bahwa model pembelajaran Picture and picture dapat meningkatkan minat belajar. Namun demikian hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu kategori minat tinggi dan sangat tinggi 75%. Hal ini disebabkan ada beberapa group diskusinya masih pasif, siswa yang satu dengan anggota groupnya ada yang aktif semua dan ada pula yang pasif semua.

Hasil Belajar

Nilai tes hasil belajar siklus I, dapat dilihat pada laporan berikut ini. Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh bahwa, hasil belajar siswa pada siklus I nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata 71. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar 23 siswa (71,87%), belum tuntas 9 siswa (28,13%). Ada peningkatan ketuntasan belajar, pada kondisi awal sejumlah 5 siswa (15,63%) dan siklus I meningkat 23 siswa (71,87%), namun indikator ketuntasa klasikal belum mencapai target yaitu 75%.

Refleksi Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I, kategori minat belajar tinggi dan sangat tinggi siswa baru mencapai 68,75%, jadi ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkanyaitu 75% dari 32 siswa. Pada kegiatan ini, penggunaan model picture and picture bisa meningkatkan minat belajar siswa tetapi belum maksimal. Kelebihan model pembelajaran picture and picture adalah semua group/kelompok siswa ada tagihan untuk menyampaikan hasil diskusi.

Selanjutnya hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, cukup memuaskan yaitu siswa yang tuntas belajar mencapai 23 siswa atau 71,87%. Namun demikian hasil belajar tesebut belum mencapai indikator keberhasilan belajar yaitu 75%. Kelebihan pembelajaran menggunakan picture and picture, semua siswa tertarik dengan gambar/pictures sehingga siswa berusaha untuk befikir lebih sungguh-sungguh, disamping itu ada tagihan dari masing-masing group.

Deskripsi Siklus II

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II melalui pertemuan ke 1, 2 dan dilanjutkan pertemuan ke-3 penilaian. Pertemuan ke-1 dan 2 selalu diamati kegiatan pembelajaran dengan pasangan atau group of two. Peneliti melaksanakan pengamatan bersama dengan teman sejawat.

Minat Belajar

Pengamatan terhadap minat belajar bahasa Inggris materi Recount Text pada siswa kelas VIII C tahun pelajaran 2019/2020 pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan komposisi siswa berpasangan atau group of two, melalui pengisian angket minat belajar, hasilnya sangat memuaskan.

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) materi Recount Text menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan berpasangan atau group of two, minat belajar siswa meningkat yaitu siswa yang memiliki dengan minat sangat tinggi ada 6 siswa (18,75%), minat tinggi ada 21 siswa (65,63%), minat sedang ada 5 siswa (15,62%) sedangkan minat rendah, tidak ada (0%).

Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa minat belajar siswa pada siklus II, siswa kategori minat tinggi ada 21 siswa (65,63%) dan sangat tinggi ada 6 siswa (18,75%) sehingga jumlahnya sebanyak 27 siswa (84,38%). Hasil tersebut di atas menunjukan bahwa model pembelajaran picture and picture dengan pasangan atau group of two dapat meningkatkan minat belajar. Ini berarti kriteria minat sudah mencapai indikator keberhasilan, bahkan melebihi dari yang sudah ditetapkan yaitu 75%. Mereka antusiasme dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, aktif berinteraksi dengan guru, interaksi dengan siswa lain, kerjasama pasangan, aktivitas belajar dalam diskusi.

Hasil Belajar

Berdasarkan pada laporan di atas diperoleh bahwa, hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukan bahwa nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata 75 sedangkan pada ketuntasan hasil belajar, siswa yang telah tuntas belajar sejumlah 28 siswa (87,50%), sedangkan yang belum tuntas ada 4 siswa (12,50%). Upaya pembelajaran materi recount text menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan berpasangan atau group of two yaitu satu siswa minat/cukup berpasangan dengan siswa kurang minat hasilnya cukup memuaskan.

Melihat pada laporan di atas menunjukan bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada 28 siswa (87,50%) dari 32 siswa. Ini berarti indikator ketuntasan belajar telah tercapai, bahkan melebihi dari target ketuntasan yaitu 75% dari 32 siswa.

Refleksi

Setelah melaksanakan tindakan pembelajara pada siklus II melalui penggunaan model pembelajaran picture and picture dengan siswa berpasangan group of two, sebagai refleksi adalah berikut ini.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II, minat belajar siswa dengan kriteria tinggi dan sangat tinggi mencapai 27 siswa atau 84,38%. Ini berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 75%. Tindakan ini, penggunaan model pembelajaran picture and picture dengan pasangan atau group of two kelebihannya adalah semua siswa diminta tagihan untuk menyampaikan hasil diskusi, setiap pasang diskusi ada salah satu yang pintar sehingga teman sepasang ikut terbawa. Dengan demikian semua siswa berusaha untuk berpartisipasi dalam KBM melalui diskusi berpasangan.

Selanjutnya hasil belajar yang diperoleh pada siklus II, sangat memuaskan yaitu siswa yang tuntas belajar mencapai 28 siswa atau 87,50%. Berati hasil belajar pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan belajar yaitu 75%. Kelebihan pembelajaran menggunakan picture and picture, semua siswa merasa senang dengan gambar-gambar yang disajikan. Ini menjadikan siswa berusaha untuk befikir lebih sungguh-sungguh. Selanjutnya kekurangan yang terjadi adalah sebelum mulai mengajar guru harus lebih mengetahui kemampuan seluruh siswa untuk mengatur pasangan siswa terlebih dahulu, dan guru harus mempersiapkan picture and picture terlebih dahulu. Ini memerlukan waktu yang cukup lama, namun hal tersebut bisa dicari dengan sangat mudah melalui internet. Melihat perolehan minat dan hasil belajar sudah mencapai indikator, yaitu siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan sangat tinggi ada 24 siswa (75%) dan indikator hasil belajar dengan ketuntasan 24 siswa (75%), berarti ini sudah berhasil maka tindakan pada siklus berikutnya dihentikan.

PENUTUP

Simpulan

  1. Minat belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris kondisi awal sangat rendah. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada materi Simple Past Tense dan Recount Text, siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Talang pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan.
  2. Hasil belajar pada siklus I dan siklus II diperoleh dengan ketuntasan klasikal pada kondisi awal dibandingkan dengan siklus I dan siklus II juga mengalami pengingkatan.
  3. Proses pembelajaran dengan model picture and picture melalui dua siklus hasilnya adalah pada siklus I minat belajar dengan kriteria minat belajar tinggi dan sangat tinggi 68,75% dan siklus II menjadi 84,38%, berarti mencapai indikator minat yaitu 75% dari 32 siswa. Sedangkan perolehan ketuntasan hasil belajar pada siklus I ada 22 siswa atau 71,87% dan siklus II meningkat menjadi 28 siswa atau 87,50% dari 32 siswa, sesuai dengan indikator keberhasilan berarti ini sudah tercapai indikator 75% bahkan melampaui.

Saran

  1. Diharapkan guru lain atau teman sejawat dapat menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran bahasa Inggris, agar minat dan hasil belajar siswa dapat terus meningkat.
  2. Guru dalam menerapkan model pembelajaran baik picture and picture, Think pair and share maupun model pembelajaran yang lain, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi siswa, karena kondisi siswa di kelas mempunyai karakter sendiri-sendiri. Oleh karen itu penguasaan model-model pembelajaran sangat diperlukan bagi seorang guru, sehingga pembelajaran selalu baik, meningkat hasil belajarnya dan pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bob dan Anik Anwar. 1983. Pedoman Pelaksanaan Menuju Pra Seleksi Murni. Bandung: Ganesa Exact.

Djayadisastra, Yusuf. 1989. Psikologi Perkembangan. Bandung: BPGT.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Maryana, 2017. PTK Berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar di Kelas VIII SMP Negeri Peulimbang”.

Murniasih. 2009. Tips Belajar Efektif Menyenangkan. Semarang: PT Sindur Press

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Aswada Pressindo

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samosir, Marten. 1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan. 2004. Skripsi: Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa. Makassar: Universitas Veteran Republik Indonesia

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.

Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.

Tono, Achmad. 1978. Metode Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru.