UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETRAMPILAN MENULIS TEKS EDITORIAL MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

BAGI SISWA KELAS XII MIPA 1 SEMESTER 1

SMA NEGERI 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Sudarko

Guru SMA N 2 Pati

 

ABSTRAK

Tujuannya (1) Untuk mengetahui melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan motivasi menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. (2) Untuk mengetahui melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Benar, melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan motivasi menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti hasil pengamatan mengenai motivasi belajar yang dilihat dari keaktifan, minat dan perhatian antara kondisi awal, siklus I dan Siklus II masing-masing mengalami kenaikan. Untuk keaktifan ada kenaikan 10 atau 100% baik dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke II, untuk minat ada kenaikan 6 dari kondisi awal ke siklus I maupun ke siklus II atau120% dan untuk perhatian ada kenaikan 5 dari kondisi awal ke siklus I dan 12 dari Siklus I ke Siklus II atau 154%. Siklus II tiap aspek sangat baik dan secara total klasikal juga menunjukkan nilai sangat baik. Siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 16 siswa, nilai baik ada 20 siswa dan tidak ada yang mendapat nilai kurang baik. Benar, melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 5 siswa, nilai baik ada 11 siswa dan masih ada 20 siswa yang mendapat nilai kurang baik.

Kata Kunci: Teks Editorial, Strategi TTW

 

Pendahuluan

Bahasa merupakan sarana komunikasi paling utama bagi manusia. Melalui bahasa seorang dapat mengungkapkan segala isi pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan pesan, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan. Sebagai sarana komunikasi Bahasa Indonesia seharusnya diajarkan kepada para siswa melalui pendekatan tertentu yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa harus dengan pendekatan komunikatif yaitu pendekatan yang menekankan pada aspek kinerja dan kemahiran berbahasa.

Berbahasa mencakup empat keterampilan pokok, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling bersinergi satu dengan lainnya. Berdasarkan bentuknya keempat keterampilan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) produktif meliputi berbicara dan menulis, dan (2) reseptif meliputi mendengar dan membaca.

Pada kondisi awal siswa kelas XII MIPA 1 motivasi dan hasil belajar rendah. Hal tersebut terbukti pada proses pembelajaran menulis hanya 5% siswa yang terotivasi. Keadaan ini sejalan dengan hasil belajar yang diperoleh masih 95% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang diangkat peneli pada permasalahan ini pada Kompetensi Dasar Teks Editorial khususnya ketrampilan menulis teks editorial pada siswa kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 2 Pati diperoleh data motivasi dan ketrampilan menulis dalam hal ini hasil belajar siswa kelas XII MIPA 1 masih rendah.

Rumusan masalah ialah (1) Apakah melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan motivasi menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020? (2) Apakah melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020?

Tujuannya (1) Untuk mengetahui melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan motivasi menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. (2) Untuk mengetahui melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.

KAJIAN TEORI

Teks Editorial

Teks editorial atau tajuk rencana yakni artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan dari media yang bersangkutan terhadap peristiwa yang sedang        menjadi sorotan. (Kosasih 2013:195) Dalam teks editorial diungkapkan fakta peristiwa atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik, penilaian, dan saran, atau permasalahan, dan harapan redaksi peran serta pembaca.

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual.Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks jenis ini secara teratur muncul di koran atau majalah. Dalam mengungkapkan pendapat harus dilengkapi dengan fakta, bukti-bukti, dan alasan yang logis agar dapat diterima oleh pembaca atau pendengar. Sebuah teks editorial/opini memiliki struktur teks yang sama dengan struktur yang membangun teks eksposisi, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan pernyataan/penegasan ulang pendapat (reiteration). Meliputi (1) Pernyataan pendapat (thesis), bagian ini berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini mengacu ke suatu bentuk penryataan atau bisa juga sebuah teori yang nantinya diperkuat oleh argumen. (2) Argumentasi, merupakan bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis walaupun dalam pengertian umum, argumentasi juga dapat digunakan untuk menolak suatu pendapat. Argumentasi dapat berupan pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya. (3) Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), bagian ini berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi. Terdapat pada bagian akhir teks.

StrategiThink-Talk-Write (TTW)

StrategiThink-Talk-Write (TTW) meliputi tiga fase (1) Fase Berpikir (Think). Aktivitas berpikir yang dapat dilihat dari proses membaca suatu teks atau berisi cerita kemudian membuat catatan yang telah dibaca. Membaca, secara umum dianggap sebagai berpikir, meliputi membaca baris demi baris (reading the lines) atau membaca yang penting saja (reading between the lines). Begitu pun dengan menulis. Dalam membuat atau menulis catatan siswa membedakan dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks bacaan kemudian menerjemahkan ke dalam bahasa sendiri. Belajar rutin membuat/ menulis catatan setelah membaca merangsang aktivitas berpikir sebelum, selama, dan setelah             membaca. (2) Fase Berbicara (Talk) (a) Fase berbicara yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang siswa pahami. (b) Pemahaman matematik dibangun melalui interaksi dan konversasi (percakapan) antara sesama individual yang merupakan aktivitas sosial yang bermakna, (c) Cara utama partisipasi komunikasi dalam Matematika adalah melalui Talk. (d) Pembentukan ide (forming ideas) melalui proses talking, (e) Internalisasi ide (internalizing ideas), (f) Meningkatkan dan menilai kualitas berpikir. Talking membantu guru mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam belajar Matematika, sehingga dapat mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan. (3) Fase Menulis (Write). Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi atau berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.

Project Based Learning                                                                                             

Project Based Learning (PBJL) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaanya. PBJL menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat interdisipliner, dan melibatkan siswa sebagai pelaku mulai dari merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan (student centered).

Ketrampilan Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung/tidak secara tatap muka dengan oran lain (Tarigan 2008:3). Menurut Mulyoto (2006:10), dalam menulis diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang berkesinambungan dan mempunyai urutan logis aktualisasi diri berkaitan dengan pengembangan intelektual. Menulis merupakan kegiatan berpikir tingkat tinggi yaitu saat seorang menulis tanpa sadar didalam dirinya terjadi reaksi atas informasi-informasi yang terkait lalu dari informasi-informasi itu diolah menjadi informasi baru.

Hipotesis Tindakan

Adapun yang menjadi hipotesis adalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (TTW) Model Project Based Learning dapat meningkatkaan motivasi dan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.

Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian yang berbasis kelas atau sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan. Siklus ini terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Tripp dalam Subyantoro 2009:17). Keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Jika siklus I nilai rata-rata belum mencapai target yang telah ditentukan, maka dilakukan tindakan siklus II.

Penelitian berlangsung di kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian diadakan pada semester 1 (Ganjil) tahun ajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Juli 2019 sampai dengan September 2019.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA 1 tahun pelajaran 2019/2020 terdiri atas 36 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 21 siswa putri. Kondisi ketrampilan menulis teks editorial masih rendah karena hasil ulangan harian pada kondisi awal hanya mencapai rata-rata 63.

Siswa kelas XII MIPA 1 sebagai subjek penelitian ini memiliki karakteristik yang heterogen. Heterogen baik dalam segi kecakapan intelegensi, motivasi belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus.Tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap meliputi (a) tahap perencanaan (b) tahap tindakan (c) tahap pengamatan (d) tahap refleksi. Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Arikunto (2010:117) merupakan penelitian yang bersiklus, terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil pengamatan dan wawancara saat pembelajaran sebelum menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dengan pendekatan Pojeck Based Learning diperoleh data kondisi ketrampilan menulis teks opini/editorial pada siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati masih rendah. Siswa yang berjumlah 36 siswa menyatakan bahwa menulis teks editorial sulit karena tidak biasa menulis teks editorial, tidak mengetahui cara menulis teks editorial secara mudah meskipun mereka sudah mengetahui struktur menulis teks editorial tetapi mereka jarang membaca teks editorial di media massa. Hasil penilaian sebagai berikut;

Tabel 4.1: Pencapaian Nilai Keterampilan menulis teks editorial Siklus I

No. Pencapai an nilai ∑ siswa % Hasil klasikal
1. 85- 100 5 13,9 Ratarata nilai

 

64,50

2. 65 – 84 11 30,5
3. 45 – 64 20 55,5
Jumlah 36 100

 

 

 

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian pada siklus I tiap aspek sangat baik dan secara total klasikal juga menunjukkan nilai sangat baik. Siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 5 siswa, nilai baik ada 11 siswa dan masih ada 20 siswa yang mendapat nilai kurang baik. Hasil tersebut sudah melebihi indikator ketercapaian keberhasilan pembelajaran individu hanya 16 siswa yang tuntas dan klasikal 75% dari jumlah siswa yang diteliti. Pembelajaran pada siklus I dengan materi menulis teks editorial ini secara konsep pengetahuan dipahami oleh siswa yang dilihat, didengar dari lingkungan. Penelitiannya dilanjutkan penelitian siklus II untuk membuktikan dan menguatkan hasil penelitian pada siklus I.

Tabel 4.2: Pencapaian Nilai Keterampilan Menulis teks editorial Siklus II

No. Pencapaian nilai ∑ siswa % Hasil klasikal
1. 85- 100 16 92.3 Ratarata nilai

 

93,50

2. 65 – 84 20 70,5
3. 45 – 64
Jumlah 36 100

 

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian pada siklus II tiap aspek sangat baik dan secara total klasikal juga menunjukkan nilai sangat baik. Siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 16 siswa, nilai baik ada 20 siswa dan tidak ada yang mendapat nilai kurang baik

Tabel 4.3 Hasil Motivasi Kondisi Awal, Siklus I dan II

No. Unsur motivasi Kondisi awal Siklus I Kenaikan Siklus II Kenaikan Persentase (%)
1

2

3

Aktif

Minat

Perhatian

10

5

15

16

10

10

6

5

30

20

22

10

4

12

100

120

154

 

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil pengamatan mengenai motivasi belajar yang dilihat dari keaktifan, minat dan perhatian antara kondisi awal, siklus I dan Siklus II masing-masing mengalami kenaikan. Untuk keaktifan ada kenaikan 10 atau 100% baik dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke II, untuk minat ada kenaikan 6 dari kondisi awal ke siklus I maupun ke siklus II atau120% dan untuk perhatian ada kenaikan 5 dari kondisi awal ke siklus I dan 12 dari Siklus I ke Siklus II atau 154%.

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Benar, melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan motivasi menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti hasil pengamatan mengenai motivasi belajar yang dilihat dari keaktifan, minat dan perhatian antara kondisi awal, siklus I dan Siklus II masing-masing mengalami kenaikan. Untuk keaktifan ada kenaikan 10 atau 100% baik dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke II, untuk minat ada kenaikan 6 dari kondisi awal ke siklus I maupun ke siklus II atau120% dan untuk perhatian ada kenaikan 5 dari kondisi awal ke siklus I dan 12 dari Siklus I ke Siklus II atau 154%. Siklus II tiap aspek sangat baik dan secara total klasikal juga menunjukkan nilai sangat baik. Siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 16 siswa, nilai baik ada 20 siswa dan tidak ada yang mendapat nilai kurang baik
  2. Benar, melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) model projeck based learning dapat meningkatkan ketrampilan menulis teks editorial bagi siswa kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 2 Pati semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti siswa sebanyak 36 orang yang mendapat nilai sangat baik ada 5 siswa, nilai baik ada 11 siswa dan masih ada 20 siswa yang mendapat nilai kurang baik.

Saran

Dalam rangka menningkatkan ketrampilan siswa guru hendaknya selalu memilih strategi, dan model pembelajaran yang tepat dan menarik. Dengan strategi dan model pembelajaran yang menarik maka akan meningkatkan ketrampilan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas  RI.20017 revisi.Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson Lou Anne.2009.Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Jakarta: Indeks. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang Kemdikbud.

Mulyadi,Hadi, 2019. Buku teks pendamping Bahasa Indonesia untuk SMAMA/SMK-MAK Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.

Pribadi, Benny A.2011.Model Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta: Dian Rakyat.

Setyaningsih,Ika dan Meita Sandra Santhi. 2017.  Bahasa  Indonesia  Mata pelajaran wajib.Klaten: Intan Pariwara.

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.     Semarang:        Rumah Indonesia.

Subyantoro. 2017. PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: Fanishma Indonesia.

Tarigan Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai     Suatu    Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa