KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN

KINERJA GURU MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SEMESTER II DI SDN 2 JETIS KECAMATAN BLORA

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sarwo

SDN2 Jetis Kecamatan Blora Kabupaten Blora

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan kepala sekolah selama 4 bulam dimulai dari bulan Januari 2019 s.d bulan bulan April 2019 dengan tujuan kepala sekolah untuk dapat meningkatkatkan kinerja guru Dalam kegiatan yang sudah terlaksana kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media,yang memadai guru menggunakan/menerapkan dalam pembelajaran, menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut bagi yang belum mencapai keberhasilan Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya Hasil pemantauan dan memberikan penilaian kinerja 10 orang guru pengamatan pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria cukup atau 30%, nilai rata-rata 82,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan.

Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah Meningkatakan Kinerja Guru Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan sekarang merupakan masa peralian karena perubahan kurikulum berbasis kompetensi dan mengacu pada KTSP Nasanius (1998) tahun 2006, dan kemudian perubahan kurikulum 2013 yang dilaksanakan bertahap berguna memperbaiki pembelajaran, karena kemerosotan kelulusan keluaran semua jenjang pendidikan tetapi belum dilaksanakan pada semua kelas sudah adanya revisi,sebenarnya kemorosan kualitas pendidikan bukan diakibatkan kurikulumnya tetapi kurangnya kemampuan kompetensi guru, karena banyaknya yang pensiun,kekurangan guru,mengakibatkan hasil lulusan belum mencapai standar yang diharapkan pada semua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah, baik umum, dan kejuruan di samping itu, semangat belajar siswa masih rendah.

Semangat kinerja bidang kependidikan sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat, kemampuan selalu berkembang, sesuai tingkat kecerdasan seseorang individu dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan keberadaan merka sanagt dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sarana prasarana, latihan,kemampuan yang dilakukan kepala sekolah (Sumargi, 1996).

Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, proses dan hasil. proses kegiatan guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa untuk aktif, baik secara fisik, mental, kekeluargaan maupun sosial dalam proses pembelajaran., di samping dapat dilihat gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari hasil, guru dikatakan berhasil dalam tugasnya apabila pembelajaran dilaksanakan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa penguasaan kompetensi dasar lebih baik. Untuk memenuhi tuntutan diperlukankompetensi pembelajaran (Mulyasa, 2006:13).

Banyak faktor yang menyebabkan kurang kinerja seorang guru, sehingga pemerintah berupaya agar guru yang tampil adalah guru yang benar profesional mampu untuk dapat mengantisipasi tantangan jaman dalam dunia pendidikan. Memperhatikan peran guru melaksanakan tugas untuk mencapai keberhasilan pendidikan, keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan menguasi Iptek sesuai dengan tuntutan guru profesional.Seorang guru harus mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM), mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar secara profesional. Sehubungan dengan itu, pembinaan kegiatan belajar mengajar

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses kegiatan pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas. sesuai dengan otonomi dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), pelaksana pembelajaran, dalam hal ini guru, perlu diberi keleluasaan dan diharapkan mampu menyiapkan silabus, memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik dan lingkungan masing-masing.

 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka kepala sekolah sebagai peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

  • Apakah Kepemimpinan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019 ?
  • Apakah Kepemimpinan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019 ?
  • Apakah Kepemimpinan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dan pristasi belajar siswa secara maksimal pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019 ?

Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan harus dicapai melalui penelitian, tindakan sekolah diantaranya:

  • Meningkatkan pengembangan kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 2 Jetis.
  • Untuk mengetahui peningkatan pengembangan kinerja guru dalam proses pembelajaran di SDN 2 Jetis.
  • Untuk mengembangkan Kepemimpinan kinerja guru sebagai tenaga yang profesional di SDN 2 Jetis.
  • Untuk mengembangkan cara berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan menemukan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain
  • Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasil hasil belajar yang berkualitas.
  • Untuk memberikan kiepemimpinan pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata.
  • Agar guru secara individu dapat menemukan mentrasfer informasi komplek dan menjadikan sebagai miliknya sendiri untuk kemajuan.

Manfaat Penelitian

Melaksanakan kegiatan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat meningkatkan pengembangan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran

Manfaat Teoritis

  1. Penelitian dapat menambah pengembangan kinerja guru dalam proses pembelajaran di SDN 2 Jetis.
  2. 2. Penelitian menerapkan teori yang sesuai dengan materi untuk mendapatkan pengalaman kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil maksimal di SDN 2 Jetis.
  3. Penelitian menambah ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pada waktu kegiatan dilaksanakan menambah Kepemimpinan menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

 Manfaat Praktis

Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah di SDN 2 Jetis agar dapat memberikan manfaat untuk mewujudkan kemajuan pendidikan mendatang.

  • Penelitian yang dapat digunakan sebagai model untuk mengimplementasikan tentang pengembangan kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 2 Jetis.
  • Dalam mencapai keberhasilan maksimal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pembelajaran dilaksanakan guru di SDN 2 Jetis.
  • Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru yang diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan peremcanaan sebelumnya,unytuk selalu dilaksanakan setiap melaksanakan kegiatan.

 

KAJIAN TEORI HIPOTESIS TINDAKAN

 Kajian Teori.

Pengetahuan, keterampilan dan kecakapan manusia dikembangkan melalui belajar. banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketiga aspek dapat dilakukan melalui belajar di sekolah, diluar sekolah, ditempat bekerja, sewaktu bekerja, melalui pengalaman, dan Kepemimpinan. merupakan pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan sebagai proses pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem persekolahan, sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan tidak berkaitan dengan bidang yang lainnya, karena memiliki tujuan yang untuk kemajuan bidang pendidikan

Dalam banyak bidang pelatihan (Kepemimpinan), hal tersebut memang sangat sulit untuk tidak mengatakannya mustahil (dilakukan validasi dan evaluasi). Bidang yang dimaksud misalnya manajemen atau pelatihan hubungan manusia umum sifatnya. Dalam hal semua bentuk pelatihan (Kepemimpinan) tidak dapat memperlihatkan hasil yang objektif. Pelatihan umumnya mempunyai masalah mengenai prestasi penatar dalam mengajar, yaitu masalah evaluasi dan validasi kelangsusungannya., karena penatar selalu menjawab enam untuk soal tiga kali dua maka selalu benar maka untuk selalu memberikan kiepemimpinan supaya belajar tekun..

Teori pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memberikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati.,kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil kegiatan pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai variabel yang diamati, metode pembelajaran sebagai variabel tergantung. Teori preskriptif adalah gool oriented (untuk mencapai tujuan) yang diharapkan oleh sekolah, sedangkan teori deskriptif,gool free (untuk memeriksa hasil). Variabel yang diamati dalam pengembangan teori pembelajaran yang preskriptif,

Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Warren Beasley, Jim Butller (2002) tentang kepemimpinan seorang kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan Australia yang diterapkan di Filipina. Penelitian tersebut menjelaskan keberhasilan para pendidik profesional skala internasional bertempat tinggal sekolah. mereka dianggap mampu untuk memberikan kualitas pembelajaran bagi siswa khususnya dalam pengembangan sistem pendidikan lokal dan nasional. Pengembangan profesional telah diimplementasikan sebagai sebuah aktivitas dan keinginan guru Strategi pengembangan profesional sudah tidak menggunakan beberapa strategi dan model dalam pengembangan bidang pendidikan masa lampau selalu mengembangkan potensinya.untuk mencapai keberhasilan.

 Kerangka Berfikir.

 Dalam penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah menyusun kerangka berfikir sebagai berikut

  1. Kepala sekolah melaksanakan tugas dalam kiepemimpinan untuk kinerja guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mash rendah.
  2. Kiepemimpinan yang dilaksanakan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai rencana program yang sudah ditentukan di SDN 2 Jetis,Kecamatan Blora,Kabupaten Blora.
  • Kiepemimpinan kepala sekolah dengan semangat tinggi meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran secara maksimal pada semester II di SDN 2 Jetis Kecamatan Blora, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2018/2019

Hipotesis Tindakan.

Dalam penelitian,yang dilaksanakan kepala sekolah mengajukan hipotesis tidakan sebagai berikut:

  1. Diduga kiepemimpinan kepala sekolah meningkatkan kinerja guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019”.
  2. Diduga kiepemimpinan kepala sekolah meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019”.
  3. Diduga kiepemimpinan meningkatkan kinerja guru dan pristasi belajar siswa yang maksimal pada semester II di SDN 2 Jetis tahun pelajaran 2018/2019 ”.

METODE PENELITIAN

 Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Jetis karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian mudah didapatkan, karena sudah memahami lokasi penelitian.sehingga Informasi, data yang diperlukan mudah didapatkan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2019 sampai dengan bulan April 2019,

Subyek Penelitian

Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN 2 Jetis Kecamatan Blora adalah semua guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 10 orang guru untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan proses pembelajaran.Penelitian mengamati guru dalam kegiatan proses pembelajaran menyiapkan berbagai macam diantaranya rencana program pembelajaran, media sarana, prasarana yang sesuai dan memadai,menyiapakan untuk buku murid dan pegangan,lembar kerja

 Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan. Penelitian dilaksanakan dalam kinerja proses pembelajaran..Dokumen berupa arsip, kegiatan berupa, hasil ahkir daftar nilai,dokumen foto kegiatan selama pembelajaran.

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan. Penelitian dilaksanakan dalam kinerja proses pembelajaran..Dokumen berupa arsip, kegiatan berupa, hasil ahkir daftar nilai,dokumen foto kegiatan selama pembelajaran.

Validasi Data

Pada data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.

Trianggulasi metode dilakukan dengan menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, data dokumen yang dikumpulkan selama penelitian, berlangsung dengan dokumentasi yang dikumpulkan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk membandingkan hasil wawancara kepala sekolah yang dilakukan dengan guru dan atau informan lainnya. Trianggulasi teori untuk mengetahui apakah ada hasil penelitian dilakukan dengan teori yang digunakan dalam penelitian..

Analisis Data

Tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga yang dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Teknis analisis data adalah analisis data yang tertata dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu kasus seorang individu dalam suatu satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis

Indikator Kinerja

Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh dari kegiatan mengumpulkan semua data yang ada akan diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif,

Penelitian kualitatif berlangsung selama dua siklus (Sutopo, 2002: 96). Indikataor penelitian untuk meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi situasi sekolah sehingga pelaksanaan pembelajaran terlaksana secara efektif mencapai hasil yang maksimal. Memang seorang guru harus mengetahui kondisi daerah,

Prosedur Penelitian

Dalam melakukan kegiatan penelitian digunakan rancangan penelitian tindakan, untuk memecahkan masalah praktis dan juga untuk memperbaiki strategi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilakukan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode Skewers untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan menggunakan desain setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Planning (Perencanaan), (2) Action (Tindakan), (3) Obseving (Observasi), (4) Reflecting (Refleksi).

 HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN

 Deskripsi Guru dan Siswa Kegiatan Pra Siklus

Guru adalah jabatan profesional yang hanya bisa dilaksanakan oleh seseorang, yang memiliki keahlian tertentu, dalam membina, melatih, mengajar, memberikan penilaian,sebagai panutan, bagi guru, dan lingkungannya. Oleh karena harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, sosial, serta berusaha berperilaku berbuat sesuai dengan nilai,norma,etika untuk mendidik,.Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya pembelajaran di sekolah, dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan didalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual dalam pribadi, serta harus memiliki kelebihan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, sesuai dengan bidang yang dikembangkan. dalam mencapai keberhasilan secara maksimal         

Hasil Pemantauan dan Penilaian Pra Siklus

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

0

5

5

0

0

304

256

0

0%

50%

50%

0%

560: 8

= 70

Jumlah 10 560 100% (Baik)

 

Deskripsi Guru dan Siswa Kegiatan Siklus I

Guru melaksanakan tugas profeional,dalam kegiatan pembelajaran. memiliki standar kompetnsi kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki Kepemimpinan dan pengetahuan yang luas dapat dipraktekkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Melihat hasil yang dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. diperoleh hasil pengembangan kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran,yang harus dilaksanakan untuk menyusun rencana program pembelajaran yang sistematis sesuai dengaan materi.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas yang paling penting bagaimana kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan: menyusun rencana pembelajaran memperoleh kreteria baik penguasaan materi yang diajarkan kreteria baik menyusun media pembelajaran menerapkan dalam pembelajaran penilaian katagori baik, menyediakan alat peraga sesuai dengan materi memperoleh penilaian katagori baik penguasaan materi dalam melaksanakan pembelajaran penilaian katagori cukup mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif katagori cukup melaksanakan evaluasi cukup katagori baik tindak lanjut

Hasil Pemantauan dan Penilaian Siklus I

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

2

5

3

0

0

380

192

0

20%

50%

30%

0%

572: 8

= 72

Jumlah 10 572 100% (Baik)

 

Diskrisi Kegiatan guru dan siswa Siklus II

Pengembangan profesional untuk meningkatkan Kepemimpinan guru dalam proses pembelajaran Pada dasarnya guru dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola siswa dengan baik dalam meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan dalam mewujudkan tujuan

Guru memiliki kinerja yang dimaksudkan memperbaiki kinerja melalui proses pembelajaran. Kiepemimpinan yang kuat dapat mengetahui cara proses belajar mengajar dengan baik, mampu menyusun perencanaan,melaksanakan kegiatan secara professional,namun perlu mendapatkan kiepemimpinan yang kuat dari setiap pribadi memiliki wawasan untuk memajukan pendidikan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, yaitu meningkatkan pengembangan kinerja guru, yaitu pelatihan dalam pekerjaan ( on the job training) serta pengembangan diri, dimana para guru dan pegawai pendidikan lainya mengikuti pelatihan dalam ruang dan waktu yang telah dirancang oleh kepala sekolah dan kemudian pelatihan diusahakan berisi tentang peningkatan kinerja guru dalam pengembangan karier di tingkat sekolah, mengharmoniskan hubungan atasan dan bawahan serta memenuhi kebutuhan pribadi yang sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Hasil Pemantauan dan Penilaian Siklus II

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

47

5

5

0

0

372

304

0

0

50%

50%

0%

0%

676: 8

= 85

Jumlah 10 676 100% ( Baik)

 

 Pembahasan

 Pembahasan Kegitan Guru dan Siswa pada Pra Siklus                                                

Seorang guru yang professional perlu mengembangkan Kepemimpinan untuk merancang mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta taraf perkembangan siswa memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran menjamin efektivitas pembelajaran.:

Pekerjaan profesional guru harus ditunjang sesuatu ilmu tertentu secara mendalam mungkin diperoleh darei lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan keilmuan yang dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.,observasi,dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik,3 orang guru memperoleh penilaian kreteria cukup,2 orang guru memperoleh penilaian kurang,maka kinerja guru masih rendah perlunya untuk diberikan pembinaan..

Pembahasan Kegitan Guru pada Siklus I

Tingkat Kepemimpinan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap yang ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya

Kepala sekolah memberikan pembinaan, dan pelatihan, sudah terlihat adanya kemajuan pada kategori baik karena adanya peningkatan tetapi belum menunjukkan hasil yang maksimal, maka diadakan pada setiap siklus terdiri perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi terakhir adalah refleksi. memperoleh pepenilaian katagori baik terjadi banyak perubahan namun belum maksimal,dilakukan oleh seorang guru. dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi

Pembahasan Kegitan Guru pada Siklus II

Berdasrkan penelitian yang dilakukan terdapat peningkatan kualitas pengembangan kinerja guru meningkatkan proses pembelajaran akhirnya mengalami perubahan, dapat disimpulkan adanya pengembangan kinerja guru meningkatkan proses pembelajaran pada peningkatan penelitian dapat kinerja guru untuk mencapai prestasi yang baik. adanya peningkatan dalam kategori, kemudian kemajuan dengan kategori nilai cukup, dan terjadi ada hasil yang cukup baik pada kinerja guru dengan kategori hasil nilai baik, dan pada merupakan keberhasilan kinerja meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar melalui perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria amat baik,dan 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik kinerja mengalami peningkatan

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang sudah dilaksanakan maka disusun simpulan sebagai berikut:

  1. Dalam kegiatan yang sudah meningkatkan kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, menggunakan dalam pembelajaran,menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut bagi yang belum mencapai keberhasilan
  2. Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya
  3. Hasil pemantauan dan memberikan penilaian kinerja 10 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria cukup atau 30%, nilai rata-rata 82,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan.

Saran

Penelitian tindakan sekolah berhasil guru memahami aspek dan komponen yang di dalamnya dilaksanakan maka disarankan:

  1. Guru perlu mematangkan persiapan dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran baik kegiatan di dalam kelas mapun di luar media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan kepda siswa.
  2. Guna peningkatan mutu penerapan media utamanya di SDN 2 Jetis Kecamatan Blora Kabupaten Blora, perlu adanya kegiatan berkelanjutan yang mengarah pada peningkatan penguasaan guru terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran supaya mencapai hasil yang maksimal
  3. Dengan dilaksanakan penelitian tindakan sekolah, diharapkan mampu membantu guru dalam membuat dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran berguna meningkatkan kinerja guru dan kiepemimpinan siswa belajar lebih aktif mencapai hasil maksimal sesuai waktu yang ditentukan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Dole & Sinatra, 1998. filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains Jakarta: Rineksa Cipta.

Dedi Supriadi 1998 Jurnal manajemen pendidikan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Heinich, et.al. 2002. Konsep belajar didekati paham konstruktivistik Jakarta: Rineksa Cipta

Heinich et.al. 2002; Ibrahim, 1997;I brahim et.al.,2001. Pendidikan yang berkualitas Jakarta: Rineksa Cipta

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.

Muhibbin Syah (2004) Kepemimpinan dasar guru Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kerjasama. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Sugiyono,prof DR 2004 metode penelitian administrasi jakarta CV Alfabet

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidian. Bandung: Sinar Baru.

Suharta, I.G.P. 2002. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi dalam KBK. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.

Sahertian (2000: 1 Potensi sumber daya manusia Bandung: Sinar Baru.

Sanjaya, 2008: 23-24 Kepemimpinan berkomunikasi dan berinteraksi. Pendidikan berkualitas Jakarta: Rineksa Cipta

Syaodih Sukmadinata 2007 Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional

Soewondo 1972 dan Arifin 2000 ) Ciri-ciri guru Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional