Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar Sains
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
DENGAN HASIL BELAJAR SAINS SD MUHAMMADIYAH 2 IGOBULA
KECAMATAN GALELA SELATAN
Alpres Tjuana
Nuraisa H. Lemon
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halmahera
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk; 1) mengetahui perhatian orang tua siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019 dalam menyediakan waktu di rumah mengawasi kegiatan belajar anaknya dan memberikan fasilitas belajar untuk anaknya yang berupa buku-buku pelajaran penunjang bidang studi Sains; 2) mengetahui hasil belajar Sains siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019; 3) mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukan bahwa: 1) PelaksanaanPerhatian Orang Tua termasuk dalam kategori kurang; 2) Hasil Belajar Sains termasuk kategori cukup. Hasil uji korelasi memperlihatkan bahwa Perhatian Orang Tua berkorelasi positif dan signifikan dengan Hasil Belajar Sains yang ditunjukkan oleh nilai r hitung 0,679> r. tabel (0,396) pada taraf signifikansi 5%, dan hasil uji t yaitu t. hitung (4,436) ≥ t tabel (2,069).
Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Hasil Belajar Sains.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembanguan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas. Manusia yang berkualitas dapat dilihat dari segi pendidikan. Hal ini terkandung dalam tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, selain beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani, juga memiliki kemampuan dan keterampilan.
Dengan penegasan di atas berarti peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui model pengajaran yang efektif dan efisien serta mengikuti perkembangan zaman. Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak tertentu terhadap sistem pengajaran. Pandangan mengenai konsep pengajaran terus-menerus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang didapat dalam belajar.
Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia. Hampir setiap kegemaran, keterampilan dan sikap manusia dibentuk dan dikembangkan melalui belajar. Kegiatan belajar dapat terjadi dimana-mana, dan di sekolah merupakan salah satu tempat terjadinya belajar yang menyajikan pengalaman bagi siswa, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di sekolah belajar merupakan bagian terpenting di dalam keseluruhan proses pendidikan. menurut Winkel (1987:23) seorang dikatakan belajar apabila di dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku dan pengalamannya.
Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan umumnya berusia 9 sampai 13 tahun, merupakan siswa yang sedang mengalami masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja awal. Dalam periode ini banyak perubahan fisik yang mempengaruhi semua bagian tubuh baik eksternal maupun internal, sehigga juga mempengaruhi keadaan fisik dan psikologisnya. Hurlock (1999:48) mengatakan meskipun akibatnya sementara namun cukup menimbulkan perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian.
Wahab (1986:57), menyebutkan bahwa rendahnya prestasi mata pelajaran sains dipengaruhi pula oleh anggapan pelajaran ini sulit dipahami dan membingungkan, padahal kurikulum sains mendapat prioritas utama untuk dikembangkan.
Pendapat di atas terbukti dengan data hasil UAN siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula dari tahun pelajaran 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, menunjukkan bahwa nilai untuk bidang studi sains cenderung rendah apabila dibandingkan dengan mata pelajaran yang di UAN kan lainnya.
Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Perolehan Nilai Ujian Sains Siswa SD Muhammadiyah 2 Igobula Tahun Pelajaran 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018
No | Tahun Pelajaran | Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran Sains | Pelaksanaan |
1. | 2014/2015 | 6,41 | Mei 2016 |
2. | 2015/2016 | 6,35 | Mei 2017 |
3. | 2016/2017 | 6,32 | Mei 2018 |
Menurut buku kurikulum tentang Penilaian Hasil Belajar Tahun 1994, batas tuntas seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila ia telah mencapai skor 65% atau nilai 6,5. Sedangkan secara klasikal dikatakan siswa telah mencapai nilai tuntas belajar, apabila 85% dari jumlah siswa telah mencapai nilai di atas 6,5. Dengan melihat hasil UAS/UN di atas, maka nilai untuk pelajaran Sains masih di bawah batas tuntas. Secara klasikal maupun perorangan, hal ini perlu mendapat perhatian.
Setiap orang tua yang berkeinginan anaknya dapat mencapai prestasi yang baik dan memuaskan di sekolah, harus bersedia memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk belajar di rumah, karena bukan anak saja yang berkeinginan untuk maju tetapi orang tuapun demikian. Gunarsa (1994:9) mengatakan bahwa sangat diperlukan adanya dorongan dari orang tua kepada anaknya untuk selalu belajar.
Buku-buku atau alat-alat pelajaran yang tidak lengkap untuk bidang studi sains, akan turut pula mempengaruhi psikologis anak dalam belajar sains, karena tidaklah mungkin anak itu akan terus-menerus meminjam buku yang diperlukannya dari orang lain. Cara meminjam yang berkelanjutan akan dapat memberikan akibat yang tidak baik kepada si peminjam maupun kepada yang meminjamkan. Hal ini hendaklah menjadi perhatian setiap orang tua yang berkeinginan anaknya memperoleh kemajuan belajar di sekolah.
Fenomena atau gejala menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua kurang memberi perhatian terhadap kebutuhan belajar anak. Gejala inilah yang mendorong penulis ingin meneliti, maka judul dari penelitian yang penulis angkat adalah: “Korelasi Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka masalah penelitian dirumuskan:
Apakah ada Korelasi antara perhatian orang tua dengan hasil belajar sains siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kecamatan Galela Selatanpada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar perhatian orang tua di dalam memberikan fasilitas belajar untuk anaknya, guna meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Sains.
Manfaat Penelitian
Dapat digunakan oleh guru dan orang tua siswa, terutama dalam meningkatkan perhatian terhadap anak untuk meningkatkan hasil belajarnya.
KAJIAN TEORI
Pengertian Perhatian Orang Tua
Sejak lama, keluarga sudah dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasi betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam perilaku dan kepribadian anak. Belajar bagi siswa tidak hanya dilakukan di sekolah saja, tetapi dapat dilakukan di rumah dan di masyarakat. Belajar yang dilakukan di rumah meliputi melengkapi catatan, mengerjakan pekerjaan rumah dan mempersiapkan bahan pelajaran hari berikutnya.
Perhatian dalam arti memberi bimbingan (guidance) menurut Slameto, (2010: 69) yaitu “menolong individu agar dapat mengatur hidupnya sendiri, mengembangkan pendapat sendiri, mengambil keputusan-keputusan yang dihadapi dan memikul beban sendiri”. Orang tua dapat menolong dengan cara memberi perhatian untuk mengarahkan anaknya agar hidup mandiri sesuai dengan potensi yang seobtimal mungkin, sebatas pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Menurut Nasution (1985) perhatian kepada anak belajar berarti memperhatikan dan mengawasi pendidikan anaknya. Bila orang tua melakukan tanggung jawab memperhatikan dan mengawasi pendidikan anak, aktifitas belajar akan meningkat dan akibatnya diharapkan prestasi di sekolah pun turut meningkat. Dalam hal ini memperhatikan dan mengawasi pendidikan anak, orang tua perlu melatih dan mendorong anak untuk hidup mandiri sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya, misalnya memupuk rasa percaya diri dan berani mengatasi masalah yang muncul dalam dirinya. Orang tua perlu memperhatikan dan mengawasi pendidikan anaknya, sebab tanpa adanya perhatian dan pengawasan yang berkelanjutan dari orang tuanya, pendidikan tidak dapat berjalan lancar.
Menurut Stainback dan Susan (1999) memberi perhatian dan mendorong anak belajar berarti membantu perkembangan sikap, nilai, bebiasaan dan keterampilan yang mendorong keberhasilan siswa melalui kesediaan orang tua untuk memotivasi anak sehingga berprestasi dalam belajar. Hal tersebut nampak dalam: a) menghargai prestasi anak, b) memberi peringatan pada saat anak melakukan perbuatan keliru, dan c) bersedia melibatkan diri dalam belajar anak.
Menurut Martin (2000) memberi perhatian belajar anak dipahami sebagai tanggung jawab orang tua untuk memperhatikan dan membantu anak dalam mengatasi masalah yang menghambat belajarnya. Tanggung jawab tersebut meliputi: a) bersedia menjadi pendengar aktif, b) membantu anak menyusun jadwal dan pelaksanaannya, c) memperhatikan kondisi fisik, d) memperhatikan kondisi psikis dan e) mengenali dan mengembangkan gaya belajar anak.
Berdasarkan pengertian perhatian anak belajar dari Slameto (2010), Winkel (1991), Nasution (1985) dan Martin (2000) penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dalam membantu anak dalam belajar berarti memberi perhatian dan mengatasi masalah-masalah yang menghambat dalam belajar anak, mengenali dan mengembangkan gaya belajar anak.
Kegiatan-Kegiatan Dalam Perhatian Belajar
Wujud perhatian belajar yang dilakukan orang tua kepada anaknya berupa motivasi anak untuk berprestasi dalam belajar, memperhatikan dan mengawasi masalah-masalah yang menghambat dalam belajar anak, mengenali dan mengembangkan modalitas/gaya belajar siswa.
Berikut ini penjelasan mengenai kegiatan orang tua memberi perhatian kepada anaknya dalam belajar.
- Memotivasi Anak untuk berprestasi dalam belajar.
Unsur penting yan harus ada, agar anak memperoleh prestasi belajar optimal adalah motivasi belajar. Orang tua dapat menolong menumbuhkan atau membangkitkan motivasi belajar pada anak secara berkelanjutan sesuai dengan situasi dan kondisi anak pada saat itu. Melalui kesediaan orang tua untuk memotivasi anak, diharapkan anak tersebut memiliki kemandirian dalam belajar dan berinisiatif dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas belajar. Anak yang dirinya termotivasi meyakini bahwa yang menentukan keberhasilan dan kegagalan di sekolah adalah kerja keras. Berani kerja keras akan meningkatkan prestasi belajar, sedangkan malas belajar bisa menyebabkan prestasi belajar menurun.
- Memperhatikan dan mengawasi masalah-masalah yang menghambat belajar anak.
Dalam hidupnya, semua anak pernah menghadapi situasi yang membuatnya kecewa, sakit hati, hancur, takut dan stres. Hal ini dapat terjadi karena masalah teman, adik/kakak, orang tua, guru, lingkungan atau masalah dengan dirinya sendiri. Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab memberi perhatian di dalam menolong anak dalam menghadapi masalah, walaupun masalah tersebut bukan masalah orang tua.
Untuk dapat mengetahui bahwa anaknya sedang menghadapi masalah, orang tua perlu mengamati perilakunya, apakah ia sering melamun, sulit memusatkan perhatian, tidak bergairah, kepala sering pusing dan menjadi rendah diri. Orang tua dapat menolong anaknya yang sedang mengalami masalah.
- Menggali dan mengembangkan gaya belajar anak.
Menurut De Port dan Mike (1999), “gaya belajar seseorang adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi-situasi pribadi.” Hal ini berarti jika seseorang akrab dengan gaya belajarnya sendiri, maka ia dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya sendiri untuk belajar lebih cepat dan mudah.
Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan bagaimana ia mengatur serta mengolah informasi yang merupakan proses kerja internal syaraf-syaraf otak. Orang tua dapat menolong anaknya untuk mengembangkan gaya belajarnya.
Pengertian Hasil Belajar Sains
Pengertian Sains
Untuk memahami pengertian hasil belajar sains, terlebih dahulu dijelaskan pengertian sains menurut Kamus Ilmiah Populer oleh Al Barry (1994:687) Sains adalah ilmu pengetahuan; dipakai sebagai kata kolektif untuk menunjukkan bermacam-macam pengetahuan yang sistematik dan obyektif serta dapat diteliti kebenarannya. Kemudian Sumantri (1985) yaitu “Sains adalah sarana berpikir deduktif yang amat berguna untuk membangun teori keilmuan dan menurunkan prediksi-prediksi dari padanya dan mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan keilmuan yang benar dan jelas dan secara singkat dan cermat melalui bahan kajian aljabar, geometri dan trigonometri”. Sedangkan Sains menurut Hurlock, E.B (1997) adalah ‘sebagai alat berpikir”. Ilmu sains merupakan pengetahuan yang mendasarkan diri pada analisis dalam menarik kesimpulan menurut pola pikir tertentu.
Dari ketiga pendapat di atas tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sains merupakan bahasa antifisial yang dikembangkan untuk menjawab kekurangan bahasa verbal yang bersifat ilmiah. Untuk itu maka diperlukan usaha menguasai sains dalam bentuk-bentuk kegiatan belajar di sekolah-sekolah.
Hasil Belajar Sains
Hasil belajar sains merupakan pernyataan dalam bentuk angka dan tingkah laku. Sasaran atau hasil belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi pada siswa setelah berlangsungnya proses belajar mengajar. Menurut Widjaya dan Rusyam (1992) hasil belajar adalah “suatu tanda yang diberikan pada hasil belajar yang berupa angka atau nilai.” Niali merupakan tanda dari prestasi belajar yang telah dicapai oleh seorang siswa. Menurut Sulasmono (1987) mengatakan, “seorang siswa dinyatakan berhasil dalam mata pelajaran tertentu selama satu semester apabila nilai rapornya pada mata pelajaran ini sekurang-kurangnya pada nilai angka 6.
Dengan demikian hasil belajar atau prestasi belajar berarti hasil yang dicapai siswa yang mempunyai tingkat penguasaan materi terhadap mata pelajaran yang diberikan guru bidang studi di sekolah. Sedangkan salah satu cara untuk mengetahui hasil belajar atau tingkat penguasaan materi oleh siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah yaitu dengan melihat nilai rapor pada setiap semester, yang ditentukan dengan cara mengadakan evaluasi belajar. Evaluasi belajar tersebut melalui beberapa tes/ulangan antatra lain: Nilai sub sumatif adalah penilaian yang diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan beberapa satuan pelajaran dalam setiap sub pokok bahasan dalam satu semester, nilai sumatif adalah penilaian yang diberikan kepada siswa pada akhir semester dan nilai kokurikuler adalah penilaian yang diberikan kepada siswa dengan memberi tugas-tugas dalam satu semester.
METODE PENELITIAN
Metode dan Desain Penelitian.
Metode Penelitian.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu hendak menyoroti variabel terikat dan variabel bebas. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara Perhatian Orang Tua (Variabel bebas) dengan Hasil Belajar Sains siswa kelas Tinggi (Variabel terikat), serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Suryabrata (1988:26), menyatakan bahwa ‘metode korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi satu atau lebih dari satu faktor berdasarkan koefisien korelasi”.
Desain penelitian
Moh. Nazir (2003:72) mengemukakan bahwa “desain penelitian adalah semua proses yang diperlakukan dalan perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenal pengumpulan dan analisis data saja.
Sedangkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara statistika, dengan teknik analisis product moment Correlational.
Populasi dan Sampel
Pengertian Populasi
Palte dalam Singarumbun dan Effendi (1997:12) “Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 25siswa
Pengertian Sampel
Sampel dalam penelitian adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Arikunto (1988:120) mengemukakan bahwa apabila “subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini diambil semua dari populasi yakni 25 siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrumen yang akan membantu peneliti untuk memperoleh data, baik data primer maupun data sekunder. Instrumen yang dimaksud adalah:
Angket
Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung tertutup. Sebagaimana diungkapkan oleh Sutrisno Hadi (1990) “ Suatu angket disebut angket langsung, jika daftar pertanyaan dikirimkan langsung kepada orang yang ingin diminta pendapat, keyakinannya atau diminta menceriterakan tentang keadaan dirinya sendiri”.
Sedangkan Suharsini Arikunto (1993), menyebutkan “Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih”.
Jadi angket langsung dan tertutup adalah suatu daftar pertanyaan yang harus ditanggapi oleh responden sendiri dengan memilih alternatif jawaban yang sudah ada. Metode angket ini penulis gunakan sebagai alat pokok pengumpul data yang berkaitan dengan perhatian orang tua terhadap Hasil Belajar Sains pada semester I kelas VI Tahun pelajaran 2018/2019.
Dokumentasi
Dokumentasi menurut Maman Rahman (1993) didefinisikan “Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian disebut teknik dokumentasi atau studi dokumentasi”.
Sedangkan Suharsimi Arikunto (1993) mendefinisikan: “Teknik studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, agenda, transkrip, rapor dan sebagainya”.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat penulis simpulkan sebagai berikut: “Dokumentasi adalah bukti tertulis yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan”. Yang penulis maksud dengan bukti-bukti tertulis adalah bukti-bukti yang penulis kumpulkan dari arsip-arsip yang tersedia berupa buku induk, leger dan buku kumpulan nilai dari guru.
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari hasil belajar mata pelajaran Sains pada semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Kemudian hasil belajar mata pelajaran Sains siswa kelas VI semester I itu, penulis hubungkan dengan perhatian orang tua yang penulis dapatkan dari hasil angket yang penulis kirimkan pada orang tua siswa kelas VI.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penelitian
elaksanaan penelitian dimulai tanggal 5 Pebruari 2019 kepada orang tua siswa kelas tinggi SD Muhammadiyah 2 Igobula kelas VI Kecamatan Galela Selatan. Adapun cara mengumpulkan data dengan membagikan angket kepada orang tua siswa lewat siswa. Selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian angket selama 15 menit. Kemudian dijelaskan bahwa apabila orang tua siswa mengalami kesulitan di dalam memahami dan mengisikan jawaban angket, dapat menghubungi peneliti pada saat jam-jam sekolah.
Data yang dikumpulkan oleh peneliti pada saat batas waktu yang sudah ditetapkan yaitu pada tanggal 12 Pebruari 2019 jadi ada tenggang waktu 1 minggu dari mulai membagikan angket sampai mengumpulkan angket. Selanjutnya angket dihitung dan diperiksa jawabannya apakah sudah betul, atau masih ada yang terlewatkan atau tidak. Sedangkan pengukuran dari prestasi belajar pelajaran Sains diambil dari buku leger pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.
Analisis Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel dilakukan untuk mengetahui ukuran kategori variabel yang diteliti, uji asumsi dan uji normalitas sebaran data.
Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua
Pengukuran variabel Perhatian Orang Tua ditentukan berdasarkan kategori pilihan jawaban yaitu empat alternatif pilihan. Jumlah item sebanyak 24. Jawaban responden diberikan bobot atau skor 1-4, sehingga skor total tertinggi adalah 24×5=120, dan skor total terendah adalah 24×1=24. Untuk menentukan ukuran kategori Perhatian Orang Tua, perlu ditentukan terlebih dahulu lebar interval skor, dengan rumus:
maka:= 24
Dengan diketahuinya lebar interval = 24, maka dapat ditentukan ukuran kategori sebagai berikut:
Range Skor dan Kategori Perhatian Orang Tua
Range skor | Kategori |
24 – 48 | Sangat Kurang |
48 – 72 | Kurang |
72 – 96 | Besar |
96 – 120 | Sangat Besar |
Hasil analisis deskriptif dirangkum dan disajikan dalam Tabel berikut ini.
Hasil Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua (X)
Descriptive Statistics | |||||
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
VAR00001 | 25 | 33,00 | 82,00 | 54,0370 | 1,27455 |
Valid N (listwise) | 25 |
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mean atau rata-rata skor sebesar 54,03 dengan standar deviasi sebesar 1,27. Berarti tingkat Perhatian Orang Tua di SD Muhammadiyah 2 Igobula termasuk kategori kurang, sehingga dapat diambil kesimpulan analisis deskriptif perhatian orang tua masih kurang pada anak.
Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar Sains
Pengukuran variabel Hasil Belajar Sains ditentukan berdasarkan kategori dengan skala skor 0-10. Jumlah item sebanyak 10. Jawaban responden diberikan bobot atau skor 0-10, sehingga skor total tertinggi adalah 10×10=100, dan skor total terendah adalah 10×0=0. Kategori penilaian Hasil Belajar Sains, yaitu: Nilai 5 (kurang cukup), Nilai 6 (cukup), Nilai 7 (lebih dari cukup), Nilai 8 (baik) dan Nilai 9 (baik sekali).
Range Skor dan Kategori Hasil Belajar Sains
Skor | Kategori |
< 60 | Kurang cukup |
60 – <70 | Cukup |
70 – <80 | Lebih dari Cukup |
80 – <90 | Baik |
90 – 100 | Baik Sekali |
Hasil analisis deskriptif dirangkum dan disajikan dalam Tabel berikut ini.
Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Sains (Y)
Statistics | ||
Hasil_Belajar_Sains | ||
N | Valid | 25 |
Missing | 0 | |
Mean | 69.1200 | |
Median | 69.0000 | |
Std. Deviation | 5.64447 | |
Minimum | 60.00 | |
Maximum | 82.00 |
Hasil belajar sains menunjukkan bahwa mean atau rata-rata skor adalah 69,12 dengan standar deviasi sebesar 5,644. Berarti Hasil Belajar Sains di SD Muhammadiyah 2 Igobula termasuk kategori cukup.
Normalitas Data X, Y
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan penyebaran data Perhatian Orang Tua (X), Hasil Belajar Sains (Y) yang dicapai. Pengujian menggunakan teknik One Sample – Kolmogorov – Smirnov Test, dengan bantuan program SPSS versi 16.
Hasil uji kenormalan penyebaran data X, Y, disajikan dalam bentuk Tabel berikut.
Hasil Uji kenormalan data variabel X dan Y
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test | |||||
Perhatian_Orangtua | Hasil_Belajar_Sains | ||||
N | 25 | 25 | |||
Normal Parametersa | Mean | 54.3200 | 69.1200 | ||
Std. Deviation | 13.18370 | 5.64447 | |||
Most Extreme Differences | Absolute | .151 | .158 | ||
Positive | .151 | .158 | |||
Negative | -.080 | -.101 | |||
Kolmogorov-Smirnov Z | .753 | .790 | |||
Asymp. Sig. (2-tailed) | .622 | .560 | |||
a. Test distribution is Normal. | |||||
Hasil Uji kenormalan data variable x dan y menunjukkan bahwa Perhatian Orang Tua (X) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov.sig (2-tailed)=0,622> p.0,05 berarti data Perhatian Orang Tua tersebar secara normal. Hasil Belajar Sains (Y) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov. sig (2-tailed)=0,560> p.0,05 berarti data Hasil Belajar Sains tersebar secara normal.
Pengujian Hipotesis
Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik korelasi bivariate dan uji signifikansi.
Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk membuktikan hipotesis yaitu korelasi antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains SD Muhammadiyah 2 Igobula. Apabila hasil uji menunjukkan koefisien korelasi (r) = 0 berarti korelasinya (tidak ada korelasi) dan jika koefisien korelasi (r) bertanda (-,+) berarti ada korelasi. Kriteria untuk menentukan ada tidaknya korelasi mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Riduwan (2009:218) sebagai berikut.:
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien | Tingkat hubungan |
0,00 – 0,199 | Sangat rendah |
0,20 – 0,399 | Rendah |
0,40 – 0,599 | Cukup |
0,60 – 0,799 | Kuat |
0,80 – 1,000 | Sangat kuat |
Pengujian korelasi dilakukan dengan menggunakan program bantu SPSS versi 16. Hasil pengujian dirangkum dan disajikan dalam Tabel sebagai berikut.
Hasil Uji Korelasi X dengan Y
Correlations | |||
Perhatian_Orangtua | Hasil_Belajar_Sains | ||
Perhatian_Orangtua | Pearson Correlation | 1 | .679 |
Sig. (2-tailed) | .177 | ||
N | 25 | 25 | |
Hasil_Belajar_Sains | Pearson Correlation | .679 | 1 |
Sig. (2-tailed) | .177 | ||
N | 25 | 25 |
Pada Hasil Uji Korelasi X dengan Y koefisien korelasi pasangan variable Hubungan X dengan Y (rxy = 0,679), jelas memperlihatkan bahwa koefisien korelasi (r) adalah 0,679, yang jika dibandingkan dengan tabel 4.9 interpretasi koefisien r, maka terdapat korelasi yang cukup antara Perhatian Orang Tua denganHasil Belajar Sains. Pada r tabel taraf signifikansi 5%,25 = 0,396, sehingga dapat disimpulkan nilai r.hitung > nilai r.tabel, yaitu 0,679>0,396. Hasil rhitung jika dibandingkan dengan interpretasi koefisien korelasi nilai r pada tabel 4.8 maka perhatian orang tua dengan hasil belajar Sains memiliki hubungan yang kuat. Berarti: terdapat korelasi positif dan signifikan antara Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar Sains dengan Hasil Belajar Sains.
Uji Signifikansi Korelasi
Pengujian signifikansi korelasi Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains SD Muhammadiyah 2 Igobula, menggunakan teknik Uji t, dengan rumus:
Kaidah pengujian: Jika t.hitung ≥ t.tabel, maka signifikan, dan jika t.hitung ≤ t.tabel, berarti tidak signifikan.
Uji signifikansi Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains.
Diketahui koefisien r = 0,579, maka:
= =
Berdasarkan hasil perhitungan dengan tingkat kesalahan = 0,5. db = n-2 (25-2) =23, ditemukan t.tabel = 2,069. Ternyata t.hitung (4,436) ≥ t tabel (2,069), maka korelasi atau hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains adalah sangat signifikan.
Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi: terdapat hubungan yang positif dan signifikan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains SD Muhammadiyah 2 Igobula, dapat dibuktikan atau diterima.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan bahasan dari hasil-hasil penelitian berdasarkan hasil analisis dan pengujian data baik secara deskriptif maupun korelasi.
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Dari analisis deskriptif diketahui bahwa:
- Perhatian Orang Tua mean atau rata-rata skor adalah 54,03 dengan standar deviasi sebesar 1,27. Berarti tingkat Perhatian Orang Tua di SD Muhammadiyah 2 Igobula termasuk kategori kurang.
- Hasil Belajar Sains mean atau rata-rata skor adalah 69,12 dengan standar deviasi sebesar 5,64. Berarti Hasil Belajar Sains di SD Muhammadiyah 2 Igobula termasuk kategori cukup.
- Apabila dilihat dari hasil uji normalitas, penyebaran data Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sains SD Muhammadiyah 2 Igubula berdistribusi normal. Dengan demikian, dapat digunakan untuk analisis dan pengujian secara statistik. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro dkk (2004:110) bahwa sebuah data yang tidak berdistribusi normal, sebagai konsekuensinya tidak dapat digarap dengan rumus statistik.
Hasil Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk membuktikan hipotesis yaitu Perhatian Orang Tua memiliki hubungan positif dan signifikan dengan Hasil Belajar Sains yang ditunjukkan oleh hasil uji korelasi yaitu nilai r hitung (0,679) > nilai r.tabel (0,396) pada taraf signifikansi 5%, dan hasil uji t yaitu t.hitung (4,436) ≥ t tabel (2,069)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkanpembahasan hasil penelitian pada Bab IV, dapat disimpulkan:
- Tingkat perhatian orang tua siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatandalam menyediakan waktu di rumah mengawasi kegiatan belajar anaknya dan memberikan fasilitas belajar untuk anaknya yang berupa buku-buku pelajaran penunjang bidang studi Sains masing kurang.
- Hasil Belajar Sains siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Igobula Kecamatan Galela Selatan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019, berada pada kategori cukup.
- Perhatian Orang Tua berkorelasi positif dan signifikan dengan Hasil Belajar Sains SD Muhammadiyah 2 Igobula. Korelasi tersebut dibuktikan melalui analisis korelasi dan uji t, yaitu nilai rhit> nilai rtab; 0,679>0,396, dan nilai t.hitung > nilai t.tabel; (4,436) ≥ t tabel (2,069). Dengan terbuktinya hipotesis penelitian, maka tujuan penelitian yang dirumuskan tercapai dengan baik.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
- Orang Tua.
Orang tua perlu meningkatkan perhatiannya terhadap anak secara terus-menerus untuk meningkatkan Hasil Belajar Sains yang lebih baik.
- Penelitian Selanjutnya.
Penelitian lanjutan diperlukan dalam aspek yang lain selain aspek perhatian orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Burstein, A.J. (2000). Petunjuk Lengkap Mendidik Anak. Diterjemahkan oleh Anton Adwiyoto. Jakarta: Penerbit Mutiara Utama.
Dagum, M.S. (1990). Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
De Porter B. dan Mike. (1999). Quantum Learning. Diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurahman. Bandung: Kaifa.
Gunarsa S. D. dan Yulia S.D.G (1991). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta BPK Gunung Mulia.
Hadi,S. (1989). Metodologi Research. Yokyakarta: Penerbit Andi Offset.
Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga.
Kartini K. (1995). Psikologi Anak. Bandung. Mandar Maju.
Kusnaka, A. (1995) Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya Erlangga
Martin G. (2000). Tolong Anak Saya Sulit Belajar. Diterjemahkan oleh Lili Christianto Jakarta: Harvest Publication House.
Moch. Saleh, Y. (1988). Pengajaran Filsafat Umum. Surakarta UNS
Nasution (1985). Peran Oang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Yogjakarta: Kanisius.
Puar, M.W. (1998). Agar Anak Belajar. Jakarta: Puspa Swara.
Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta.
Suryabrata, S.D. (1999). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UGM
Wahab A.Z. (1986). Metodologi Pengajaran. Jakarta UT.
Winkel, W. S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Gramedi