ELT MANAGEMENT DALAM KERANGKA BEST PRACTICE

DI SEKOLAH KB/TK BETHANY SCHOOL ANAK TERANG SALATIGA: OPTIMALISASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PAUD

 

Regina Mentari Hanitya

Mozes Kurniawan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ELT Managemen atau pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris di KB/TK Bethany School Salatiga sebagai salah satu paling unggul pada pembelajaran bahasa Inggris(2) kendala pembelajaran Bahasa Inggris yang ada di KB/TK Bethany School.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dapat diamabil di Sekolah KB/TK Bethany School Salatiga. Pengumpulan data dilakukan dengan car observasi,wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah Kepala sekolah, guru, dan wali murid di KB/TK Bethany School. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data aspek khusus triangulasi atau dapat disebut teknik pengumpulan data dengan cros cheek sesuai atau tidaknya jawaban pihak sekolah daritiap pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti, mengetahui lembaga yang mengembangkan pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris atau ELT Manegement sehingga menjadi banyak peminat yang masuk ke KB/TK Bethany School. Hasil penelitian menunjukan bahwa ELT Management atau pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di KB/TK Bethany School Salatiga dapat diamabil contoh untuk sekolah lain. Rencana pembelajaran pada tema dan RPPH yang sudah dirancang. Pengorganisasian dapat dilihat dari guru melakukan pengelolaan kelas, mempersiapkan materi, dan mengorganisasikan waktu. Pelaksanaan dapat dilihat guru mengelola ruangan dan fasilitas pkumenembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran mengelola interaksi kelas, bersikap terbuka serta membantu mengembangkan sifat positif terhadap siswa yang berusaha mempelejarinya.

Kata kunc:Bahasa Inggris, Best Practice, ELT Management, PAUD, PengelolaanPembelajaran

 

PENDAHULUAN

Pendidikan anakusiadini (PAUD) adalah suatu wadah dimana anak-anak tahun dapat mengembangkan dan menggali potensi yang merupakan menggali potensi yang dimiliki untuk melatih anak dalam bersoisalisasi, bermain bersama, sebab bermain sudah dunianya serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang ada di diri anak, hal ini sebagai dasar untuk masuk pada dunia pedidikan, jika tidak dikenalkan PAUD sejak dini anak tidak bisa mengenal dunia bermain, dan tidak dapat menyelesaikan masalah pada saat bermain, pasti nantinya anak-anak dapat menemukan permasalahan yang perlu di selesaikan secara berkelompok atau individu disekitar mereka. (Hasyim, 2015). PAUD merupakan suatu pendidikan yang bertujuan memberikan pengasuhan, perawatan dan layanan kepada anak usia dini (Hasyim, 2015). PAUD adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan, perawatan dan pelayaan kepada anak usia dini sejak lahir sampai 6 tahun. Pendidikan anak usia dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan untuk memberikan sebuah rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani serta memberikan kerangka dasar yang terbentuk dari pengembangkan potensi anak yang diasah sejak dini meliputi kognitif, fisik-motorik, soiso-emosioanl, moral, bahasa dan seni Dhieni (2009).

Lembaga PAUD menyelenggarakan layanan, seperti: Day care(TPA), KB, TK. Lembaga PAUD dihimbau memiliki pengelolaan yang baik dari pelayanannya dan cara mengelola lembaganya.Pemerintah saat ini sudah memulai untuk memperhatikan pengelolaan lembaga PAUD disetiap daerah dan menyepakati untuk mengikuti undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 28 yang isinya menjelas jenis pelayanan dan kelembagaan pendidikan PAUD Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (2011) menuliskan bahwa lembaga PAUD dapat meningkatkan intensitas layanan pendidikan. Untuk memperoleh peningkatan intensitas tersebut, diperlukan adanya pengelolaan atau manajemen yang baik dan terencana pada lembaga PAUD. Manajemen itulah yang nantinya dapat menjadi penentu berjalan atau tidaknya suatu lembaga layanan pengasuhan, pendidikan,perawatan, perlindungan,dan pemenuhan hak-hak pada anak. Manajemen pendidikan dalam hal ini khususnya pada jenjang PAUD sebagai tempat dimana anak berproses dalam mengembangkan setiap dari enam aspek, salah satunya ketrampilan atau seni yang perlu dituangkan dalam diri sendiri dan masyarakat (Mulyani & Nurhadi, dalam Syahputra, 2015).

Mendirikan lembaga PAUD tidak hanya memperhatikan dari sisi pembelajaranya saja tetapi sebagai pengelola perlu memperhatikan bidang-bidang pengelolaan yang penting sebab lembaga PAUD tidak dapat berdiri atau maju tanpa adanya bidang-bidang pengelolaan tersebut. Bidang-bidang sumber daya non manusia (material) dapat berupa: media pembelajaran dan metode pembelajaran untuk mempermudah guru ketika berada dalam proses mengajar pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Purwanto (1986) mengelompokkan bidang-bidang pengelolaan atau yang disebutnya dengan administrasi menjadi tiga hal. 1) Administrasi material adalah administrasi yang berkaitan dengan benda-benda yang digunakan untuk sekolah antara lain gedung sekolah, alat untuk perlengakapan sekolah.2) Administrasi personal adalah berkaitan dengan pembayaran atau gaji guru dan karyawan sekolah, dan juga administrasi siswa. Sebagai pemimpin atau pengelola hal tersebut juga diperhatikan. 3) Administrasi kurikulum adalah Merencanakan dan menyiapkan bahan pembelajaran yang akan digunakan untuk guru ketika mengajar, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian/ Rencana Kegiatan Harian RPPH/RKH untuk acuan atauran racangan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa bidang tersebut dari administrasi.

Administrasi kurikulum sangat penting, karena jika tidak ada pengelolaan pada kurikulum, pembelajaran yang diberikan tidak dapat berjalan dengan baik. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Kurikulum sebagai acuan perencanaan atau rancangan pembelajaran anak usia dini tersebut, berisikan tentang ketepatan tujuan dalam memberikan materi kepada anak didik. Dengan kata lain manajemen kurikulum melakukan dengan cara merancang pelaksanaan kurikulum yang tepat dan baik serta sesuai dengan karateristik dan kebutuhan setiap lembaga masing-masing.

Kurikulum atau pembelajaran yang digunakan dapat mengikuti dari pemerintah agar pembelajaran yang diterima sesuai acuan dan dapat diterima oleh siswa, karena suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik dapat terlibat aktif mengembangkan potensi untuk meningkatkan moral yang dimiliki dapat membentuk pengendalian diri.Aspek-aspek yang ada pada diri anak usia dini perlu diransang sehingga mencapai titik optimalnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan diasah antara lain 6 bidang pengembangan kogniktif, fisik-motorik, bahasa, soiso-emosioanl, moral,seni.Akan tetapi ada salah satu aspek yang perlu diasah yakni apsek bahasa, karena sangat penting dalam kehidupan manusia. Disinilah tata kelola pembelajaran yang mengasah kemampuan berbahasa sangat diperlukan.

Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahasa adalah sekumpulan kata yang dapat dipahami oleh setiap orang, berkomunikasi mengguankan bahasa yang mudah dan sering digunakan dan mudah diingat saat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa pertama yang digunakan saat berkomunikasi bahasa Indonesia yang sudah dikenal dan dipahami sejak lahir dalam berkomunikasi dengan lingkungannya. Sedangkan bahasa kedua yaitu Bahasa asing atau bahasa Inggris untuk hal ini menuntut para pendidik untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan berkembangnya jaman pada sistem tersebut menuntut untuk sumber daya manusia dapat berkomunikasi dengan bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Menurut Asmani (2009) Dunia pendidikan perlu untuk turut ambil bagian dalam membuat program pembelajaran Bahasa Inggris. Perlu adanya pembelajaran Bahasa Inggris, dengan menerapkan ELTM.(Manajemen ELT/ELT Manajemen di Inggris secara khusus dirancang untuk pengembangan profesionalan, karena mereka ingin menjadi pemimpin besar sebagai pusat pembelajaran bahasa atau lembaga. Manajemen ELT/ ELT Manajemen dapat membekali siswa pengetahuan dan pengalaman mempelajari bahasa Inggris dengan baik. Siswa-siswi dapat mengexplor dijenjang dunia kerja berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Masih ada lembaga PAUD yang belum menerapkan ELTM atau belum mengelola pembelajaran bahasa Inggris dengan optimal. Bahwa adanya ELTM sangat membantu pembelajaran Bahasa Inggris yang terkelola dengan baik, dari materi yang sesuai untuk jenjang usia dapat menyiapkan media pembelajaran dan penilaian yang tepat untuk mengetahui perkembangan kemamapuan bahasa asing AUD semakin mudah dalam memahami pembelajaran bahasa Inggris. Salah satu contoh PAUD yang mengelola pembelajaran bahasa Inggris nya dengan baik adalah Sekolah anak terang (KB/TK Betanny School Salatiga)Sekolah tersebut melatih anak-anak menggunakan bahasa Inggris pada saat belajar dan bermain, anak menggunakan bahasa Inggris pada saat komunikasi agar anak semakin menangkap ketika pembelajaran bahasa Inggris. KB-TK Bethany School juga memperkenalkan bahasa Inggris dalam membaca dan menulis bahasa Inggris. Di lembaga PAUD di salatiga yang menerapkan ELT M pengelolaan bahasa Inggris yang unggul untuk anak usia dini dapat memberikan 1 insiprasi kepada lembaga PAUD lain di Salatiga. Sehingga nantinya lembaga PAUD di Salatiga memiliki keunggulan yang sama dalam pengelolaan, meskipun berbeda-beda cara mereka untuk mengelolanya.

Setiap anak usia dini dapat mengekspresikan kosakata yang sudah dikenal dan mencoba untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan teman atau guru. Pembelajaran yang terkelola dengan baik dapat menjadi salah satu pendukung dikuasainya aspek Bahasa yakni kosa kata yang memadai sesuai jenjang usia anak.Prinsip dalam pengelolaan/ ELT M, mengenalkan anak Bahasa Inggris dengan benda-benda, mendengarkan ucapan kata sederhana yang sering didengar dilingkungan sekitar.Ketika anak mengenalkosa kata bahasa Inggris dengan mendengarkan kata-kata anak dapat memasuki pada tahap pengenalan, setelah anak mulai tertarik belajar menggunakan bahasa Inggris maka, sekolah akan merancang pembelajaran baasa Inggris anak usia dini yang mudah ditangkap dengan mudah pada anak dengan ELT management. Anak akan menambah dan mengingat kalimat baru bahasa Inggris. Mereka tidak akan kesuliatan lagi ketika mengekspresikan tanpa rasa takut dan salah.

Penelitian yang diambil menggunakan metode best practice dalam kerangka penelitian kualitatif bertujuan untuk menampilkan keunggulan satu lembaga. Lembaga PAUD di Salatiga yang unggul dalam menggunakan pembelajaran bahasa Inggris yakni di KB-TK BethanySchool. Setelah diketahui, sangat ingin menampilkan atau membuat ekspo berkaitan tentang pembelajaran bahasa Inggris PAUD. Agar sekolah PAUD yang belum mengelola pembelajaran bahasa Inggris, bisa memulai menerapkan pembelajaran bahasa Inggris anak usia dini dengan penerapan ELT managemet yang efektif dan efisen. Sesuai rumusan masalah di latar belakang di atas, Bagaimana best practice Sekolah anak Terang dalam mengelola pembelajaran bahasa Inggris AUD?

LANDASAN TEORI

Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini merupakan anak yang usia dari 0-6 tahun yang berinteraksi dengan lingkungannya: orang tua, guru, teman. Maka dari itu anak dapat menstimulus perkembangan anak. Proses interaksi dilakukan anak mendapat pengalaman dan informasi yang nyata. Menurut Yuliani(dalam Suyadi,2013)menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat mengembangkan menstimulus, serta mengarahkan anak-anak agar bisa ,agar bisa mengembangkan setiap aspek pada anak. Hal yang terpenting dapat memberikan kegiatan anak sesuai kelompok usia dan aspek perkembangan, serta proses anak sangatlah penting ketika pendidik mengamati atau mengevaluasi. Lathi(2013) menyatakan bentuk layanan PAUD terdiri dari: Kelompok Bermain(KB),Taman Penitipan Anak(TPA/Day care), dan Taman Kanak-Kanak(TK).Hal tersebut merupakan tempat layanan bagi PAUD karena dari sejak dini harus diberikan stimulus-stimulus yang besifat positif

Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini

Mulyasa(2009) Menyatakan menejemen pendidikan yaitu kegiatan sekolah yang dipimpin kepala sekolah, para guru dan karyawan dalam berkambangnya suatu pendidikan terutama di Indonesia.

Manajemen PAUD merupakan mengatur proses kegaiatan Pendidikan Anak Usia Dini agar tercapai sesuai tujuan dan sesuai tahapan perkembangan pada anak.Paud juga membuka beberapa layanan seperti Day care/TPA, TK, dan KB. Usia PAUD yang perlu diketahui uisa 0-6 tahun. Pedoman penyelenggaraan PAUD yang diperlukan yaitu kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan bahan mengenai tujuan, materi/isi atau kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.Kurikulum menekan pada kerangka kerja/rancangan dalam berkembangnya kemampuan-kemampuan peserta didik dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris PAUD

Tyaningsih(2016)mengemukakan pada upaya untuk mempelajari dan menguasai bahasa Inggris , masyarakat saling memperkenalkan bahasa Inggris kepada anak-anak. Hal ini menjadi tantangan untuk pendidik, khususnya pengajar bahasa Inggris untuk mengembangkan dan mengeimplemntasikan suatu metode pembelejaran bahas Inggris yang efektif dan menyenangkan.

Menyusun materi tidaklah mudah sebab harus sesuai tahap perkembangan,dan kebutuhan pada anak suasana kelas yang membuata anak tidak jenuh. Guru tidak mungkin memberikan kegiatan yang berat anak usia dini. Dengan begitu guru perlu mengetahui apa yang dibutuhkan anak saat pembelajaran, bahas Inggris, seperti Media atau APE dan membuat lingkungan belajar menyenangkan yang perlu disapkan.

English Language Teaching Management

Pengelolaan (management) adalah Pengelolaan adalah Merancang Kegiatan yang dapat diselenggarkan secara individu atau kelompok orang melalui argumen atau menuangkan pendapat agar nantinya, kegiatan berjalan sesuai tujuan dan rencana kegiatan.Pengelolaan pembelajaran dapat berinteraksi kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa untuk mengembangakan pembelajaran bahasa inggris.

Dokumen yang dikeluarkan oleh Diknas(2004) menunjukkan bahwa beberapa pembelajaran bahasa Inggris yang dapat di kelola dengan baik seperti,mencari guru yang mampu berkomunikasi bahasa Inggris dengan baik manajmen sarana-prasana,manajemen kelas,cara penilaian yang digunakan Hal-hal yang paling penting ntuk mengajarkan bahasa Inggris guru, mempersiapkan materi, media atau APE. Lenneberg (1967) dan Eryani (2014) memiliki gagasan serupa bahwa mempelajari bahasa Inggris sangat penting diajarkan kepada anak usia dini sebab ketika mereka lanjut ke jenjang yang lebih tinggi hingga bekerja, anak-anak semakin canggih dan lancar, saat berkomunikasi bahasa Inggris dengan orang asing dimana pun mereka berada. (Delpit,1995; Lotto, 2015).oleh karena itu Lembaga PAUD perlu menerapkan Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Inggris/ ELT Management. Sebelum memulai setiap kegiatan harus memiliki perencanaan yang baik dan matang. Tanpa ada perencanaan kegiatan yang di siapkan akan menjadi berantakan.

Media pembelajaran atau APE dapat membantu guru sebagai bahan untuk mengajar serta membuat anak tertarik dengan media yang dibawa guru. Media pembelajaran atau APE dapat membantu guru sebagai bahan untuk mengajar serta membuat anak tertarik dengan media yang dibawa guru media atau APE kegiatan pembelajaran digunakan sesuai tema serta menggunakan bahan dan alat yang aman saat digunakan anak-anak.Kegiatan yang nantinya akan diberikan sesuai tahapan dan perkembangan anak.

Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran berlangsung perlu adanya materi pembelajaran yang kongkrit, sesuai tema agar guru dan siswa dapat bermain dan bekajar dengan mudah.Guru mencarikan metode pembelajatan yang menarik bagi siswa-siswi tersebut. Agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, guru wajib membuat pembelajaran dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian(RPPH) atau silabus. Bagi guru wajib untuk merencang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Mengajar tanpa pedoman perencanaan, semua pembelajaran sulit diterima dari kegiatan itu sendiri. Waktu belajar anak sesui kebutuhan yang ditetntukan pada awal tahun pembelajaran

Dengan adanya ELTM atau pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris sangat bermanfaat bagi anak didik,sebab ketika berkomunikasi dengan bahasa Inggris anak mendapat kosa kata baru dan asing.Dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak, perlu melakukan approach(pendekatan) dan need analysis(analisis kebutuhan) sehingga mudah melakukan internalisasi Pembelajaran bahasa Inggris kepada anak.Dengan ketrampilan berkomunikasi bahasa Inggris dapat mengembangkan ELT M/ Pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris AUD, menjadi berkembang dengan cara mudah yaitu dengan Best Practice

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode kualitatif dekriptif dalam menganalisis data. dengan bentuk Best Practice. Jenis penelitian Best Practice digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik dari keunggulan sekolah dalam pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menjawab masalah penelitian. Menurut Bogdan dan Taylor pendekatan kualitatif yaitu prosedure yang menghasilkan data deskriptif, yang digambarkan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Setelah mendapat hasil wawancara(interview) melalui rekaman lalu menuliskan kata atau kalimat yang sesuai dengan apa yang direkam. Selanjutnya mengambil data yang sesuai dengan judul penelitian dan mengabaikan data yang tidak diperlukan Penelitian kualitatif harus memiliki bukti saat mengambil data sehingga dapat dipertanggung jawabkan. untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris di lembaga PAUD.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dengan observasi dan wawancara di Sekolah peneliti melakukan analisa secara kualitatif deskriptif. Analisa tersebut didasari oleh pembagaian kategori sesuai degan hasil pengumpulan data yang antara lain adalah, Kategori Manajemen sumber daya manusia, dimana sumber daya manusa ini menjadi salah satu komponen yang memengaruhi dalam pembelajaran bahsa inggris di sekolah tersebut. Kategori Manajemen pembelajaran, Kategori kebijkan sekolah.

ELT Management dari Sisi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia atau tenaga pendidik yang ada di Lembaga Sekolah KB/TK Bethany School lebih banyak yang memiliki kelulusan S1 Pendidikan pada bahasa Inggris ada juga yang kelulusan dari S1 Pendidkkan Anak usia dini atau Pg PAUD. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru-guru yang di KB/TK Bethany School cara mengajarnya menggunakan bahasa Inggris pada saat berkomunikasi terhadap anak didiknya atau siswa. Pada saat anak memiliki kendala dalam pembelajaran atau saat berkomunikasi bahasa Inggris, beberapa guru membantu anak dengan mendorong dan memberi semangat ketika anak mulai berpendapat.

ELT Management dari Sisi Kebijakan lembaga Pendidikan

Pada lembaga sekolah KB/TK Bethany School membuka wawasan untuk anak-anak usia dini yang ingin masuk sekolah KB/TK Bethany School. Meskipun lembaga tersebut berbasis bahasa Inggris tidak mewajibkan anak yang harus bisa berbahasa Inggris masuk di sekolah KB/TK Bethany School. Bertambahnya maju sekolah tersebut tetntunya tidak melupakan hal yang terpenting Visi Misi sekolah untuk semakin memperkuat dalam mengembangkan ELTM atau pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini memiliki Visi dan Misi seperti di bawah ini:

Visi

Membangun karakter anak menjadi terang dan garam dunia, dimana memiliki dasar yang benar sejak dari masa kanak-kanak. Bersinar sejak awal,“Shine from The Beginning”.

Misi:

  • Meletakkan dasar kekristenan yang kuat dalam diri anak sebagai landasan pertumbuhan dan perkembengan masa depannya
  • Membantu anak dalam bersikap sesuai dengan etika Kristen.
  • Membantu mengembangkan sikap, pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas yang diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan dimasa depan.
  • Turut serta membantu masyarakat dan pemerintah dalam bidang pendidikan.

ELT Management dari Sisi Pembelajaran

Dari sejak kelas nolsery, anak-anak diajarkan kata-kata bahasa Inggris sederhana,tetapi sering diucapkan pada saat pembelajaran berlangsung di oudoor atau indoor. Dengan minat spontan di mana saja, dan kapan saja, dalam ruangan kelas dan kalau bisa suasana belajar biasa dapat melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas supaya anak lebih mengeksplor.

Adapun hasil observasi dan wawancara secara umum yang peneliti temui dapat diuraikan sebagai berikut.Setiap anak memiliki kemampuan sendri-sendiri dalam melakukan pembelajaran bahasa Inggris , terkadang ada anak-anak yang belum begitu memahami kegiatan di Sekolah pada saat beraktivitas dengan bahasa Inggris. Tetapi 90% anak-anak bisa mulai belajar dengan bahasa Inggris dengan baik. Tidak ada kendala karena dari kelas nol sery diajarkan tetapi tidak terlalu sering hanya pengenalan, menggunakan visual dan audio anak-anak mudah menangkap materi yang diberikan.

Ketika mulai naik kelas ke kinder garten A dan Kinder garten B, anak-anak sudah mulai lancar berkomunikasi bahasa Inggris dengan kalimat atau kata sedrhana. Sehingga membuat anak berani tampil di depan kelas storytelling

Adakalanya anak dapat mengikuti pembelajaran berlangsung, untuk itu tidak menjadi kendala, karena sudah dapat teratasi dengan baik salah satu supaya anak tidak merasa bosan guru mengajak bermain yang membuat anak-anak menjadi semangat lagi. Pengenalan Pembelejaran menggunakan bahasa Inggris agar nantinya anak semakin canggih dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris pada saat di dunia kerja untuk bertambahnya perkembangan zaman.

Setiap pembelajaran para guru mengenalkan benda-benda disekitar dengan bahasa Inggris yang ada di dalam kelas. Pembelajaran yang dapat dilakukan pasti banyak yang memiliki kendala pada anak, sebab anak harus memiliki penjelasan pada saat bermain menggunakan kata-kata yang mudah ditangkap dan dipahamai, karena anak usia dini sendiri sifatnya masih merekam apa yang disampaikan oleh guru atau orang dewasa yang ada di sekitar mereka. Kelas nol sery diajarkan tetapi tidak terlalu sering hanya pengenalan, menggunakan visual dan audio anak-anak mudah menangkap materi yang diberikan. Ketika mereka naik kelas di kindergarden A dan B namun komposisi bahasa Indonesia 90% lalu bahasa Inggris 100%, Ketepatan dan pemilihan media atau APE, serta interaksi – interaksi terjadi pada semua anggota kelompok.

Penggunaan media atau APE, hanya sebagian kecil anak akan terlibat mengikuti semua kegiatan dan dapat membantu anak saat belajar atau beraktifitas di sekolah. Media yang digunakan yaitu, majalah bahasa Inggris anak-anak, buku cerita, audio, video, lagu, music anak akan semakin mengenal kata atau kalimat bahasa Inggris sederhana. Anak dapat mengetahui materi pembelajaran dapat melalui sumber-sumber yang ada di outdoor atau ruang kelas untuk memfasilitasi agar anak berkomunikasi berbahasa Inggris dengan baik. Aktifitas di outdoor atau indoor, menghadirkan benda-benda nyata seperti binatang, profesi, sesuai tema untuk pengenalan anak dalam belajar bahasa Inggris.

Gagasan Umum ELT Management di Bethany School

Hasil penelitian mengenai ELTM atau pengelolaan Pembelajaran bahasa Inggris yang berada di Sekolah KB/TK Bethany School, cukup mengakaitkan pembelajaran bahasa Inggris dengan sesuai tema yang sudah direncanakan serta memiliki kurikulum sebagai acuan pembelajaran bahasa Inggris. Menggunakan benda nyata atau real sesuai tema agar anak semakin memahami pembelajaran dengan bahasa Inggris, untuk mengkaitkannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, selain karena sesuai tema yang dipelajari dalam bahasa Inggris dapat mempelajari melalui dengan kondisi faktual, juga bisa menggunakan media atau alat peraga yang digunakan untuk mempermudah anak-anak bermain dan belajar menggunakan bahasa Inggris sehingga pembelajaran bahasa Inggris yang diberikan tidak hanya penjelasan secara teori saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar dan bermain yang dimiliki anak-anak, dapat diterjunkan atau mencoba mengaplikasikan di lingkungan sekitar atau ketika dewasa lanjut di dunia kerja. Pada saat anak terkendala dalam menerima dan menuangkan pendapat dalam bahasa Inggris guru tetap memberi dorongan, motivasi.Serta materi yang diterima itu mudah dipahami dan membuat mereka merasa senang dan tertarik mau sekolah.

KESIMPULAN

ELTM atau Pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris pada anak-anak KB/TK Bethany School Salatiga, merancang kegiatan pembelajaran dan pengawasan serta menciptakan suasana belajar yang nyaman,aman dan bersemangat , mau mencoba terjun langsung di kegiatan sehari-hari.Materi pembelajaran bahasa Inggris disusun berdasarkan semua aspek termasuk bahasa. Materi yang diberikan berdasarkan isinya, mengandung kognitif, sosio-emosinal, motorik, bahasa serta materi memuat aspek berbahasa. Pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris mampu mengajarkan dengan baik serta mau meningkatkan kualitas berproses saat belajar dan mengajar.

Sebagai guru hendaknya selalu mendampingi anak didik saat kesulitan belajar dan mengajar dengan memahami setiap tahap perkembangan anak usia dini. Setelah melakukan meneliti banyak hal yang didapat.Semakin ingin mengembangkan mengenai pembelajaran bahasa Inggris dengan ELTM atau dapat disebut pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris.Adanya pembelajaran bahasa Inggris anak-anak akan semakin maju karena dapat digunakan dari sejak usia dini hingga saat mereka masuk ke dunia kerja. Bisa melakukan berkomunikasi dengan orang asing yang ada disekeliling mereka.

Jika ingin mengembangkan sebuah lembaga harus melalui proses yang panjang agar mendapat hasil yang maksimal, agar peserta didik semakin tertarik untuk mengenal pendidikan mulai sejak usia dini. Banyak aspek-aspek yang dipelajari seperti kognitif, motorik, soiso-emosional, bahasa, kreatifitas,moral. Dari semua aspek yang dipelajari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Agar anak semakin mengenal dunia luar, anak-anak mempelajari bahsa Inggris untuk mempermudah ketika komunikasi dengan orang-orang asing. Maka hal ini lah dianjurkan setiap lembaga dapat memulai perlahan-lahan dengan ELTM atau pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah. Pembelajaran bahasa Inggris yang akan diberikan kepada anak usia dini sebaiknya yang paling dasar dan mudah, agar anak bisa menangkap materi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Amirul Mukmin (2011). Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Semarang:PG PAUD FIP UNES

Course Informastion Form(CIF). February 2014-QAP0021

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.(2012). Modul Pengembangan kurikulum PAUD Semarang

Galuh, dkk. (2013).Panduan Pengembangan Kurikulum PAUD, Solo: Solopos Ceria

Husen.(2015).Pendekatan Pembeajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia dini

Purwantie. (2016). Manajemen kelas Taman Kanak-kanak kelurahan Sokanegara.

Sugiyono.(2012).Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suyadi. (2014). Teori pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Teguh Triwiyanto. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran

Ulfah,Fari, (2015). Manajemen PAUD Pengembangan Jenjang Kemitraan belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Utami (2013).Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Inggris.Bengkulu