MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 1

SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP PADA PESERTA DIDIK KELAS VI

SD NEGERI 1 SUMBERJO DI SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2019/2020 DENGAN METODE MAKE A MATCH BERBANTUAN SLIDE POWER POINT

 

Khalimah

Guru Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo, Kec. Rembang, Kab. Rembang

 

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan dan menganalisis peningkatan hasil belajar IPA Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitian ini adalah Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point. Tempat penelitian ini adalah Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo. Waktu penelitian in adalah periode awal Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian ini adalah dua puluh enam peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Data penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar dari peserta didik sebagai subyek penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik tes dan teknik non tes. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar pengamatan, dokumentasi dan alat evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Prosedur dalam penelitian ini adalah Model Siklus. Penelitian berlangsung dalam dua siklus.Hasil penelitian ini adalah Hasil belajar IPA Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point meningkat. Hasil belajar adalah nilai rata-rata sebesar 57,3 dan ketuntasan sebesar 46,15% pada Kondisi Awal. Hasil belajar adalah nilai rata-rata sebesar 70 dan ketuntasan sebesar 61,53% pada Siklus I. Hasil belajar adalah nilai rata-rata sebesar 83,07 dan ketuntasan sebesar 84,61% pada Siklus II.

Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Makhluk Hidup, Metode Make a Match, Slide Power Point.

 

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 (K13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum 2006 atau yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. K13 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 pada beberapa sekolah.

Tema 1 tentang Selamatkan Makhluk Hidup merupakan tema awal pada Semester I yang sangat dominan dengan indikator yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal tersebut tidak hanya tertera pada judul tema, tetapi juga berlanjut pada subtema-subtema yang terkandung di dalamnya, yaitu Subtema 1 tentang Tumbuhan Sahabatku, Subtema 2 tentang Hewan Sahabatku dan Subtema 3 tentang Ayo, Selamatkan Hewan dan Tumbuhan. Oleh karena itu, bagi peserta didik sangat penting untuk menguasai indikator yang berkaitan dengan IPA itu sendiri.

Dalam pembelajaran Tema 1 di Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo, guru mengikuti pembelajaran sesuai dengan petunjuk pada buku teks. Namun pembelajaran tersebut tidak menarik bagi peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan keengganan peserta didik melakukan tugas dari guru, misalnya membawa tanaman yang menghasilkan bahan makanan, baik berupa daun, biji maupun umbinya. Begitu juga ketika ditugaskan membawa bunga, hanya beberapa peserta didik saja yang menunaikan tugas tersebut. Pembelajaran pun berlangsung dengan interaksi yang rendah antara guru dengan peserta didik. Penguasaan materi pun menjadi rendah. Hal tersebut sesuai dengan hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 57,3 dan ketuntasan sebesar 46,15%.

Dalam pembelajaran Tema 1 tentang Selamatkan Makhluk Hidup, indikator sangat dominan dengan IPA. Oleh karena itu, pembelajaran juga menerapkan prinsip-prinsip IPA itu sendiri, yaitu pengamatan dan percobaan. Relevan dengan indikator pada Tema 1, maka aktivitas belajar peserta didik pun memuat pengamatan terhadap obyek dalam materi, mulai dari tumbuhan, bunga maupun hewan.

Pembelajaran sesuai dengan petunjuk pada buku teks tidak efektif karena sikap peserta didik yang pasif. Oleh karena itu diperlukan pembaruan pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif. Salah satunya adalah Metode Make a Match. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik menerima kartu dan harus mencari pasangan yang relevan dengan kartu tersebut. Kartu menampilankan berbagai hal yang relevan dengan materi, baik teks maupun gambar. Secara umum, pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. Secara sederhana, kartu-kartu tersebut berupa pertanyaan dan jawaban dan dikembangkan sesuai dengan model pasangan kartu dan materi.

Hasil penelitian Ana Estika Ikasari tentang pembelajaran dengan Metode Make a Match menyatakan aktivitas dan hasil belajar IPA meningkat. Hasil penelitian Wiwin Suhartini tentang pembelajaran dengan Metode Make a Match menyatakan hasil belajar IPS meningkat.

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka penulis sebagai guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik menerima kartu, yang disebut kartu tugas dan mencari pasangan yang relevan, kemudian menempel pasangan kartu tersebut pada lembar kerja yang tersedia, yang disebut lembar tugas. Sedangkan Slide Power Point berfungsi pada koreksi dan pembahasan. Pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point diharapkan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dan memenuhi prinsip pembelajaran IPA serta meningkatkan hasil belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point.

Tempat penelitian ini adalah Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo. Tempat penelitian merupakan kelas yang terpisah dari kelas yang lain. Tempat penelitian merupakan gedung baru. Sedangkan kelas-kelas yang lain saling berurutan dan termasuk gedung lama.

Waktu penelitian ini adalah periode awal Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Waktu penelitian berlangsung selama dua bulan, yaitu mulai pertengahan bulan Juli sampai pertengahan bulan September.

Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian sebanyak dua puluh enam peserta didik. Subyek penelitian merupakan warga di sekitar sekolah.

Data penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar dari peserta didik sebagai subyek penelitian. Data penelitian merupakan aktivitas belajar sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran dan nilai ulangan harian pada akhir masing-masing siklus. Data penelitian berupa aktivitas belajar merupakan data kualitatif. Sedangkan data penelitian berupa hasil belajar merupakan data kuantitatif.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar. teknik non tes digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar pengamatan, dokumentasi dan alat evaluasi hasil belajar.

Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan data penelitian dengan kategori tertentu. Deskriptif komparatif, yaitu membandingkan data penelitian dengan indikator keberhasilan tindakan.

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Peserta didik mencapai hasil belajar dengan nilai rata-rata memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65.
  2. Peserta didik mencapai hasil belajar dengan ketuntasan memenuhi sebesar 75%.

Prosedur dalam penelitian ini adalah Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPA Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 hanya berpedoman secara baku pada buku teks. Pembelajaran tidak ditunjang dengan media pembelajaran maupun alat peraga yang relevan dengan materi. Pembelajaran semacam ini tidak memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengamatan terhadap obyek yang relevan dengan materi. Selain itu, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran juga rendah karena pembelajaran yang hanya berlangsung klasikal. Bahkan peserta didik juga tidak berminat mengikuti pembelajaran yang berlangsung pasif dan tidak menarik.

Hasil belajar termasuk tidak memuaskan. Sesuai dengan analisis nilai ulangan harian, hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 57,3 dan ketuntasan sebesar 46,15%. Nilai rata-rata sebesar 57,3 tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65. Ketuntasan sebesar 46,15% tidak ketuntasan memenuhi sebesar 75%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point berlangsung hanya satu kali. Peserta didik segera menulis nomor absen pada kartu yang tersedia, menganalisis kartu, mencari pasangan, berdiskusi dengan pasangan, menempel pada lembar tugas, menyerahkan hasil tugas, mengikuti koreksi dan pembahasan.

Aktivitas belajar peserta didik menganalisis kartu tugas termasuk rendah (D). Aktivitas belajar peserta didik berdiskusi dengan pasangan termasuk sedang (C). Aktivitas belajar peserta didik bertanya, menjawab dan berpendapat termasuk rendah (D). Secara keseluruhan, aktivitas belajar peserta didik termasuk sedang (C).

Hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 70 dan ketuntasan sebesar 61,53%. Nilai rata-rata memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65. Sedangkan ketuntasan tidak ketuntasan memenuhi sebesar 75%.

Sesuai dengan hasil refleksi, maka nilai rata-rata memenuhi indikator keberhasilan tindakan dan ketuntasan tidak memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Oleh karena itu, guru melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya dan melakukan pembaruan tindakan.

Sesuai dengan hasil refleksi, maka pembaruan tindakan adalah pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point berlangsung hingga dua kali. Pada periode pertama, peserta didik menganalisis kartu tugas dan mencari pasangan tanpa harus menulis nomor absen. Selain itu, periode pertama tanpa koreksi dan pembahasan. Pada periode pertama sekedar uji coba. Sedangkan pada periode kedua, peserta didik menganalisis kartu tugas dan mencari pasangan dengan menulis nomor absen. Pada periode kedua dilanjutkan dengan koreksi dan pembahasan.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point berlangsung hingga dua kali. Pada periode pertama, peserta didik tidak menulis nomor absen. Sedangkan pada periode kedua, peserta didik langsung menulis nomor absen. Hal-hal yang lain relatif sama, yaitu menganalisis kartu, mencari pasangan, berdiskusi dengan pasangan, menempel pada lembar tugas, menyerahkan hasil tugas, mengikuti koreksi dan pembahasan. Dengan periode yang lebih banyak tersebut, peserta didik semakin aktif.

Aktivitas belajar peserta didik menganalisis kartu tugas termasuk tinggi (B). Aktivitas belajar peserta didik berdiskusi dengan pasangan termasuk tinggi (B). Aktivitas belajar peserta didik bertanya, menjawab dan berpendapat termasuk tinggi (B). Secara keseluruhan, aktivitas belajar peserta didik termasuk tinggi (B).

Hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 83,07 dan ketuntasan sebesar 84,61%. Nilai rata-rata memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65. Ketuntasan pun memenuhi ketuntasan sebesar 75%.

Sesuai dengan hasil refleksi, maka nilai rata-rata dan ketuntasan memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Oleh karena itu, guru melanjutkan tidak tindakan pada siklus berikutnya dan menghentikan tindakan hanya pada Siklus II saja.

 

 

Pembahasan

Pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point menggunakan kartu tugas dan lembar tugas. Kartu tugas bersifat individual yang berbeda-beda untuk setiap peserta didik. Pada kartu tugas terdapat baris untuk menulis nomor absen, sehingga guru mengetahui peserta didik yang mendapat kartu tugas tersebut. Sedangkan lembar tugas bersifat kelompok untuk peserta didik dalam pasangan yang sama. Masing-masing kartu tugas ditempel, sehingga membentuk pasangan secara relevan. Koreksi dan pembahasan menggunakan Slide Power Point, sehingga peserta didik mengetahui keseluruhan kartu tugas yang saling berpasangan dalam lembar tugas, termasuk hasil tugasnya masing-masing.

Pada Siklus I, pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point hanya berlangsung satu kali, dimana peserta didik langsung menulis nomor absen pada kartu tugas. Sedangkan pada Siklus II, pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point berlangsung hingga dua kali, dimana periode pertama tanpa menulis nomor absen dan hanya pada periode kedua saja yang menulis nomor absen. Secara tidak langsung, periode pertama seperti latihan dan periode kedua sebagai praktik yang sebenarnya.

Pembelajaran dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point dengan frekuensi yang semakin sering, dari satu kali menjadi dua kali, meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

Sesuai dengan analisis data penelitian di atas, maka aktivitas belajar meningkat, dari kategori sedang (C) menjadi kategori tinggi (B). Dengan frekuensi yang semakin sering, yaitu dari satu kali menjadi dua kali, aktivitas belajar meningkat. Bahkan dengan kartu tugas yang berbeda, peserta didik semakin aktif dalam menganalisis kartu tugas. Hal tersebut sesuai dengan aktivitas belajar menganalisis kartu tugas yang termasuk kategori rendah (D). Sedangkan pada Siklus II, aktivitas belajar menganalisis kartu tugas mengalami peningkatan, sehingga termasuk kategori tinggi (B) yang sama dengan aktivitas belajar lainnya yang termasuk kategori tinggi (B).

Pada Siklus I, hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 70 dan ketuntasan sebesar 61,53%. Hasil belajar tersebut mengalami peningkatan, namun hanya memenuhi salah satu indikator keberhasilan tindakan. Nilai rata-rata memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Pada Siklus II, hasil belajar dengan nilai rata-rata sebesar 83,07 dan ketuntasan sebesar 84,61%. Hasil belajar tersebut mengalami peningkatan dan memenuhi seluruh indikator keberhasilan tindakan. Nilai rata-rata dan ketuntasan memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Pada Kondisi Awal, hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 57,3 dan ketuntasan sebesar 46,15%. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, hasil belajar mengalami peningkatan.

Tabel 4.5. Analisis hasil belajar peserta didik pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Nilai terendah 30 50 60
2 Nilai rata-rata 57,3 ≤ 65 70 ≥ 65 93,37 ≥ 65
3 Nilai tertinggi 70 90 100
4 Ketuntasan (%) 46,15% ≤ 75% 61,53% ≤ 75% 84,61% ≥ 75%

Menurut Huda (2013: 251), Metode Make a Match adalah metode belajar dengan mencari pasangan kartu mengenai konsep yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya dalam suasana yang menyenangkan. Dalam penelitian ini, kartu tugas bukan berupa pertanyaan dan jawaban, tetapi berupa konsep, baik dalam bentuk teks maupun gambar. Selain itu, pasangan tidak hanya terdiri dari dua peserta didik, tetapi beberapa peserta didik.

Menurut Huda (2013: 252-253), kelebihan dalam pembelajaran dengan Metode Make a Match adalah 1) meningkatkan aktivitas belajar, 2) menyenangkan dengan unsur permainan, 3) meningkatkan pemahaman terhadap materi, 4) meningkatkan motivasi belajar, 5) melatih keberanian presentasi secara efektif, 6) melatih kedisiplinan waktu secara efektif. Dalam penelitian ini, sejumlah kelebihan terpenuhi, diantaranya meningkatkan aktivitas belajar, meningkatkan pemahaman terhadap materi, meningkatkan motivasi belajar dan melatih kedisiplinan waktu secara efektif.

Sesuai dengan hasil refleksi dan pembahasan, maka hasil belajar meningkat dan memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Dengan demikian, tujuan penelitian tercapai dan hipotesis penelitian terbukti benar.

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Hasil belajar IPA Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup pada peserta didik Kelas VI SD Negeri 1 Sumberjo di Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point meningkat.
  2. Hasil belajar meningkat dari nilai rata-rata sebesar 57,3 dan ketuntasan sebesar 46,15% pada Kondisi Awal menjadi nilai rata-rata sebesar 70 dan ketuntasan sebesar 61,53% pada Siklus I dan nilai rata-rata sebesar 83,07 dan ketuntasan sebesar 84,61% pada Siklus II.

Saran

  1. Guru supaya a) mengembangkan pembelajaran Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point dengan frekuensi yang lebih sering dan alokasi waktu yang lebih terbatas dan b) melibatkan peserta didik dalam koreksi dan pembahasan sesuai dengan kartu tugas.
  2. Peserta didik supaya a) aktif berkeliling kelas mencari dan menemukan pasangan yang relevan dengan kartu tugas dan b) percaya diri dalam mengkoreksi kesesuaian kartu tugas bila tidak cocok dengan kartu tugas yang lain.
  3. Sekolah supaya mengembangkan pembelajaran Metode Make a Match berbantuan Slide Power Point pada kelas-kelas yang lain dengan mempertimbangkan materi dan peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah dan Rahma, Eny. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmojo, Hendro. 2007. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Ikasari, Ana Estika. 2013. Penerapan Model Make a Match dengan Media Flash Card dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas V B SD Islam Al Madina. Semarang: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Tidak dipublikasikan.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu dan Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Suhartini, Wiwin. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03. Jakarta: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru MI/SD, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Tidak dipublikasikan.

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Sutrisno, Leo. 2008. Pengembangan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.