MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EKFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM)
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EKFEKTIF DAN MENYENANGKAN
(PAKEM)
DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA MATERI PEMILU DAN PILKADA DI KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
SD NEGERI 2 BABADAN
KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG
Masyhudi Widodo
Guru Mapel PKn di Kelas VI di SD Negeri 2 Babadan
ABSTRAK
Berdasarkan observasi awal di SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori , Kabupaten Rembang di temukan masalah dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi proses Pemilu dan Pilkada di kelas V. Hasil belajar siswa sangat rendah, dari 13 siswa tercatat hanya 2 siswa (23,1%) yang mengalami ketuntasan dan 11 siswa (76,9%) sisanya belum tuntas dengan nilai rata-rata 48. Guru yang masih menggunakan metode konvensional mengakibatkan siswa kurang aktif dan jenuh dalam belajar serta kurangnya motivasi dari diri siswa untuk megikuti pembelajaran PKn. Guru belum menggunakan model pembelajaran, metode dan media yang bervariatif sehingga minat siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. Apakah melalui strategi PAKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada materi Pemilu dan Pilkada di kelas VI semester I tahun pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang? Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk: (1) mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran; (2) mengetahui peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran ; (3) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang materi proses Pemilu dan Pilkada pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas VI semester 1 tahun 2011-2012 SDN 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran examples non examples dengan memanfaatkan video pembelajaran yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN 2 Babadan Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Teknik pegumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus I memperoleh skor 18,9 termasuk dalam kategori B (baik). Pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 19,46 termasuk dalam kategori A (sangat baik). Kreativitas guru mengalami peningkatan pada siklus I memperoleh skor 22 termasuk dalam kategori B (baik) dan pada siklus II menjadi 28 termasuk dalam kategori A (sangat baik). Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 66 dengan persentase ketuntasan 53,8% meningkat 30,7% dari pembelajaran awal dengan rata-rata nilai 48. Pada siklus II mengalami kembali mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76 dengan persentase ketuntasan 84,6% siswa tuntas belajar. Ini menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II > 75% sehingga dinyatakan berhasil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui strategi PAKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada materi Pemilu dan Pilkada di kelas VI semester I tahun pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Kata kunci: PAKEM, Aktivitas Siswa, Kreativitas Guru, Hasil Belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kenyataan yang terlihat di SDN 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang bahwa masih kurang maksimal-nya interaksi antara guru dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran PKn. Hal ini disebabkan guru yang masih menggu-nakan metode konvensional mengakibat-kan siswa kurang aktif dan jenuh dalam belajar serta kurangnya motivasi dari diri siswa untuk mengikuti pembelajaran PKn. Guru merupakan figur pemegang peranan penting dalam pembelajaran. Peran guru tidak hanya sebagai penyaji informasi yang hendak dipelajari siswa, melainkan memberikan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, PKn merupakan salah satu bidang studi yang banyak mengandung konsep-konsep ab-strak dan sangat sulit dipahami siswa. Penguasaan konsep bagi siswa sangatlah penting, karena tanpa memahami konsep yang baik dan benar tidak mungkin siswa dapat mengembangkan dan mengaplikasi-kan dalam keadaan nyata. Kesulitan siswa untuk mempelajari konsep-konsep abstrak menimbulkan kecenderungan siswa tidak menyukai pelajaran yang disampaikan guru tersebut, maka pada akhirnya turunnya minat belajar siswa pada pelajaran PKn dan dampak yang paling terlihat secara langsung adalah rendahnya nilai siswa di bawah nilai standart KKM yakni 65 (SDN 2 Babadan).
Dari hasil analisis nilai tes formatif kelas VI mata pelajaran PKN pada materi Pemilu dan Pemilukada tercatat hanya 3 atau 23% siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM yakni 65. Sedangakan 10 siswa atau 77% belum mengalami ketuntasan dengan nilai rata-rata 48.
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran PKn adalah penyampaian konsep PKn yang abstrak dan sulit dipahami oleh siswa Sekolah Dasar. Guru dapat memilih dan menggunakan metode, model, media dan sumber belajar yang tepat, guna upaya mencapai pembelajaran yang berkualitas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Melalui Strategi PAKEM Da-pat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn pada Materi Pemilu dan Pilkada di Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang”.
Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan strategi Pembelajar-an Aktif Kreatif Efektif dan Menyenang-kan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan dapat mening-katkan aktivitas belajar siswa?
2. Apakah penerapan strategi Pembelajar-an Aktif Kreatif Efektif dan Menyenang-kan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan dapat me-ningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan?
3. Apakah penerapan strategi Pembela-jaran Aktif Kreatif Efektif dan Menye-nangkan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan?
Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan strategi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan.
2. Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PKn melalui penerapan strategi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan strategi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dalam pembelajaran PKn kelas VI SDN 2 Babadan.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999:10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kababilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar.
Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999:13) berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
Aktivitas Belajar
Aktivitas dalam pembelajaran di-maknai sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dengan demikian, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampil-an yang akan mengarah pada hasil belajar.
Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan pendidikan baik tujuan kurikulum maupun tujuan intruksional,menggunakan klasifikasi hasil belajar dari benyamin S. Bloom yang secara garis besar membagi-nya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Gay 1985:72-76:Gage dan Berliner, 198: 457: 60). Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.Diantara ketiga ra-nah tersebut, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan ajar.
Kreatifitas Guru
Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru untuk menciptakan kondisi belajar yang merangsang agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien(Djam’an Satori dkk,2008:2.28).
Menurut cooper (Djamaan Satori, dkk, 2008: 2.24) guru yang kreatif dan professional adalah guru yang memiliki pengetahuan tentang dan belajar dan ting-kah laku manusia,mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibina-nya, mempunyai sikap yang tepat serta memiliki keterampilan dalam teknik mengajar.
Kreatifitas perlu dikembangkan sehingga siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui jalur pendidikan guna mengembangkan po-tensi guru secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan seni.Guilford melalui konsep struktur intelektual menyebutkan adanya dua kemampuan berfikir yaitu berfikir konvergen dan divergen. Kemam-puan berfikir konvergen atau penalaran logis menunjuk kepada pemikiran yang menghasilkan satu jawaban dan mencirikan jenis pemikiran berdasarkan intelegensi standart. Sedangkan kemampuan berfikir divergen merujuk pada pemikiran yang menghasilkan banyak jawaban atas pertanyaan yang sama dan lebih merupa-kan indikator dari kreatifitas.
Guru yang kreatif dapat mendo-rong kreatifitas siswa, sebuah kreatifitas dapat mendorong aktifitas siswa dalam belajar sehingga akan lebih mudah dalam memahami suatu konsep pembelajaran. Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang disengaja karena adanya rangsangan yang diterima peserta didik kemudian diolah sehingga memebentuk persepsi dan pengalaman belajar yang bermakna.
Strategi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
Pembelajaran yang disebut PAKEM adalah pembelajaran menggunakan multi metode dan multi media, melibatkan se-mua indera, dengan praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan se-bagai sumber belajar. Pembelajaran juga perlu melibatkan multi aspek yaitu logika, kinestika, estetika dan etika. Dengan kata lain PAKEM dapat mengaktifkan siswa dan guru, membuat kreatif pembelajarnya, hasilnya efektif dan tentu saja semua berlangsung dengan menyenangkan.
Dengan pembelajaran yang PAKEM diharapkan belajar akan lebih efektif, anak lebih kritis dan kreatif, suasana dan pengalaman belajar bervariasi, meningkat-kan kematangan emosional/sosial, produk-tivitas siswa tinggi, siap menghadapi per-ubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan.
Hakikat Pembelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan me-rupakan mata pelajaran fundamental di SD yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mam-pu melaksanakan hak dan kewajibannnya untuk menjadi warga Negara yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.Untuk membentuk manusia sadar akan berwarga negara yang baik perlu ditanamkan sejak dini sehingga pada akhirnya siswa dalam bertindak tidak melenceng dari norma sehingga terjadi keselarasan dalam bersikap dan bertindak terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.
Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: a) Berpartisipaasi secara aktif dan bertang-gungjawab dan bertindak secara tegas dalam kegiatan Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewaganegaraan, b) Bermasyarakat, ber-bangsa dan bernegara serta anti korupsi, c) Berkembang secara positif dan demo-kratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kerangka Berfikir
Hipotesis Tindakan
Melalui strategi PAKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada materi Pemilu dan Pilkada di Kelas VI Semester I Tahun Pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Babadan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang dengan jumlah siswa 13 orang yang terdiri dari 8 siswa laki – laki dan 5 siswa perempuan.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian tindakan kelas adalah aktivitas siswa dengan indikator keberhasilan keberanian meng-ajukan pendapat, ide, gagasan, keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan, keaktifan dalam kerjasama kelompok, membuat kesimpulan, keberanian unjuk kerja, kesungguhan dalam mengerjakan soal. Selain aktivitas siswa variabel yang diteliti dalam pelaksanaan PTK adalah hasil belajar siswa.
Sumber Data
1. Person, Yaitu data yang bersumber dari siswa kelas VI SDN 2 Babadan dan guru yang mengajar.
2. Place, Yaitu sumber data yang menyajikan keadaan dalam dan bergerak sumber data dalam misalnya media, ruangan kelas, sedangkan sumber data yang bergerak adalah fasilitas siswa dan guru dalam pembelajaran PKn dengan media interaktif CD pembelajaran.
3. Data Dokumen, Yakni data tentang nama siswa,hasil belajar siswa,situasi pada saat pembelajaran.
4. Portofolio, Yaitu kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan teroganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang yang telah dilakukan.
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi. Metode observasi dapat dilakukan terhadap kelompok dan terhadap siswa secara individual kegiatan yang diamati adalah aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2. Metode Tes. Dilakukan pada siklus pertama yakni awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan akhir pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3. Metode dokumentasi. Teknik dokumen-tasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang nama siswa,hasil belajar. situasi dan kondisi siswa dan guru pada saat proses pembelajaran PKn dengan menggunakan foto dan video.
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan data kualitatif. Terhadap perolehan hasil belajar PKn dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data-data terse-but dianalisis dari perbaikan pembelajaran siklus I dan perbaikan pembelajaran siklus II untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif prosentase.
Hasil perhitungan dikonfirmasikan dengan tabel kriteria deskriptif prosentase dalam lima kriteria, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Hasil observasi aktivitas siswa dan kreativitas guru dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambar-kan dengan kalimat dan dipisahkan menu-rut masing-masing kriteria untuk memper-oleh kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Refleksi Tindakan Perbaikan Pembe-lajaran Siklus I
a) Proses Pembelajaran
1) Dalam pengembangan pembela-jaran, pembagian waktu masih kurang tepat pada akhir pelajaran agak tergesa-gesa, karena keha-bisan waktu. Oleh karena itu untuk siklus berikutnya perlu direncana-kan kembali pembagian waktu dengan cermat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2) Dalam proses pembelajaran moti-vasi siswa dalam belajar cukup baik tetapi belum menunjukan akti-fitas siswa yang baik karena masih ada siswa yang kurang berani mengeluarkan pendapat dan sedi-kit bingung jika diberi tugas.
3) Interaksi guru dengan siswa masih perlu diperbaiki karena perhatian yang diberikan oleh guru belum merata.
4) Selama pembelajaran berlangsung masih jarang siswa yang respon terhadap pembelajaran, hal itu ditunjukkan dari beberapa sikap siswa yang acuh ketika pembela-jaran berlangsung dan kurangnya sumber media cetak sebagai pe-gangan siswa dalam memahami konsep.
b) Hasil Pembelajaran
1) Hasil aktivitas siswa pada proses pembelajaran yang menunjukan skor 18,9 termasuk dalam kategori B (baik). Hasil aktivitas siswa telah memenuhi indikator keberhasilan.
2) Hasil pengamatan kreativitas guru menunjukkan perolehan skor sebesar 22 termasuk ke dalam kategori B (baik). Hasil pengamat-an kreativitas guru telah memenuhi indikator keberhasilan.
3) Ketuntasan klasikal sebesar 53,8% dengan nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 66. Nilai rata-rata kelas telah melampaui KKM. Namun ketuntasan klasikal sebesar 53,8% masih jauh dari indikator keberhasilan sebesar 75%. Oleh karena itu penelitian akan dilanjut-kan ke perbaikan pembelajaran siklus II.
Refleksi Tindakan Perbaikan Pembe-lajaran Siklus II
a) Proses Pembelajaran
1) Dalam pengembangan pembelajar-an, sudah efektif dan mampu memotifasi siswa tetapi aktivitas siswa yang muncul belum maksi-mal dengan masih adanya siswa yang gaduh dan kerja secara individual.
2) Interaksi guru dengan siswa masih perlu diperbaiki karena guru belum dapat melakukan bimbingan terha-dap siswa yang kurang mampu menguasai konsep.
b) Hasil Pembelajaran
1) Hasil aktivitas siswa pada proses pembelajaran yang menunjukan skor 19,46 termasuk dalam katego-ri A (sangat baik). Hasil aktivitas siswa telah memenuhi indikator keberhasilan.
2) Hasil pengamatan kreativitas guru menunjukkan perolehan skor sebe-sar 28 termasuk ke dalam kategori A (sangat baik). Hasil pengamatan kreativitas guru telah memenuhi indikator keberhasilan.
3) Ketuntasan klasikal sebesar 84,6% dengan nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 76. Nilai rata-rata kelas telah melampaui KKM. Ketuntasan klasikal sebesar 84,6% telah melampaui indikator keberha-silan sebesar 75%.
Pembahasan
Pembelajaran PKn adalah pembela-jaran bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, patriotisme yang selalu memerlukan adanya pengembangan dan perluasan informasi. Pembelajaran yang selalu berkembang dan lebih berkisar pada sebuah cerita yang hanya untuk hafalan siswa dapat dikemas secara menarik dalam menyampaikannya melalui strategi Pembe-lajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menye-nangkan (PAKEM) dengan menggunakan berbagai metode, media dan sumber bela-jar. Penggunaan media video pembelajaran yang dikemas dalam berbagai metode make a match, diskusi kelompok, kuis dan snowball throwing sangat menarik karena mampu menyajikan informasi secara simultan dan mampu meningkatkan aktivi-tas siswa. Dengan pembelajaran yang menarik mampu mendorong motivasi siswa untuk belajar sehingga aktivitas siswa dapat meningkat sehingga hasil belajar juga meningkat.
Dari pelaksanaan tindakan yang telah diterapkan mampu menunjukan hasil adanya peningkatan aktifitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa. Peningkatan aktifitas siswa dan kreativitas guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil setiap tindakan yang dilakukan yakni pada perbaikan pembelajaran siklus I aktivitas siswa mencapai skor 18,9 termasuk dalam kategori B (baik) dan kreativitas guru mencapai skor 22 termasuk dalam kategori B (baik). Pada perbaikan pembelajaran siklus II aktivitas siswa meningkat mencapai 19,46 termasuk dalam kategori A (sangat baik) dan aktivitas guru mencapai skor 28 termasuk dalam kategori A (sangat baik).
Hasil belajar siswa juga menun-jukan peningkatan. Nilai Rata-rata pada pembelajaran awal/ pra siklus sebesar 48 dengan ketuntasan siswa mencapai 23,1% atau 3 siswa yang baru mencapai nilai di atas KKM. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata mencapai 66 d*an ketuntasan klasikal mencapai 53,8%. Pada Perbaikan pembela-jaran siklus II hasil belajar siswa kembali meningkat mencapai 84,6% atau 11 siswa yang mengalami ketuntasan dengan nilai rata – rata 76.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat disajikan seperti dalam diagram di bawah ini:
PENUTUP
Simpulan
1. Penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan menggunakan berba-gai metode dan media antara lain pengamatan video pembelajaran, kuis, diskusi kelompok, bermain potongan gambar (make a match), dan snowball throwing mampu meningkatkan aktifi-tas siswa mencapai skor 18,9 (B/ baik) pada siklus I dan sebesar 19,46 (A/ sangat baik) pada siklus II.
2. Penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan menggunakan berba-gai metode dan media antara lain pengamatan video pembelajaran, kuis, diskusi kelompok, bermain potongan gambar (make a match), dan snowball throwing guru lebih kreatif dalam pembelajaran dengan perolehan skor sebesar 22 (B/ baik) pada siklus I dan sebesar 28 (A/ sangat baik) pada siklus II.
3. Penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan menggunakan berba-gai metode dan media antara lain pengamatan video pembelajaran, kuis, diskusi kelompok, bermain potongan gambar (make a match), dan snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan persentase ke-tuntasan sebesar 53,8% dengan nilai rata-rata 66 pada siklus I dan 84,6% dengan nilai rata-rata 76 pada siklus II.
Saran
1. Setiap guru harus menyiapkan pembe-lajaran dengan Rencana Pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif.
2. Kreatifitas guru yang melibatkan siswa memacu pembelajaran berbasis siswa yang perlu dikembangkan untuk me-ningkatkan kegiatan belajar siswa.
3. Guru harus mampu mengembangkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan efektif dalam setiap mata pelajaran.
4. Guru harus mampu menggunakan metode belajar dengan tepat dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya.
Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran. Jakarata : PT. Raja Garfindo Persada.
Arikunto, Sardiman. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Djuliarsih. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SD untuk kelas 6. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2001. Strategi Belajar Mengajar . Bandung : CV. Rajawali.
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Inovatif. Surabaya : UNESA University Press.
Mastur.Wiyono, Widiarso. Slamet. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: CV Aneka Ilmu.
Moedjiono & M. Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Semarang : Depdikbud Dirjendikti Proyek Pembinaan tenaga kependidikan
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Malang: PT Bumi Aksara.
________ .2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Malang: Bumi Aksara.
Pengertian Kualitas. Online: http://online.php.htm. tanggal 01/08/2011 jam 16:02
Pengertian Aktivitas Belajar Siswa. Online:http://aktivitas belajar.htm.tanggal 01/08/2011 jam 17:0
Pengertian Kualitas. Online:http://viewer.php.htm.tanggal 01/08/2011 jam 17:13
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. Online: http://permen_41_2007.pdf. Tanggal 2/08/2011 jam 12:54.
Poerwadarminto. 1984 . Kamus Umum Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Samani, Muchlas. 2007. Sari Penelitian Pembelajaran. Tersedia pada www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/iles/sari_penelitian_ppkp-pips.doc, diakses pada 30 Juli 2011.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Impelemntasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Kencana Prenada Media Group.
_________ , Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Siswanto. 2005. Edukasi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MMK UNNES.
Sukma, Iwan. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada www.scribd.com/doc/17283756/-Peneletian-Tindakan-Kelas-Mapel-PKn, diakses pada tanggal 30 Juli 2011.
Sunartombs. 2009. Pengertian, Prestasi, Belajar. Tersedia pada http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/, diakses pada tanggal 31 Juli 2011.
Suryabrata, Sumadi. 2004 . Psikologi Pendidikan . Yogyakarta : PT. Grafindo Persada.
Tri Anni, C, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wiyiono, Widiarso. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: CV Aneka Ilmu.
Wayan, Nurkuncoro. 1983. Evaluasi Pendidikan . Surabaya : PT. Usaha Nasional.