SUP ADEM Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru
SUP ADEM UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN GURU KELAS DI SD NEGERI PADANGAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Endang Sulistiyani
Kepala SDN Padangan Winong Kab. Pati
ABSTRAK
Tujuan Penelitian dalam PTS ini sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (2) Untuk mengetahui hasil SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (3) Untuk mengetahui dampak SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Berdasarkan hasil Penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Supervisi Akademik SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas di SD N Padangan Winong (2) Supervisi Akademik SUP ADEM dapat meningkatkan hasil pembelajaran kelas di SD N Padangan Winong (3) Supervisi Akademik SUP ADEM memberi dampak pada meningkatnya kualitas guru dan pembelajaran kelas di SD N Padangan Winong melalui bimbingan individual
Kata kunci: Sup Adem, Kualitas Pembelajaran
PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya melalui pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan. Minimnya strategi, teknis dan analisis yang kurang tepat enyebabkan kurangtepatnya pengabilankeputusan untuk meningkatkan mutu pemsndidikan di satuan pendidikan tersebut menjadi kendala tersendiri yang menyebabkan berat utnuk mengangkat satuan pemdidikan itu unggul. Apalagi masih terciumnya aroma pola manageent lama yang selalu petunjuk dari atasan menyebabkan kepasifan yang berkepanjangan, sehingga berdampak pada terhambatnya pencapaian tujuan. Walaupun demikian karena SD Negeri Padangan Winong belum memanfaatkan komponen pengelolaan sekolah utamanya pembelajaran secara opttimal, akibatnya kualitas tupoksi guru tidak menjadi meningkat, sehingga berdampak pada lulusan. Indikator sekolah bermutu diantaranya: proses pembelajaran bermutu dengan nilai harian, nilai tengan semester nilai akhir semester dan nilai ujin akhir diatas kriteria minimal, peserta didik lulus semua dan diterima di SMP farorit yang diidam-idamkannya.
Dengan demikin pelaksanaan supervisi akademik harus dilaksanakan secara berkelanjutan, sinergis, efektif, responsif, dan inovatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kegiatan supervisi ini penulis lakukan secara optimal agar guru semakin profesional, sehingga kualitas pembelajaran meningkat.
Supervisi akademik dengan menggunakan berbagai pendekatan / metode, teknik dan metode pembelajaran variatif dan inovatif dapat diterapkan dalam setiap materi pembelajaran sehingga menarik peserta didik. Kemajuan teknologi informasi peserta didik diharapkan secara bertahap melakukan penyesuaian dalam pengkajian informasi kepala sekolah. Oleeh karena itu perlu dilakukan suatu tindakan oleh kepala sekolah dalam berupa SUP ADEM (Supervisi Akademik) secara berkesinambungan, sinergis, efektif, responsif secara individu dan kelompok.
Berdasrkan latar belakang diatas dan pembatasan masalah maka Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah: (1) Bagaimana SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati? (2) Bagaimana hasil SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati? (3) Bagaimana dampak SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati?
Tujuan Penelitian dalam PTS ini sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (2) Untuk mengetahui hasil SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (3) Untuk mengetahui dampak SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kelas K 13 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:
1. Bagi Guru kelas (a) Meningkatkan kualitas guru kelas dalam melaksanakan pembelajarannya, (b) Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas dalam melaksanakan pembelajarannya. (c) Meningkatkan kualitas guru kelas dan pembelajarn di kelas dalam melaksanakan pembelajarannya.
2. Bagi Peneliti (a) Meningkatkan kualitas guru kelas dalam melaksanakan pembelajarannya melalui supervisi akademik dengan kelengkapan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai salah satu penentu keberhasilan pembelajaran. (b) Meningkatkan pemahaman peneliti bahwa kulaitas guru dan kualitas pembelajaran yang diwujudkan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebagai salah satu penentu keberhasilan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah (a) Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah secara optimalisasi SUP ADEM (b) Meningkatnya lulusan melanjutkan ke SMP Favorit.
LANDASAN TEORI
Supervisi
Supervisi berasal dari kata super dan vision. Super berarti tinggi, atas`dan vision artinya melihat. Jadi Supervisi adalah melihat dari atas, artinya orang yang melihat itu mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari pada yang dilihat (LPPKS 2011: 6)
- Adam dan Frank G. Dickey (dalam Sutomo, 2011: 108) menjelaskan bahwa supervisi adalah program yang terencana untuk memperbaiki pengajaran. Adapun tujuan supervisi adalah untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar.
Supervisi Akademik (Sup Adem)
Supervisi Akademik disingkat SUP ADEM adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajarnya (Daresh, Glickman dalam LPPKS). Inti dari supervisi akademik adalah memberi bantuan kepada guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Agar SUP ADEM berhasil guna danberdaya guna dibutuhkan serangkaian kegiatan dengan langkah-langkah sebagi berikut:
- Persiapan (Pra Observasi): perencanaan waktu, sasaran observasi, dan cara observasi.
- Pelaksanaan Supervisi (Saat Observasi): Pelaskanaan kunjungan kelas.
- Akhir kunjungan (Pasca Observasi): refleksi membicarakan hasil supervisi
- Tindak Lanjut
Dengan demikian sasaran supervisi adalah guru yang meliputi kelengkapan perangkat pembelajaran, pantauan kegiatan selama pembelajaran di kelas, menyangkut penggunaan setrategi/metode/teknik/model pembelajaran, pengelolaan kelaas, penggunaan media dan teknologi informasi, dan melakukan penilaian proses pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Jadi untuk melaksankan supervisi akademik secara efekti dan eisien diperlukan ketrampilan konseptual, inerpersonal, dan teknikal (Glickman at al 2007 dalam LPPKS).
Kualitas Pembelajaran
Banyak hal yang harus dilakukan menuju pada tatanan prosses pembelajaran yang berkualitas, diantaranya adalah sekolah melakukan analisis dengan cermat kebutuhan sekolah yang bisa menunjang pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik. Analisis konteknya tentang kondisi riil sekolah biasanya dituangkan dalam analisi SWOT. Analisis SWOT berarti Stregth (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman), merupakan langkah berikutnya setelah mengidentifikasi fungsi dan faktor untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktor dalam upaya mencapai target sekolah yang ditetapkan.
Kerangka Berpikir
Kondisi awal kualitas guru belum menerapkan SUP ADEM hasil belajar yang dicapai masih rendah, selanjutnya Kepala Sekolah mengambil tindakan dengan penerapan pembelajaran SUP ADEM yang dilaksanakan melalui dua siklus. Tindakan pada Siklus I, Kepala Sekolah sudah menerapkan SUP ADEM. Tindakan pada Siklus II, melakukan pembelajaran dengan merevisi penerapan SUP ADEM. Kondisi akhir diduga melalui penerapan SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru dan kualitas pembelajatan di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2019/2020.
Hipotesis Tindakan
Berdasrkan landasan teori dan kerangka berfikir dapat diajukan Hipotesis tindakan yaang dapat diambil adalah: (1) Melalui SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (2) SUP ADEM dapat meningkatkan hasil pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. (3) SUP ADEM dapat memberi dampak pada meningkatnya hasil pembelajaran kelas Kurikulum 2013 revisi terbaru di SD Negeri Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan selama 4 (empatt) bulan yaitu mulai Bulaan Juli sampai dengan November 2019. Penelitian Tindakan Sekolah ini direncanakan di kelas 1sampai dengan kelas VI di SD N Padangan Winong semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020, Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan November semester 1 tahun pelajaran 2019/2020
Subyek penelitian adalah guru kelas berjumlah 6 orang dengan perincian guru laki-laki 2 orang dan perempuan 4 orang. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil SUP ADEM (Supervisi Akademik) terhadap 6 guru kelas, berbekal RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan dengan menggunakan instrumen SUP ADEM pada kompetensi Paedagogik yang terdiri dari indikator dengan fokus kegiatan melakukan pemantauan dan pengamatan terhadap kemampuan guru menerapkan pendekatan Saintifik dalam proses pembelajaran terhdap 6 guru kelas 1 sampai dengan kelas 6 di SDN Padangan Winong Kabupaten Pati.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
Penelitian Tindakan Sekolah ini, peneliti menggunkan teknik berupa tes dan non tes. Teknik nontes menggunkan alat pengumpul data berupa lembar supervisi akademik kepada 6 guru kelas berupa instrumen pada kompetensi pedagogik indikator di SDN Padangan Winong Kabupaten Pati. Teknik Tes menggunakan alat pengumpul data berupa soal ulagan harian (UH).
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), menurut Aqib (2008) dan Wiriaatmadja (2008), Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ada 4 (empat) Siklusan dalam penelitian tindakan kelas yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting), yakni sebagai berikut:
- Rancangan Penelitian, meliputi:
- Refleksi awal, berupa data tentang pengalaman guru dalam mengajar sehingga ditemukan kelemahannya. Dari refleksi awal diperoleh gagasan umum mengenai kendala yang berkaitan dengan pelaksanaan mengajar guru yang masih kurang.
- Perencanaan, yaitu kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah-masalah. Pertimbangan dan pemilihan tersebut selanjutnya dituangkan dalam perencanaan;
- Melalui observasi dapat dideskripsikan perhatian dan sikap siswa, respon siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan tugas;
- Tindakan penelitian merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan proses tindakan pada setiap siklus akan dijabarkan pada desksripsi siklus;
- Setelah pembelajaran usai, peneliti memberikan penilaian terhadap hasil yang dicapai siswa, baik melalui tes maupun nontes. Dengan memperhatikan kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada suatu siklus, maka diperlukan adanya tindakan-tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut ini gambar tentang prosedur Penelitian tindakan Sekolah (PTS).
Validitas Data
Data yang berasal dari non tes dengan alat pengumpul data berupa lembar supervisi akademik divalidasi menggunka n Triangulasi Sumber. Artinya lembar supervisi sudah dikonsulttasikan ke pengawas. Mereka mengatakan bahawa lembar supervisi yang digunakan peneliti cukup valid untuk dipakai sebagai alat supervisi akademik. Data dalam bentuk nilai raata nilai ulangan harian.
Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: (1) Menjawab kebenaran baahwa melalui penerapan SUP ADEM dapat meningkatkaan kualitas guru. Dan kualitas pembelajaran. (2) Data hasil belajar siswa dianalisis dengan cara: Menghitung skor evaluasi (tes), menghitung persentase tingkat penguasaan evaluasi dengan rumus dan klasikal dengan rumus: (3) Data wawancara tanggapan siswa serta saran dan kritik yang diperoleh dari siswa dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Indikator Kinerja
Keberhasilan tergantung pada instrumen penelitian dengan indikator kinerja berikut ini: (1) Peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran baik melalui observasi kelas maupun melalui penilaian RPP. Kondisi awal : cukup. Target baik. (2) Peningkatan rata-rata nilai ulangan harian Kondisi awal: Jumlah rataulangan harian Target : kenaikan rata-rata KKM
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Tabel 1. Hasil Kondisi Awal
No | Nama | RPP | Obs | Rata | Kategori |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
78
74 77 73 71 72 |
79
76 78 71 71 70 |
78.5
75 77,5 72 71 71 |
Cukup
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup |
Jumlah | 100 |
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa modus berada pada rentang nilai ke 6 guru semua nilainya cukup ternyata sudah memiliki RPP yang cukup. Refleksi tindakan hasil tes ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil tes pada kondisi awal dengan hasil tes pada Siklus I.
Tabel 2. Kondisi Awal kompetensi siswa
No | Nama | Jab | Rata | KKM | Ket |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
GurKel
GurKel GurKel GurKel GurKel GurKel |
65
62 62 62 63 60 |
75
75 75 75 75 75 |
BT
BT |
Jumlah | 100 |
Hasil tes pada kondisi awal, ke 6 guru ulangan hariannya belum tuntas. Jadi kualitas guru dan kelaitas pembelajaran masih cukup.
Deskripsi Siklus I
Refleksi tindakan mengenai ketuntasan belajar juga dapat dilihat dari perkembangan pencapaian ketuntasan belajar kondisi awal dan Siklus I, yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3. Data supervisi pembelajaran guru
No | Nama | RPP | Obs | Rata | Kategori |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
83
75 82 74 72 71 |
81
77 81 73 72 2 |
82
76 81,5 73,5 72 71,5 |
Baik
Cukup Baik Cukup Cukup Cukup |
Jumlah | 100 |
Ada peningkatan kualitas guru walaupun peningkatannya belu signifikan yakni baru 2 orang mendapatkan kategori baik. Refleksi tindakan hasil tes ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil tes pada kondisi awal dengan hasil tes pada Siklus I.
Tabel 4. Kondisi Siklus I kompetensi siswa
No | Nama | Jab | Rata | KKM | Ket |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
GurKel
GurKel GurKel GurKel GurKel GurKel |
76
72 73 70 75 72 |
75
75 73 73 75 75 |
T
BT |
Jumlah | 100 |
Dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar setelah siklus I walaupun belum signifikan. Langkah selanjutnya adalah Siklus II.
Diskripsi Siklus II
Tabel 5. Data supervisi pembelajaran guru Siklus II
No | Nama | RPP | Obs | Rata | Kategori |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
91
82 91 81 83 83 |
91
84 92 82 82 81 |
91
83 91 82 82,5 82 |
Baik
Baik Baik Baik Baik Baik |
Jumlah | 100 |
Ada peningkatan kulaitas guru walaupun peningkatannya sudah signifikan yakni 6 orang mendapatkan kategori baik. Refleksi tindakan hasil tes ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil tes pada kondisi awal dengan hasil tes pada Siklus I.
Tabel 6. Kondisi kompetensi siswa Siklus II
No | Nama | Jab | Rata | KKM | Ket |
1
2 3 4 5 6 |
Sri Sukati
Ita Ulya Moh. Sholeh Triyono W. Nungky W. Siti Aminah |
GurKel
GurKel GurKel GurKel GurKel GurKel |
83
80 78 75 81 76 |
75
75 73 73 75 75 |
T T T T T T |
Jumlah | 100 |
Dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar setelah siklus I walaupun belum signifikan. Langkah selanjutnya Siklus diakhiri karena sudah tuntas.
Deskripsi Antar Siklus
Rendahnya hasil belajar siswa pada pesrta didik menunjukkan kualitas pembelajaran rendah.
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Kegiatan | Awal | Siklus I | Siklus II |
Kualitas Pembelajaran | 6 gurkel cukup | 4 gurkel cukup
2 gurkel baik |
6 gurkel baik |
Hasil belajar
Rata UH |
6 gurkel BT | 2 gurkel T
4 gurkel BT |
6 gurkel T |
Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I ini, 6 guru kelas cukup.
Adapun kendala dalam melaksanakan strategi yang dipilih: (1) Masih terdapat siswa yang dalam melaksanakan pembelajaran tidak serius. (2) Masih terdapat white board yang rusak, spidol habis. (3) Masih terdapat kelas yang beberapa siswa tidak masuk karena tanpa ijin. (4) Guru perlu melakukan inovasi dari hasil Penelitian kelas ini, agar permasalahan pembelajaran di kelas dapat terus diupayakan untuk diatasi. Adapun faktor pendukung keberhasilan program penelitian ini: (1) Kesiapan guru dalam melaksanakan KBM tepat waktu, inovatif menyenangkan. (2) Kesiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan terpenuhi dan maksimal. (3) Siswa banyak yang aktif dalam KBM (4) Siswa senang dan tidak mengantuk dalam KBM
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Supervisi Akademik SUP ADEM dapat meningkatkan kualitas guru kelas di SD N Padangan Winong (2) Supervisi Akademik SUP ADEM dapat meningkatkan hasil pembelajaran kelas di SD N Padangan Winong (3) Supervisi Akademik SUP ADEM memberi dampak pada meningkatnya kualitas guru dan pembelajaran kelas di SD N Padangan Winong melalui bimbingan individual.
Saran
Saran yang dapat disampaikan peneliti bahwa: (1) Hendaknya kepala sekolah melakukan supervisi akademik kepada guru-guru secara periodik, terprogram, dan terus ditibndaklamjuti agar manfaat supervisi tampak terarah. (2) Guru hendaknya menggunakan cara mengajar yang bervariatif dan menarik perhatian siswa sehing siswa tidak merasa bosan. (3) Pemberian latihan-latihan menulis dalam bentuk lain selain editorial kepada siswa hendaknya dilakukan secara kontinyu dan tidak menghabiskan waktu hanya untuk berbicara sendiri dengan teman satu kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dharma. 2000. Managemen Supervisi. Jakarta: Raga Grafindo Persada.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiksna
Dornself.Alla. 2010. Packet Guide to Scool Base Management. USA: ASCD
Johson. Elaine G.2012. Contekstual Teaching and Learning. America: Corvin
Kemendikbud 2011. Supervisi Akademik. Karanganyar: LPPKS
Mulyasa. 2005. Management Berbasisi Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya..
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
……. 2005. Peningkatan Kwalitas Pendidikan. Jakarta: Direktotar Jendral
Pendidikan Tinggi.
Sallis. Erward. 1993. Total Quality Management in Education. London: Biddises Ltd.
Suharsimi A, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Supardi, dkk. 2012. Strategi Menyususn Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: AndiOffset.
Sutomo, 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UNNES Press.