MELALUI SUPERVISI AKADEMIK MENINGKATKAN KOMPETENSI

GURU DALAM MENERAPKANKAN MEDIA PEMBELAJARAN

SEMESTER II DI SDN 1 PURWOSARI KECAMATAN BLORA

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Surip

SDN 1 Purwosari Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2018 s.d bulan April 2018 tujuan kepala sekolah melaksanakan penelitian supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru menerapkan media pembelajaran Kegiatan supervisi memberikan dampak positif pada kegiatan guru hasilnya positif, merupakan bukti,semua kegiatan melalui perencaan yang matang maka pelaksanaan kegiatan sudah dapat dipastikan mencapai keberhasilan eemua kegiatan apabila dilaksanakan penuh semangat yang tinggi dengan rasa tanggung jawab maka hasil yang diperoleh dapat maksimal,sehingga disamping itu kegiatan dapat efetif, efesien,tepat waku,semua program yang direncanakan diselesaikan dengan baik tepat sasaran Hasil penelitian yang dilaksanakan pada kegiatan pra siklus dari 12 orang guru,yang memperoleh penilaian baik sebanyak 5 orang atau 42%, dan masih 7 orang guru mendapat penilaian katagori cukup atau 58%,siklus I hasil pengamatan,yang mendapat penilaian katagori baik sebanyak 7 orang guru atau 58%,dan 5 orang guru memperoleh penilaian katagori cukup atau 42%.pada siklus II,hasil pengamatan memperoleh penilaian katagori amat baik sebanyak 6 orang guru atau 50 % sedangkan 6 orang guru memperoleh penilaian katagori baik atau 50%,penelitian mencapai hasil sesuai harapan guru dalam pembelajaran menerapkan media hasilnya signifikan.

 Kata Kunci: Melalui Supervisi Akademik Meningkatkan Kompetensi Guru Menerapkan Media Pembelajaran.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Salah satu tugas kepala sekolah dasar melaksanakan supervisi akademik untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan konseptual, interpersonal dan teknik. kepala sekolah dasar harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik,karena salah satu dimensi kompetensi yang harus dikuasai dimensi supervisi akademik. dari delapan kompetensi pada dimensi akademik yang harus dimiliki seorang pemimpin kompetensi yang berkenaan dengan pemahaman secara utuh tentang proses belajar dan pembelajaran. karena dituntut untuk dapat memberikan pengarahan profesional pembelajaran yang dilaksanakan. pada unit kerjanya

 Secara etimologi supervisi berasal dari kata super dan vision yang berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, supervisi berarti penglihatan Pengertian merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi melihat kedudukan lebih tinggi daripada yang dilihat. Menurut Pidarta (2009) supervisi merupakan segala bantuan dari para pimpinan sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru personel sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Satori (2004) supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh sekolah meningkatkan kemampuan mengembangkan belajar-mengajar lebih baik.

 Kepala sekolah melakukan pembinaan kemampuan profesional guru melalui kegiatan supervisi akademik. Kegiatan supervisi akademik salah satu yang ditempuh dengan melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Penelitian untuk mengembangkan supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas berbasis guru. Penelitian ssecara kualitatif dan kuantitaif dengan mengambil data dengan wawancara dan angket, diperoleh faktual, dilanjutkan dengan medisain model, setelah divalidasi diperoleh hipotetik yang kemudian dilakukan uji terbatas diperoleh hasil akhir final supervisi kunjungan kelas dengan guru senior

 Kepala sekolah melakukan pembinaan kemampuan profesional guru melalui kegiatan supervisi akademik. Kegiatan supervisi akademik salah satu yang ditempuh dengan melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Penelitian untuk mengembangkan model supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas berbasis guru. Dari penelitian secara kualitatif dan kuantitaif dengan mengambil data dengan wawancara dan angket, diperoleh faktual, dilanjutkan dengan medisain model, setelah divalidasi diperoleh model hipotetik yang kemudian dilakukan uji terbatas diperoleh hasil akhir model final supervisi kunjungan kelas dengan guru senior. Supervisi kunjungan kelas diharapkan dapat memberikan solusi dalam praktik sehari-hari yang tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya kepala sekolah Model dikembangkan menitik beratkan pada supervisor yang memiliki latar belakang mata pelajaran Validasi model menggunakan teknik Delphi, yang dilakukan oleh ahli dibidangnya. Hasil final berupa panduan model supervisi kunjungan kelas dengan guru senior melalui tahapan perencanaan,melaksanakan bimbingan dan kontroling.

Guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan segala kemampuannya sesuai dengan perkembangan perubahan kurikulum dan kemajuan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa dilandasi perkembangan pengetahuan ditandai perubahan kurikulum. untuk menguasai menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan yang kuat sejak dini.

Kepala sekolah penanggung jawab pelaksanaan lpendidikan formal mempunyai kedudukan posisi sangat strategis menentukan pembentukan nilai sikap dasar peserta didik. Karena ditingkat sekolah perlu diciptakan iklim sekolah yang menyenangkan dan kondusif. Terciptanya kondisi sangat tergantung pada kemampuan kepala sekolah menjalankan tugas Urgensi dari fungsi kepala sekolah didasarkan pada pemahaman bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah. mewujudkan pemahaman perlu memiliki kompetensi yang mampu dapat merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan sekolah.

 Prinsip penting dalam melaksanakan pembelajaran guru menyiapkan rencana pembelajaran secara sistimatis, lengkap,Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar KD,materi metode,media sumber bahan yang sesuai dengan materi sangat menunjang menyampaikan informasi, baik selama kegiatan pembelajaran maupun tugas yang dikerjakan secara bersama untuk saling memberikan dan menerima yang bersifat menggali pengetahuan baru. Semakin sering siswa memecahkan masalah secara bersama menumbuhkan kemampuan berpikir kritis menmbuhkan aktifitas dalam mengikuti pembelajaran

 Kepala sekolah penanggung jawab pelaksanaan lpendidikan formal mempunyai kedudukan posisi sangat strategis menentukan pembentukan nilai sikap dasar peserta didik. Karena ditingkat sekolah perlu diciptakan iklim sekolah yang menyenangkan dan kondusif. Terciptanya kondisi sangat tergantung pada kemampuan kepala sekolah menjalankan tugas Urgensi dari fungsi kepala sekolah didasarkan pada pemahaman bahwa keberhasilan sekolah merupakan wujud keberhasilan kepala sekolah. mewujudkan pemahaman perlu memiliki kompetensi yang mampu merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan sekolah.

 Perumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka disusun rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Sekolah sebagai berikut

 1   Apakah melalui supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola media pembelajaran semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

2.   Apakah supervisi akademik dapat meningkatkan aktivitas guru dalam menggunakan media pembelajaran semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

3.   Apakah melalui supervisi akademik dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun media pembelajaran semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

 Tujuan Penelitian

 Melaksanakan penelitian kepala sekolah melalui supervise akademik mempunyai tujuan antara lain:

1    Supervisi akademik membantu guru mengembangkan kompetensi, dalam melaksanakan pembelajaran

2    Supervise akademik untuk memperoleh data obyektif guru menerapkan variasi,ketepatan metode, media, sesuai materi yang diajarkan

3    Melalui supervise akademik untuk mengetahui tahapan pembelajaran meliputi persiapan pelaksanakan kegiatan inti,penutup penilaian, dan tindak lanjut.

4    Kegiatan belajar mengajar guru memahami tujuan umum pendidikan, mempunyai proporsi relevan dengan kebutuhan.

5    Supaya mampu mengembangan kemampuan,memiliki wawasan yang luas untuk kemajuan pendidikan

6    Meningkatkan efektifas sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dengan baik mampu mengoptimalkan keberhasilan

7    Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khusus dalam mendukung terciptanya suasana kerja mencapai kerja yang diharapkan.

8.   Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram kondusif menunjukkan keberhasilan lulusan.

Manfaat Penelitian

 Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sangat bermanfaat.

1      Bagi Guru

 Memahami karakter siswa maupun materi setiap mata pelajaran dan kondisi lingkungan sekolah sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif, efesien, menyenangkan

2 Bagi kepala sekolah

 Kepala sekolah dapat memberikan petunjuk dan pengarahan tehnik kepada guru dalam melaksanakan tugas bersifat teoritis, praktis terhadap kekurangan yang terjadi selama pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran sehingga mutu pendidikan menjadi lebih baik,mencapai hasil maksimal.

3      Bagi Sekolah

 Sekolah dapat menyediakan fasilitas sarana dan prasarana, media sebagai alat bantu yang diperlukan guru untuk kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan menyampaikan materi dapat meningkatkan mutu kualitas pendidikan

4      Bagi pihak-pihak terkait

 Pihak terkait lainnya, orang tua, Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Blora menyampaikan informasi dapat dijadikan acuan sebagai pengembangan mutu pendidikan.

 KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 Supervisi akademik diadopsi dari Permendiknas No.13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah kompetensi supervisi, merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesional guru. Namun dalam berbagai literatur supervisi tidak dikenal “academic supervision” namun yang dimaksud adalah “instructional supervision” atau “education supervision”.Supervisi akademik merupakan istilah yang dimunculkan untuk eorientasi aktifitas kepengawasan pendidikan kita yang dianggap keliru karena lebih peduli pada penampilan fisik sekolah, pengelolan dana, administrasi guru, bukan pada peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

 Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh 1989, Glickman, ct al ; 2007 ) Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovami (1987 ) menegaskan refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervise akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan apa yang terjadi sebenarnya dalam kelas,apa yang sebenarnya dilakukan guru dan siswa yang bermakna bagi guru dan siswa aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas dalam kelas yang bermakna bagi guru dan siswa,apa yang sebenarnya telah dilakukan gurudalam mencapai tujuan akademik, kelebihan kekurangan dilaksanakan guru dan bagaimana cara mengembangkan.Berdasarkan informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.Namun satu hal yang harus ditegaskan bahwa setelah melakukan penilaian kinerja bukan berarti selesai pelaksanaan supervise akademik,melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjut berupa pembuatan program tindak lanjut.

 Menurut Aqib dan Rohmanto (2008: 195), supervise akademik mempunyai sejumlah karakteristik Supervisi akademik berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan guru. pengembangan professional melaksanakan pemblajaran untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas. Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail. Analisis terhadap hasil obervasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru. hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial, bukan otoriterian

 Purwanto (2006: 102-106) menjelaska berhasil tidaknya belajar bergantung pada faktor, baik faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut sebagai faktor individual dan faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Yang termasuk faktor kemampuan setiap individual adalah kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Faktor sosial antara lain keluarga/rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Penelitian Yang Relevan

 Kompetensi guru diharapkan berkaitan dengan kegiatan dilaksanakan sering kali dikaitkan kecerdasan logis-matematis.Menurut Jasmine (2007: 10-11), kecerdasan logis matematis berhubungan dan mencakup kemampuan ilmiah. Dalam menentukan pendapat harus didasarkan pola berfikir secara ilmiah logika dapat diterima akal sehat Orang memiliki kecerdasan sehingga dapat merencanakan mengumpulkan, mengorganisasikan menganalisis, menginterpretasi.menyimpulkan meramalkan. cenderung menggunakan dari berbagai pendapat, baik menyenangkan diri (sebagai kegemaran) Supervisi akademik meningkatkan kompetensi guru menggunakan media pembelajaran

Kerangka Berpikir

 Berdasarkan alur penelitian maka disusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1      Supervisi akademik yang dilaksanakan meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan media pembelajaran

2      Supervisi akademik menumbuhkan motivasi guru dalam menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran

3      Supervisi akademik meningkatkan kompetensi guru menyusun media di SDN 1 Purwosari mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

Hipotesis.

 Peneliti yang dilaksanakan kepala sekolah maka diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1.   Diduga melaksanakan supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menusun media pembelajaran pada semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

2.   Diduga melaksanakan supervisi akademik dapat menumbuhkan aktivitas guru dalam mengelola media pembelajaran semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

3.   Diduga melaksanakan supervisi akademik dapat meningkatkan motivasi guru dalam menggunakan media pembelajaran semester II di SDN 1 Purwosari tahun pelajaran 2017/2018 ?

 METODE PENELITIAN

 Seting Penelitian

 Penelitian dilaksanakan selama 4 dimulai dari bulan Juli 2017 s.d bulan Oktober 2017, jadwal penelitian dilaksanakan pada jam pembalajaran pada setiap kelas yang sudah ditentukan peneliti.Tempat penelitian di SDN 1 Purwosari Kecamatan Blora Kabupaten Blora. sebagai tempat tugas menjadi kepala sekolah pemilihan tempat memudahkan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan karena sudah memahamii tempat penelitian

Subyek Penelitian

 Pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah yang dijadikan subyek semua guru kelas dan mata pelajaran agar mampu meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pembelajaran yang berjumlah 12 orang.

 Sumber Data

 Pada penelitian tindakan sekolah dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui Penelitian kualitatif yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket, wawancara dengan guru dinyatakan dengan huruf melaui motivasi sebagai penguatan Penelitian kualitatif lebih bervariasi, menggunakan tehnik tersetruktur dengan pemilihan metode yang tepat.Data kuantitatif data dapat terukur dinyatakan dengan angka. Data diambil dari hasil kinerja yang berhubungan menyajikan materi proses belajar mengajar

 Teknik Pengambilan Data

 Observasi dengan kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan alat indera (Arikunto. 2002: 133)..Observasi kelas mengamati guru proses pembelajaran untuk memperoleh data obyektif situasi,. secara umum aspek yang diobservasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, menggunakan media pembelajaran dengan materi, ketepatan menggunakan media pembelajaran.

 Dokumentasi mencari data tentang variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto. 2002: 206). Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data diperoleh mengadakan pengamatan..

 Validasi Data

 Penelitian, menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji keabsahan data. Menurut Sutopo (2002: 78), ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data (data triangualtion), trianggulasi peneliti (investigator triangulation), trianggulasi metodologis (methodological triangulation), dan trianggulasi teoritis (theoritical angulation).

 Penelitian untuk menguji keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi Metode.TeknikTrianggulasi metode yang dilakukan dengan membandingkan data diperoleh dari metode berbeda. Kegiatan dilakukan, peneliti membandingkan data diperoleh melalui Observasi dan Wawancara kemudian dibandingkan kesesuaian data.

 Analisis Data

 Penelitian, melakukan analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan tindakan meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran melalui pemberian tugas. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran.

 Indikator Kinerja

 Penelitian menentukan indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari tindakan yang dilakukan dan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. Indikator kinerja dalam penetitan dianggap berhasil apabila: guru dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara aktif dan efektif dan efesien tepat sasaran, mengukur ketuntasan kinerja guru penelitian,menggunakan kategori sangat baik,baik, cukup,dan kurang

 Prosedur Penelitian

 Penelitian tindakan sekolah menggunakan model penelitian proses menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) melalui tahapan menggunakan desain terdiri dari Planning (Perencanaan),Action (Tindakan), Obseving (Observasi), Reflecting (Refleksi)..

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Diskripsi Kegiatan Pra Siklus

 Kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru banyak cara yang dapat dilaksanakan melalui supervisi agar bisa mengetahui secara langsung kegiatan belajar mengajar sehingga mengetahui kekurangan sehingga dapat dijadikan dasar memberikan pembinaan,agar pembelajaran. terlaksana dengan baik dapat mencapai hasil yang maksmal: memberikan pengarahan kepada guru tentang penyajian program pembelajaran pemilihan alat atau media pembelajaran sesuai materi yang diajarkan penggunaan media pembelajaran penguasaan materi pelajaran menerapkan metode pembelajaran memberikan kesimpulan melaksanakan evalusai penilaian melaksanakan tindak lanjut, melaksanakan pengamatan memberikan penilaian disajikan pada tabel di bawah ini:

 Hasil Penilaian Pra Siklus

No

Rentang Nilai

Hasil Lambang

Arti Lambang

Jumlah guru

Persen %

1

86 – 100

A

Amat Baik

0

0%

2

 70 – 85

B

Baik

5

42%

3

 56 – 69

C

Cukup

7

58%

4

 â‰¤ – 50

D

Kurang

0

0%

5

Jumlah

12

100%

 

Diskripsi Kegiatan Siklus I

 Kepala sekolah berdasarkan hasil pengamatan, kompetensi guru melalui supervisi dapat mengetahui kekurangan sehingga dapat memberikan pembinaan,agar pembelajaran. terlaksana dengan baik dapat mencapai hasil yang maksmal: memberikan pengarahan kepada guru tentang Penyusunan Rencana Program Pembelajaran penyajian program pemilihan media sesuai materi yang diajarkan penggunaan media penguasaan materi pelajaran menerapkan metode memberikan kesimpulan pada akhir kegiatan melaksanakan evalusai mengadakan penilaian tindak lanjut, hasil pengamatan memberikan penilaian untuk mengetahui perkembangan guru terlihat pada tabel di bawah ini

Hasil Penilaian Siklus I

No

Rentang Nilai

Hasil Lambang

Arti Lambang

Jumlah guru

Persen %

1

86 – 100

A

Amat Baik

0

0%

2

 70 – 85

B

Baik

7

58%

3

 56 – 69

C

Cukup

7

42%

4

 â‰¤ – 50

D

Kurang

0

0%

5

Jumlah

12

100%

 

Diskripsi Kegiatan Siklus II

 Kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dapat dilaksanakan melalui supervisi mengetahui secara langsung kegiatan belajar mengajar adanya kekurangan dijadikan dasar memberikan pembinaan, pembelajaran. terlaksana dengan baik dapat mencapai hasil yang maksmal: memberikan pengarahan kepada guru tentang Penyusunan Rencana Program Pembelajaran penyajian program,pemilihan media sesuai materi yang diajarkan penggunaan media penguasaan materi menerapkan metode memberikan kesimpulan melaksanakan evalusai melaksanakan penilaian melaksanakan tindak lanjut, merupakan komponen yang dilaksanakan guru untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran,mencapai hasil maksima, hasil penilaian disajikan pada tabel dibawah ini:

Hasil Belajar Siklus II

 No

Rentang Nilai

Hasil Lambang

Arti Lambang

Jumlah guru

Persen %

1

86 – 100

A

Amat Baik

6

50%

2

 70 – 85

B

Baik

6

50%

3

 56 – 69

C

Cukup

0

0%

4

 â‰¤ – 50

D

Kurang

0

0%

5

Jumlah

12

100%

 

 Hasil pengamatan kegiatan guru memberikan penilaian masih rendah perlu mendapatkan pembinaan yang lebih banyak untuk diberikan informasi yang lebih baik dari komponen agar mencapai keberhasilan, untuk waktu mendatang perlunya kepala sekolah untuk selalu menunjukkan kekurangan guru ketika penyampaian kegiatan pembelajaran karena dari 12 orang guru baru 6 orang guru,atau 50% mencapai penilaian krteteria amat baik dan 6 orang guru memperoleh penilaian baik sesuai yang diprogramkan semua melaksanakan pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan diberikan pembinaan melalui supervisi,diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru

Pembahasan Hasil Kegiatan Pra Siklus

 Berdasarkan hasil supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah guru masih kurang maksimal mengelola,melaksanakan pembelajaran,karena media sangat membantu mencapai keberhasilan dalam menyajikan materi,belum digunakan semua guru,maka pentingnya diberikan pembinaan agar kegiatan weaktu mendatan lebih baik daripada sebelumnya

 

 

 Pembahasan Hasil Kegiatan Siklus I

 Kepala sekolah memberikan pembinaan memberikan dampak yang positif terbukti dari hasil pengamatan terdapat peningkatan guru menerapkan media dalam pembelajaran, mengapa selalu ditekankan setiap kegiatan dalam kelas menyampaikan materi,selalu ditekankan karena dapat menumbuhkan motivasi,semangat, yang tinggi, mencapai hasil yang diharapkan.

 Pembahasan Hasil Kegiatan Siklus II

 Pada Kegiatan supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah memberikan dampak positif karena hasil pembinaan kepada guru memperoleh hasil yang diharapkan dari pengamatan semua guru memperoleh penilaian katagori amat baik dan baik, guru mampu menerapkan media dalam pembelajaran, yang berarti pembinaan yang dilaksanakan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru, maka supervisi harus terprogram dilaksanakan berkelanjutan agar guru selalu meningkatkan kinerja mengelola pembelajaran.

 PENUTUP

Simpulan

 Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dan sudah diketahui hasilnya maka dibuat simpulan sebagai berikut:

1      Supervisi akademik dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru menerapkan media pembelajaran Kegiatan supervisi memberikan dampak positif pada kegiatan guru mencapai hasil positif, merupakan bukti,semua kegiatan melalui perencaan yang matang maka pelaksanaan kegiatan sudah dapat dipastikan mencapai keberhasilan

2      Semua kegiatan apabila dilaksanakan penuh semangat yang tinggi dengan rasa tanggung jawab maka hasil yang diperoleh dapat maksimal,sehingga disamping itu kegiatan dapat efetif, efesien,tepat waku,semua program yang direncanakan diselesaikan dengan baik tepat sasaran mencapai hasil yang positif sesuai yang diharapkan.

3      Hasil penelitian yang dilaksanakan pada kegiatan pra siklus dari 12 orang guru,yang memperoleh penilaian baik sebanyak 5 orang atau 42%, dan masih 7 orang guru mendapat penilaian katagori cukup atau 58%,siklus I hasil pengamatan,yang mendapat penilaian katagori baik sebanyak 7 orang guru atau 58%,dan 5 orang guru memperoleh penilaian katagori cukup atau 42%.pada siklus II,hasil pengamatan memperoleh penilaian katagori amat baik sebanyak 6 orang guru atau 50 % sedangkan 6 orang guru memperoleh penilaian katagori baik atau 50%,penelitian mencapai hasil sesuai harapan guru dalam pembelajaran menerapkan media hasilnya signifikan.

Saran

 Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui proses kegiatan maka diberikan saran sebagai berikut:

1    Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan, dapat menyampaikan gagasan melalui metode yang diterapkan dalam pembelajaran,sdhingga pembelajaran berjalan secara efektif dan efesien hasil tercapai maksimal..

2      Guru dalam melaksanakan pembelajaran membiasakan untuk penggunaan media alat peraga untuk membantu memudahkan menyampaikan materi kepada siswa,lebih menarik perhatian terhadap materi.yang diajarkan,sehingga kegiatan terlaksana secara efeftif dan efesien,menyenangkan mencapai hasil maksimal

3    Melaksanakan pembelajaran, dimulai menyusun perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.berupa lembar soal perbaikan digunakan kepada siswa yang mengalami kegagalan, dan lembar soal untuk pengayaan digunakan untuk.siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan dalam mengerjakan soal tes formatif Melaksanakan perbaikan dan pengayaan merupakan upaya guru sebagai bentuk memberikan motivasi kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Rohmanto, Elham. 2008. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: YramaWidya.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Jasmine, Julia. 2007. Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelegencies. Bandung: Nuansa.

Moleong, Lexy 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasardan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta: Rineka Cipta.

Sahertian, Piet 2008. Administrasi Pendidikan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sutarsih, Cicihdan Nurdin, Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Yamin, Martinis 2008, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.