PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PENDAMPINGAN

KARYA ILMIAH MAHASISWA BERBASIS KOLABORATIF

DENGAN PENDEKATAN RESEARCH CLINIC ONLINE

DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM CIREBON (STAIC)

 

Mamun Hanif

Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon

 

ABSTRAK

Karya ilmiah (Karil) berperan penting dan menentukan kualitas mahasiswa serta perguruan tinggi. Selama ini kemampuan mahasiswa dalam menyusun Karil bervariatif. Mahasiswa ada yang mampu menyusun Karil secara “APIK” (Asli, Penting, Ilmiah, dan Konsisten), dan “SMART” (Spesifik, Managable, Acceptable, Realistic dan Time-bound), tetapi masih banyak yang mengalami kesulitan sehingga perlu diberikan bantuan pendampingan Karil berbasis kolaboratif dengan pendekatan Research Clinic Online (RCO). Pendampingan berbasis kolaboratif mampu membangun kolegialitas, kerjasama antara mahasiswa, dosen pembimbing, pengampu mata kuliah metodologi penelitian, dan lembaga penelitian STAI Cirebon. Pendampingan yang efektif dibutuhkan pendekatan RCO. Research clinic online merupakan tempat yang dirancang untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan menyusun Karil melalui cara-cara klinis mulai identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, sintesis, treatment, refleksi dengan memanfaatkan media jaringan internet/ daring seperti: website, email, whatshaap, telegram, geogle classrom, webinar, zoom dan sebagainya. Research Clinic Online keberadaannya menjadi solusi pemecahan kesulitan mahasiswa dalam menyusun Karil. Kehadiran RCO menjadi inovasi baru untuk mewujudkan merdeka belajar di era digital karena fleksibel, mudah diakses sepanjang waktu baik secara tatap muka maupun daring dan digunakan dosen pembimbing dan lembaga penelitian dan pengembangan STAIC untuk berkolaborasi memberikan layanan konsultasi kepada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis dan mensentesiskan model manajemen pendampingan Karil dengan pendekatan research clinic online yang layak bagi mahasiswa STAIC. Metode penelitian menggunakan Research and Development. Data diperoleh dari hasil pendampingan Karil, analisis kebutuhan, uji coba, dan validasi model. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan FGD. Uji validitas menggunakan validasi model dari pakar dan praktisi. Analisis deskriptif kualitatif menggunakan display data, reduksi data, verifikasi data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan model manajemen pendampingan yang dilaksanakan selama ini berkategori cukup, masih bersifat teoritis belum dalam tataran praktis. Model pendampingan RCO sangat penting dan dibutuhkan, karena praktis, efektif, efisien. Model pendampingan RCO sangat layak, sehingga dapat diimplementasikan untuk peningkatan kualitas mahasiswa menyusun Karil baik untuk pemenuhan tugas kuliah, persyaratan penyelesaian tugas akhir, dan publikasi ilmiah.

Kata Kunci: manajemen, Pendampingan, Karya Ilmiah, Kolaboratif, dan Research Clinic Online

 

Pendahuluan

Karya ilmiah (Karil) di perguruan tinggi kedudukannya sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Artinya, karya ilmiah merupakan bagian dari kebutuhan akademik di setiap perguruan tinggi dalam rangka upayanya untuk meningkatkan mutu dan optimalisasi dari peran, misi, fungsi dan tujuannya.

STAIC merupakan bagian dari perguruan tinggi Islam merespon edaran Dirjen Dikti tersebut memberikan kewajiban menghasilkan karya ilmiah bagi lulusan program sarjananya. Komitmen STAI Cirebon dalam mewujudkan Karil bagi mahasiswa, ditunjukkan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain: (1) memasukkan mata kuliah Karil ke dalam struktur kurikulum program sarjana pada semua program studi dengan bobot sks (satuan kredit semester) nol; (2) memberikan berbagai mata kuliah yang mendukung Karil baik pada Jurusan Tarbiyah Program PAI S1, seperti PTK, Komprehenshif, Skripsi, keterampilan menulis (makalah, jurnal); (3) menyediakan fasilitas bantuan belajar mahasiswa STAIC dalam bentuk bimbingan penulisan Karil secara tatap muka dan online; (4) menerbitkan panduan penulisan Karil.

Upaya STAIC tersebut, belum sepenuhnya membawakan hasil memampukan mahasiswa dalam membuat Karil yang baik. Hal ini didasari dari hasil penelitian Aslikati, dkk (2014) kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah mahasiswa STAIC masih rendah, baru 47% yang mampu menulis dengan baik sedangkan 53% masih kurang. Pupitasari, dkk (2012) kendala mahasiswa UT dalam menulis karya ilmiah antara lain keterbatasan wawasan; waktu untuk menulis; minimnya referensi; terbatasnya waktu bimbingan; kekurangjelasan materi yang disampaikan dosen pembimbing; kesulitan untuk menemukan ide/bahan yang akan ditulis, serta pengolohan data.

Kondisi kesulitan mahasiswa STAIC dalam membuat Karil baik artikel dalam bentuk hasil pemikiran, ide dan gagasan sendiri maupun hasil penelitian tersebut perlu dicarikan solusi, salah satunya dengan menerapkan manajemen pendampingan Karil berbasis kolaboratif dengan pendekatan Research Clinic Online (RCO).

Manajemen pendampingan Karil berbasis kolaboratif dengan pendekatan RCO bagi mahasiswa dipandang efektif memberikan solusi secara konkrit untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan Karil, karena berusaha untuk memberikan bantuan mulai dari merancang, melaksanakan, evaluasi, dan tindak lanjut sehingga Karil yang dihasilkan memenuhi standar kualitas riset yang baik dengan berprinsip pada “APIK” dan “SMART”. APIK singkatan dari Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. SMART artinya S= spesifik, M=managable, A= acceptable; R= realistic, dan T= time-bound.

Konsep manajemen dalam arti sempit berasal dari bahasa latin dari kata “manus” yang artinya “tangan” dan “agere” yang berarti “melakukan” (Kristiawan, 2017:1). Kata tersebut kemudian berkembang menjadi ménagement, to manage, manegiare (Maisah, 2013:4; Suparlan, 2013:41). Ménagement diartikan seni melaksanakan dan mengatur. To manage berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Maneggiare diartikan mengendalikan atau melakukan. Manegiare yang bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu sesuai yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada (Asmendri, 2012: 1).

Pengembangan manajemen pendampingan Karil berbasis kolaboratif dijadikan sebuah solusi karena memiliki keunggulan secara teoritis maupun praktis. Keunggulan teoritis, pendampingan Karil berbasis kolaboratif yaitu: memiliki esensi untuk menciptakan ketergantungan sosial dalam sebuah kelompok, karena adanya interdependensi di antara para anggotanya sehingga menjadi satu kesatuan yang dinamis dalam ranga pencapaian tujuan bersama (Johnson, 2012: 23). Keunggulan praktisnya, menurut Zulfiani (2016: 282) Model pendampingan Karil kolaborasi dapat menempatkan dosen pembimbing Karil sebagai pembelajar, yang berinteraksi langsung dengan permasalahan mahasiswa dan memperoleh pengalaman langsung tindakan pedagogi yang dilakukan mahasiswa. Ini berarti pendampingan kolaboratif dalam pembelajaran Karil dapat mencipatkan ketergantungan antara mahasiswa, dosen pembimbing, pengampu mata kuliah metodologi penelitian, lembaga penelitian dan pengembangan STAIC dalam memampukan mahasiswa untuk penyusunan Karil yang “APIK” dan “SMART.”

Berangkat dari latar belakang di atas, maka perlu dikembangkan sebuah model manajemen pendampingan karya ilmiah berbasis kolaborasi dengan pendekatan researh clinic online bagi mahasiswa di STAIC.

Metode penelitian menggunakan Research and Development. Data diperoleh dari hasil pendampingan Karil, analisis kebutuhan, uji coba, dan validasi model. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan FGD. Uji validitas menggunakan validasi model dari pakar dan praktisi. Analisis deskriptif kualitatif menggunakan display data, reduksi data, verifikasi data, penarikan kesimpulan.

Pembahasan

Model Faktual Manajemen Pendampingan Karya Ilmiah yang dilaksanakan selama ini

Peroleh jumlah skor seluruh indikator manajemen kinerja sistem dan komponen sistem pendampingan Karil Mahasiswa STAI Cirebon jurusan Tarbiyah Program PAI. S1. secara umum berkategori cukup dengan total seluruh peritem indikator sebesar 3939, rerata 206,40 konversi nilai 418,55, rerata selururuh indikator 206,40 rerata 25,80 konversi 50,36%. Kategori cukup tersebut terdistribusi untuk manajemen kinerja sistem pendampingan Karil sebesar 1468 berada pada rentang 1328-1898, rerata jumlah skor sebesar 73,40 berada pada rentang 63-92, rerata perindikator sebesar 24,47 dengan konversi nilai sebesar 48,53% dalam kategori cukup dengan perincian untuk indikator perencanaan pendampingan Karil diperoleh rerata 27,60 dengan konversi nilai 49,29% dalam kategori cukup. Indikator pelaksanaan diperoleh rerata skor sebesar 30,80 dalam kategori cukup. Indikator evaluasi diperoleh rereta skor 15,00 dengan konversi nilai sebesar 48,96% dalam kategori cukup.

Pada aspek kinerja sistem manajemen indikator dengan perolehan capaian tertinggi adalah perencanaan pendampingan Karil dengan persentase 49,29% dalam kategori cukup. Artinya, responden yang menyatakan bahwa perencanaan pendampingan sudah cukup baik. Indikator yang dinyatakan cukup adalah kejelasan tujuan untuk unsur kejelasan atas hasil akhir, keterlibatan mahasiswa, keterlibatan dosen pembimbing dalam pendampingan Karil. Indikator yang sudah cukup baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Sedangkan indikator yang dinyatakan kurang baik yaitu: (1) tujuan pendampingan Karil dari unsur sosialisasi, keterukuran tujuan; (2) sasaran pendampingan dari unsur ketepatan sasaran mahasiswa yang didampingi, pendamping dan materi; (3) program pendampingan dari unsur kerealitisan program, keterukuran program, kejelasan tujuan program; (4) keterlibatan para pihak keterlibatan lembaga penelitian dan pengembangan STAIC, pengampu mata kuliah metodologi penelitian dan dosen pembimbing Karil. Indikator yang kurang baik ini perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Nilai dengan capaian terendah adalah pelaksanaan pendampingan Karil, dengan perolehan rerata 30,80 dengan konversi nilai 48,13%. Artinya, responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendampingan Karil sudah cukup baik 48,13%. Indikator pelaksanaan pendampingan Karil yang perlu dikembangkan dan dipertahankan adalah: koordinasi dan kerjasama antar mahasiswa dan kesesuaian metode. Indikator yang masih kurang baik dan perlu diperbaiki yakni: koordinasi dan kerjasama antar lembaga penelitian dan pengembangan STAIC, pengampu mata kuliah metodologi penelitian dan dosen pembimbing Karil. Karena, pelaksanaan pendampingan berhasil efektif efisien, didukung koordinasi dan kerjasama antar pihak (Masruki, 2015: 59). Kerjasama antar pihak menumbuhkan interaksi kolegial yang berguna untuk membantu mahasiswa dalam mengkonstruk pengetahuan, dan memperbaiki praktiknya dalam menyusun Karil (Zufiani, 2016).

Pada aspek komponen sistem manajemen pendampingan Karil, nilai tertinggi yaitu: pendamping dengan perolehan jumlah skor sebesar 784 berada di rentang 699-909, rerata indikator sebesar 39,20 dengan konversi nilai sebesar 69,17%. Artinya, 69,17% responden menyatakan bahwa pendamping/dosen pembimbing sudah baik, tetapi masih ada 30,83% responden yang menyatakan kurang baik. Indikator yang dinyatakan baik yaitu: kompetensi, kualifikasi, dan kemampuan berstrategi. Indikator kurang baik yang perlu diperbaiki yaitu: tugas pendamping, dan umpan balik. Pendamping dituntut memiliki kompetensi, kualifikasi, dan strategi (Masrukhi, 2015). Kompetensi pendamping meliputi: penguasaan teori, metodologi, tata tulis ilmiah, media, dan aplikasi pengolah data. Kualifikasi pendamping meliputi: akademik, pengalaman mendampingi, dan track record. Strategi pendamping, mampu menerapkan strategi in, on, dan in, on (Widodo, 2015). Pendamping yang baik mampu membimbing dari awal sampai akhir, serta refleksi (Surapranata, 2015).

Nilai terendah dari komponen sistem adalah: mahasiswa/peserta pendampingan dengan perolehan jumlah skor nilai sebesar 463 berada pada rentang 453-648, rerata indikator sebesar 23,15 berada pada rentang 20-30 dengan konversi nilai sebesar 44,70% kategori cukup. Artinya, responden yang menyatakan bahwa peserta pendampingan Karil dalam kategori cukup 44,70%. Indikator dinyatakan cukup baik yaitu: kemampuan mahasiswa dalam menentukan tema, dan kualifikasi akademiknya. Indikator dinyatakan kurang baik yaitu: penguasaan teori, latar belakang, kajian pustaka, metodologi, tata tulis ilmiah, analisis data, pelaporan Karil, dan instrumen. Peserta pendampingan Karil dituntut memiliki kompetensi, kualifikasi dan kemampuan menyelesaikan tugas (Widodo, 2017). Kompetensi adalah: keterampilan, sikap yang dikuasai peserta meliputi: penguasaan teori, metodologi, analisis data (Sukanti, 2008). Kualifikasi akademik ditentukan pengalaman, dan track record menulis Karil (Widodo, 2017).

Model faktual manajemen pendampingan karya ilmiah mahasiswa STAIC Cirebon Jurusan Tarbiyah Program PAI, S1. Lebih jelasnya pada gambar 1.

Gambar 1. Model Faktual Pendampingan Karya Ilmiah Mahasiswa STAI Cirebon Jurusan Tarbiyah Program

Gambar 1, dideskripsikan model faktual pendampingan Karil bagi mahasiswa STAIC Cirbon Jurusan PAI S1. yang selama ini dilaksanakan mulai dari kinerja sistem manajemen maupun komponen sistem. Pada kinerja sistem kegiatannya mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi: tujuan, sasaran, program kerja dan keterlibatan para pihak dalam perencanaan pendampingan. Pelaksanaan meliputi: koordinasi antar pihak, kerjasama dan keterlaksanaan pendampingan. Evaluasi meliputi: instrumen dan tindak lanjut. Temuan pendampingan Karil yang selama ini sesuai kinerja sistem, tetapi pelaksanaannya belum optimal. Kinerja sistem manajemen adalah suatu proses manajerial yang mencerminkan kinerja perangkat organisasi dalam mewujudkan tujuannya (Widodo, 2017). Komponen sistem manajemen yang selama ini mendukung keterlaksanaan pendampingan Karil meliputi: pendamping, peserta pendampingan, sarana dan prasarana, materi dan waktu pendampingan. Komponen sistem merupakan kumpulan dari suatu elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi (Widodo, 2017). Komponen sistem merupakan unsur pembentuk organisasi (Mckim, 2007). Komponen sistem keberadaannya harus mendukung keterlaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan peran dan fungsinya (Gultom, 2013).

Model Hipotetik Manajemen Pendampingan Karya Ilmiah Berbasis Kolaborasi dengan Pendekatan Research Clinic Online

Hasil perhitungan model hipotetik mulai dari hasil analisis kebutuhan kinerja sistem, komponen sistem, dan RCO. Hasil analisis kebutuhan pendampingan Karil bebasis kolaborasi secara umum sangat penting rerata skor 471,75 di rentang 432-532 presentase 88,05%. Kategori sangat penting tersebut, terdistribusi untuk analisis kebutuhan kinerja sistem rerata skor 135,25 di rentang 124-152 persentase 88,88%; komponen sistem rerata skor 209,80 di rentang 192-236 persentase 88,22; RCO diperoleh rerata skor 126,70 di rentang 117-144 persentase 85,59%.

Nilai hasil analisis kebutuhan kinerja sistem tertinggi yaitu: perencanaan persentase 89,46%. Artinya 89,46% responden menyatakan perencanaan sangat penting. Perencanaan adalah rancangan awal yang menjadi rujukan dan tolak ukur keberhasilan pendampingan Karil yang mencakup unsur tujuan, sasaran, program, dan keterlibatan para pihak (Masrukhi, 2015; Andaryani, 2013). Nilai hasil analisis kebutuhan kinerja sistem terendah adalah: evaluasi persentase 88, 44%. Evaluasi merupakan penilaian atas keberhasilan/ ketidakberhasilan pendampingan Karil berbasis kolaboratif. Aspek evaluasi meliputi: ketepatan dan kemampuan metode evaluasi dalam memberikan reaction, learning behavior, dan keterampilan (Suparlan, 2013). Nilai hasil analisis kebutuhan komponen sistem tertinggi adalah: pendamping/dosen pembimbing persentase 90,57%. Artinya, 90, 57% responden menganggap pendamping/dosen pembimbing sangat penting. Indikator dianggap sangat penting meliputi: kompetensi, kualifikasi, komitmen dalam melaksanakan tugas, sedangkan kurang penting yaitu: kualifikasi akademik. Peran pendamping yaitu: pemandu, penasihat, konselor, instruktur, sharer, dan pemberi semangat (Ambrosetti, 2010). Kriteria pendamping/dosen pembimbing yaitu: profesional dibidangnya, berkecakapan interpersonal (Waring, 2013). Nilai terendah komponen sistem yaitu: peserta/mahasiswa persentase 84,88%. Artinya, 84,88% responden menganggap peserta sangat penting, hanya 15,12% kurang penting. Indikator dianggap penting yaitu: kompetensi, kualifikasi, dan kemampuan peserta dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Nilai hasil analisis kebutuhan berpendekatan RCO tertinggi adalah: treatment persentase 86,88%. Arinya, treatment sangat penting dalam pendampingan Karil berbasis kolaborasi. Treatment adalah: alternatif bentuk bantuan berdasarkan latar penyebabnya (Wiramihardja, 2012). Treatment berbentuk teknis dan non teknis. Treatment dilakukan melalui cara-cara clinis yaitu: terapi, intervensi, dan konsultasi (Andaryani, 2013). Nilai hasil analisis kebutuhan RCO terendah adalah: identifikasi masalah persentase 82,08%. Identifikasi masalah adalah: tindakan yang diperlukan untuk mengetahui inti penyebab permasalahan, sekaligus mencari solusi pemecahannya.

Desain model hipotetik manajemen pendampingan Karil berbasis Kolaborasi dengan pendekatan RCO, pola penyelenggaraannya menggunakan alur kinerja sistem, komponen sistem, dan pendekatan RCO. Kinerja sistem meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, tindak lanjut, dan pengawasan. Komponen sistem meliputi: pendamping, peserta, sarana dan prasarana, materi ajar dan waktu. Pendekatan RCO meliputi: identifikasi, diagnosis, prognosis, sintesis, treatment, dan evaluasi/refleksi dengan memanfaatkan media jaringan internet/ daring seperti: website, email, whatshaap, telegram, geogle classrom, webinar, zoom dan sebagainya. Lebih jelasnya pada gambar 2.

Gambar 2. Model hipotetik manajemen pendampingan karya ilmiah berbasis kolaborasi dengan pendekatan Research Clinic Online bagi mahasiswa STAI Cirebon Jurusan Tarbiyah Program PAI S1.

Gambar 2, dideskripsikan penyelenggaraan kegiatan pendampingan menggunakan alur kinerja sistem dan komponen sistem manajemen. Kinerja sistem manajemen meliputi:perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan kegiatan pendampingan didasari atas analisis kebutuhan potensi SDM, penentuan syarat, penetapan program, tujuan, strategi, target dan sasaran. Pelaksanaan kegiatan pendampingan meliputi: pra-pendampingan dengan kegiatan: pradiagnosis kompetensi mahasiswa STAI Cirebon Jurusan Tarbiyah Program PAI S1. pembuatan Karil, pengorganisasian dan pengkoordinasian. Penyelenggaraan pendampingan Karil Berbasis Kolaboratif dengan pendekatan RCO meliputi: tahap-tahap pendampingan, metode in on dan in. RCO meliputi kegiatan identifikasi, diagnosis, prognosis, sistesis, treatment/terapi, evaluasi dan refleksi, dan dilanjutkan diagnosis pasca pendampingan. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui output dari kinerja pendampingan karil yang meliputi: kualitas hasil kinerja Karil, pendahuluan, metode, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka. Pelaporan hasil kegiatan pendampingan mahasiswa di unggah/diupload di STAIC Cirbon.

Penyelenggaraan pendampingan Karil berbasis kolaboratif dengan pendekatan RCO tersebut, sudah sesuai dengan alur pentahapan kinerja sistem manajemen. Kinerja sistem merupakan pentahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut, pelaporan (Mckim, 2007).

Model Final Manajemen Pendampingan Karya Ilmiah Berbasis Kolaborasi dengan Pendekatan Research Clinic yang Layak

Hasil validasi ahli terhadap kelayakan buku model, pedoman, panduan dan materi ajar pendampingan Karil berbasis Kolaborasi dengan pendekatan RCO dalam kategori sangat layak, perolehan rerata skor 20,36 persentase 84,58%. Nilai tertinggi yaitu: buku panduan pendamping dan peserta pendampingan dengan retata skor 20,80 persentase 86,67%. Ini berarti buku panduan pendamping dan peserta sangat layak digunakan untuk pendampingan PTK. Buku panduan pendamping dan peserta sangat penting, karena berisi petunjuk teknik operasional bagi tim mengenai tugas, fungsi, peran serta tata tertib dalam penyelenggaraan kegiatan pendampingan Karil (Supranata, 2015). Nilai terendah yaitu: buku model dengan rerata skor 19,70 persentase 82,08%. Ini berarti buku model perlu disempurnakan. Buku model sangat penting karena menjadi sebuah desain/pola yang menggambarkan alur kerja penyelenggaraan pendampingan Karil. Alur penyelenggaraan pendampingan Karil dengan RCO berpatokan pada kinerja sistem dan komponen sistem manajemen (Swidarto, 2017). Lebih jelasnya pada gambar 3.

Gambar 3. Model Final Manajemen Pendampingan Karil berbasis Kolaborasi dengan Pendekatan Research Clinic Online.

Gambar 1, model final manajemen pendampingan berpendekatan RCO merupakan penyempurnaan dari model faktual dan model hipotetik. Model faktual dan hipotetik setelah di FGD-kan dengan pakar dan praktisi serta divalidasi untuk memperoleh masukan dan penyempurnaan, sehingga menjadi model final yang layak. Hasil validasi pakar dan praktisi model final yang layak meliputi: aspek kinerja sistem dan komponen sistem. Aspek kinerja sistem yang telah divalidasi disempurnakan mencakup: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, tindak lanjut, pengawasan dan monev (monitoring dan evaluasi). Aspek komponen mencakup: pendamping, peserta, sarana dan prasarana (Media Daring website, email, whatshaap, telegram, geogle classrom, webinar, zoom) materi ajar, dan waktu.

Temuan hasil penelitian pendampingan berpendekatan RCO menunjukkan adanya peningkatan hasil mulai dari kondisi faktual, pengembangan desain model hipotetik dan model final. Kondisi faktual pendampingan Karil yang selama ini dilaksanakan berkategori cukup persentase 62,32%. Pengembangan model hipotetik diperoleh hasil sangat penting persentase 88,05%. Model final diperoleh hasil sangat layak persentase 84,58%. Berdasarkan hasil temuan tersebut, pendampingan berpendekatan RCO dapat meningkatkan kualitas kinerja mahasiswa dalam menyusun Karil sebesar 25,73%.

Penutup

Simpulan

Simpulan: (1) model faktual manajemen pendampingan Karil bagi mahasiswa jurusan Tarbiyah Program PAI S1 STAIC selama ini baru berkategori cukup. (2) Model hipotetik pengembangan manajemen pendampingan Karil berbasis Kolaborasi dengan pendekatan RCO sangat penting dan dibutuhkan oleh 88,05% mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program PAI S1 STAIC. (3) Model manajemen pendampingan Karil berbasis Kolaboratif dengan pendekatan RCO layak dijadikan sebagai wahana peningkatan kualitas kinerja mahasiswa jurusan Tarbiyah Program PAI S1. STAIC dalam menyusun Karil baik untuk pemenuhan tugas perkuliahan, persyaratan penyelesaian program studi dan publikasi ilmiah. Besanya sumbangan pendampingan berpendekatan RCO dapat meningkatkan kualitas kinerja mahasiswa dalam menyusun Karil sebesar 25,73% dari dimensi lainnya.

Saran

Saran: (1) mahasiswa hendaknya meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya dalam menyusun Karil baik untuk pemenuhan tugas perkuliahan, persyaratan penyelesaian program studi dan publikasi ilmiah; (2) Lembaga Penelitian dan Pengembangan STAIC sebagai penanggung jawab dalam bidang penelitian hendaknya bersinergi dengan dosen pembimbing dengan menyediakan RCO STAIC sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai tempat berkonsultasi. (3) Dosen pembimbing sebagai pendamping hendaknya melaksanakan pendampingan secara tuntas untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan baik dengan Daring, Luring, maupun Tapka, sehingga permasalahan kesulitan mahasiswa dalam menyusun Karil terentaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambrosetti, A., & Dekkers, J. (2010). The Interconnectedness of the Roles of Mentors and Mentees in Pre-service Teacher Education Mentoring Relationships. Australian Journal of Teacher Education, 35(6), 42-55.

Andaryani, G. 2013. Klinik Pembelajaran. Online at www.lct4pr.org.

Asmendri, 2012. Teori dan Aplikasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah/Madrasah, Batu Sangkar: STAIN Batu Sangkar Press.

Gultom, Syawal. 2013. Pedoman Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru Inti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Johnson, 2012. Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Bandung: Nusa Media.

Kristiawan, M. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deeplubish.

Marshal, C. 1995. Designing Qualitative Research, California: Sage Publication Inc.

Masrukhi, 2015. Pengembangan Model Pelatihan PTK Berbasis Pendampingan Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru Matematika SMA di Kabupaten Brebes. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 9 (1), 59-65.

Mckimm, J. 2007.Mentoring: Teory and Practice. Developed From Preparedness to Practice, Mentoring Sch. NHSE/Imperial College School of Medecine. 3(4), 1-24

Morales, V. J. 2016. Transformational Leadership Influence on Organizational Performance Through Organizational Learning and Innovation. Journal of Business Research 65.7 (2016): 1-12.

Swidarto, 2017. Pengembangan Model Manajemen Pendampingan PTK dengan Pendekatatan Research Clininic bagi Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Pati. Prosiding, Untidar.1 (1), 21-26.

Waring, H.Z. 2013. Two Mentor Practices that Generate Teacher Reflection without Explicit Solicitations: Some Preliminary Considerations, Columbia University, RELC Journal 44 (1),203-119.

Widodo, J. 2017.A Model for Developing Soft Skill Training Management Oriented Toward Service Qualitu for Shs Counselors. JED 5 (1) (2017) 39-49.

Wiramihardja, S. 2012. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.

Zulfiani, dkk., 2016. Kajian Penerapan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif antara Perguruan Tinggi dan Sekolah, Jurnal Cakrawala Pendidikan, 35 (2), 273-283