Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Index Card Match
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
MATERI LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MATA PELAJARAN PKN
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI BEJILOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 20152016
Khayati
SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Skripsi ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Semester II SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2015/206 tentang pembelajaran PKn. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016?. Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dua siklus dengan desain prosedur terdiri persiapan penilitian dan pelaksanaan penelitian, untuk pelaksanaan penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data terdiri dari dua yaitu data primer bersumber dari siswa dan data skunder bersumber dari guru dan teman sejawat, teknik pengumpulan data diperoleh melalui tes, non tes, alat pengumpulan data terdiri dari lembar tes dan butir soal, lembar observasi, angket dan dokumentasi. Semua data dianalisis menggunakan sketsa gagasan (field notes), catatan, dan display data. Penggunaan strategi index card match dalam penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar PKn lembaga-lembaga Negara siswa kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016, yang semula ketuntasan termasuk dalam kategori kurang, siklus I meningkat dengan kategori sedang dan pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat tinggi.
Kata Kunci: Meningkatkan, hasil , belajar, strategi, index card match
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pendidikan sangat penting bagi pembangunan, pemerintah selalu meningkatkan mutu pendidikan dari yang paling rendah samapai tingkat perguruan tinggi.
Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
|
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang semula Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini masih banyak ditemukan siswa yang kurang dalam melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai siswa. Ditemukan siswa kurang aktif dan cenderung pasif dalam kegiatan belajar-mengajar, siswa tidak begitu tertarik dengan mata pelajaran PKn karena selama ini mata pelajaran PKn dianggap sebagai mata pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah. Padahal menurut Santoso (Setyowati, 2006), minat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Jika siswa memiliki minat yang tinggi pada suatu mata pelajaran, maka akan lebih mudah bagi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Jika minat belajar siswa rendah, maka akan sulit bagi mereka untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Berdasarkan hasil observasi, masalah dalam pembelajaran PKn ini juga ditemukan di kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV semester II merupakan salah satu materi yang seharusnya dikuasai oleh siswa, tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016 yang belum menguasai materi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai ulangan harian siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh pada materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn. Dari 15 siswa yang memperoleh nilai di atas standar ketuntasan minimal ada 7 (46,67%) siswa, sedangkan 8 siswa (53,33%) masih memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan.
Dengan adanya kondisi tersebut, maka dibutuhkan upaya agar hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat ditingkatkan. Dari hasil observasi terahadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru dalam mengajar ternyata belum menggunakan pendekatan, metode, strategi, alat peraga, dan komponen-komponen pembelajaran lainnya yang tepat.
Berdasar pada latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun sebagai upaya perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan strategi pembelajaran index card match. Diharapkan dengan penggunaan strategi pembelajaran index card match, dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Identifikasi Masalah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi di kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yakni:
a. Siswa kurang memahami konsep mengenai lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
b. Siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
c. Rendahnya ketuntasan belajar siswa
d. Guru kurang dapat mengelola kelas dengan baik.
Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
a. Penjelasan materi yang terlalu abstrak sehingga siswa kurang memahami materi.
b. Kurangnya alat peraga yang lebih konkrit.
c. Metode/strategi yang digunakan kurang sesuai.
d. Kegiatan pembelajaran cenderung didominasi oleh guru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan analisis masalah, dapat diuraikan rumusan masalah â€Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016?â€
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn melalui strategi pembelajaran index card match kelas IV SD Negeri Bejilor 02 semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran index card match untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn Materi lembaga-lembaga Negara kelas IV SD Negeri Bejilor 02.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Penggunaan strategi pembelajaran index card match, diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran PKn, menambah wacana berpikir dan dijadikan dasar bertindak bagi siswa, guru dan dunia pendidikan pada umumnya, juga sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian tindakan kelas ini yaitu bermanfaat bagi pemangku kepentingan dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu:
a. Manfaat bagi siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
3) Menarik minat dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Guru
1) Menjadi masukan kepada guru, bahwa penggunaan strategi pembelajaran index card match pada pembelajaran PKn dapat menjadi salah satu strategi alternatif yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai mengenal lembaga-lembaga negara.
2) Meningkatkan profesionalisme guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar.
3) Memberi ide inovatif bagi guru agar selalu mengembangkan proses belajar mengajar.
c. Manfaat Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembelajaran yang lebih bermakna dalam pelaksanaan pendidikan.
2) Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidik di sekolah tersebut.
3) Dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran di kelas.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Pembelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 di kemukakan bahwa “ mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata Pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarekter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945†Sedangkan tujuannya adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi.
3) Berkembang secara fositif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karekter-karekter masyarakat Indonesia agar dpa hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia seccara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Strategi Index Card Match
Menurut Joni yang dikutip oleh Sri Anitah (2008;1.24) Strategi adalah ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Joni juga mengemukakan bahwa yang menjadi acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Dick and Carey (1985) dalam Rusman (2012:132) juga menyebutkan menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa.
Kata index card match berarti pencocokan kartu index. Hisyam Zaini (2007:69) bahwa index card match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Index card match ( mencocokkan kartu index ) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang pelajaran. Jadi strategi index card match adalah Strategi yang dapat mengaktifkan siswa dengan cara menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab yang ada pada masing-masing siswa.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Subjek dari rencana penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan.
Direncanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini di lakukan dalam 2 (dua) siklus dengan jadwal prasiklus direncanakan pada hari Senin tanggal 21 bulan maret tahun 2016 , siklus I pada hari Senin tanggal 28 bulan maret tahun 2016, dan siklus II direncanakan hari Senin tanggal 4 bulan april tahun 2016.
Menurut Sandjaja B (2006:85) variabel akibat (tergantung) atau Dependent Vareable adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian, variabel tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui dari variabel bebas.
Variabel akibat (tergantung) dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar materi mengenal lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn siswa kelas IV semester II SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2015/2016 yang diambil dari hasil ulangan/tes formatif siswa.
Variabel Bebas atau Independent Variable adalah variabel diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain (Sandjaja B 2006:85).
Variabel yang mempengaruhi (bebas) dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran materi mengenal lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn siswa kelas IV semester II SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2015/2016.
Desain Penelitian
Langkah-langkah yang direncanakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Perencanaan
Kegiatan yang direncanakan dalam tahap prasiklus ini adalah merancang skenario pembelajaran, merancang alat dan bahan pelajaran untuk rencana pengamatan, dan merancang lembar observasi.
Perencanaan kegiatan siklus I dimulai dari mengumpulkan fakta/data pembelajaran, fakta/data pembelajaran diperoleh adalah siswa tidak memahami materi pembelajaran siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran/mengerjakan tugas, siswa terlihat bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran, siswa pasif dalam pembelajaran, siswa tidak ada keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya, bahasa yang digunakan guru kurang mudah dipahami siswa, kurang lengkap alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran, dan kurang tepat strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran.
Setelah kegiatan mengumpulkan fakta dilanjutkan mengidentifikasi masalah dalam kegiatan pembelajaran yang direncanakan dapat diidentifikasi masalah yaitu siswa kurang memahami konsep mengenai lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan, rendahnya ketuntasan belajar siswa, dan guru kurang dapat mengelola kelas dengan baik.
Tahap setelah mengidentifikasi masalah dilanjutkan menganalisa masalah, hasil dari analisa masalah dari kegiatan pembelajaran yang direncanakan adalah penjelasan materi yang terlalu abstrak, sehingga siswa kurang memahami konsep mengenai lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, kurangnya alat peraga yang lebih konkrit, metode yang digunakan kurang sesuai, dan kegiatan pembelajaran cenderung didominasi oleh guru.
Masalah yang telah diidentifikasi kemudian menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah, alternatif dan prioritas pemecahannya direncanakan adalah perbaikan pembelajaran menggunakan strategi index card match.
Kegiatan selanjutnya selanjutnya yaitu rumusan masalah dari perbaikan pembelajaran yang direncanaakan adalah â€Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016?â€
Setelah perumusan masalah selesai dilanjutkan kegiatan menyusun rancangan satu siklus, menyusun skenario pembelajaran dengan merancang perbaikan pembelajaran, menyusun lembar observasi, dan menyusun lembar refleksi siklus I.
Kegiatan yang direncanakan dalam siklus 2 ini kegiatan yang pertama adalah mengumpulkan fakta/data pembelajaran, fakta/data pembelajaran diperoleh adalah masih ada siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran/mengerjakan tugas, masih ada siswa yang pasif dalam pembelajaran, sebagian siswa tidak berani dalam mengungkapkan pendapatnya, kurang lengkap alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran, dan strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang maksimal.
Setelah mengumpulkan fakta/data pembelajaran kegiatan selanjutnya yaitu mengidentifikasi masalah, dalam kegiatan pembelajaran yang direncanakan dapat diidentifikasi masalah adalah siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan, rendahnya ketuntasan belajar siswa, dan guru kurang dapat mengelola kelas dengan baik. Masalah yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis, analisis masalah dari kegiatan pembelajaran yaitu penjelasan materi yang terlalu abstrak, sehingga siswa kurang memahami, alat peraga yang digunakan terlalu kecil, metode yang digunakan kurang maksimal, dan kegiatan pembelajaran cenderung didominasi oleh guru.
Kegiatan perencanaan selanjutnya yaitu menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah. Alternatif dan prioritas pemecahannya direncanakan adalah perbaikan pembelajaran menggunakan strategi index card match.
Setelah penentuan alaternatif dan prioritas masalah dilanjutkan dengan merumusan masalah. Rumusan Masalah dari perbaikan pembelajaran yang direncanaakan adalah â€Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi lembaga-lembaga Negara mata pelajaran PKn kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016?â€.
Dilanjutkan kegiatan menyusun rancangan satu siklus, menyusun skenario pembelajaran dengan merancang perbaikan pembelajaran, menyusun lembar observasi, dan menyusun lembar refleksi siklus II.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan untuk tahap prasiklus yaitu pada hari Senin tanggal 21 bulan Maret tahun 2016 dengan langkah-langkah yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dean kegiatan akhir.
Kegiatan awal direncanakan guru membuka pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, buku sumber dan media pembelajaran, dan mengabsen dan mengecek kesiapan siswa.
Rencana kegiatan inti yaitu guru menjelaskan materi pembelajaran tentang pengertian pemerintah dan sistem pemerintah, lembaga eksekutif, legeslatif, dan yudikatif, siswa memperhatikan penjelasan guru, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami, guru membentuk kelompok dan siswa melakukan diskusi kelompok, siswa melaporkan hasil diskusi kelompok, dan guru memberikan motivasi kepada siswa.
Kegiatan penutup direncanakan yaitu guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang ditelah dipelajari, siswa mengerjakan evaluasi, dan guru menutup pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan untuk siklus I yaitu pada hari Senin tanggal 28 bulan maret tahun 2016 dengan langkah-langkah yaitu kegiatan awal direncankan 10 menit dengan kegiatan guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing, guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa, menginformasikan tentang materi yang akan diajarkan, dan mengajak siswa untuk menyebutkan lembaga-lembaga negara (lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif) yang dibimbing oleh guru
Kegiatan inti direncanakan selama 35 menit dengan kegitan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru menunjukkan chart Organisasi Susunan Pemerintah Pusat, siswa mengamati gambar chart Organisasi Susunan Pemerintah Pusat, siswa menyebutkan lembaga-lembaga negara tingkat pusat (lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif), dan bertanya jawab tentang lembaga-lembaga negara tingkat pusat, yaitu lembaga legislatif (MPR, DPR, dan DPD), eksekutif (presiden), dan yudikatif (Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi), serta BPK dan Komisi Pemilihan Umum.
Rencana kegiatan elaborasi yaitu siswa memasangkan kartu soal dan jawaban yang sesuai dengan bimbingan guru, selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru menjelaskan tatacara diskusi, siswa berdiskusi tentang tugas dan wewenang presiden, siswa diminta untuk melaporkan dan mengomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas diakhiri dengan refleksi.
Kegiatan konfirmasi, pada kegiatan konfirmasi ini guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, memberi motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan penutup, direncanakan dalam kegiatan ini yaitu 25 menit yaitu siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar dengan bimbingan guru, siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi), guru melakukan penilaian hasil belajar, dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
Pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan untuk siklus II yaitu pada hari Senin tanggal 4 bulan April tahun 2016 dengan langkah-langkah yaitu kegiatan awal direncankan 10 menit dengan kegiatan guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing, guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa, menginformasikan tentang materi yang akan diajarkan, dan mengajak siswa untuk menyebutkan lembaga-lembaga negara (lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif) yang dibimbing oleh guru
Kegiatan inti direncanakan selama 35 menit dengan kegitan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi menunjukkan chart Organisasi Susunan Pemerintah Pusat, siswa mengamati gambar chart Organisasi Susunan Pemerintah Pusat, siswa menyebutkan lembaga-lembaga negara tingkat pusat (lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif), dan bertanya jawab tentang lembaga-lembaga negara tingkat pusat, yaitu lembaga legislatif (MPR, DPR, dan DPD), eksekutif (presiden), dan yudikatif (Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi), serta BPK dan Komisi Pemilihan Umum.
Rencana kegiatan elaborasi yaitu Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah ditulis pertanyaan tentang apa yang diajarkan di dalam kelas. Pada kartu terpisah, ditulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru menjelaskan aturan permainannya, setiap siswa mendapatkan satu kartu, sebagian memegang pertanyaan dan sebagian lagi memegang jawabannya, siswa diminta untuk mencari pasangan yang mendapat kartu yang cocok dengan kartunya dan duduk berdekatan, setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal dan jawaban yang diperoleh.
Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru menjelaskan tatacara diskusi, siswa berdiskusi tentang tugas dan wewenang presiden, siswa diminta untuk melaporkan dan mengomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas diakhiri dengan refleksi.
Kegiatan konfirmasi, pada kegiatan konfirmasi ini guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, memberi motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan penutup, direncanakan dalam kegiatan ini yaitu 25 menit yaitu siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar dengan bimbingan guru, siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi), guru melakukan penilaian hasil belajar, dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
Pengamatan
Kegiatan yang direncanakan dalam tahap pengamatan prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat dari pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa.
Pengamatan terhadap kinerja guru, dalam kegiatan pembelajaran direncanakan aspek yang diobservasi terhadap kinerja guru adalah penerapan variasi metode, penerapan variasi metode ini terdiri dari kegiatan ceramah, tanya jawab, dan kerja kelompok. Aspek yang diamati dalam kegiatan ceramah yaitu menjelaskan pokok-pokok materi secara sistematis dan memberi ilustrasi. Tanya jawab, aspek yang diamati dalam kegiatan tanya jawab yaitu mengajukan pertanyaan, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memindahkan giliran pertanyaan. Kerja kelompok, aspek yang diamati dalam kegiatan kerja kelompok diantaranya menjelaskan tugas yang harus dikerjakan, membagi LKS, melakukan supervisi terhadap kelompok, dan memberi bantuan kepada kelompok.
Dalam pengamatan kineja guru juga mengamati tentang penggunaan gambar dan benda nyata sebagai alat peraga. Aspek yang diamati dalam kegiatan penggunaan gambar yaitu memajang dan meminta komentar siswa.
Selain guru peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Aspek-aspek yang diobservasi terhadap aktivitas siswa direncanakan tentang erhatian siswa terhadap pretes peberanian siswa menggunakan peraga, semangat siswa dalam mengikuti kerja kelompok, kemampuan siswa dalam mengajukan pendapat dalam kelompok, dan keaktifan siswa selama pembelajaran
Refleksi
Refleksi merupakan pengolahan berbagai temuan pada tahap-tahan yang peneliti lakukan selama pembelajaran berlangsung. Refleksi sebagai kegiatan mengevaluasi dan menemukan masalah-masalah yang terjadi pada siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran yang direncanakan berakhir baik prasiklus, siklus I, dan sikuls II, peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk mencatat semua kejadian dan temuan dalam perbaikan pembelajaran yang direncanakan meliputi kelebihan dan kekurangan.
Sumber Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua sumber data yang digunakan diantaranya:
Sumber data primer adalah data yang bersumber dari subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Sumber data yang berasal dari siswa adalah nilai belajar siswa. Karena dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua siklus, maka terdapat dua nilai akhir siklus, yaitu nilai yang diperoleh melalui tes akhir siklus I dan nilai yang diperoleh melaui tes akhir siklus II.
Sumber data sekunder adalah data yang bersumber dari selain sumber data primer misalnya guru atau teman sejawat.
Teman sejawat merupakan guru lain dalam sekolah tersebut yang diajak bekerja sama atau kolaborasi dalam Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data diambil dari hasil pengamatan mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru yang dilakukan oleh kolaborator selama proses penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dalam proses perbaikan pembelajaran PKn lembaga-lembaga Negara kelas IV telah dilaksanakan kegiatan pembelajaran prasiklus pada hari Senin tanggal 21 bulan Maret tahun 2016 , siklus I pada hari Senin tanggal 28 bulan Maret tahun 2016, dan siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 bulan April tahun 2015 di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh dengan dibantu oleh Teman sejawat yaitu Ibu Muslikhah,S.Pd.I, Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV semester II yang jumlah siswanya ada 15 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan. Adapun hasil yang diperoleh dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran berupa perubahan tingkah laku siswa, tingkah laku guru, dan nilai hasil evaluasi selama proses pembelajaran. Di bawah ini merupakan hasil pengamatan terhadap guru, siswa, dan evaluasi melalui tes formatif yang didapat sebagai bahan penelitian dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Prasiklus
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran PKn lembaga-lembaga Negara semester II pada siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh, berdasarkan indikator kinerja yang diterapkan untuk kegiatan pembelajaran prasiklus terdapat 7 siswa yang tuntas belajar dan 8 siswa belum tuntas belajar atau 46.67%. Dilihat dari indikikator kinerja maka untuk kegiatan pembelajaran prasiklus mempunyai tingkat ketuntasan klasikal yang kurang.
Meskipun kegiatan pembelajaran prasiklus tingkat ketuntasan dalam kategori kurang tetapi terdapat kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran.
Kelebihan pembelajaran prasiklus diantaranya kegiatan yang pilih sudah berdasarkan penjabaran indikator yang telah ditentukan, materi sesuai dengan kurikulum yang telah dibagi menurut tingkat perkembangan siswa.
Kelemahan-kelemahan yang menyebabkan pembelajaran tidak maksimal atau dalam kategori kurang diantaranya guru tidak memanfaatkan alat peraga secara maksimal, siswa kurang tertarik terhadap metode yang digunakan guru, waktu sebagian besar untuk ceramah saja, dan metode pembelajaran yang digunakan kurang sesuai.
Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran dianalisis sebagai penyebabnya kurangnya alat peraga yang lebih konkrit, penjelasan materi yang terlalu abstrak, sehingga siswa kurang memahami konsep mengenai lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, metode yang digunakan kurang sesuai, kegiatan pembelajaran cenderung didominasi oleh guru.
Siklus I
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn lembaga-lembaga Negara semester II pada siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan peningkatan hasil, berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan pada kegiatan pembelajaran prasiklus memperoleh 46.67% atau dalam kategori kurang meningkat menjadi 73.33% atau dalam kategori sedang yaitu 11 siswa tuntas belajar dan 4 siswa belum tuntas belajar.
Peningkatan hasil belajar pada siklus I ini dari kategori kurang menjadi sedang disebabkan karena adanya kelebihan pembelajaran. Kelebihan pembelajaran tersebut diataranya perubahan perilaku siswa kelihatan sangat aktif dalam berdiskusi karena merasa ada kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, serta berlatih memimpin teman sekelompoknya.
Hal tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh penggunaan metode dan alat peraga yang tepat dalam kegiatan perbaikan pembelajaran. Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran ini menggunakan strategi index card match. Dari penggunaan strategi index card match dalam mengerjakan tugas baik secara kelompok maupun individu bagi siswa yang taraf berfikirnya rendah yang biasanya pasif akan termotivasi. Namun demikian bagi siswa yang taraf berfikirnya maju dan mampu, mereka kelihatan mendapatkan kesempatan untuk lebih aktif untuk mengeluarkan pendapatnya.
Walaupun kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I ini sudah jauh lebih baik dibanding dari prasiklus , namun masih ditemukan kekurangan-kekurangan yang mungkin menjadi penyebab siswa tidak bisa memperoleh ketuntasan dalam kategori sangat tinggi. Kekurangan-kekurangan tersebut diantaranya masih ada siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran/mengerjakan tugas, masih ada siswa yang pasif dalam pembelajaran, sebagian siswa tidak berani dalam mengungkapkan pendapatnya, strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang maksimal.
Faktor yang menyebabkan kegagalan dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I ini hasilnya belum seperti yang diharapkan, dikarenakan penjelasan materi yang terlalu abstrak, sehingga siswa kurang memahami alat peraga yang digunakan terlalu kecil, metode yang digunakan kurang maksimal, dan kegiatan pembelajaran cenderung didominasi oleh guru.
Siklus II
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn lembaga-lembaga Negara semester II pada siswa kelas IV SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan peningkatan hasil, berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan pada kegiatan pembelajaran siklus II ini tingkat ketuntasannya sangat tinggi.
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus II ini dilihat dari segi hasil evaluasi bahwa dari sejumlah 15 siswa semua memperoleh nilai diatas KKM sehingga ketuntasan belajarnya kategori sangat tinggi. Dari segi perubahan perilaku bagi siswa terlihat mulai bisa brfikir maju dan mampu menganalisis nilai pada materi PKn, mereka kelihatan sangat aktif dalam berdiskusi karena merasa ada kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, serta berlatih memimpin teman sekelompoknya.
Dari penggunaan strategi index card match dalam mengerjakan tugas baik secara kelompok maupun individu bagi siswa yang taraf berfikirnya rendah yang biasanya pasif akan termotivasi. Namun demikian bagi siswa yang taraf berfikirnya maju dan mampu, mereka kelihatan sangat mendapatkan kesempatan untuk lebih aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran karena merasa ada kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
Walaupun kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini sudah jauh lebih baik dibanding dari siklus I karena siswa sudah tuntas 100%, tetapi masih terdapat kekurangannya. Kekurangan tersebut diantaranya masih ada siswa belum berani dalam mengajukan pendapat dalam kelompok, masih ada siswa belum aktif dalam keterlibatan perbaikan pembelajaran, dalam memberikan bimbingan individu belum maksimal.
Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam pebelajaran siklus II dikarenakan pemberian motivasi kurang dirasakan oleh seluruh siswa, masih ada siswa yang kurang fokus terhadap pelajaran dan guru kurang meperhatikan perbedaan individu.
Pemberian motivasi sangat penting bagi siswa karena motivasi berhubungan erat dengan daya juang siswa untuk mencapai sasaran tertentu, apabila guru kurang memeberikan motivasi atau kurang bisa dirasakan oleh semua siswa maka perkembangan bakat anak tidak dapat lancar, minat, bahkan tidak akan tampil sebagai mana mestinya maka hasil belajarnya tidak akan maksimal. Bantuan kesulitan belajar dan pemecahan masalah dengan cara memberikan bimbingan dan layanan, baik perorangan maupun kelompok, pengajaran, remedia, latihan memecahkan masalah merupakan teknik perbikan pembelajaran. Apabila bimbingan individu didalam perbaikan pembelajaran dilakukan kurang maksimal maka dapat dipastikan hasil belajarnya juga kurang maksimal.
PENUTUP
Simpulan
1. Penerapan penggunaan strategi index card match dapat meningkatkan hasil belajar PKn lembaga-lembaga Negara siswa kelas IV semester II di SD Negeri Bejilor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016.
2. Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kategori kurang menjadi sedang dan menjadi sangat tinggi yaitu dari 7 siswa atau 46,67% menjadi 11 siswa 73,33% dan menjadi 15 siswa atau 100%.
Implikasi
Penggunaan strategi index card match untuk pembelajaran mata pelajaran PKn lembaga-lembaga Negara siswa kelas IV semester II, dapat dijadikan rujukan bagi peneliti ataupun guru lain untuk acuan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan, dan sebagai bahan diskusi pada Kegiatan Kerja Guru.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas terdapat hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegitan pembelajaran, antara lain:
1. Guru hendaknya selalu memberikan motivasi kepada siswa karena motivasi berhubungan erat dengan daya juang siswa untuk mencapai sasaran tertentu.
2. Guru hendaknya meberikan bantuan kesulitan belajar dengan cara memberikan bimbingan dan layanan, baik perorangan maupun kelompok.
3. Guru hendaknya menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan pelajaran sehingga siswa dapat berkembang sesuai harapan serta tujuan pembelajaran.
4. Hendaknya menggunakan alat dan media pembelajaran yang tepat dan mempersiapkan alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha, dkk. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nasution, Noehi, dkk. (2008). Pendidikan IPA Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Poerwadarminta, W.J.S. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purwanto, Ngalim. (1997). Pesikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rahadi, Aristo. (2003). Media Pembelajaran, Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sanjdjaja, B, Heriyanto, Albertus. (2006). Panduan Penelitian. Jakarta: Publisher.
Santoso, Puji, dkk. (2010). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
|
Semiawan, Conny R. (2008). Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: Indax.
Setiawan, Denny, dkk. (2009). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Setyowati. (2006). Hubungan Antara Disiplin Belajar Dan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Semarang. Salatiga: Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Siddiq, M. Djauhar. (2008). Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sumadi Suryabrata. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Taufiq, Agus, dkk. (2011). Pendidikan Siswa di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uno ,B.Hamzah. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
W, Anitah, Sri, dkk. (2008), Strategi Pembelajran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
_____, Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006, Tentang Setandar Isi.