UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN PRESTASI PADA MATERI KOPERASI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS
MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN PENDEKATAN PRESTASI PADA MATERI KOPERASI
SISWA KELAS IV SDN 1 GONDANG SEMESTER II
KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Sri Widyaningsih
SDN 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran metode diskusi dan pemberian tugas denga pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan (PAIKEM) merupakan cara belajar dimana siswa belajar dengan lingkungan bersama dalam kelompok kecil yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Siswa melakukan interaksi sosial untuk mempelajari materi yang diberikan kepadanya, dan bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran dengan diskusi dan penggunaan peraga maka peneliti melaksanakan Peneliti Tindakan Kelas (PTK). Dengan demikian, diharapkan penerapan metode diskusi dan pemberian tugas dengan pendekatan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas kelas IV SDN 1 Gondang Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Sebelum siklus I hasil analisis ulangan harian didapat sebagai berikut: rata-rata ulangan harian: 66,96; siswa tuntas: 35%; belum tuntas: 65% Pada siklus satu diperoleh rata-rata 72,5; siswa yang tuntas 46% yang belum tuntas 54%. Pada siklus 2 diperoleh rata-rata 86,0 ; siswa yang tuntas 92% ; yang belum tuntas 8%. Penerapan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkn (PAIKEM) telah mampu meningkatkan dan menumbuhkan minat, partisipasi, semangat dan gairah siswa kelas IV SDN 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci: Pendekatan Prestasi, Koperasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara umum permasalahan men-dasar yang menimpa sistem pendidikan kita adalah rendahnya kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan. Hal ini terungkap dari berbagai hasil jurnal penelitian pendidikan. Salah satu upaya yang di tempuh oleh pemerintah untuk mengurangi masalah tersebut adalah melalui penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Ber-basis Kompetensi (KBK). Belum lama berjalan, KBK disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rasanya kurang pas apabila kemerosotan mutu pendidikan hanya di alamatkan pada pemerintah (sistem yang ada). Masalah pendidikan adalah tangung jawab kita bersama lebih-lebih kita seorang guru, sebab pada ujung-ujungnya di tangan gurulah baik buruknya OUT PUT dan OUT COME pendidikan.
Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, guru dituntut mempunyai kompetensi terhadap tugas profesionalnya. Tidak hanya terbatas pada seberapa banyak materi pelajaran yang telah di kuasainya, tetapi ada hal lain yang tidak kalah penting untuk dikuasai guru yaitu bagaimana menggunakan suatu metode dan pendekatan dalam proses pembe-lajaran sehingga siswa dengan mudah mengikuti pembelajaran, yang pada ujungnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Sebelum mengajar guru hendak-nya sudah merencanakan dan menyusun strategi pembelajaran, memilih metode/ pendekatan yang sesuai agar pembelajaran diberikan evaluasi dan nilai yang di peroleh siswa di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal yang di tetapkan maka guru wajib melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan melakukan PTK seorang guru akan mengetahui penyebab-penyebab atau kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran baik yang berasal dari guru maupun siswa.
Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis permasalahan yang di uraikan sebelumnya maka dirumuskan permasalah-an yang penulis hadapi selaku guru kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen Ka-bupaten Blora untuk ditemukan jawaban-nya melalui PTK. Secara umum penelitian ini di fokuskan pada rumusan masalah: “Bagaimana langkah-langkah pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya materi Koperasi dalam perekonomian Indonesia, melalui metode diskusi dan pemberian tugas dengan pendekatan PAIKEM “. Asumsi penulis prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS pada mata pelajaran IPS dengan materi Koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat meningkat. Apabila siswa memahami materi pembelajaran dengan baik. Materi pembelajaran dapat di pahami apabila proses pembelajaran menggunakan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan pendekatan PAIKEM.
Pemecahan Masalah
Menyimak uraian di atas, penulis sebagai guru yang mengajar di kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora merasa terdorong untuk melakukan penelitian tersebut satu permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran IPS, yaitu hasil evaluasi pada mata pela-jaran IPS dengan materi koperasi dalam perekonomian Indonesia hanya 8 siswa dari 23 siswa yang nilainya memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan demikian hanya 35% siswa yang nilainya memenuhi standart ketuntasan belajar.
Melihat hasil belajar IPS yang dicapai siswa kelas IV masih jauh dari KKM yang di tetapkan sekolah, penulis mengajak teman sejawat berdiskusi dan bersama-sama melakukan identifikasi permasalahan yang di duga menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas IV. Selanjutnya hasil identifikasi permasalahan pembelajaran yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, dapat merangkum sebagi berikut:
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga guru perlu memberikan rangsangan yang optimal untuk mengikuti pelajaran.
2. Siswa kurang berhasil untuk me-respons pertanyaan guru, yang dilakukan guru harus memberikan respon berupa umpan balik pada pembelajaran
3. Alat peraga yang dipakai guru kurang memadai, dan guru wajib mencarikan atau menggantikan alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. Siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga guru wajib memberikan pengertian dalam pembelajaran kepada siswa yang belum jelas.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan laporan penelitian ini adalah:
1. Mendiskripsikan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dan pendekatan pembelajaran. Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran IPS dengan materi Koperasi dalam perekonomian Indonesia agar siswa dapat me-nguasai materi.
2. Mendiskripsikan pengaruh pene-rapan metode diskusi dan pem-berian tugas dengan pendekatan PAIKEM terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti dan sekolah. Secara rinci menfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Siswa
a. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar
c. Dapat meningkatkan ketrampil-an melakukan suatu penelitian terhadap benda-benda alam sekitar.
2. Guru
a. Dapat meningkatkan motivasi belajar
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
c. Dapat memperkaya pengala-man dalam penerapan metode diskusi dan pemberian tugas efektif melalui pendekatan PAIKEM pada semua mata pelajaran.
d. Dapat menimbulkan motivasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan melaku-kan pembelajaran dengan melakukan pembelajaran dikelas
e. Menambah wawasan untuk menerapkan pendekatan pem-belajaran yang inovatif
3. Peneliti
a. Dapat digunakan sebagai re-ferensi untuk penelitian yang sedang dan akan dilakukan
b. Dapat digunakan sebagai acu-an untuk melakukan penelitian lain dengan kasus yang sama atau seragam.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Model PAIKEM
Sebagai akibat rendahnya mutu pendidikan kita pemerintah telah menjalin kerjasama dengan UNESCO dan UNICEF untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat yang terdesentralisasi melalui pragram The Creating Learning Commu-nities for Children (CLCC), program tersebut memuat tiga komponen yaitu = School Based Management (SBM), Community Particl PSn (CP) dan Active , Joyfud and Efective Learning (AJEL). AJEL sangat populer dengan istilah PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Aktif diartikan peserta didik maupun guru berinteraksi untuk menun-jang pembelajaran. Guru harus mencipta-kan suasana pembelajaran sehingga siswa aktif bertanya, memberikan tanggapan, mengungkapkan ide dan mendemon-strasikan gagasan atau idenya. Kreatif diartikan guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar-menngajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan menciptakan tehnik-tehnik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dan tujuan belajarnya. Efektif diartikan sebagai ketecapaian suatu tujuan yang merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Menyenangkan diartikan sebagai suasana belajar mengajar yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif dan mendorong permusuhan perhatian peserta didik terhadap belajar.
Tinjauan Materi IPS Sesuai Kurikulum
Jumlah pokok bahasan dalam kurikulum IPS SD tahun 1994 lebih sederhana dibandingkan dengan kurikulum (guru) lebih leluasa di dalam mengem-bangkan kurikulum karena kuruikulum 1994 tidak menempatkan alokasi waktu percatur wulan serta didalam penyampaian materi guru diberi kebebasan tersebut masih dalam satu catur wulan.
Sejak kurikulum 1975 materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam IPS dipisahkan dan dimasukan kedalam kurilkulum Pendidikan Moral Pancasila sampai dengan sekarang, dan mengalami perubahan nama yaitu PPKN. Sejak kurikulum 1986 Sejarah Nasional dijadikan sub bidang studi IPS dan di ajarkan secara terpisah sejak kelas IV, pemisah ini dilandasi dengan pandangan bahwa cukup sulit memadukan topik-topik IPS dengan topik-topik sejarah nasional, hal ini disebabkan oleh penggunaan pendekatan yang berbeda. Penyusunan materi IPS berdasarkan pendekatan spiral, sedangkan sejarah nasional menggunakan pendekatan flash back maka upaya pemanduan dengan topik IPS lebih memungkinkan, karena adanya kemiripan antara flash back dengan pendekatan spiral.
Dilihat dari struktur kurikulum, kurikulum IPS SD 1994 tidak terbentuk matrik horizontal yang terdiri dari beberapa kolom, melainkan terbentuk format vertikal khususnya dalam GBPP dibagi menjadi dua bagian yakni bagian pertama pendahuluan dan bagian kedua program pengajaran IPS. Pendahuluan memuat rambu-rambu yang berkenan dengan operasional GBPP dan program pengajaran memuat substansi materi pokok setiap tingkatan kelas.
Kurikulum IPS SD 1994 lebih banyak memberikan peluang kepada guru selaku pengembang GBPP dilapangan maka terdapat beberapa tehnik pengem-bangan materi seperti pengembangan materi berdasarkan konsep, berdasarkan isi (kontens, berdasarkan ketrampilan proses, berdasarkan masalah, berdasarkan kekhususan daerah dan berdasarkan pendekatan penemu (inkuiri) kurikulum IPS SD 1994 menekankan beberapa hal antara lain
§ Membaca, menulis dan berhitung
§ Muatan lokal
§ Ilmu pengetahuan dan Tehnolog
§ Wawasan lingkungan
§ Pengembangan nilai, dan
§ Pengembangan ketrampilan
Kerangka Berpikir
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran metode diskusi dan pemberian tugas denga pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan (PAIKEM) merupakan cara belajar dimana siswa belajar dengan lingkungan bersama dalam kelompok kecil yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Siswa melaku-kan interaksi sosial untuk mempelajari materi yang diberikan kepadanya, dan bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya.
Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran dengan diskusi dan penggunaan peraga maka peneliti melaksanakan Peneliti Tindakan Kelas (PTK). Dengan demikian, diharapkan penerapan metode diskusi dan pemberian tugas dengan pendekatan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkat-kan hasil belajar IPS pada siswa kelas kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Hipotesis
Berdasarkan paparan di atas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut “Apakah melalui penggunaan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan pendekatan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menye-nangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD 1 Gondang dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat ?
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELA-JARAN
Subjek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi subjek penelitian adalah SD 1 Gondang Jl. Desa Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
2. Kelas
Kelas yang dipakai penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan jum-lah siswa anak terdiri dari (11 putra dan 12 putri)
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diadakan perbaikan adalah Ilmu Pengeta-huan Sosial (IPS): kompetensi dasarnya pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksana-kan dalam 2 siklus
– Sebelum siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15 Januari 2014
– Siklus I dilaksanakan hari Jum’at tanggal 22 Januari 2014
– Siklus II dilaksanakan hari Jum’at tanggal 29 Januari 2014
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Deskripsi Per Siklus
Dalam pelaksanaan proses pem-belajaran IPS di SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora sebelum diterapkannya model pembelajaran Metode PAIKEM dengan menggunakan peraga dengan menunjukkan hasil sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi pada mata pelajaran IPS dengan materi Koperasi dalam perekonomian Indonesia hanya 8 siswa dari 23 siswa yang nilainya yang memenuhi Kreteria Ketuntas-an Minimal (KKM) dengan KKM materi tersebut adalah 75, dengan demikian 35% siswa yang nilainya memenuhi standar ketuntasan.
2. Guru kurang memanfaatkan media dalam menjelaskan materi pada siswa pembelajaran 70% didomi-nasi dengan ceramah.
3. Siswa yang aktif mengikuti pembelajaran tidak lebih dari 60% dalam arti benar-benar terlibat secara aktif dalam perbuatan maupun sikap.
Tabel 1 Nilai Tes Pra Siklus
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
Amat baik |
1 |
4% |
2 |
71-85 |
B |
Baik |
7 |
30% |
3 |
56-70 |
C |
Cukup |
11 |
48% |
4 |
41-55 |
D |
Kurang |
4 |
17% |
Jumlah |
23 |
100% |
Untuk memperjelas data tabel 1 dapat dibuat histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1: Grafik Nilai Tes Pra Siklus
Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk grafik dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai A sejumlah 4% atau 1 siswa, yang mendapat nilai B sebanyak 30% atau 7 anak, nilai C 48% atau 11 anak, nilai D 17% atau 4 anak.
Deskripsi Siklus I
Pada siklus 1 siswa dan guru berdasarkan catatan dan hasil observasi pengamat, tampak masih canggung dengan model PAIKEM dengan peng-gunaan peraga. Namun demikian guru dengan cepat dapat membawa dan menempatkan diri sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dengan penjelasan guru siswa akhirnya dapat memahami apa yang menurut mereka aneh. Pembagian waktu belum dapat secara proposional waluapun dalam RPP sudah proposional. Alat peraga belum digunakan secara optimal oleh siswa. Kendala ini merupakan catatan tersendiri bagi pengamat untuk dijadikan sebagai bahan refleksi pada siklus berikutnya.
Pelaksanaan Tindakan
Prosedur Pembelajaran
Langkah Pertama Apersepsi
a. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang koperasi yang ada di sekolah yang berhubungan dengan materi yang akan digunakan.
b. Guru menunjukkan dua kope-rasi yang berbeda dan siswa diminta untuk menyebutkan koperasi yang mana yang lebih baik.
Langkah Kedua Informasi:
a. Guru menyampaikan tujuan mempelajari materi serta manfaatnya dengan menunjuk-kan pada kehidupan nyata.
b. Guru menyampaikan penggu-naan alat peraga dihadapan siswa dan siswa juga ikut mempraktekkan penggunaan alat peraga.
c. Guru membimbing siswa untuk memahami materi tentang koperasi dalam perekonomian Indonesia.
Langkah Ketiga kegiatan kelom-pok:
a. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil.
b. Guru membagikan LKS pada setiap kelompok untuk dikerja-kan secara bersama-sama.
c. Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok
d. Guru mengoreksi, menilai dan menganalisa hasil kerja siswa.
Pengamatan
Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan adanya perlakuan yang diberikan oleh guru maka perlu adanya pengamat, dengan maksud untuk mendapatkan data yang benar-benar validah shoheh yang akan dijadikan sebagai pedoman tindak lanjut pada siklus berikutnya.
Pengamatan dilakukan se-lama tindakan berlangsung, peng-amatan mencakup aktivitas guru dan siswa dengan pedoman lembar pengamatan yang telah disusun. Pengamatan dilakukan oleh Agus Sukartono.
Selain data hasil peng-amatan juga dibutuhkan data dari hasil evaluasi siswa yang berupa nilai ulangan setelah diadakan perlakuan pada siklus 1, serta data kinerja guru.
Tabel 2 Nilai Tes Pra Siklus
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
Amat baik |
1 |
4% |
2 |
71-85 |
B |
Baik |
11 |
48% |
3 |
56-70 |
C |
Cukup |
9 |
37% |
4 |
41-55 |
D |
Kurang |
2 |
9% |
Jumlah |
23 |
100% |
Berdasarkan data tebel diatas dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini:
Gambar 2: Grafik hasil tes Siklus I
Dari hasil tes siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mencapai nilai A (baik sekali) adalah 1 siswa (4%), siswa yang mendapat nilai B (baik) 11 siswa (48%), siswa yang mendapat nilai C (cukup) sebanyak 9 siswa (37%) sedangkan siswa yang mendapat nilai D (kurang) 2 siswa (9%) dari 23 siswa.
Deskripsi Siklus 2
Setelah diadakan refleksi yang berupa diskusi dengan pengamat, guru mendapat masukan-masukan (konsep Lesson Study). Kelebihan pada siklus 1 dipertahankan dan kekurangan-kekurangan dicarikan solusinya. Guru tampak semakin menguasai kelas dan demikian juga siswa semakin aktif dalam proses pembealjaran. Pada siklus 2 siswa sudah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak banyak yang bermain sendiri dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat dari keseriusan siswa dalam memanfaatkan alat pergaa dalam menyampaikan hasil diskusinya.
Pelaksanaan Tindakan
Proses Pembelajaran
Langkah Pertama Apersepsi
a. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang Koperasi yang ada di sekolah yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
b. Guru menunjukkan dua koperasi yang berbeda dan siswa diminta untuk menyebutkan koperasi mana yang lebih baik.
Langkah-langkah informasi
a. Guru menyampaikan tujaun mempelajari materi serta manfaatnya dengan menunjuk-kan pada kehidupan nyata.
b. Guru membagi LKS pada setiap kelompok untuk dikerjakan secara bersama-sama.
c. Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok.
d. Guru mengoreksi, menilai dan menganalisa hasil kerja siswa.
Tabel 3 Hasil Tes Siklus II
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
4 |
17% |
2 |
71-85 |
B |
17 |
74% |
3 |
56-70 |
C |
2 |
9% |
4 |
41-55 |
D |
– |
– |
Jumlah |
23 |
100% |
Tabel tersebut diatas dapat dibuat histogram sebagai berikut:
Gambar 3: Grafik Hasil Tes Siklus II
Dari digaram diatas dapat diketahui siswa yang mendapat nilai sangat baik (A) adalah 4 siswa (17%), yang mendapat nilai baik (B) adalah 17 siswa (78%) yang mendapat nilai cukup (C) adalah 2 siswa (9%) dari 23 siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil tindakan dan indikator–indikator yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penetapan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) terbukti dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya di kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 Kopetensi Dasar Mengenal Penting-nya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Sebelum siklus I hasil analisis ulangan harian didapat sebagai berikut: rata-rata ulangan harian: 66,96; siswa tuntas: 35%; belum tuntas: 65% Pada siklus satu diperoleh rata-rata 72,5; siswa yang tuntas 46% yang belum tuntas 54%. Pada siklus 2 diperoleh rata-rata 86,0 ; siswa yang tuntas 92% ; yang belum tuntas 8%.
3. Penerapan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkn (PAIKEM) telah mampu meningkatkan dan me-numbuhkan minat, partisipasi, semangat dan gairah siswa kelas IV SD 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
4. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas seorang guru akan mendapatkan pengalaman, penge-tahuan dan semakin dalam wawasannya mampu meningkat-kan profesionalismenya sehingga semakin percaya diri.
Saran-Saran
Memperhatikan kenyataan yang ada bahwa penerapan metode diskusi dan pemberian tugas yang efektif dengan pendekatan pembelajaran yang Aktif. Kreatif, Efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar IPS, untuk itu penulis menyam-paikan saran-saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran metode diskusi dan pemberian tugas dengan pende-katan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dapat digunakan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPS sebagai satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru disarankan dapat mengguna-kan/model untuk menjelaskan ma-teri-materi yang melewati batas waktu dan ruang.
3. Guru disarankan dapat melakukan inovasi-inovasi agar pembelajaran yang bergairah, ingat prinsip kaezen ”perubahan yang sedikit yang dilakukan terus menerus akan menghasilkan suatu perubahan yang luar biasa ”.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmawati, Dkk. 2013. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: UT.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2005. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Herry, Hermawan, Asep. 2006. Perkembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lambas, 2004. Materi Terintegrasi Sains untuk SMP. Jakarta: Dekdikbud.
Meier, Dave. 2005. The Accelerate Learning Hand Book. Bandung: Kaifa.
Suprayekti, Dkk. 2006. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutarno, Nono. 2006. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani. I.G.A.K. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.