UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN

PENTINGNYA MENJAGA KEUTUHAN NKRI

MELALUI METODE KOOPERATIF LEARNING SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SDN 2 TREMBULREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA PELAJARAN BAHUN 2015/2016

Hanizar

SDN 2 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Pelaksanaan pembelajaran mata PKn di sekolah dasar lebih menitikberatkan mengutamakan untuk mempertinggi aspek moral yang menyiapkan anak menjadi warganegara yang baik mempunyai budi perkerti yang luhur Pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan yang dapat menyatukan tindakan dengan kebutuhan, dengan demikian pengetahuan yang diperoleh dengan pengertian dan pemahaman akan lebih kongkrit. Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran PKn dilaksanakan karena hasil balajar siswa dari kegiatan pembelajaran awal dari 19 siswa yang mencapai ketuntasan pada 3 aspek kagnitif,afektif dan pskomotor, yang hasilnya masih sangat rendah yang hasil secara keseluruhan dalam bab IV dengan hasil pembahasan menunjukkan hasil yang menggembirakan oleh ilmuan sosial. Hal itu meliputi kemampuan berfikir dan pengolahan data, kemampuan bidang akademik (Studi), kemampuan ilmiah dan kemampuan sosial. Kemampuan ilmiah yang harus dibina karena kita ingin mengetahui kemampuan pola fikirnya. Dalam pembelajaran PKn dengan motode kooperatif learning, siswa benar-benar terlibat dari pembelajaran awal sampai pada siklus II, ketuntasan pra siklus 54% ,siklus I 70% dan siklus II mencapai 94% dan ratar kelas dari pra siklus 72, siklus I, 74 dan siklus II mencapai 94 dari hasil tersebut hasil pembelajaran melalui penelitian hasilnya signifikan ,dengan demikian dari penelitian dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang akan datang.

Kata Kunci: Keutuhan NKRI metode Kooperatif Learning.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran inti di sekolah dasar. Tujuan Pembelajaran PKn di SD antara lain menyiapkan para siswa agar menjadi warga negara yang baik (good citizen) yaitu, warga yang mempunyai kemampuan bertindak sesuai dengan nilai dasar yang nilai moral yang tinggii dan menyiapkan menjadi warga yangyang meiliki kepribadian yang luhur mampu menyelaraskan hak dan kewajiban sebagai warganegara dan mempunyai rasa tanggung jawab sosial serta mempertinggi rasional semuanya dalam mengelola bahan, informasi dan kemampuan yang dimiliki, manusia sebagai makluk social untuk menjalin persaudaraan,dan lingkungannya menjadi lebih bermakna..

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakakan dengan menggunakan model kooperatif learning karana untuk mengembangkan kerjasama antar siswa , agar mempunyai tanggungjawab secara bersama untuk meningkatkan hasil belajar belajar yang saling mengisi baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang hasilnya masih dibawah rata-rata yang diharapkan , pada pembelajaran awal ratar hanya memcapai 53,33% dari hasil penilaian seperti itu yang mendorong guru untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan model kooperatif learning yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa minimal mencapai rata-rata 75% yang diharapkan.

Rumusan Masalah

1. Apakah melalui menerapkan metode kooperatif learning dapat meningkatkan kemampuan belajar PKn materi tentang menjaga keutuhan NKRI siswa kelas IV semester II di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015/2016 ?

2. Apakah melalui menerapkan metode kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi tentang menjaga keutuhan NKRI siswa kelas IV semester II di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015/2016 ?

Tujuan Penelitian

1 Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk mengembangkan kemampuan, aktivitas pembelajaran PKn dengan penggunaan metode kooperatif learning untuk meningkatkan aktifitas proses belajar mengajar pada siswa kelas IV semester II di SDN Trembulrejo.

2 Untuk mendapatkan gambaran aktivitas kemampuan belajar siswa dalam menerapkan model kooperatif learning pada setiap proses belajar mengajar berlangsung.

3. Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa melalui mengadakan tes formatif.

Manfaat Penelitian

1 Bagi Siswa

a. Untuk memperbaiki hasil pembelajaran siswa secara kelompok.

b. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam belajar..

c. Untuk melatih siswa memecahkan masalah secara bersama-sama.

d. Untuk memperbaiki prestasi belajar siswa secara perorangan.

2 Bagi Guru

a Untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih berkwalitas.

b Untuk mengembangkan profesional guru secara berkelanjutan.

c Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai tenaga profesional.

d Guru akan lebih obtimis dalam pembelajaran untuk waktu yang akan dating

3 Bagi Sekolah

a Berkembangnya sekolah kearah yang lebih maju dan menambah penilaian positip dari Pemerintah.

b Sekolah yang berhasil ,menjadi pilihan masyarakat karena prestasi yag dicapai bisa sesuai yang diharapkan.

c Menunjukkan kemampuan guru dalam mengembangkan keprofesiannya.

d Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah

KAJIAN PUSTAKA

Metode Kooperatif Learning dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawn dari universitas John Hopkins

Langkah-langkahnya:

1) Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing terdiri dari 4 sampai 5 anggota setiap kelompok ,Tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen laki maupun perempuan.

2) Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai materi yang diajarkan melalui kerja kelompok dan Tanya jawb antar sesame anggota kelompok.

3) Secara individu atau kelompok, setiap akhir kegiatan guru mengevaluasi untuk mengetahui penguwasaan materi yang dipelajari secara kelompok.

4) Setiap anggota maupun kelompok diberi skor sesuai dengan penguasaan meteri, dan kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.

5) Model Pembelajaran Kooperatif Learning

Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono 2003: 32).Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoiknya, menghargai pendapat teman,berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lemah

HIPOTESA

1. Diduga melalui metode kooperatif learning dapat mengembangkan kemampuan belajar mata Pelajaran PKn siswa kelas IV semester II di SDN 2 Trembulrejo tahun 2015/ 2016.

2. Diduga melalui metode kooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang mempertahan NKRI siswa kelas IV semester II di SDN 2 Trembulrejo tahun 2015/2016

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Trembulrejo Pemilihan lokasi penelitian ini karena kami bertugas di SD tersebut sehingga untuk memudahakan pelaksanaa penelitian.

Penelitian ini berlangsung dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Januari 2016 s.d bulan April 2016.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 19 anak dan yang terlibat dalam pembelajaran, karena kami guru yang mengajar di kelas IV semester II , sebagai obyek adalah meningkatkan belajar PKn mempertahankan NKRI.

Diskripsi Per Siklus

Perencanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan berdasarkan hasil analisis masalah dalam pembelajaran awal. Dari analisis nilai ulangan yaitu hasil evaluasi pada mapel PKn dengan materi mempertahankan NKRI dari 19 siswa nilainya harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75, memenuhi standart ketuntasan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi pra siklus

Hasil nilai tes formatif pra siklus

Dari hasil tes pra siklus yang mencapai nilai A (sangat baik tidak ada (0%) yang mendapat nilai B (Baik) 9 siswa (47%) sedangkan nilai C (Cukup) 6 siswa (32%) yang mendapat nilai D (kurang) 4 siswa (21%) dari jumlah siswa 19

Hasil nilai tes formatif siklus I

Dari hasil tes formatif siklus I yang mencapai nilai A (sangat baik adalah 4 siswa (21%) yang mendapat nilai B (Baik) 8 siswa (42%) sedangkan nilai C (Cukup) 4 siswa (21%) yang mendapat nilai D (kurang) 3 siswa (16%) dari jumlah siswa 19.

Hasil nilai tes formatif siklus II

Dari hasil tes formatif siklus II yang mencapai nilai A (sangat baik adalah 8 siswa (42%) yang mendapat nilai B (Baik) 9 siswa (47%) sedangkan nilai C (Cukup) 2 siswa (11%) yang mendapat nilai D (kurang) tidak ada (0%) dari jumlah siswa 19.

PEMBAHASAN

Berdasarkan ketuntasan belajar pra siklus dari 19 siswa baru 9 siswa (47%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 10 siswa (53%), nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata kelas 73.

Berdasarkan ketuntasan belajar siklus I dari 19 siswa terdapat 12 siswa (63%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 7 siswa (37%). nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 , rata-rata kelas 78.

Berdasarkan ketuntasan belajar siklus II dari 19 siswa terdapat 17 siswa (89%) mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 2 siswa (11%). nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 , rata-rata kelas 83.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Penerapan metode kooperatif learning meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Penerapan metode kooperatif learning mengembangkan kemampuan dan prestasi belajar siswa di SDN 2 Trembulrejo.

Saran

1 Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya untuk menerapkan metode yang sesuai dengan materi yag disajikan.

2 Guru melaksanakan pembelajaran variatif dan inovatif dengan memanfaatkan media pembelajaran agar dapat memotivasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2008. Modul Silabus Kelas V Jakarta. Depdikbud.

Hermawan, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.

Rahayuningsih, Fajar. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan.

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2007. V. Jakarta. PT. Imtima.

Wardhani, Igak, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka.

Djamarah Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kosasih Djahiri. 1978/1979.101. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Gagne: (Mengelompokkan Hasil Belajar dalam 5 Kategori)

Ruseffendi (1991:124). Pengajaran PKN Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.