UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SEPAK BOLA DENGAN METODE DEMONTRASI DAN LATIHAN INTENSIF
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SEPAK BOLA
DENGAN METODE DEMONTRASI DAN LATIHAN INTENSIF
SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SDN 3 BRABOWAN
KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Dekonanta Sigit Suwarno
SDN 3 Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
ABSTRAKSI
Sepak bola adalah salah satu jenis cabang olahgara yang diajarkan di sekolah dalam olahgara sepak bola terdapat semua unsur gerakan dalam olahraga , serta olahraga sepak bola ini sangat baik untuk pembentukan tubuh, sebab dalam sepak bola dapat menggerakkan semua anggota tubuh mulai dari kepala sampai kaki. dalam penelitian ini adalah (a) meningkatkan prestasi penguasaan dasar sepak bola bagi siswa dengan diterapkannya metode penampilan (b) pengaruh metode penampilan terhadap motivasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) bagaimanakah peningkatan prestasi belajar dasar-dasar sepak bola pada siswa setelah diterapkannya metode penampilan, (b) Mengetahui motivasi belajar sepak bola setelah diterapkannya metode penampilan. menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari dua tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan. Refleksi dan Sasaran penelitian iadalah siswa kelas IV semester II di SDN 3 Brabowan dari data diperoleh berupa hasil tes praktik , lembar observasi kegiatan beolajar mengajar. Dari hasil analisa didapat bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatakan dari pra siklus dari 18 siswa yang mencapai ketuntasan 10 siswa pada siklus I yaitu, 12 siswa dan pada siklus II yang mencapai ketuntasan yaitu 18 untuk ranah psikomotror siswa kelas IV, semester II di SDN 3 Brabowan, pelatihan sepak bola..
Kata kunci: Sepak Bola , Metode Demontrasi dan Latihan Intensif
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Olah raga sepak bola menjadi sangat menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah bola dilapangan dengan menggunakan kaki tetaspi juga terlihat gaya-gaya permainannya dalam memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh karena olah raga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang baik sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.
Sepak bola merupakan olah raga yang simple, sederhana dan murah. Bahkan hamper tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yuang professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola dikatakan hamper tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastic, jeruk bali (keprok) atau jerami, kertas, serabut kelapa, yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan pengelolaan yang lebih professional.
Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh, kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Faktor ini harus dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki) Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain merupakan mudah dan sukses untuik mencetak gol, dan mempertahankan kemasukan bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan akan memudahkan pemain tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke hadapan gawang lawan. Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang bagus, bola yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan dan tidak mudah dikelabuhi lawan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan maslaah sebagai berikut:
1. Apakah metode demontrasi dan latihan intensif dapat meningkatkan kemampuan belajar penguasaan dasar-dasar sepak bola siswa kelas IV semester II di SDN 3 Brabowan tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Apakah metode demontrasi dan latihan intensif dapat meningkatkan prestasi belajar sepak bola siswa Kelas IV.Semester II di SDN 3 Brabowan tahun pelajaran 2015/2016 ?
3. Apakah penerapan metode demontrasi dan latihan intensif dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar sepak bola siswa kelas IV di SDN 3 Brabowan tahun pelajaran 2015/2016 ?
Tujuan Penelitian
Dalam penelitihan metode demontrasi dan latihan intensif olah ragaraga sepak bola bertujuan:
1. Meningkatkan prestasi belajar dasar-dasar bermain besepak bola siswa kelas IV semester II di SDN 3 Brabowan dengan metode demontrasi dan latihan intensif.
2. Untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar dasar-dasar sepak bola siswa kelas IV semester II di SDN 3 Brabowan.
3. Untuk menggali bakat siswa kelas IV yang memilki dasar-dasar sepak bola melalui penerapan metode demontrasi dan latihan intensif.
4. Mengembangkan bakat yang dimiliki siswa kelas IV, sehingga guru akan lebih mudah memberikan pembinaan dan latihan kepada siswa.
Manfaat Penelitian
Dalam penelitihan menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif dapat bermanfaat:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Penjaskes.
2. Meningkatkan Motivasi pada pelajar Penjaskes.
3. Mengembangkan Model Pembelajaran yang sesuai dengan Mata Diklat Penjaskes.
KAJIAN PUSTAKA
Sejarah Singkat Sepak Bola
Permainan sepak bola berasal dari Inggris. Pada tanggal 26 Oktober 1963 terdapat organisasi yang menyusun peraturan permainan. Yaitu The Foodball Association. Federasi sepak bola dunia yaitu Federaion Internasional the Foodball Association (FIFA) dibentuk pada tanggal 21 September 1904, diketuai oleh guirin.
Bangsa Indonesia mengenal permainan sepak bola dari bangsa Belanda. Pada tanggal 19 april 1930 di Yogyakarta, dibentuk Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) yang diketuai oleh Mr Soeratin Sosro Soegondo.
Permainan sepak bola termasuk permainan bola besar. Sepak bola dmainkan di lapangan rumput oleh dua regu atau dua kesebelasan yang saling berhadapan. Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan daerah sendiri dari serangan lawan. Karakteristik permainan adalah memainkan bola dengan menggunakan kaki ataupun dengan seluruh anggota tubuh kecuali oleh lengan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat, waktu dan Subjek Penelitian
Tempat penelitian adalah di SDN 3 Brabowan. Pemilihan tempat penelitiahan ini karena kami sebagai guru yang bertugas di SD tersebut.
Waktu penelitian selama 4 bulan mulai bulan Januari 2016 sampai dengan bulan April 2016.
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan semester II di SDN 3 Brabowan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Obyek Penelitian meningkatkan kemampuan dan prestasi bermain sepak bola siswa kelas IV semester II di SDN 3 Brabowan.
Penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu Planning (Rencana), Action (tindakan), Observasi (pengamatan) dan Reflection (refleksi). Siklus Spiral dari tahap penelitian.
1. Rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rancangan , tujuan dan membuat rencana tindkan, termasuk instrument penelitian dan perangkat pembelajaran
2. Kegiatan dan pengamatan, melipouti tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman siswa serta mengamati hasil dari ditetapkan metode demonstrasai.
3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat
Observasi terbagi dalam dua putaran, dikenal perilaku yang sama (alur kegiatan yang sama0 dan membahas satu sub pokok bahasan yang diahiri dengan tes praktek di akhir putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang dilaksanakan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian pra siklus
Dari 18 siswa yang tuntas pra siklus 10 siswa pada, siklus I yang tuntas 12 siswa dan siklus II yang tuntas 16 siswa
Pembahasan
Ketuntasan hasil belajar siswa dalam berlatih
Melalui hasil penelitian menunjukkan bahwa pertemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketrampilan siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap permainan sepak bola (ketuntasan belajar meningkat psikomotor yaitu sedangkan untuk ranah psikomotor dari pra siklus yaitu 55% pada siklus I 67%. Pada siklus II ketuntasan 89% secara individu telah tercapai.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam berlatih dengan model berlatih secara intensif paling dominan adalah belajar dengan sesama anggota kelompok, /memperhatikan penjelasan guru siswa melaksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif.
Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis aktivitas guru selama melatih dengan metode demontrasi dan latihan intensif terlihat dari aktivitas guru dalam membimbing dan mengamati siswa dalam memprakttekkanl pembelajaran, melatih sepak bola terdapat peningkatan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan berlatih yang dan berdasarkan seluruh pembahaan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Pembelajaran dengan metode demontrasi dan latihan intensif memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus dari 18 siswa , yaitu rata-rata pra siklus 74 siklus II 78,dan pada siklus II mencapai 83 untuk ranah psikomotor.
2. Penerapan metode demontrasi dan latihan intensif mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi yang ditunjukkan dengna siswa tertarik dan berminat untuk aktif dalam sepak bola sehingga siswa menjati termotivasi untuk berlatih intensif..
Saran
Dari penelitian yang diperoleh agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan metode demontrasi dan berlatih intensif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan jadwal untuk berlati yang bisa diterapkan dengan baik oleh siswa dalam proses kegiatan sepak bola sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan metode peragaan dalam sepak bola yang sederhana, dimana siswa dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil memiliki ketrampilan dalam sepak bola..
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi , 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta
Pusat Bahasa Depdiknas ,2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Balai Pustaka.
Haller, David, 1982. Belajar Besepak bola. Bandung; CV Pioner Jaya
Husni, Agusta, dkk. 1987. Buku pintar Olahraga. Jakarta; CV Mawar Gempita
Kamtomo, Ndong, 1987. Sepak bola dan Metodik. Untuk SGO. Jakarta: Prakarsa Belia
Kurnia, Dedeng , 1982. Cara Praktis Belajar Sepak bola Modern. Jakarta: Prakarsa Belia.
Muhajir, 1998, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Untuk SD/ MI Kelas IV Jakarta; Erlangga
Slamet, S.R. 1994.Penjaskes 3. Jakarta; Tiga Serangkai
Sneyer, J. 1988. Sepakbola Latihan dan Strategi, Jakarta; PT. Rosda Karya
Suharno. 1986, Ilmu Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta.
Syafi’I, Imam, 1999, Sepakbola Dasar. Surabaya; UM Press IKIP Surabaya
Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia