Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Metode Active Learning
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN
TENTANG LINGKUNGAN MELALUI METODE ACTIVE LEARNING
SISWA KELAS I SEMESTER I DI SDN 1 NGAPUS KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Endang Murtiningsih
SDN 1 Ngapus Kecamatan Japah Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan meningkatkan hasil belajar PKn tentang lingkungan siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus guru melaksanakan penelitian tindakan kelas pembelajaran PKn , Rendahnya minat belajar dan hasil belajar PKn siswa kelas I di SDN 1 Ngapus dalam pembelajaran PKn ,siswa yang mencapai nilai ketuntasan dari 12 siswa baru 6 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan yaitu dari nilai 80 baru 2 siswa yang memperoleh ,nilai75 sebanyak 2 siswa, dan nilai 70 sebanyak 2 siswa ,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa, dan nilai 50 sebanyak 2 siswa ,nilai tertinggi yang dicapai baru 80,dan nilai terendah 50.Nilai rata-rata yang dicapai 67 Perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui metode Active Learning melaksanakan tes formatif dari 12 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 8 siswa yaitu nilai 85 sebanyak 2 siswa,nilai 80 sebanyak 2 siswa, yang memperolah nilai 75 sebanyak 2 siswa,dan yang memeroleh nilai 70 sebanyak 2 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,dan nilai 60 sebanyak 2 siswa , nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata yang dicapai adalah 73 Karena hasil belajar melalui menerapkan metode Active Learning ,guru memberkan tes formatif perbaikan program pembelajran, diperoleh hasil belajar dari 12 siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa,nilai 80 sebanyak 4 siswa dan nilai 75 sebnyak 5 siswa ,dan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 5 siswa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 telah mencapai hasil yang ditentukan karena semua siswa telah mencapai nilai ketuntasan.Nilai rata-rata yang diperoleh 79, upaya guru yang dilaksanakan mencapai ketuntasan ditentukan KKM 70
Kata Kunci: Metode Active Learning Meningkatkan Pristasi Belajar, PKn tentang Lingkungan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran PKn merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi siswa. siapapun tidak akan pernah menyangkal bahwa pembelajaran PKn adalah yang membutuhkan ketekunan dalam membaca tanpa itu tidak mungkin dapat berhasil dalam memperoleh hasil belajar baik seperti yang diharapkan melihat hasil evaluasi siswa yang masih jauh dari harapan ,pada akhir pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yang sifatnya searah memberikan penjelasan kemudian memberikan soal untuk dikerjakan sehingga guru tidak tahu tentang kesulitan belajar yang dialami siswa sehingga yang terjadi nilai hasil belajar masih rendah,
Melihat kenyataan tersebut pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru berusaha merefleksi diri. dari masalah yang terjadi maka penelitian ini dilaksanakan. pada materi dengan indikator menyelesaikan soal hasil penilaian hanya 6 siswa yang nilainya mencapai ketuntasan dari jumlah 12 siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus.guru menerapkan metode Active Learning.Pemilihan metode merupakan pengembangan dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga mencapai hasil belajar PKn yang optimal..
Peneliti menyadari bahwa masih rndahnya hasil belajar siswa disebabkan beberapa faktor antara lain siswa kurang aktif dalam pembelajaran, PKn kurang efektifnya waktu yang direncanakan belum menerapkan metode pembelajaran yang tepat yang diharapkan guru sehingga konsentrasi siswa terpusat dan akhirnya mempengaruhi hasil belajar. Maka dari itu, peneliti memperbaiki pembelajaran yang telah berlangsung melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan pokok penelitian †Penerapan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang diharapkan bisa maksimal. mencapai ketuntasan minimal menentukan KKM70.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka peneliti merumuskan masalah seperti di bawah ini:
1. Apakah guru melalui menerapkan metode Active Learningdapat meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018 ?
2. Apakah guru melalui menerapkan metode Active Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018 ?
3. Apakah guru melalui menerapkan metode Active Learning dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018 ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran PKn dalam komunikasi melalui pendekatan pembelajaran Active Learning pada siswa di SDN 1 Ngapus.
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan pendekatan pembelajaran Active Learning.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran PKn dengan model pendekatan pembelajaran Active Learning
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam melakssiswaan pembelajaran PKn siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus melalui model pendekatan pembelajaran Active Learning
4. Meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran PKn siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus melalui model pembelajaran Active Learning.
5. Meningkatkan pristasi belajar dalam pembelajaran PKn siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus melalui model pembelajaran Active Learning.
Manfaat Penelitian
Bagi Guru
a. Memperbaiki pembelajaran selanjutnya
b. Semakin berusaha dalam mengembangkan materi pelajaran
c. Mengembangkan kemampuan dalam pembelajaran
d. Meningkatkan kualitas belajar mengajar
Bagi Siswa
a. Siswa akan merasa senang pada pelajaran PKn
b. Memperbaiki sistem belajar siswa
c. Prestasi belajar siswa meningkat
d. Siswa mampu dan terampil dalam menyelesaikan soal PKn
Bagi Sekolah
a. Sekolah mendapat masukan tentang cara Penelitian Tindakan Kelas
b. Sekolah akan berkembang jika guru berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran
c. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
d. Hasil lulusan dari sekolah menjadi lebih bermutu bermutu
KAJIAN PUSTAKA
Guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model. pembelajaran yang sesuai dengan materi ang diajarkan.Guru sebaiknya juga menggunakan model yang bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian siswa. Menurut Kiensmen (1992) dalam kurikulum 2004 (2003:2)
Oleh karena itu, seorang guru harus kompeten dalam memilih suatu model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada pengajaran di mana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar.. Beberapa buku yang membahas masalah ini adalah Circle of Learning, Learning Together and None, karya David dan Roger, ditambah Cooperative in The Classroom, kemudian Spencer Kagan dalam bukunya Cooperative Learning: Resources for Teacher.
Guru sebelum memberikan tugas harus melihat keterampilan social yang diperlukan dalam kelompok itu agar dapat bekerja sama dalam kegiatan mereka. Sekali keterampilan itu ditetapkan maka akan sangat membantu siswa untuk dapat bekerja sama dengan orang lain secara efektif, di samping juga meningkatkan pencapaian akademik dan membangkitkan kemampuan yang dianggap penting sepanjang hidup
Alasan guru memilih metode Active Learning karena mempunyai keunggulan.Siswa dilatih keterampilan yang spesifikasi untuk membantu sesama temannya kerja sama baik yang dapat menjadi motivasi memanfaatkan permainan dalam kelompok.
Kelemahan metode Active Learning ini yaitu:
Guru dituntut untuk menyiapkan bank soal / yang mencakup seluruh harus merencanakan proses pembelajaran dengan permainan yang mendukung materi yang sedang dipelajari siswa..
Cara- untuk mengatasi:
Dalam menyusun soal sebaiknya guru memberikan soal yang mudah bagi siswa yang sulit bagi siswa yang pandai agar semua dapat menyumbangkan pendapat.dalam belajar PKn dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi lingkungan bekerja sama terus dibimbing selama pengerjaan soal agar mempunyai kesempatan belajar.
Penerapan metode Active Learning dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tentang lingkungan membagi siswa dalam kelompok mengerjakan LKS tentang materi lingkungan,tanya jawab dengan memberikan skor individu menyimpulkan materi serta memberikan tes formatif.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan rumusan masalah maka guru yang melaksanakan penelitian
menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:
1. Guru menerapkan metode Active Learning meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018.
2. Guru menerapkan metode Active Learning meningkatkan hasil belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018
3. Guru menerapkan metode Active Learning meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas Isemester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dari landasan teori dan kerangka berfikir maka hipotesis tindakan yang akan diajukan adalah sebagai berikut
1 Diduga guru melalui menerapkan metode Active Learning meningkatkan kemampuan belajar PKn tentang lingkungan siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018 â€
2 Diduga guru melalui menerapkn metode Active Learning meningkatkan hasil belajar PKn tentang lingkungan siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018 â€
3 Diduga guru melalui menerapkan metode Active Learning meningkatkan kemampuan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus tahun pelajaran 2017/2018
METODE PENELITIAN
Seting Penelitan
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas I untuk memperbaiki proses pembelajaran karena hasil belajar yang masih rendah pelaksanaan penelitian disusun jadwal kegiatan yang diatur oleh guru sendiri
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Ngapus karena peneliti adalah guru yang mengajar di SDN 1 Ngapus sehingga data yang dibutuhkan mudah didapat karena menguasai lokasinya Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan , dimulai bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017
Sumber Data
Data penelitian tindakan kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu peneliti sendiri dan siswa SDN 1 Ngapus yang berjumlah 12 siswa yang terdiri dari laki-laki 4 siswa dan permpuan 8 siswa karena pada saat guru memberikan tes formatif hasil penilaian yang diperoleh masih sangat rendah.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini meliputi:
Data kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket, wawancara dan mengadakan melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dan siswa dalam mempelajari tentang lingkungan PKn.Hal ini digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang alasan yang mendasari dan motivasi. Metode pengumpulan data kualitatif cukup bervariasi,bisa menggunakan tehnik tersetruktur dan semi tersetruktur.
Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan angka angka. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan populasi sampel yang telah dipilih pengmbilan sebagai servei.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data digunakan oleh guru memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian secara akurat yang berupa lembar observasi,lembar kerja siswa, lembar quisuener, dan lembar tes formatif yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat menguasai materi yang telah dipelajari selama mengikuti pembelajaran.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama Guru yang mengampu
Refleksi dari teman sejawat sesama Guru mengajar mata pelajaran PKn dan dibantu oleh teman sejawat melaksanakan pengamatan selama kegiatan penelitian dilangsungkan selesai proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya, dengan demikian tujuan perbaikan pembelajaran dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baknya,karena sudah direncanakan secara baik melengkapi kekurangan yang terjadi sebelumnya.
Validasi Data
Validasi data pada penelitian ini meliputi:
1. Validasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran..
2. Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan program hasil observasi,dokumentasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan teman sejawat sebagai pengamat selama kegiatan belajar mengajar.
Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:
1. Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiapsiklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan pada setiap siklus dengan indikator kinerja.
2. Menganalis observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi,dokumentasi dan refefleksi setiap siklus.
Indikator Kinerja
Penelitian yang di laksanakan guru melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus guru melalui menerapkan metode Active Learning meningkatkan hasil belajar siswa. guru melalui memberikan tugas diskusi dan latihan intensif pembelajaran PKn meningkatkan pristasi belajar siswa
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian proses yaitu menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) yang terdiri atas tiga tahapan,. Adapun model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan menggunakan desain setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu: (1) Planning (Perencanaan), (2) Action (Tindakan), (3) Obseving (Observasi), (4) Reflecting (Refleksi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Hasil Penilaian Pra Siklus
Rendahnya minat belajar dan hasil belajar PKn siswa kelas I di SDN 1 Ngapus dalam pembelajaran PKn ,siswa yang mencapai nilai ketuntasan dari 12 siswa baru 6 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan yaitu dari nilai 80 baru 2 siswa yang memperoleh ,nilai75 sebanyak 2 siswa, dan nilai 70 sebanyak 2 siswa ,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa, dan nilai 50 sebanyak 2 siswa ,nilai tertinggi yang dicapai baru 80,dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata yang dicapai 67
Diskripsi Siklus I
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan melalui metode Active Learning melaksanakan tes formatif dari 12 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 8 siswa yaitu nilai 85 sebanyak 2 siswa,nilai 80 sebanyak 2 siswa, yang memperolah nilai 75 sebanyak 2 siswa,dan yang memeroleh nilai 70 sebanyak 2 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,dan nilai 60 sebanyak 2 siswa , nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata yang dicapai adalah 73
Diskripsi Pembelajaran Siklus II
Karena hasil belajar melalui menerapkan metode Active Learning ,guru memberkan tes formatif melalui perbaikan program pembelajran, diperoleh hasil belajar dari 12 siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa,nilai 80 sebanyak 4 siswa dan nilai 75 sebnyak 5 siswa ,dan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 5 siswa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 telah mencapai hasil yang ditentukan karena semua siswa telah mencapai nilai ketuntasan.Nilai rata-rata yang diperoleh 79,upaya guru yang dilaksanakan mencapai ketuntasan KKM 70
Pembahasan
Pembelajaran Awal
Hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru memberikan penilaian tes formatif pembelajaran awal masih sangat rendah nilai yang diperoleh dari 12 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan baru 6 siswa atau 50%, kegagalan guru melaksanakan pembelajaran karena kesiapan sebelum melaksanakan pembelajaran masih kurang program pembelajaran belum disusun secara sistematis ,siswa belum diberikan motivasi belajar dan belum diajak secara aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan,sehingga siswa bermaain sendiri ketika pembelajaran berlangsung
Pembelajaran Siklus I
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode Active Learning yang diterapkan meningkatkan hasil belajar siswa meskipun hasil belajar siswa mengalami peningkatan namun belum semua siswa mencapai nlai ketuntasan peningkatan hasil belajar siswa merupakan upaya guru ,tetapi perlunya memperbaiki kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran sebagai bukti hasil belajar siswa adanya kenaikkan meskipun belum memberikan keberhasilan yang maksimal,guru masih perlunya memberikan pembimbingan untuk belajar lebih tekun agar mencapai hasil belajar secara maksimal.
Pembelajaran Siklus II
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan catatan kekurangan dan kelemahan selama pembelajaran siklus I guru melaksanakan perbaikan pembelajaran sehingga dari 12 siswa mengikuti pembelajaran guru menerapkan metode Active Learning merupakan upaya yang dilaksanakan guru mencapai keberhasilan secara maksimal karena kekurangan yang terjadi pada pembelajaran sebelumnya dapat diperbaiki secara tuntas siswa mengikuti secara aktif kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
Pelaksanaan pembelajaran kegiatan pra siklus dilakukan dengan mengadakan proses pembelajaran belum sesuai dengan tahapan yang tertera dalam rencana pembelajaran.hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah Pada akhir pembelajaran siklus I melalui menerapkan metode Active Learning guru memberikan tes formatif siswa mengerjakan tes formatif dan dinilai kemudian hasilnya belum memperoleh hasil belajar secara maksimal pada siklus II menujukkan keberhasilan karena semua siswa mencapai nilai ketuntasan secara maksimal..
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas I semester I di SDN 1 Ngapus dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rendahnya minat belajar dan hasil belajar PKn siswa kelas I di SDN 1 Ngapus dalam pembelajaran PKn ,siswa yang mencapai nilai ketuntasan dari 12 siswa baru 6 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan yaitu dari nilai 80 baru 2 siswa yang memperoleh ,nilai75 sebanyak 2 siswa, dan nilai 70 sebanyak 2 siswa ,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 6 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa, dan nilai 50 sebanyak 2 siswa ,nilai tertinggi yang dicapai baru 80,dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata yang dicapai 67
2. Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan melalui metode Active Learning melaksanakan tes formatif dari 12 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 8 siswa yaitu nilai 85 sebanyak 2 siswa,nilai 80 sebanyak 2 siswa, yang memperolah nilai 75 sebanyak 2 siswa,dan yang memeroleh nilai 70 sebanyak 2 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 2 siswa,dan nilai 60 sebanyak 2 siswa , nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata yang dicapai adalah 73
3. Karena hasil belajar melalui menerapkan metode Active Learning ,guru memberkan tes formatif melalui perbaikan program pembelajran, diperoleh hasil belajar dari 12 siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa,nilai 80 sebanyak 4 siswa dan nilai 75 sebnyak 5 siswa ,dan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 5 siswa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, nilai yang tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 telah mencapai hasil yang ditentukan karena semua siswa telah mencapai nilai ketuntasan.Nilai rata-rata yang diperoleh 79,upaya guru yang dilaksanakan mencapai ketuntasan KKM 70
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian melalui menerapkan metode Active Learning peneliti memberikan saran yang sebaiknya dilakukan yang mempunyai kepentingan yaitu:
1. Guru hendaknya menggunakan metode ataupun model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan agar pembelajaran tidak membosankan dan dapat terlaksana secara efektif dan efesien memperoleh hasil yang maksimal..
2. Guru sebaiknya mengurangi banyak memberikan ceramah, memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk berpendapat melalui kerja kelompok,sehingga saling menerima dan memberi hasil yang diperoleh akan bertahan lama pada setiap individu.
3. Guru sebaiknya merencanakan pembelajaran karena akan membuat kegiatan belajar lebih menarik, lebih bermanfaat sehingga konsep dari materi yang akan diajarkan akan lebih mudah dipahami, memberikan motivasi dalam setiap pelaksanaan pembelajaran agar siswa menyadari pentingnya belajar dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Ekodjatmiko, 2007. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Fish John & Evans Jennifer, 1995, Managing Special Education (codes, charters, and competition) , Buckingham, Open University Press.
Foreman, Phil. 2000, Integration And Inclusive In Action 2nd Edition, Australia: Nelson Thomson Learning, Victoria.
Harwell J. M., 1998, Complete Learning Disabilities handbook New Second Edition, California, USA: The Center for Applied Research in Education,.
http//: Suhadinet-Wordpress.com /2008/03/28, Metode Pembelajaran Active Learning
IGAK Wardhani,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2006, Pendidikan Dasar dan Menengah
Majid, Abdul, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moch Sholeh Y.A. Ichrom, 2004. Menjadikan Lingkungan Inklusif ramah terhadap pembelajaran (LIRP). Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono, 2003. Morfologi PKn, Modul IND A.06 Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn. Jakarta: Dirjendikdasmen, Depdiknas
Nasichin, 2001. Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Paimin. Joula Ekaningsih, 1998. Agar Anak Pintar PKn. Jakarta: Puspa Swara
Suharsimi A. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim FKIP (2007), Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan), Jakarta, Universitas Terbuka
Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajaryang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara