MELALUI KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENGOPTIMALKAN MINAT DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI PELAJARAN

BAGI SISWA KELAS IX C SMP NEGERI 4 SURAKARTA

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Siti Masruroh

SMP Negeri 4 Surakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah melalui konseling individual untuk mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri 4 Surakarta, yang terletak di Jl. DI Panjaitan No. 14 Surakarta, telp. (0271) 633880, kalurahan Stabelan,kecamatan Banjarsari. Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, yaitu: (1) siklus 1 konseling individual tanpa melibatkan orang tua, (2) siklus 2 konseling individual dengan melibatkan orang tua siswa. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun 2013/2014, yang berjumlah 24 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling individual dapat meningkatkan minat mengikuti pelajaran dari rendah menjadi tinggi dan meningkatkan kedisiplinan mengikuti pelajaran dari kondisi awal dengan rerata 35 ke kondisi akhir dengan rerata 44 atau naik sebesar 15%, maka dapat disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan konseling individual dapat meningkatkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014.

Kata kunci: Konseling Individual, minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Minat merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan seorang siswa dalam menempuh pendidikan. Begitu pula halnya dengan kedisiplinan yang merupakan awal dari suatu keberhasilan. Melihat realita yang penulis amati, bahwa siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta, minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran masih rendah. Hal ini dapat dipantau dari buku catatan kejadian sehari – hari. Dengan data tersebut terlihat masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa membolos pada mapel tertentu, siswa tidak diperkenankan mengikuti pelajaran karena belum mengerjakan PR dan seterusnya.

Setelah peneliti mengetahui kondisi siswa klas IX C dari data presensi kehadiran siswa mengikuti pelajaran, ternyata minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran masih rendah. Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti mengharap minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran dapat meningkat. Apabila minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran meningkat, siswa akan lebih banyak menyerap materi yang diberikan oleh guru.

Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada dua masalah, yaitu: 1. Masalah yang dihadapi siswa kenyataannya minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran masih rendah, diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas ini minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta akan lebih meningkat. 2. Masalah yang dihadapi peneliti, yaitu peneliti belum memberikan layanan konseling individual terhadap siswa klas IX C, terkait dengan masalah yang dihadapi siswa. Peneliti sebagai guru pembimbing hanya memberikan bimbingan secara klasikal, sehingga minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran masih rendah. Setelah peneliti sebagai guru pembimbing memberikan layanan konseling individual, diharapkan minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta semakin meningkat, sehingga keberhasilan siswa dalam belajar akan lebih optimal.

Dari data presensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran, perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pembimbing. Tindakannya yaitu dengan memberikan suatu layanan konseling individual. Tindakan pertama yaitu dengan memberikan layanan konseling individual tanpa melibatkan orang tua siswa. Tindakan ke dua adalah dengan memberikan layanan konseling individual dengan melibatkan orang tua siswa. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan minat mengikuti pelajaran dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta.

Rumusan Masalah

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah melalui layanan konseling individual dapat mengoptimalkan minat dan kedisiplinan dalam mengikuti pelajaran bagi siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014

Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum

Untuk mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran siswa klas IX SMP Negeri 4 Surakarta secara keseluruhan

Tujuan Khusus

Melalui layanan konseling individual untuk mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa klas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pengertian Minat

minat merupakan suatu kecenderungan hati atau rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu kegiatan sehingga mendorong untuk melakukan suatu aktifitas. Minat mengikuti pelajaran dapat diartikan keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan, pikiran secara penuh perhatian untuk mengikuti pelajaran dalam rangka memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dituntutnya di sekolah.

Pengertian Kedisiplinan

Menurut (Dirjendikdasmen, 1996: 3) Disiplin adalah tingkatan konsistensi dan konsekwensi seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan yang akan dicapai, waktu dan proses pelaksanaan kegiatan. Kedisiplinan mengikuti pelajaran berkaitan dengan masalah kedisiplinan di sekolah, yang mana terkait dengan tingkah laku dan mental siswa dalam kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan nilai – nilai yang berlaku di sekolah di mana ia belajar

Layanan Konseling Individual

Upaya pelayanan konseling memungkinkan siswa mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil suatu keputusan mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan

Hipotesa Tindakan

Melalui layanan konseling individual dapat mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014

METODOLOGI PENELITIAN

Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Surakarta, yang terletak di Jl. DI Panjaitan No. 14 Surakarta, dengan no telp. (0271)633880, Kelurahan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, Dalam penelitian ini, peneliti memilih siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014 sebagai subjek penelitian. Siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta berjumlah 24 siswa.

Tehnik dan Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data non tes, yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1 Untuk observasi menggunakan alat berbentuk pedoman atau lembar observasi/pengamatan.

2 Untuk dokumentasi menggunakan lembar kerja untuk mencatat dokumen-dokumen yang diperlukan peneliti, seperti daftar nama, catatan kejadian sehari – hari siswa yang menjadi subyek penelitian sebelum pelaksanaan tindakan.

3.   Untuk wawancara menggunakan alat berupa pedoman wawancara

Valdasi dan Analisa Data

Untuk menentukan validitasi data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain, (1) data yang diperoleh melalui observasi/pengamatan, agar valid perlu melibatkan observer yang lain, yang dikenal dengan kolaborasi dengan teman sejawat (triangulasi sumber). (2) Data yang diperoleh melalui wawancara supaya lebih valid perlu dibuat kisi – kisi (Validitas Kontens) dan pedoman wawancara.

Dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis melakukan analisis data sebagai berikut: (1) Analisis data minat mengikuti pelajaran menggunakan tehnik analisis komperatif dilanjutkan refleksi. yaitu membuat kesimpulan berdasarkan deskriptif komperatif, memberi ulasan dari kesimpulan tersebut dan melakukan tindakan selanjutnya. (2) Analisis data kedisiplinan mengikuti pelajaran menggunakan tehnik analisis komperatif dilanjutkan refleksi. Deskripsi komperatif, yaitu membandingkan kedisiplinan mengikuti pelajaran kondisi awal dibandingkan data kedisiplinan mengikuti pelajaran dengan layanan konseling tanpa melibatkan orang tua dengan data kedisiplinan mengikuti pelajaran kondisi awal dengan data kedisiplinan mengikuti pelajaran dengan layanan konseling dengan melibatkan orang tua. Refleksi yaitu membuat kesimpulan berdasarkan deskriptif komperatif, memberi ulasan dari kesimpulan tersebut dan melakukan tindakan selanjutnya.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang peneliti lakukan sebagai berukut:

1 Langkah I adalah menentukan metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

2 Langkah II adalah menentukan tindakan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan banyaknya siklus, ada 2 siklus, yaitu: a. Siklus I: konseling individu tanpa melibatkan orang tua; b. Siklus II: konseling individu dengan melibatkan orang tua.

3   Langkah III adalah menentukan tahapan-tahapan tindakan, yaitu (a) Perencanaan atau planning, (b) Tindakan atau acting, (c) Pengamatan atau observing, dan (d) Refleksi atau reflecting

HASIL TINDAKAN

Minat Mengikuti Pelajaran

Melihat realita yang penulis amati, bahwa siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014 minat mengikuti pelajaran masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data catatan kejadian yang ada buku Bimbingan konseling(a) Siswa yang tidak antusias belajar 22,5%. (b) Siswa tidak berani bertanya kepada guru, bila belum jelas 37,5%. (c) Siswa yang tidak ke perpustakaan untuk menambah referensi belajarnya 17,5%. (d) Siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 15%. (e) Siswa yang tidak mendapat nilai bagus disetiap ulangan 30%. (f) Siswa tidak siap menerima pelajaran 27,5%. (g) Siswa yang tidak menyukai salah satu pelajaran 12,5%.

Kedisiplinan Mengikuti Pelajaran

Melihat realita yang penulis amati, bahwa siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014 kedisiplinan mengikuti pelajaran masih rendah. Adapun menurut catatan yang peneliti kumpulkan dari buku catatan kejadian sebagai berikut: ada siswa yang terlambat masuk kelas setelah istirahat, ada siswa yang membolos tidak mengikuti pelajaran, ada siswa yang tidak membawa buku pelajaran, ada siswa yang mengerjakan tugas (PR) di sekolah, ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. kondisi awal tingkat kedisiplinan mengikuti pelajaran terendah 25, tertinggi 58 sehingga rerata kedisiplinan adalah 35

Hasil Siklus 1

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan bersama observer teman sejawat diperoleh data sebagai berikut: (1) Siswa yang tidak antusias belajar 12,5%. (2) Siswa tidak berani bertanya kepada guru, bila belum jelas 25%. (3) Siswa yang tidak ke perpustakaan untuk menambah referensi belajarnya 12,5%. (4) Siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 8,3%. (5) Siswa yang tidak mendapat nilai bagus disetiap ulangan 25%. (6) Siswa tidak siap menerima pelajaran 10%. (7) Siswa yang tidak menyukai salah satu pelajaran 10%.

Tingkat kedisiplinan mengikuti pelajaran kelas IX C pada siklus 1, adalah terendah 30, tertinggi 58 sehingga rerata kedisiplinan adalah 38

Berdasarkan pengamatan, peneliti melaksakan tindakan (siklus I) yang dilaksanakan dalam 6 hari, yaitu dari tanggal 02 – 07 September 2013

pada jam istirahat pertama, istirahat kedua dan setelah jam terakhir. Dalam satu hari pelaksanaan konseling individu pada siklus I tersebut, peneliti memberikan layanan konseling individual pada 2 – 4 orang siswa sehingga diharapkan dalam waktu 6 hari, peneliti telah menyelesaikan layanan konseling individual untuk siswa yang minat belajarnya rendah. Waktu tatap muka dalam konseling individu pada siklus I tersebut berkisar 15 menit untuk masing-masing siswa.

Hasil Siklus 2

Setelah diberi tindakan berupa layanan konseling individual dengan melibatkan orang tua pada siklus II, diperoleh data hasil pengamatan (1) Siswa yang tidak antusias belajar 7,5%. (2) Siswa yang tiidak bertanya kepada guru, bila belum jelas 12,5%. (3) Siswa yang tidak ke perpustakaan untuk menambah referensi belajarnya 7,5%. (4) Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 10%. (5) Siswayang belum mendapat nilai bagus disetiap ulangan 10%. (6) Siswa yang tidak siap menerima pelajaran 5%. (7) Siswa yang tidak menyukai salah satu pelajaran 5%. Sedangkan kedisiplinan mengikuti pelajaran mengalami peningkatan yaitu nilai kedisiplinan terendah semakin meningkat, menjadi 36, nilai kedisiplinan tertinggi juga mengalami kenaikan menjadi 60 sehingga rerata kedisiplinan adalah 38

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hipotesis tindakan bahwa layanan konseling individual dapat mengoptimalkan minat mengikuti pelajaran dari rendah menjadi tinggi dan mengoptimalkan kedisiplinan mengikuti pelajaran sebesar 15%, maka dapat disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan konseling individual dapat mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran bagi siswa kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun 2013/2014.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan implikasinya maka diajukan saran sebagai berikut:

1.   Bagi Siswa

a.   Dapat mengoptimalkan minat mengikuti pelajaran

b.   Dapat mengoptimalkan kedisiplinan mengikuti pelajaran.

c.   Dapat mengoptimalkan minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran.

2.   Bagi Teman Sejawat

Menjadi wawasan dan acuan bagi Penelitian Tindakan Kelas selanjutnya.

3.   Bagi Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan prestasi SMP Negeri 4 Surakarta karena minat dan kedisiplinan mengikuti pelajaran dapat optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta, 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

Wahosumodjo,1992 Minat dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia

Wagimin. 2009. Wawancara Konseling Untuk Membantu Mengatasi Masalah Peserta Didik. Makalah Seminar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Willis, S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Dep.Pendd Nas, 2000. Kedisiplinan. Jakarta

Prayitno, 1977. Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Padang: PT Ikrar Mandiri Abadi

 

Rosidan,1994.Bimbingan konseling. Bandung: Alfabeta