ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, MOTIVASI, DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 3 KOTA MADIUN
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, MOTIVASI, DAN KEDISIPLINAN
TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 3 KOTA MADIUN
Theresia Dwi Widiasih
Guru SMA Negeri 3 Madiun
ABSTRACT
School is one of the forms of organization. Organization can achieve its goals by conducting activities that have been planned, coordinated and evaluated by means of the communication process. To achieve these goals, the organization requires leadership, collaboration driven people, teachers in a school who are expected to have the ability or skills that can help students to prepare for the future. School is also determined by the existence of the spirit / motivation of the teachers who also wants to spur award work order to teach better. Improved teacher performance is also supported by the enforcement of discipline. Discipline often makes teachers become role models of their students.This study aims to analyze and prove the influence of the work environment, leadership, communication, motivation and discipline of both simultaneously, partial or dominant influence on the performance of teachers in District 3 City of Madison High School. The study was conducted at SMAN 3 Madiun with the same population and sample as many as 67 teachers, for the same sample with the population, then the sampling technique can not be done. Methods of data collection by distributing questionnaires and literature studies as support. The analysis technique used is multiple linear regression analysis previously conducted validity and reliability and continued classical assumption. Simultaneous testing results of the analysis on the work environment variables (X1), leadership (X2), communication (X3), motivation (X4) and discipline (X5) has a significant influence on the performance of teachers with analysis results show the value of the F-count rate of 77.306 with sig 0.000 <0.05. The contribution of independent variables on teacher performance by 85.30%. Partial testing, work environment variables (X1) has a value of t-count = 2,008 (0,049 sig <0.05); leadership (X2) has a value of t-test = 2.227 (sig 0.030 <0.05), communication (X3) has a t-value = 2.675 (sig 0.010 <0.05), motivation (X4) has a t-value = 2.176 (sig 0.033 <0.05) and discipline (X5) has a t-value = 4.968 (0.000 sig <0.05), which means that five variables have a significant effect individually on teacher performance. In testing to determine the dominant variables, motivational variables (X4) is the dominant variable in affecting the performance of teachers with standardized beta coefficient of 0.422. Thus, the results of this research proved claim to reject Ho and accept Ha.
Keywords: variables , leadership, communication, motivation, and discipline
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional berfungsi me–ngembangkan kemampuan dan memben–tuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3).
Sekolah adalah salah satu bentuk dari organisasi. Ciri-ciri organisasi menurut Schein (1982) yang dikutip Siagian (1980: 42) adalah memiliki struktur, mempunyai tujuan dan saling berhubungan satu bagian yang lain dan tergantung kepada komuni-kasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sementara itu individu-individu di dalam organisasi berasal dari lingkungan yang berbeda-beda, yang membawa faktor fisiologi, psikologi, dan biografi ke dalam organisasi hal ini bisa berbentuk kepuasan dan motivasi kerja mereka.
Komunikasi berperan dalam melan–carkan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan yang dilakukan manajer, interaksi antara karyawan, untuk pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan. Untuk mencapai tujuan-tujuan, organisasi memerlukan adanya kepemimpinan, dido-rong kerjasama orang-orang, adanya berbagai keputusan, usaha-usaha yang terkoordinasi, serta pelaksanaan yang terkendali (Simamora, 1997: 72). Komuni-kasi dipandang sebagai suatu proses, Yang peranannya sangat besar, yaitu komunikasi dapat memperlihatkan suatu perubahan yang dapat terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung (Manulang, 1982: 44). Komunikasi dipandang sebagai suatu kemampuan pemahaman antar individu dan dipandang sebagai alat penyesuaian personil dalam memahami situasi dan masalah.
Keterbukaan informasi secara jelas, dapat dan mudah dicerna oleh guru/pegawai sangat diharapkan di SMA Negeri 3 Kota Madiun. Namun kemampuan pemahaman menangkap informasi oleh guru dan pegawai tidak menyebar merata. Sebagian pegawai dan guru kadang kala keliru menaksir informasi yang disampaikan pimpinan.
Guru pada suatu sekolah diharap–kan mempunyai kemampuan atau kecakap–an yang dapat membantu siswa untuk menyongsong masa depan. Usaha untuk meningkatkan mutu kerja guru telah dilakukan dengan berbagai proyek penataan yang dibiayai oleh Pemerintah dan pertemuan-pertemuan guru mata pelajaran sejenis yang dibiayai sekolah. Walaupun demikian masih banyak keluhan masyarakat tentang hasil pendidikan yang diselenggarakan masih dianggap kurang optimal. Pada kenyataannya mutu pendi–dikan sangat tergantung pada kualitas guru dan kinerja guru. Kompetensi (kecakapan) guru dalam interaksi belajar mengajar sangat diperlukan alat proses transformasi ilmu pengetahuan dan pengalaman dapat berjalan dengan lancar. Kompetensi merupakan kemampuan yang mutlak diperlukan guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Rancangan Peneliti-an
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada dua asumsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Ghozali (1980), yaitu keutuhan adalah lebih luas daripada sekedar jumlah dari bagian-bagian, dan pemahaman terhadap sebuah konteks program adalah esensial bagi upaya memahami program.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan, sebab peneliti berkedudukan sebagai instrumen utama atau pokok atau peneliti adalah segalanya dari keseluruhan penelitian (Effendi, 1989: 34). Sedangkan instrumen selain peneliti yang berbentuk alat-alat bantu dan dokumen lainnya hanya berfungsi sebagai penguat atau instrumen pendukung. Oleh karena itu, untuk mengumpulkan data secara komprehensif, maka kehadiran peneliti di lapangan (obyek) sangat diutamakan, karena pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya (obyektif). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution, bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen kunci atau instrumen utama dalam pengumpulan data (key instrumen) (Effendi, 1989: 39).
Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh gambaran data yang obyektif dan holistik maka penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Madiun (Jawa Timur).
Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini, sumber data penelitian bisa berupa benda dan dokumen. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber data utama dan pendukung. Sumber data utama atau informan kunci dalam penelitian ini adalah: kepala Sekolah, wakil kepala sekolah SMA Negeri 3 Kota Madiun.
Sedangkan sumber data pendukung yaitu orang-orang yang ditunjuk oleh informan kunci yang dianggap mengerti tentang seluk beluk SMA Negeri 3 Kota Madiun yang akan diteliti (guru, ketua komite sekolah, pegawai, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat).
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara holistik yang integratif dan memperoleh relevansi data berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga teknik, yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumenta-si.
Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data merupakan proses penelaahan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, pengalaman seseorang, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun dengan tujuan untuk me-nyusun hipotesis kerja dan mengangkatnya menjadi teori sebagai hasil penelitian. Oleh karena itu, analisis data dilakukan melalui kegiatan menelaah data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensistesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna, dan apa yang akan diteliti dan diputuskan peneliti untuk dilaporkan secara sistematis (Sutrisno Hadi, 1997: 44-45).
Pengecekan Keabsahan Data
Menurut(Sutrisno Hadi, 1997: 67), kredibilitas data dapat dicek dengan berbagai teknik, seperti pengamatan tekun, pengecekan oleh teman sejawat, dan triangulasi. Menurut ketiga pakar tersebut, ada empat macam triangulasi yaitu; triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, triangulasi peneliti, dan triangulasi teoritik. Pengecekan kredibilitas data yang digunakan dalam penelitian ini hanya pengecekan anggota, pengecekan oleh teman sejawat, diskusi dengan kolega dan teman sejawat, dan triangulasi. Jenis triangulasi yang digunakan di dalam penelitian ini hanya triangaulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber data.
Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga tahap. Pertama, studi orientasi dengan menyusun praproposal dan proposal penelitian yang bersifat tentatif dan menggalang sumber pendukung yang diperlukan. Kedua, studi eksplorasi umum. Ketiga, eksplorasi terfokus yang diikuti dengan pengecekan hasil atau temuan penelitian dan penulisan laporan hasil penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS–AN
Tabel 4.7 Tingkat Lingkungan kerja, Kepemimpinan, Komunikasi Motivasi dan Kedisiplinan
Pertanyaan |
Minimum |
Maksimum |
Jumlah |
Rata-rata |
Lingkungan kerja (X1) |
2,75 |
5,00 |
281,00 |
4,1940 |
Kepemimpinan (X2) |
2,50 |
5,00 |
284,50 |
4,2463 |
Komunikasi (X3) |
3,20 |
5,00 |
271,80 |
4,0567 |
Motivasi (X4) |
2,50 |
5,00 |
294,50 |
4,3955 |
Kedisiplinan (X5) |
2,75 |
5,00 |
293,50 |
4,3806 |
Hasil pengujian secara simultan
Berdasarkan hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa hasil analisis pengujian secara simultan dari kelima variabel bebas yaitu lingkungan kerja, kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan kedisiplinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja guru yang dibuktikan dengan nilai F-hitung 77,306 dengan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05. Keberadaan dari kelima variabel bebas tersebut dikuatkan dengan kontribusi atas variabel bebas dengan variabel terikat yang mempunyai nilai adjusted R square 0,853 atau 85,30 %. Angka 85,30 % ini menyatakan bahwa kelima variabel bebas ini mampu menunjukkan adanya kontribusi yang cukup besar dalam menentukan variabel terikat (Kinerja guru). Upaya untuk merubah maupun untuk meningkatkan pengaruh yang lebih sempurna pada indikator-indikator yang dimiliki oleh kelima variabel bebas terhadap kinerja guru akan semakin baik dengan menyadari akan pentingnya melaksanakan tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan baik dan tepat. Secara teoritis, kelima variabel tersebut merupakan suatu faktor yang dapat merubah sikap dan perilaku guru dalam melakukan pekerjaan yang ditekuni.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wilhemina (2008) yang menemukan bahwa faktor disiplin kerja, lingkungan kerja, pendidikan dan pelatihan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Tukul Widjajadi (2004) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh Motivasi, perilaku, kepemimpinan dan disiplin terhadap produktifitas kerja karyawan.
Faktor-faktor lingkungan kerja, kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan kedisiplinan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang secara simultan atau bersama-sama perlu dikelola sebaik-baiknya untuk dapat meningkatkan kinerja guru, dengan ditunjukkan nilai F hitung lebih besar dari F tabel sebesar 77,306 > 2,367.
Hasil pengujian secara parsial
Hasil analisis pengujian secara parsial juga membuktikan bahwa dari masing-masing variabel bebas yaitu variabel lingkungan kerja, kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan kedisiplinan menyatakan hasil uji t masing-masing ditunjukkan dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa lingkungan kerja, kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan kedisiplinan mempunyai peran yang sangat penting sekali bagi kinerja guru. Karena unsur-unsur lingkungan kerja yang terdiri dari perhatian pimpinan, keharmonisan hubungan pimpinan dengan bawahan dan kondisi kenyamanan di tempat kerja merupakan imbalan non finansial, demikian juga pekerjaan itu sendiri juga merupakan kompensasi non finansial dapat menjadikan kinerja guru ke arah yang lebih baik.
Demikian pula dengan dengan kepemimpinan yang dimiliki oleh guru yang terdiri dari pemberian perintah, teknik motivasi pimpinan dan pemimpin yang mampu menjadi panutan menjadikan kinerja menjadi sebagai faktor yang bisa atau mampu untuk merubah kinerja guru menjadi lebih baik lagi.
Yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan kinerja guru adalah komunikasi yang dimiliki dalam meningkatkan prestasi kerjanya dengan keterbukaan informasi secara jelas dapat dan mudah dicerna oleh guru, kejelasan informasi yang berhubungan dengan tupoksinya dan terjadinya komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan.
Motivasi yang menumbuhkan semangat dan kegairahan kerja, tanggung jawab kerja dan etos kerja berdampak positif pada kinerja guru yang semakin baik. Hal yang menjadikan kinerja semakin sempurna bila kedisiplinan selalu diperhatikan dan ditekankan mendorong untuk bekerja dengan baik dan berprestasi dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan.
Hasil pengujian dominan
Berdasarkan dari hasil pengujian secara parsial akan dapat menentukan salah satu variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan, dengan melihat hasil uji beta, yaitu variabel kedisiplinan mempunyai nilai terbesar dibandingakan variabel lainnya. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang mengharapkan faktor kediplinan lebih diperhatikan dan dapat meningkatkan kinerja guru di dalam melakukan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Harapan ini memunculkan adanya usaha peningkatan kedisiplinan dalam jam datang, jam pulang dan mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat membuahkan hasil yang signifikan dalam peningkatan kinerja.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Siagian (2003:304), tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagi ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagi ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis model regresi berganda dan pembuktian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Hasil analisis pengujian secara simultan pada variabel lingkungan kerja (X1), kepemimpinan (X2), komunikasi (X3), motivasi (X4) dan kedisiplinan (X5) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil analisisnya menunjukkan nilai F-hitung 77,306 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sebagaimana diketahui bahwa makin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut yang ditunjukkan pula dengan nilai koefisien adjusted R Square sebesar 0,853. Jadi hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti menyatakan menerima Ha dan menolak Ho.
b. Hasil analisis pengujian secara parsial, membuktikan bahwa variabel lingkungan kerja (X1) yang memiliki nilai t-hitung = 2,008 dengan signifikasi 0,049 < 0,05; variabel kepemimpinan (X2) yang memiliki nilai t-hitung = 2,227 dengan signifikasi 0,030 < 0,05; variabel komunikasi (X3) yang memiliki nilai t-hitung = 2,675 dengan signifikasi 0,010 < 0,05; variabel motivasi (X4) yang memiliki nilai t-hitung = 2,176 dengan signifikasi 0,033 < 0,05 dan variabel kedisiplinan (X5) yang memiliki nilai t-hitung = 4,968 dengan signifikasi 0,000 < 0,05; yang berarti kelima variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian, hasil analisis penelitian ini terbukti menyatakan menolak Ho dan menerima Ha.
c. Dalam pengujian yang ketiga digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja guru yang secara parsial ditunjukkan oleh variabel Kedisiplinan (X5), yang mempunyai nilai koefisien standarisasi beta sebesar 0,422. Dengan demikian, hasil analisis penelitian ini terbukti menyatakan menolak Ho dan menerima Ha.
SARAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan dikaitkan dengan kondisi instansi, maka saran yang disampaikan sebagai berikut :
a. Pihak SMA Negeri 3 Kota Madiun hen-daknya mempertimbangkan variabel lingkungan kerja, kepemimpinan, ko-munikasi, motivasi dan kedisiplinan yang dimiliki oleh guru SMK dalam meningkatkan kinerja guru.
b. Untuk menjadikan SMA Negeri 3 Kota Madiun lebih memiliki yang guru yang berkinerja hendaknya kepala sekolah menumbuhkan keharmonisan hubung-an pimpinan dengan bawahan, mem-pertahankan kondisi kenyamanan di tempat kerja yang merupakan imbalan non finansial, kepala sekolah hendak-nya juga menjadi panutan sebagai faktor yang bisa atau mampu untuk merubah kinerja guru, berkomunikasi dengan baik baik dan berbagi informasi dan dapat memotivasi guru supaya lebih kreatif dan inovasi serta melakukan pendisiplinan preventif dan korektif.
c. Pihak sekolah sebagai pihak berkepen-tingan dalam memajukan organisasi hendaknya memprioritaskan penerapan peningkatan kedisiplinan kerja yang ada saat ini karena kedisiplinan kerja ternyata mempunyai pengaruh domi-nan daripada variabel lainnya dalam menentukan kinerja guru.
d. Bagi peneliti lain yang tertarik pada penelitian yang serupa, agar lebih ditingkatkan lagi jumlah responden, cakupan wilayah penelitian dan penambahan variabel lainnya yang mendukung supaya diperoleh hasil yang lebih memadai demi pengem-bangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Effendi, S. 1989. Prinsip-Prinsip Pengukuran dan Penyusunan Skala, Metode Penelitian Survey,”NJ. Prentice Hall.
Hadi Sutrisno. 1997. Metode Research, Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasibuan. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara.
Manulang. 1982. Dasar-dasar Manajemen, Cetakan Kesembilan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Siagian Sondang P. 1980. Peranan Staf dalam Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.
Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan pertama, Yogyakarta: Penerbit bagian Penerbitan STIE YKPN.
Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003.