EVALUASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) MASA PANDEMI

DI MAN 2 KOTA MALANG

 

Binti Maqsudah

MAN 2 Kota Malang

 

ABSTRAK

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai upaya percepatan penanganan wabah Covid-19 dalam dunia pendidikan telah memberikan respon yang ber variative dikalangan guru, siswa, dan orang tua/wali siswa. Mereka ada yang menyambut baik, ada yang terpaksa, dan ada pula yang kebingungan. Pelaksanaan PJJ lebih menekankan siswa menggunakan gawai dalam belajar. Hal ini bisa berdampak pada kurang efektifnya proses pembelajaran, karena bisa timbul masalah dan kendala yang dialami para guru maupun para siswa. Salah satu kendala yang ada adalah adanya kejenuhan karena mereka terlalu lama bertahan di rumah dengan kegiatan yang monoton. Disamping itu tidak semua guru menguasai teknik daring online atau e-learning dengan baik, sehingga mereka hanya memberikan tugas dan pertanyaan tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu, akibatnya siswa juga bisa asal-asalan mengerjakan tugas, sekedar formalitas yang penting HP android online, mengisi daftar hadir dan memberikan tanggapan seperluarnya. Tantangan dan hambatan lain dengan dilaksanakannya PJJ adalah karena keterbatasan fasilitas seperti gawai pintar, komputer/laptop, sulitnya jaringan internet di beberapa daerah, beban pembelian pulsa kuota internet, dan beragam kebutuhan lain. Tak pelak hal ini semakin memperparah kesenjangan antar siswa dan seakan pendidikan hanya menjadi milik sebagian golongan masyarakat yang berpunya. Di samping itu, tidak meratanya sarana pendukung pada setiap satuan pendidikan antar daerah juga semakin memperparah perbedaan hak belajar bagi setiap siswa. Siswa MAN 2 Kota Malang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, dan tidak semua orang tua/wali siswa MAN 2 Kota Malang tergolong menengah ke atas, sehingga perlu didentifikasi apa saja kebutuhan siswa sehubungan dilaksanakannya PJJ. Oleh karena itu kami mengadakan penelitian tentang Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Masa Pandemi di MAN 2 Kota Malang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan madrasah (PTM) yang dilakukan dengan model survey dengan menyebarkan angket melalui goegle form dan disebar melalui grup WA oleh wali kelas X, XI, dan XII MAN 2 Kota Malang. Data hasil angket akan dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif (persentase). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 2 Kota Malang tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 1127 siswa. Sampel penelitian ini adalah hampir seluruh populasi, yaitu 1037 siswa (88%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat beberapa temuan yaitu Siswa MAN 2 Kota Malang lebih banyak menggunakan alat gadget laptop/PC yaitu 92% , kemudian smartphone/HP 76,9 &, dan sebagian kecil memakai tablet 2.76%; Mayoritas siswa memakai jaringan internet wifi 73,73% dan sebagian memakai pulsa data sebanyak 26,26%; Mayoritas kesulitan siswa dalam PJJ adalah kesulitan mendapatkan sinyal akses internet yang baik 57.5% , menyatakan tidak ada kesulitan 28,53% dan yang kesulitan biaya beli pulsa 14.03%; Tiga media yang paling dibutuhkan siswa dalam PJJ adalah video Pembelajaran 71,23% , WhatsApp (63.86%), dan Online Meeting (Zoom, Google Meet, Webex) 53,8% , dst. Di samping media lainnya, seperti Bagan, Peta Konsep ,Gambar dengan penjelasannya 33.13% , PPT bersuara 30.3% , Google Classroom 19.53% , Moodle E learning 14.9%. Quizziz Web (Blog), Microsoft Office 365, Quick Edu, dan lainnya 10,93%; Kesan dan masukan siswa untuk perbaikan PJJ sangat beragam dan perlu ada tindak lanjut dari kepada madrasah, guru, karyawan dan unit-unit terkait demi perbaikan pelaksanaan PJJ di MAN 2 Kota Malang. Tindak lanjut yang perlu segera dilakukan dalam pelaksanaan PJJ adalah seperti membantu biaya kuota data/pulsa siswa dan guru, mengoptimalkan pelayanan terhadap siswa dalam KBM, misalnya membuat video pembelajaran yang baik, mengajar pada waktunya, tidak terlalu banyak memberi tugas, tidak memberikan informasi KBM secara mendadak, dan lain- lain.

Kata Kunci: evaluasi pembelajaran, PJJ, masa pendemi

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah diterapkan seiring Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Di Indonesia, dilansir dari situs dapodikdasmen Kemdikbud terdata 220.353 sekolah dan 42.587.055 siswa yang secara otomatis akan melakukan pembelajaran jarak jauh dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, https://www.kelaspintar id/blog/edutech/plus-minus-sistem pembelajaran-jarak jauh-di-indonesia-6166/.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi opsi utama selama masa penyebaran virus corona masih merebak di Indonesia. Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing tanpa melalui tatap muka secara langsung. Kegiatan pembelajaran jarak jauh memberikan dampak positif maupun negatif bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, baik antara institusi pendidikan, murid, dan orang tua.

Banyak guru, siswa, dan wali murid yang “kaget” dengan metode pembelajaran jarak jauh. Sebab sistem ini lebih menekankan siswa dalam belajarnya menggunakan gawai. Hal ini membuat respon dari seluruh elemen sekolah (guru, siswa, dan wali murid) sangat variatif. Ada yang menyambut baik, ada yang terpaksa, ada pula yang kebingungan.

Di Indonesia sendiri, tidak semua pembangunan infrastruktur pendidikannya merata. Sejauh ini sekolah yang menyambut baik sistem PJJ tersebut adalah sekolah yang termasuk kriteria golongan menengah ke atas. Tentu sekolah-sekolah tersebut tidaklah kaget, sebab bisa jadi sekolah-sekolah itu sudah melakukannya lebih dahulu dan terbiasa, sebelum adanya pandemik nasional ini. Dukungan fasilitas, administrasi, serta latar belakang ekonomi siswa yang baik menjadi faktor sekolah tersebut tidak menemukan kendala dalam PJJ.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 213 pengaduan pembelajaran jarak jauh (PJJ), selama kurun waktu tiga minggu, terhitung sejak 16 Maret hingga 9 April 2020. Mayoritas pengaduan terkait dengan beratnya penugasan yang diberikan guru kepada siswa. “Pengaduan didominasi oleh para siswa sendiri terkait berbagai penugasan guru yang dinilai berat dan menguras energi serta kuota internet.” kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti. https://nasional.kompas.com/read/2020/09/03/10063201/kilas-balik-pembelajaran-jarak-jauh-akibat-pandemi-covid-197page=all.

Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah yang termasuk golongan menengah ke bawah? Tentu ini menjadi kejutan untuk mereka, sebab bisa jadi ini suatu pengalaman yang baru ditemui dalam aktivitas pembelajaran. Akibatnya, sistem PJJ akan banyak sekali menemukan hambatan. Fasilitas yang kurang memadai, administrasi, serta faktor ekonomi siswa yang kurang baik menjadikan sistem PJJ di sekolah tersebut suatu kendala yang kompleks.

DI MAN 2 Kota Malang fenomena PJJ juga menarik untuk diteliti. Siswa MAN 2 Kota Malang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, tetapi tidak semua orang tua/wali siswa MAN 2 Kota Malang tergolong kelas menengah ke atas, sehingga perlu di identifikasi apa saja kebutuhan siswa sehubungan dilaksanakannya PJJ. Oleh karena itu kami mengadakan penelitian tentang Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Masa Pandemi di MAN 2 Kota Malang.

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apa saja jenis alat/gadget yang dipakai siswa selama PJJ, jaringan internet apa yang digunakan siswa selama PJJ , kesulitan apa yang dialami oleh siswa selama PJJ, media pembelajaran apa yang dibutuhkan oleh siswa selama PJJ dan kesan dan masukan siswa untuk perbaikan PJJ di MAN 2 Kota Malang.

Masa Pandemi Covid 19 di Indonesia

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (Bahasa inggris: coronavirus disease 2019, singkatan dari COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ing disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 17 September 2020, lebih dari 29.864.555 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 210 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 940.651 orang meninggal dunia dan lebih dari 20.317.519 orang sembuh. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi СOVID-19.

Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pengumuman dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020. Kala itu, Jokowi mengungkapkan, ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini terdeteksi setelah seorang warga Jepang dinyatakan terjangkit virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Dalam kurun waktu 5 bulan, kasus Covid-19 Indonesia pun mencapai angka 100.303. Angka kasus di Indonesia berjumlah lebih dari 100.000 setelah adanya penambahan 1.525 kasus baru. Angka penambahan itu merupakan akumulasi dari pemeriksaan spesimen harian dalam 24 jam terakhir hingga Senin (27/7/2020) pukul 12.00 WIB, yakni sebanyak 13.060 dari 10.996 orang. Dengan demikian, pemerintah telah memeriksa sebanyak 1,394,759 spesimen dari 807.946 orang diperiksa terkait Covid-19. Adapun, satu orang diperiksa spesimennya lebih dari

satu kali. Meski telah melampaui angka 100.000 kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, puncak pandemi virus corona di Indonesia belum terjadi. https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/28/060100865/perjalanan-pandemi covid-19-di-indonesia-lebih-dari-100.000-kasus-dalam-5?page=all.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, salah satunya adalah negara Indonesia memberikan dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang di antaranya dalam bidang ekonomi, sosial, pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.

 

Pembelajaran Jarak Jauh Di MAN 2 Kota Malang

Pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the proses without end), dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh karena itu, proses belajar menjadi kunci untuk keberhasilan pendidikan agar proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan tata layanan yang berkualitas (Sagala, Syaiful. 2013).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan harus berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka tersebut yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak

jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Sarana pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Di mana semua sarana tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

semakin maju. https://pustakabergerak id/artikel/dampak-pandemi-covid-19-terhadap pelaksanaan-pendidikan-di-indonesia-2.

Langkah pemerintah untuk mengatasi kendala-kendala tersebut sudah dilakukan. Salah satunya adalah menggandeng TVRI untuk melakukan pembelajaran di rumah melalui siaran/program. Maka mulai tanggal 13 April 2020 dijalankanlah program tersebut. Karena mendadak dan kurang persiapan, maka program tersebut terkesan hanya memodifikasi konten- konten pendidikan tertentu saja kemudian disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak. Seperti serial jalan sesama/ sesame street dijadikan materi belajar untuk anak jenjang PAUD, dan lain- lain. Tentu saja hujan kritik datang dari berabagai pihak mengkritisi program dari kemendikbud yang digawangi oleh mas menteri ini. Di running text TVRI pun telah disosialisasikan agar pemirsa diharapkan memberikan saran/masukan untuk perbaikan program ini.

Kini, berbagai pihak mulai memikirkan bagaimana pola yang baik untuk pembelajaran dari rumah di musim pandemik corona ini. Memang ada kendala teknis dan non teknis yang alami oleh Kemendikbud dan Direktorat Madrasah Kemenag dalam pelaksanaannya. Sehingga saat ini pemerintah tidak terlalu mengejar target konten kurikulum yang terlalu berat kepada siswa. Kemendikbud dan Direktorat Madrasah menyarankan agar guru-guru lebih menekankan penanaman/pembiasaan karakter bagi siswa dalam KBM-nya, terutama terkait penugasan. Materi-materi yang disampaikan ke siswa juga diharapkan sesederhana mungkin dan menyenangkan. Mishad (Mengawal Belajar dari Rumah: Majalah Al Haromain edisi 167, Mei 2020).

Dengan sistem PJJ tidak menutup kemungkinan akan timbulnya beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan PJJ ini semua siswa maupun guru dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah- daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. Disamping beberapa kendala yang muncul, tanpa kita sadari juga terdapat beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari pandemi Covid-19. Dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh, di mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya. Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem pembelajaran jarakjauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh tidak sedikit tenaga pendidik membuat materipembelajaran yang disajikan dalam bentuk video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarangpula peserta didik yang mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik.

Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak yang dapat melemahkan aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pada awalnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa masa pandemi Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat manusia, tetapi masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan.

PJJ di MAN 2 Kota Malang dilaksanakan sejak tanggal 18 Maret 2020 dan dilanjutkan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Banyak cerita dan informasi yang positif dan negatif tentang pelaksanaan PJJ di MAN 2 Kota Malang, untuk itu perlu dilakukan kajian evaluasi tentang pelaksanaan PJJ tersebut, dengan tujuan ada perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada siswanya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan madrasah (PTM) yang mana penelitian ini dilakukan dengan model survey dengan menyebarkan angket melalui goegle form dan disebar melalui grup wa oleh wali kelas X, XI dan XII MAN 2 Kota Malang. Adapun data dianalisis dari hasil angket dengan analisis deskriptif kuantitatif (persentase).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 2 Kota Malang kelas X, XI, dan XII tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 1127 siswa. Sampel penelitian ini adalah hampir seluruh populasi, yaitu 1037 siswa (88%). Adapun rincian populasi dan sampel perkelas adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Rincian populasi dan sampel perkelas

NO Kelas Jumlah Populasi Jumlah Sampel Persentase Sampel
1 X 398 398 100%
2 XI 389 342 88%
3 XII 340 297 75%
TOTAL 1127 1037 88%

 

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Malang, dengan rincian waktu penelitian sebagai berikut:

  • Merancang instrument penelitian angket dilaksanakan pada tanggal 20-21 Juli 2020
  • Penyusunan dan editing goegle form pada tanggal 22-23 juli 2020
  • Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 24-26 Juli 2020
  • Pengolahan data dilaksanakan pada 27-30 Juli 2020
  • Penyusunan laporan penelitian dilaksanakan Agustus- September 2020

HASIL PENELITIAN

Data Alat / Gadget yang dipakai siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Grafik 1. Jumlah pengguna alat/ gadget yang dipakai siswa

Grafik 2. Presentase pengguna alat/ gadget yang dipakai siswa

Jaringan internet yang digunakan siswa selama PJJ

Grafik 3. Jumlah pengguna Jaringan internet yang digunakan siswa selama PJJ

Grafik 4. Presentase pengguna Jaringan internet yang digunakan siswa selama PJJ

Kesulitan sambungan internet yang dialami siswa selama PJJ

Grafik 5. Jumlah Kesulitan sambungan internet yang dialami siswa selama PJJ

Grafik 6. Presentase Kesulitan sambungan internet yang dialami siswa selama PJJ

 

 

 

 

 

Media pembelajaran yang dibutuhkan siswa selama PJJ

Grafik 7. Jumlah Responden yang memilih media 1 s.d 6

Grafik 8. Presentase Responden yang memilih media 1 s.d 6

Grafik 9. Jumlah Responden yang memilih media 7 s.d 12

 

Grafik 10. Presentase Responden yang memilih media 7 s.d 12

Kesan dan masukan siswa untuk perbaikan PJJ

Grafik 11. Jumlah & Presentase Kesan dan masukan siswa kelas X untuk perbaikan PJJ

Grafik 12. Jumlah & Presentase Kesan dan masukan siswa kelas XI untuk perbaikan PJJ

 

 

 

Grafik 13. Jumlah & Presentase Kesan dan masukan siswa kelas XII untuk perbaikan PJJ

KESIMPULAN

Dari penelitian tentang evaluasi PJJ masa panderi covid 19 di MAN 2 Kota Malang dapat disimpulkan beberapa temuan yaitu Siswa MAN 2 Kota Malang lebih banyak menggunakan alat gadget laptop/PC, kemudian smartphone/HP, dan sebagian kecil memakai tablet dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ); Mayoritas siswa memakai jaringan internet wifi dan sebagian memakai pulsa data dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ); Mayoritas kesulitan siswa dalam PJJ adalah kesulitan mendapatkan sinyalakses internet yang baik, menyatakan tidak ada kesulitan dan minoritas mengatakan kesulitan biaya beli pulsa; Tiga media yang paling dibutuhkan siswa dalam PJJ adalah video Pembelajaran, WhatsApp, dan Online Meeting (Zoom, Google Meet, Webex, dst. Di samping media lainnya, seperti Bagan, Peta Konsep, Gambar dengan penjelasannya, PPT bersuara, Google Classroom, Moodle E learning. Quizziz Web (Blog), Microsoft Office 365, Quick Edu, dan lainnya; Kesan dan masukan siswa untuk perbaikan PJJ di MAN 2 Kota Malang sangat beragam dan perlu ada tindak lanjut dari guru, karyawan, kepala dan unit-unit tertentu yang bersangkutan dengan kesan dan masukan tersebut demi perbaikan PJJ di MAN 2 Kota Malang

Berdasarkan hasil hasil penelitian tersebut disarankan agar ada respon yang baik dari kepala madrasah, guru, dan karyawan untuk menindaklanjuti hasil temuan tersebut demi perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran jarak jauh di MAN 2 Kota Malang. Tindak lanjutnya dengan cara membantu kemudahan siswa dalam mengikuti PJJ, seperti membantu biaya kuota data/pulsa siswa, mengoptimalkan pelayanan terhadap siswa dalam KBM, misalnya membuat video pembelajaran yang baik, mengajar pada waktunya, tidak terlalu banyak memberi tugas, tidak memberikan informasi KBM secara mendadak, dan lain- lain.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/wahyuaji12345/5eb4e678d541df1082155a02/pendidikan-jarak-jauh-pjj-di-masa-pandemi-covid-19

https://mediaindonesia.com/read/detail/342732-tantangan-dan-peluang-pjj-di-era-new-normal

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/plus-minus-sistem-pembelajaran-jarak-jauh-di-indonesia-6166/

https://nasional.kompas.com/real/2020/09/03/10063201/kilas-balik-pembelajaran-jarak-jauh-akibat-pandemi-covid-a9?page=all

Mishad(Mengawal Beajar dari Rumah: Majalah Al Haromain edisi 167, Mei 2020)

Nadiyah Ayu Wulandari-03 Juli 2020, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Pustakabergerak.id

Segala, Syaiful.2013. Etika dan Moralitas Pendidikan Peluang dan Tantangan. Jakarta: Kencana