HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET

DENGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK

DI KB-TK A KRISTEN GRATIA

 

Tyas Puji Astuti

Anita Chandra Dewi S

Ratna Wahyu P

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya anak yang cenderung asyik dengan dunianya sendiri, fokus bermain gadget, sehingga tidak memperdulikan lingkungan sekitar tidak mau menyapa atau mengajak berbicara temannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh durasi penggunaan gadget terhadap perkembangan emosional anak. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif assosiatif. Penelitian ini dilakukan di KB-TK A Kristen Gratia Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional anak.Kata kunci: durasi penggunaan gadget, perkembangan emosional anak

ABSTRACT

This research is motivated by the fact that there are still children who tend to be preoccupied with their own world, focusing on playing gadgets, so that they do not care about the environment, do not want to say hello or talk to their friends. The purpose of this study was to determine how much influence the duration of the use of gadgets on children’s emotional development. The method in this study uses an associative quantitative approach. This research was conducted at KB-TK A Kristen Gratia Semarang. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the duration of gadget usage with the emotional development of children.Keywords: duration of use of gadgets, emotional development of children

 

PENDAHULUAN

Belajar merupakan hak setiap anak, melalui belajar anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap usianya sehingga anak dapat siap untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam pembelajaran terdapat beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai oleh anak. Hal tersebut dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan ada enam ranah perkembangan yaitu nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, emosional, bahasa dan seni.

Perkembangan teknologi terhadap anak telah berpengaruh bagi kehidupan anak sehari-hari. Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi, karena hal tersebut berpengaruh terhadap pendidikan anak dengan adanya teknologi yang berkembang. Anak-anak sekarang sangat bergantung dengan teknologi seperti laptop, android, atau tablet. Hampir seluruh anak sudah terbiasa dengan penggunaan gadget. Menurut Osland gadget adalah sebuah istilah bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi (Novitasari dan Khotimah, 2016:1). Dalam jurnal Dinamika Penelitian (Chusna 2017:321) menyatakan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri.

Tingkat pencapaian perkembangan emosional anak usia 4 sampai 5 tahun dapat dilihat dari lingkup perkembangan. Pertama emosional kesadaran diri, anak menunjukan sikap mandiri dalam memilih kegiatan yang memang ia sukai, anak mulai mampu mengendalikan perasaan atau emosionalnya, rasa percaya diri mulai tertanam, anak memahami peraturan dan dispilin, anak memiliki sikap tidak mudah menyerah, dan anak bangga dengan hasil karya sendiri. Kedua emosional rasa tanggung jawab, anak menjaga diri sendiri dari lingkungannya, anak menghargai kelebihan orang lain, anak mau berbagi, menolong dan membantu temannya. Ketiga emosional perilaku prososial, anak menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan, anak mentaati peraturan yang berlaku dalam permainan, anak menghargai dan menunjukan rasa empati kepada orang lain.

Pengamatan awal yang dilakukan peneliti di KB-TK Kristen Gratia menunjukkan perkembangan emosional anak yang cenderung kurang. Hasil pengamatan terlihat masih ada beberapa anak yang tidak peduli melihat temannya terjatuh, hanya melihat saja tidak berusaha untuk menolong. Ada anak yang enggan menyapa teman saat berpapasan, dan masih banyak anak yang belum taat mengikuti aturan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan kuantitatif assosiatif. Dalam penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan angket. Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah anak didik dan orang tua murid di TK B Kristen Gratia Semarang. Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015:117).

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak didik di KB-TK Kristen Gratia Semarang. Sedangkan sampelnya adalah anak didik dan orang tua kelompok TK B, dengan jumlah responden 21 anak didik dan 21 orang tua.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel independen yaitu durasi penggunaan gadget dan satu variabel dependen yaitu perkembangan emosional anak. Dalam penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan angket. Data yang dikumpulkan terhadap orang tua dan anak didik di KB-TK Kristen Gratia dikumpulkan dan ditabulasi lalu diolah menggunakan rumus statistik. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil statistik guna mendapatkan kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data skor durasi penggunaan gadget menunjukkan jumlah orang tua siswa yang mendapat skor rentang 5-6 ada 3 orang tua, rentang skor 7-8 ada 3 orang tua, rentang skor 9-10 ada 2 orang tua, rentang skor 11-12 ada 4 orang tua, dan rentang skor 13-14 ada 9 orang tua. Tabel distribusi frekuensi instrumen durasi penggunaan gadget disajikan sebagai berikut:

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Durasi Penggunaan Gadget

Interval Frekuensi Presentes
5-6 3 14,3%
7-8 3 14,3%
9-10 2 9,5%
11-12 4 19%
13-14 9 42,9%
Jumlah 21 100%

 

 

 

 

 

Harga nilai rata-rata durasi penggunaan gadget adalah 7, standar deviasi 2, nilai tertinggi butir soal 13, dan nilai terendah butir soal 0. Dari nilai-nilai tersebut klasifikasi durasi penggunaan gadget dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 2 Rumus Klasifikasi Durasi Penggunaan Gadget

No Rumus Interval Kategori
Rendah X<M-1SD X<7-2 X<5 0
Sedang M-1SD≤X<M+1SD 7-2≤X≤7+2 5≤X<9 8
Tinggi M+1SD≤X 7+2≤X 9≤X 13

 

Rumus klasifikasi menunjukkan bahwa jika nilai responden (X) kurang dari 5, maka responden termasuk dalam kategori penggunaan gadget yang rendah. Jika nilai responden (X) antara 5 dan kurang dari 9, maka responden termasuk dalam kategori penggunaan gadget yang sedang. Dan jika nilai responden (X) di atas 9, maka responden termasuk dalam kategori penggunan gadget yang tinggi.

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa sebanyak nol orang tua yang menggunakan gadget dengan durasi kategori rendah, delapan orang tua yang menggunakan gadget dengan durasi kategori sedang, dan 13 orang tua yang menggunaan gadget dengan durasi kategori tinggi. Setelah mengetahui klasifikasi durasi penggunaan gadget, selanjutnya adalah mengetahui klasifikasi perkembangan emosional anak.

Berikut data yang di dapat dari hasil pengamatan perkembangan emosional anak, distribusi frekuensi instrumen perkembangan emosional anak usia 4-5 tahun disajikan sebagai berikut:

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nilai Perkembangan Emosional Anak

Interval Frekuensi Presentese
24-32 9 43%
33-41 1 4,7%
42-50 3 14,3%
51-59 7 33,3%
60-68 1 4,7%
Jumlah 21 100%

 

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat sembilan siswa dengan perkembangan emosional pada rentang skor 24-32. Satu siswa dengan perkembangan emosional pada rentang skor 33-41. Tiga siswa dengan perkembangan emosional pada rentang skor 42-50. Tujuh siswa dengan rentang skor 51-59. Satu siswa dengan perkembangan emosional pada rentang skor 60-68.

Setelah data dikumpulkan dan dilakukan penyekoran dilakukan klasifikasi pada data yang telah diambil. Diketahui bahwa harga rata-rata data perkembangan emosional anak adalah 42, standar deviasi7, skor maksimum butir soal 63, dan skor minimum butir soal 21. Dari data tersebut kriteria klasifikasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Tabel Klasifikasi Perkembangan Emosional Anak

Kategori Rumus Interval Frekuensi
Rendah X<M-1SD X<42-7 X<35 9
Sedang M-1SD≤X<M+1SD 42-7≤X≤42+7 35≤X<49 4
Tinggi M+1SD≤X 42+7≤X 49≤X 8

 

Rumus klasifikasi menunjukkan bahwa jika nilai responden (X) kurang dari 35, maka responden termasuk dalam kategori perkembangan emosional yang rendah. Jika nilai responden (X) antara 35 dan kurang dari 49, maka responden termasuk dalam kategori perkembangan emosional yang sedang. Dan jika nilai responden (X) di atas 49, maka responden termasuk dalam kategori perkembangan emosional yang tinggi.

Perkembangan emosional anak dengan kategori rendah ada 9 anak, perkembangan emosional anak dengan kategori sedang ada 4 anak, dan perkembangan emosional anak dengan kategori tinggi ada 8 anak.

Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X dengan variabel Y menggunakan aplikasi SPSS didapatkan distribusi data sebagai berikut:

Tabel 5 Uji Normalitas Data Durasi Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Emosional Anak

  Unstandardized Residual
N 21
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.60327877
Most Extreme Differences Absolute .175
Positive .175
Negative -.099
Test Statistic .175
Asymp. Sig. (2-tailed) .093c

 

Berdasarkan output SPSS tersebut, diketahui bahwa absolut (D) memiliki nilai 0,175. Karena D=0,175 (p>0,05) dan nilai signifikansi Asymp.Sig (2-tiled) sebesar 0,093 lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Berikutnya adalah melakukan analisis regresi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variable independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Berikut hasil uji data menggunakan SPSS.

Tabel 6 Analisis Nilai R Durasi Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Emosional Anak

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .849a .721 .706 7.801

 

 

 

Hasil uji regresi menunjukkan nilai R sebesar 0,849 hal ini menjelaskan bahwa nilai korelasi sebesar 84,9%. Dari output SPSS diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,721 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 72,1%. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang nyata variabel durasi penggunaan gadget terhadap variabel perkembangan emosional dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 7 Tabel Pengaruh Variabel Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Variabel Perkembangan Emosional

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2989.041 1 2989.041 49.119 .000b
Residual 1156.197 19 60.852    
Total 4145.238 20      

 

Tabel di atas memperlihatkan bahwa Fhitung = 49,119 dengan tingkat signifikansi Probabilitas 0,000< 0,05, maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi.

Tabel 8 Tabel Persamaan Regresi Durasi Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Emosional

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 85.703 6.536   13.112 .000
Penggunaan Gadget -4.203 .600 -.849 -7.009 .000

 

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS, pada tabel Coeficient, Constan (a) adalah 85,703, sedangkan nilai Trust (b) adalah -4,203. Persamaan regresinya sebagai berikut.

Y’ = 85,703 + (-4,203)X

Arti dari persamaan diatas, nilai konstanta 85,703, berarti jika nilai durasi penggunaan gadget adalah 0, maka nilai perkembangan emosional anak adalah 85,703. Nilai regresi durasi penggunaan gadget adalah -4,203 yang berarti setiap peningkatan durasi penggunaan gadget sebesar 1%, maka perkembangan emosional anak mengalami penurunan sebesar 4,203%.

Dari persamaan regresi diatas ditarik kesimpulan bahwa jika semakin tinggi durasi penggunaan gadget maka perkembangan emosional anak akan semakin turun.

Setelah melakukan uji normalitas dan uji korelasi, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Menggunakan bantuan aplikasi SPSS didapat hasil uji hipotesis sebagai berikut:

Tabel 9 Tabel Uji Korelasi Durasi Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Emosional Anak

  Perkembangan Emosional Penggunaan Gadget
Perkembangan Emosional Pearson Correlation 1 -.849**
Sig. (2-tailed)   .000
N 21 21
Penggunaan Gadget Pearson Correlation -.849** 1
Sig. (2-tailed) .000  
N 21 21

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional dengan Sig(2-tiled) 0,000<0,005. Diketahui nilai r hitung untuk hubungan durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional anak sebesar -0,849 > r tabel 0,576, maka dapt disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional anak. Karena r hitung Pearson Correlations dalam analisis ini bersifat negatif itu artinya hubungan antara dua variabel bersifat negatif dengan kata lain semakin meningkatnya durasi penggunaan gadget maka perkembangan emosional anak akan menurun.

PENUTUP

Simpulan

Hasil analisis penelitian korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional anak. Durasi penggunan gadget dengan perkembangan emosional anak memiliki hubungan signifikan dengan nilai signifikansi 0,093. Hasil uji analisis regresi menunjukkan penggunaan gadget dengan durasi tinggi pada anak akan menyebabkan perkembangan emosional yang rendah.

Dari output SPSS diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,721 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh durasi penggunan gadget terhadap perkembangan emosional anak sebesar 72,1%.

Uji hipotesis korelasi yang sudah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: (1) hasil uji hipotesis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget dengan perkembangan emosional anak, (2) persamaan regresi Y’ = 85,703 + (-4,203)X yang berarti setiap peningkatan durasi penggunaan gadget sebesar 1%, maka perkembangan emosional anak mengalami penurunan sebesar 4,203%.

 

Saran

Hasil penelitian didapat bahwa anak yang tidak dibatasi dalam penggunaan gadget menunjukkan perkembangan emosional anak yang rendah. Penggunaan gadget sangat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Untuk itu hendaknya orang tua memberikan pengawasan dan batasan waktu maksimal pada anak saat bermain gadget.

DAFTAR PUSTAKA

California Department of Education. 2018. Social-Emotional Development Domain. https://www.cde.ca.gov/sp/cd/re/itf09socemodev.asp. (Diakses 16 Oktober 2018)

Christiari, Ayu Yoniko dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Volume 1 Nomor 1. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/500. (Diakses 5 September 2018)

Firiani, Inna Sholicha dan Rona R Oktabriariani. 2017. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Orang Tua terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita. Volume 1 Nomor 1. http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/383. (Diakses 16 Oktober 2018)

Hartini, Sri. 2017. Developing The Quality Of Early Childhood Mentoring Institutions. Volume 5 Nomor 1. https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/15508/9707. (Diakses 9 Oktober 2018)

Hurlock, B. Elizabeth. 2013. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kilic, Sukran et al. 2015. Effect of Parental Attitudes on Skills of Emotional Management in Young Adults. https://ac.els-cdn.com/S1877042815025367/1-s2.0-S1877042815025367-main.pdf?_tid=5e335bfd-a191-4d88-b624-eb40d0a0d7ec&acdnat=1540258602_33ba271e9a0d2ea980b6a9aa69305a85. (Diakses 23 Oktober 2018)

Lestari, Yufi Aris dan Nur Chasanah. 2017. Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 6 – 12 Bulan. Volume 9 Nomor 1. http://jurnalonline.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/103. (Diakses 23 Agustus 2018)

Lyness, D’Arcy. 2013. Anxiety, Fears, and Phobias. Kids Health from Nemours. https://kidshealth.org/en/parents/anxiety.html. (Diakses 4 Oktober 2018)