PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOMULYO

KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Ninik Suharti

Guru Kelas V SD Negeri Sidomulyo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 11 perempuan dan 11 laki-laki. Model penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Data observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif dan hasil tes dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya bagi siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan eksperimen pada kelompok kecil meningkatkan prestasi belajar. Pada Kondisi Awal, nilai rerata sebesar 71,59 meningkat menjadi 76,14 pada Siklus I dan meningkat menjadi menjadi 85,45 pada Siklus II. Pada Kondisi Awal, ketuntasan belajar sebesar 59,09% meningkat menjadi 68,18% pada Siklus I dan meningkat menjadi 90,91% pada Siklus II.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), Prestasi Belajar, IPA, Cahaya.

 

PENDAHULUAN

Salah satu mata pelajaran dalam KTSP adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmodjo dan Kaligis, 1992: 3). Menurut Nash (dalam Darmodjo dan Kaligis 1992: 3), IPA adalah cara atau metode untuk mengamati alam yang sifatnya analisis, lengkap dan cermat. Berdasarkan pengertian tersebut, IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip IPA, tetapi juga berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis atau proses untuk menemukan pengetahuan tentang alam. Pengetahuan tentang alam hendaknya dibangun melalui kegiatan nyata mengamati maupun mengalami langsung fenomena-fenomena yang terjadi di alam, sehingga siswa mampu memahami dan menguasai konsep-konsep IPA beserta keterkaitannya dengan kehidupan nyata untuk memecahkan masalah.

Kenyataan yang terjadi di Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang menunjukkan pembelajaran IPA masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru belum memberi kesempatan kepada siswa belajar melalui kegiatan nyata untuk menyelidiki masalah-masalah yang berkaitan dengan alam yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari secara langsung. Pembelajaran cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa dengan menggunakan metode ceramah. Guru memberikan pengetahuan IPA kepada siswa secara teoritis dan abstrak, sedangkan siswa hanya menerima dan menghafalkan pengetahuan IPA yang disampaikan guru begitu saja. Akibatnya siswa menjadi tidak antusias dan kurang memperhatikan dalam pembelajaran IPA.

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai siswa Kelas V pada ulangan harian Prasiklus masih rendah, yaitu nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 55 dengan rata-rata kelas 71,59. Nilai ketuntasan minimal untuk mata pelajaran IPA adalah 70. Dari 22 siswa terdapat 9 (40,91%) siswa yang belum tuntas belajar dan 13 (59,09%) siswa yang tuntas belajar. Dapat dikatakan pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang belum berhasil dengan optimal karena siswa yang tuntas belajar belum mencapai 75%.

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan model pembelajaran CTL akan membantu siswa mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa dan mampu mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Daryanto dan Rahardjo, 2012: 153). Materi pelajaran IPA seperti diungkapkan sebelumnya adalah tentang fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip tentang lingkungan alam dan isinya yang dekat dengan kehidupan siswa. Siswa seringkali mempunyai pengalaman berinteraksi dengan lingkungan alam di sekitarnya yang berhubungan dengan materi pelajaran IPA, tetapi mereka tidak memahami hubungan tersebut.

Model pembelajaran CTL memungkinkan guru membantu dan membimbing siswanya untuk menemukan dan memahami hubungan atau keterkaitan antara pengalaman nyata di alam dengan materi pelajaran IPA. Pengalaman nyata siswa tersebut akan dijadikan pengetahuan awal siswa yang akan dikembangkan menjadi pengetahuan baru tentang alam yang akan diperluas dan dikembangkan sesuai tingkat perkembangannya. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya bagi Siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai pertengahan Maret 2018 sampai dengan pertengahan April 2018.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo sejumlah 22 siswa, terdiri dari 11 lakilaki dan 11 perempuan. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan dokumen. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan tes. Observasi menggunakan lembar observasi. Tes menggunakan pilihan ganda.

Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Prosedur dalam penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran pada Kondisi Awal, siswa terlihat kurang antusias dan tidak memperhatikan. Siswa jarang diberi kesempatan untuk bertanya dan mengaitkan materi IPA dengan pengalamannya atau lingkungan sekitar. Siswa juga kurang diberi kesempatan untuk melakukan praktik langsung, sehingga cenderung ramai dan bermain sendiri ketika pembelajaran berlangsung. Pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Sidomulyo masih berpusat pada guru. Prestasi belajar masih rendah. Prestasi belajar dengan nilai rerata sebesar 71,59 dan ketuntasan belajar sebesar 59,09%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I, siswa dalam kelompok kecil, menjadi lima kelompok, terdiri dari empat sampai lima anggota. Guru melakukan demonstrasi dan siswa dengan kelompoknya melakukan eksperimen. Pada pertemuan pertama, eksperimen tentang sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pada pertemuan kedua, eksperimen tentang sifat bayangan pada cermin datar, cekung dan cembung. Kemudian siswa dan kelompoknya membuat laporan kelompok. Nilai rerata eksperimen tersebut adalah 83,6. Sedangkan prestasi belajar dengan nilai rerata sebesar 76,14 dan ketuntasan belajar sebesar 68,18%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II masih dalam kelompok kecil dengan komposisi kelompok yang sama, sehingga sama dengan Siklus I. Guru tidak lagi melakukan demonstrasi, hanya menjelaskan prosedur dalam eksperimen saja. Pada pertemuan pertama, eksperimen tentang sifat cahaya yang dibiaskan. Pada pertemuan kedua, eksperimen tentang sifat cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Kemudian siswa dan kelompoknya membuat laporan kelompok. Nilai rerata eksperimen tersebut adalah 93. Sedangkan prestasi belajar dengan nilai rerata sebesar 85,45 dan ketuntasan belajar sebesar 90,91%.

Pembahasan

Samatowa (2010: 11-12) menyatakan bahwa model pembelajaran IPA yang sesuai untuk siswa usia Sekolah Dasar (SD) adalah model pembelajaran yang menyesuaikan situasi belajar siswa dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat. Mulyasa (2006: 110-111) juga mengemukakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri dan berbuat untuk memperoleh pemahaman tentang alam, menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah. Pembelajaran IPA tidak hanya berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa begitu saja, tetapi membantu siswa membangun pengetahuannya dengan mengaitkan materi IPA dan kenyataan di sekitarnya.

Menurut Johnson (2011: 67), model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pendidikan yang dapat menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Dari pendapat tersebut dapat dilihat bahwa model pembelajaran CTL dirasa tepat untuk meningkatkan prestasi belajar IPA. Model pembelajaran CTL dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi IPA karena pembelajarannya menekankan kegiatan mengaitkan materi IPA dengan kenyataan yang terjadi sehari-hari di sekitar siswa.

Penggunaan model pembelajaran CTL sesuai asas-asasnya tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo. Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase siswa yang mencapai KKM. Pada Kondisi Awal, nilai rerata sebesar 71,59 meningkat menjadi 76,14 pada Siklus I. Ketuntasan belajar juga meningkat dari 59,09% pada Kondisi Awal menjadi 68,18% pada Siklus I.

Pada Siklus II, prestasi belajar lebih meningkat dibandingkan pada Siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan nilai rerata dari 76,14 pada Siklus I menjadi 85,45 pada Siklus II. Ketuntasan belajar juga meningkat dari 68,18% menjadi 90,91%.

Tabel 1. Analisis prestasi belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

Nilai

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

55

60

65

2

Nilai rerata

71,59

76,14

85,45

3

Nilai tertinggi

90

90

100

4

Ketuntasan belajar

59,09

68,18

90,91

 

Hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan di atas membuktikan bahwa model pembelajaran CTL meningkatkan prestasi belajar IPA siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1) penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya bagi siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan eksperimen pada kelompok kecil dan 2) penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) meningkatkan prestasi belajar IPA materi Sifat-sifat Cahaya bagi siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada Kondisi Awal, nilai rerata sebesar 71,59 meningkat menjadi 76,14 pada Siklus I dan meningkat menjadi menjadi 85,45 pada Siklus II. Pada Kondisi Awal, ketuntasan belajar sebesar 59,09% meningkat menjadi 68,18% pada Siklus I dan meningkat menjadi 90,91% pada Siklus II.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Kepala Sekolah supaya mendukung penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan dikembangkan lebih lanjut tidak hanya dalam pembelajaran IPA saja, tetapi juga pada mata pelajaran yang lain yang relevan agar prestasi belajar siswa meningkat.

2.     Guru supaya menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA agar siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajari dan mengaitkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.

3.     Penelitian lain supaya menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi pokok yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azmiyawati, C, Omegawati, WH dan Kusumawati, R. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Darmodjo, H dan Kaligis, RE. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Daryanto dan Rahardjo, M. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gala Media.

Gampang, RR. 2011. Pengaruh Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Kotagede 1 dalam Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Skripsi PGSD FIP UNY, tidak dipublikasikan.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Iskandar, S.M. 1996. Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Johnson, EB. 2011. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Penerjemah: Ibnu Setiawan). Bandung: Kaifa.

Kesuma, D. 2010. Contextual Teaching and Learning. Yogyakarta: Rahayasa.

Komaidi, D dan Wijayati, W. 2011. Panduan Lengkap PTK Penelitian Tindakan Kelas: Teori, Prakte dan Contoh PTK. Yogyakarta: Sabda Media.

Latif, NH. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Wangin Banyumas melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Yogyakarta: Skripsi PGSD FIP UNY, tidak dipublikasikan.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi bagi Guru dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.

Sa’ud, US. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Samatowa, U. 2010. Bagaimana Membelajarkan IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto, H dan Wiyono, E. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Toharudin, U, Hendrawati, S, dan Rustaman, A. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.