WORD FORMATION ANALYSIS OF ENGLISH GENDER MARKERS
WORD FORMATION ANALYSIS OF ENGLISH GENDER MARKERS
Arin Arianti
Veronika Unun Pratiwi
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
ABSTRACT
The study aimed to find out the kinds of word form for English Gender markers found in Grammar/ Structure Books as data source. Besides, identifying the differences of English Gender markers words seen from the gender markers of male and female. This research is focussed on the word form and the process of forming gender marker word based on morphologycal theory. The method used in this research is descriptif qualitatif method in which the data collection is done by using the techniques of reading, note, and library research. The next step is data reduction that just focus on the data of English gender markers for animate human being category, data presentation, and ended by drawing conclusion. The output expected in this study is the improvement of knowledge and understanding of the morphologycal process for English Gender markers. This research is hope of producing the contributif output in English program, especially for linguistics term of morphologycal aspect viewed from English Gender by arranging the modul of English Gender Words. Besides, it is viewed from vocabulary aspect for enriching the references of English Gender words.
Keywords: gender marker, morphology
PENDAHULUAN
Bahasa Inggris dalam peranannya sebagai Lingua Franca tidak bisa lepas dari gender apabila ditinjau dari kosa kata (vocabulary) untuk menyebut kata menurut jenis kelamin. Istilah feminin untuk kata benda yang menunjuk pada jenis kelamin perempuan (female) atau betina dan maskulin untuk kata benda yang menunjuk pada kata berjenis kelamin laki-laki (male) atau jantan. Penandaan yang berkenaan dengan gender dalam bahasa ditandai oleh bentuk-bentuk satuan lingual tertentu, baik berupa fonem, morfem, maupun leksikal. Bentuk-bentuk satuan lingual tersebut yang merupakan penanda gender.
Kata penanda gender dalam Baha–sa Inggris dipengaruhi dari karakteristik benda itu sendiri. Ada istilah kata tertentu yang digunakan dalam situasi tertentu yang menunjukkan identitas benda tersebut apakah bergender laki-laki (male) ataukah perempuan (female). Pemben–tukan kata dari penanda gender laki-laki ke kata penanda gender perempuan tidaklah sama dari satu kata dengan kata yang lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari kata/ istilah yang tepat untuk menandakan suatu objek berdasarkan jenis kelamin.
Pembentukan kata gender dari male ke female dengan penambahan suffik tidak sama dari kata satu ke kata yang lain. Hal tersbut akan sulit didiskripsikan bilamana suatu kata akan membentuk gender karena perbedaan penanda pada kata yang dilekatinya. Akibatnya ketika akan merubah suatu kata benda bergender male menjadi kata bergender female belum ada acuan dan dasar pembentukannya sehingga bisa menyebabkan kesalahan penempatan dan penyesuaian suffik. Hal tersebut disebabkan karena pemahaman terhadap suatu pembentukan kata akan diaplikasikan ke pembentukan kata yang lain. Selain itu, masih sangat minimnya buku referensi yang mengupas tentang kata gender bahasa inggris, macam, dan proses pembentukan kata sehingga kekomplekan variasi kata gender Bahasa Inggris semakin sulit dipahami dan dianalisis. Agar terlihat jelas batas dan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas maka sasaran penelitian ini ialah kata gender Bahasa Inggris yaitu pada proses pembentukan kata penanda gender Bahasa Inggris dari bentuk gender laki-laki (male) ke bentuk gender perempuan (female) yang penekanannya hanya pada kata gender hidup khususnya manusia (animate-human being).
LANDASAN TEORI
Gender
Gender diindikasikan dari jenis kelamin, laki-laki dan perempuan atau dikenal dengan istilah feminin/ female untuk gender perempuan dan maskulin/ male untuk gender laki-laki. Jenis gender tersebut sangat mudah dibedakan atau diklasifikasikan sifatnya antara laki-laki dan perempuan bila dilihat dari physical appearance.
Istilah “gender” yang berasal dari bahasa Inggris yang di dalam kamus tidak secara jelas dibedakan pengertian kata sex dan gender. Untuk memahami konsep gender, perlu dibedakan antara kata sex dan kata gender. Sex adalah perbedaan jenis kelamin secara biologis sedangkan gender perbedaan jenis kelamin berdasar–kan konstruksi sosial atau konstruksi masyarakat.
Kata Penanda Gender
Menurut Zakiah (2013) bahwa kata penanda gender serapan yang ditemukan dalam bahasa Inggris misalnya: aktor (actor) yang merupakan kata penanda gender laki-laki yang bermakna: pria yang berperan sebagai pelaku dalam pementas–an cerita, drama, dsb. di panggung, radio, televisi, atau film; orang yang berperan dalam suatu kejadian penting; sekaligus pula kata penanda gender perempuannya aktris (actress): wanita yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan drama dsb. di panggung, radio, televisi, atau film. Pada bahasa asalnya (bahasa Inggris) actor → act – or; act (verb): berbuat; bertindak, (noun): perbuatan; tindakan, /-or/ merupakan morfem yang mengacu pada gender maskulin. Sedangkan actress → act – ress; /-ress/ merupakan penanda gender feminin. Namun dalam serapan bahasa Indonesia pada morfem aktor, bukanlah termasuk dua morfem sebagaimana kata asalnya, namun hanya satu morfem aktor. Suku kata Akt – or tidak akan ada maknanya, karena dalam bahasa Indonesia tidak memiliki kata dasar akt dan sufiks –or, keduanya dianggap dua silabe, bukan dua morfem. Jadi, aktor merupakan kata penanda gender serapan dengan vokal suku tertutup, begitu pula pada kata penanda gender femininnya aktris.
Kata Benda Gender (The Gender of Nouns)
The gender of nouns adalah jenis kata benda atau nomina yang menun–jukkan jenis kelamin dari seseorang (ter–masuk juga profesinya) dan binatang. Nomina ini dibedakan menjadi Masculine Nouns, Feminine Nouns,Common-gender Nouns, dan Neuter Nouns. Masculine nouns digunakan untuk laki-laki dewasa maupun anak-anak, dan juga untuk binatang berjenis kelamin jantan. Feminine nouns digunakan untuk perempuan dewasa maupun anak-anak, dan juga untuk binatang berjenis kelamin betina. Common-gender nouns bisa dipakai untuk masculine nouns dan feminine nouns. Neuter nouns adalah kata benda yang tidak mempunyai gender atau tidak termasuk masculi–ne/feminine nouns.
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif dimana objek dalam penelitian ini adalah kata gender Bahasa Inggris yang akan dianalisis dengan cara mendiskripsiskan proses pembentukan kata gender Bahasa Inggris dari kata bergender laki-laki (male) ke kata bergender perempuan (female).
Data dan Sumber Data
Data dari penelitian ini berupa kata berpenanda gender Bahasa Inggris male dan female. Untuk mendapatkan data kata gender Bahasa Inggris, penulis meng–gunakan teknik pustaka yaitu mengguna–kan sumber-sumber tertulis untuk menda–patkan data.
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan cara mensurvey Buku Bahasa Inggris Grammar yang terkait dengan pembahasan kata gender/ gender noun dan kemudian mengumpukan, mengelompokkan serta menulis kembali data berupa kata gender dari buku Grammar Bahasa Inggris. Selain itu, teknik penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik baca digunakan untuk membaca buku Bahasa Inggris Grammar dalam rangka mencari pembahasan terkait kata gender Bahasa Inggris. Setelah itu digunakan teknik catat yakni untuk mencatat data yag ditemukan. Data tersebut dicatat dalam kartu data yang memuat jenis kata gender Bahasa Inggris yang mempunyai ciri sama pada penanda perubahan gender dari male ke female. Hal tersebut untuk memu–dahkan analisis selanjutnya. Adapun teknik pustaka dipakai pada penelitian ini karena mempergunakan sumber tertulis untuk mendapatkan data. Sumber tertulis yang dimaksud adalah buku Grammar Bahasa Inggris.
Teknik Analisis Data
Tahapan analisis meliputi:
1. Reduksi data
Reduksi data dengan cara memilah, memusatkan, dan menyeder–hanakan data yang berupa kata gender Bahasa Inggris. Setelah itu, dilakukan suatu bentuk analisis dengan cara menajamkan, menggolongkan data yang diperoleh serta membuang data yang tidak dibutuhkan sehingga data lebih mudah untuk diolah yaitu hanya fokus pada kata gender Bahasa Inggris dari kata benda hidup khusus tentang manusia (animate-human being)
2. Penyajian Data
Sajian data dalam penelitian ini adalah data yang berupa kata gender Bahasa Inggris disajikan dalam bentuk text naratif untuk mempermudah dalam proses analisa data dan penarikan kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah semua data yang berhu–bungan kata penanda gender dari berbagai sumber, kemudian diadakan reduksi data dan sajian data. Selanjutnya peneliti menarik simpulan. Langkah ini dengan cara menarik kesimpulan hasil akhir atau klimaks dari setelah menganalisis proses pembentukan kata penanda gender Bahasa Inggris. Bila simpulan tersebut dirasakan kurang mantap atau terdapat hal-hal yang masih janggal, maka peneliti menelaah ulang langkah-langkah analisis dari reduksi data dan sajian data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Variasi pembentukan kata penan–da gender terbentuk dari kata penanda gender laki-laki kemudian ditambah/ dikurangi dengan suatu unsur tertentu, bisa berupa penambahan atau pengu–rangan affixes (prefix dan suffix), huruf maupun kata untuk membentuk kata berpenanda gender perempuan. Selain itu ada juga kata gender yang terbentuk dari suatu kata yang bersifat umum kemudian spesifikasikan menjadi kata yang lebih khusus sehingga tidak ada kesamaan morfem antara kata berpenanda gender laki-laki dan perempuan. Dari paparan tersebut, variasi pembentukan kata berpenanda gender dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kata gender tunggal (single form)
Male/ Female |
Ancestor Human being Labourer Clerk Committee Detective Enemy Family Fellow Gardener Looker on Member Merchant Official Passers by People Person Assistant |
2. Kata gender berpasangan (pair/ double form)
Jenis Gender |
|
Male |
Female |
Author Abbot Actor Bachelor Baron Benefactor Bridegroom Conductor Count Director Doctor Duke Emperor Enchanter Friar Foster brother Gentleman Gentleman Gentle man Giant
|
Authoress Abbess Actress Spinster Baroness Benefactress Bride Conducfiess countess Direcfress Woman doctor Duchess Empress Enchanffess Nun Foster sister Lady Mistress Gentle lady Giantess
|
3. Kata gender yang berasal dari kata tertentu (General followed by detailed form)
bentuk umum |
Bentuk Khusus |
|
Male |
Female |
|
Adopted Parent |
Adopted daddy Adopted fater Adopted father Adopted papa |
Adopted mummy Adopted Mater Adopted mother Adopted mama |
Child |
Boy Son |
Girl Daughter |
Orphan
Parent
People Sibling Spouse
|
Earl Emperor Fatherless Daddy Fater Father Papa Man Brother Husband
|
Contess Empress Motherless Mummy Mater Mother Mama Woman Sister Wife
|
4. Kata gender yang berasal dari penambahan kata didepan kata utama (main word preceded by gender marker)
Bentuk umum |
Bentuk khusus |
|
Male |
Female |
|
Friend |
Man friend Male friend Boy friend |
Lady friend Female friend Girl friend |
Mayor |
Lord mayor |
Lady mayor Madi servant Female secretary Girl student |
Teacher |
Male teacher Man teacher |
Female teacher Woman teacher Lady teacher |
5. Kata gender yang berasal dari penambahan kata sesudah kata utama (main word followed by gender marker)
Category |
General Form |
Detailed Form |
|
Male |
Female |
||
Human |
Baby Errand Fisher Police Washer |
Baby boy Errand boy Fisher man Police man Wsher man |
Baby girl Errand girl Fisher woman Police woman Washer maid |
Proses pembentukan kata penanda gender perempuan dan laki-laki
Kata berpenanda gender dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Bentuk kata jamak (plural)
Kelompok kata commitee, family, passers by, dan people merupakan kata yang mempunyai anggota/ kumpulan beberapa orang terdiri dari sekelompok laki-laki, kumpulan perempuan, atau bisa juga gabungan laki-laki dan perempuan. Apabila pembicara hanya fokus untuk menyebut sekumpulan orang bergender laki-laki atau perempuan saja ataupun laki-laki dan perempuan maka juga menggunakan kata tersebut.
Bentuk kata pembentuk gender sama/ tetap dengan kata asalnya. Dalam proses morfologi dikenal dengan istilah derivasi nol (konversi) karena tidak terjadi penambahan prefiks, sufiks, maupun sirkumfiks pada kata dasarnya/ morfem sehingga bisa disebut zero morfem. Hal itu karena penyebutan untuk gender laki-laki dan perempuan sama dengan kata pembentuknya. Tidak ada perubahan bentuk dan kelas kata untuk mengindikasikan apakah kata tersebut bergender male atau female. Satu kata digunakan untuk menyebut dua gender yang menyatakan makna jamak karena mempunyai anggota yang bergender laki-laki, perempuan ataupun laki-laki dan perempuan.
b. Bentuk kata tunggal (singular)
Single form yang menyatakan bentuk tunggal merupakan kata yang tidak terikat ataupun mewakili suatu anggota maupun kelompok tertentu karena menunjukkan bentuk tunggal yaitu kata itu sendiri yang bisa dilihat dari arti katanya. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya penambahan suffik –s sebagai penanda jamak secara inflextional affixes. Kata tersebut tetap seperti kata asalnya karena tidak adanya penambahan penanda gender yang menyertainya.
c. Kata gender berpasangan (pair/ double form)
1) Berubah total (total change)
Dua kata yang menyatakan penanda gender yang berbeda bisa terben–tuk dengan langsung mengubah secara total dari kata bergender laki-laki ke kata bergender perempuan. Tidak ada sedikit–pun dari kata gender laki-laki yang sama atau hampir sama yang digunakan untuk membentuk kata begender perempuan, baik dari segi syllable maupun morphem, berubah secara total dengan membentuk kata baru. Proses pembentukan kata tersebut dinamakan Suppletion.
2) Berubah sebagian (partly change)
i. Perubahan yang beraturan (regular change)
Pembentukan kata dengan cara mengubah sebagian unsur dari kata gender laki-laki dimana proses perubahan tersebut secara teratur dan dapat diidentifikasi dari bentuk katanya.
a) Satu kata
Penambahan affixes baik prefik maupun suffik bisa terjadi pada kata tunggal dengan kelas kata Noun. Kata tersebut akan membentuk kata baru bergender perempuan dengan penambahan suffik –ess atau dengan cara mengurangi bagian tertentu di akhir kata bergender laki-laki.
b) Dua kata (compound word)
Pembentukan kata ber–gender perempuan dari kata bergender laki-laki yang terdiri dari dua kata atau lebih bisa dengan cara menambahkan suffik atau dengan cara menghilangkan suffik pada morfemnya. Penambahan suffik bisa dengan menambah satu huruf, lebih dari dua huruf, ataupun syllable dan juga dengan penambahan kata.
ii. Perubahan yang tidak beraturan (irregular change)
Pembentukan kata berpenanda gender perempuan dengan cara merubah unsur terterntu pada kata berpaenanda gender laki-laki secara teratur dan bisa ditandai, bisa juga pembentukan kata gender tersebut tidak bisa ditandai atau tidak teratur perubahannya. Hal itu disebabkan karena tidak ada kata yang mempunyai karakteristik yang sama dalam membentuk pasangan gendernya serta tidak bisa diaplikasikan ke setiap kata. Terdapat variasi pembentukan kata gender perempuan yang bisa dilihat dari root, base dan juga affixes. Sehingga pembentukannya dengan merubah root ataupun affixesnya.
a. Mengubah suffix –or ke suffix –ress
b. Mengubah suffix –er ke suufix –ress
c. Mengubah suffix –r ke suffix –ss
d. Kata gender yang berasal dari kata tertentu (General followed by detailed form)
Pembentukan kata gender laki-laki dan perempuan berasal dari kata tertentu yang merupakan kata asal yang besifat umum. Kata gender yang terbentuk merupakan spefikasi dari kata asalnya sehingga bersifat khusus. Sehingga kata umum sebagai kata asal atau pembentuknya kemudian kata khusus sebagai kata yang mengidentifikasikan pelakunya apakah bergender laki-laki dan perempuan.
Kinds |
General forms |
Detailed form |
|
Male form |
Female form |
||
one word |
child cousin orphan parent people sibling spouse monarch
|
Boy nephew Fatherless Father man brother husband king |
girl nice motherless mother woman sister wife queen |
two words |
adopted parent |
adopted father
|
adopted mother
|
d. Kata gender yang berasal dari pe–nambahan kata didepan kata utama (main word preceded by gender marker)
Pembentukan kata gender bisa terbentuk dengan cara menambahkan penanda gender sebelum kata utamanya. Penanda gender yang melekat bisa dklasifikasikan dengan pasangan gender misalnya man dan lady, male dan female, boy dan girl, lord dan lady, ataupun man dan woman. Adapun bentuk kata utama yang didahului penanda gender sebagai berikut: Pembentukan kata gender bisa terbentuk dengan cara menambahkan penanda gender sebelum kata utamanya. Penanda gender yang melekat bisa dklasifikasikan dengan pasangan gender misalnya man dan lady, male dan female, boy dan girl, lord dan lady, ataupun man dan woman.
e. Kata gender yang berasal dari penambahan kata sesudah kata utama (main word followed by gender marker)
Pembentukan kata berpenanda gender sebagai pelaku selain terletak sebelum kata utama, juga bisa diletakkan sesudah kata utama. Kata utama dispesifikasikan menjadi dua kata berpenanda gender. Contoh kata utama yang diikuti penanda gender adalah sebagai berikut:
Kata yang menyatakan gender sebagai pelaku terletak sesudah atau mengikuti kata utamanya sebagai head. Hal tersebut bahwa kata yang terbentuk sebagai head/ inti kata memiliki kesamaan dengan kata utamanya. Pembentukan kata berpenanda gender male dan female dengan cara menambahkan gender marker (boy, man, male, girl, female) di belakang kata utamanya. Hal tersebut menyebabkan perubahan jenis kata dari kata benda/ Noun ke noun phrase dimana noun phrase terdiri dari head sebagai inti kalimat dan modifier berupa penanda gendernya.
PENUTUP
Variasi pembentukan kata penanda gender perempuan dan laki-laki ditandai dengan membagi kata gender tunggal (single form) kedalam bentuk kata jamak (plural) dan tunggal (singular). Kemudian, kata gender berpasangan (pair/ double form) yang berubah total (total change) antara gender laki-laki dan perempuan dan kata yang hanya berubah sebagian unsurnya (partly change). Perubahan sebagian unsur tesebut ada yang mengalami perubahan teratur (regular change) yang terdiri dari satu kata yaitu dengan menambahkan akhiran –ess.. Adapun yang terdiri dari lebih dari dua kata dengan cara menambah atau mengurangi bagian tertentu dari kata berpenanda gender laki-laki. Selain itu, untuk perubahan yang tidak beraturan (irregular change) dengan mengubah kata gender laki-laki yang berakhiran –or menjadi –ress, -er menjadi –ress, -r menjadi –ss, dan perubahan yang tidak bisa ditandai. Selanjutnya, kata gender yang berasal dari kata tertentu (General followed by detailed form), kata gender yang berasal dari penambahan kata didepan kata utama (main word preceded by gender marker), dan kata gender yang berasal dari penambahan kata sesudah kata utama (main word followed by gender marker)
DAFTAR PUSTAKA
Bauer, Laurie. 1988. Introducing Linguistic Morphology. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Brinton, Laurel J. 2000. The Structure of Modern English: A Linguistic Introduction. Amsterdam: John Benjamins.
Crystal, David. 1997. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. Massachusetts: Blackwell Publishers.
Fromkin, V., R. Rodman, dan N. Hyams. 2003. An Introduction to Language (edisi ketujuh). Boston: Thomson Heinle.
Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Goddard, Angela. 2000. Language and Gender. London: Routledge.
Haspelmath, Martin. 2002. Understanding Morphology. London: Oxford University Press.
Katamba, Francis. 1993. Modern Linguistics Morphology. London: The MacMillan Press.
Mahmud, Murni. 2010. Language and Gender in English Language Teaching. TEFLIN Journal, Volume 21, Number 2
Trask, R.L. 1999. Key Concepts in Language and Linguistics. London: Routledge.
Zakiah. Nita. 2013. Kata Penanda Gender Unsur Serapan. Jurnal Humaniora Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada.