MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

DALAM MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH

DAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PADA PESERTA DIDIK KELAS V

SDN 3 SUMBERJO DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Sudarmi

Guru Kelas V SDN 3 Sumberjo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Materi Perjuangan Melawan Penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia dengan Metode Two Stay Two Stray pada Peserta Didik Kelas V SDN 3 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dan menganalisis hasil belajar peserta didik Kelas V SDN 3 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Materi Perjuangan Melawan Penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia dengan Metode Two Stay Two Stray. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian adalah Kelas V di SDN 3 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu penelitian adalah dua bulan, dimulai pada pertengahan bulan Januari sampai pertengahan bulan Maret. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas V di SDN 3 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang sebanyak duapuluh peserta didik, terdiri dari tigabelas putra dan tujuh putri. Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Sumber data penelitian adalah peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data penelitian adalah lembar pengamatan, dokumentasi dan alat evaluasi hasil belajar. Analisis data penelitian adalah besifat kualitatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian adalah Model Siklus. Hasil penelitian adalah 1) Pembelajaran IPS dengan Metode Two Stay Two Stray membutuhkan jumlah peserta didik sesuai dengan kelipatan empat dan tugas kelompok yang berbeda-beda dalam Kompetensi Dasar (KD) yang sama untuk setiap kelompok, 2) Pembelajaran IPS dengan Metode Two Stay Two Stray meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dengan berpendapat dan bertanya-jawab dalam kelompok, 3) Pembelajaran IPS dengan Metode Two Stay Two Stray pada hakikatnya adalah diskusi kelompok dan diskusi kelas, sehingga peserta didik berpendapat dan bertanya-jawab dan 4) Pembelajaran IPS dengan Metode Two Stay Two Stray meningkatkan hasil belajar.

Kata Kunci:   Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Perjuangan, Penjajah, Pergerakan Nasional, Metode Two Stay Two Stray.

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Kelas V pada Semester II saling berurutan dan saling berkaitan secara penuh. Materi awal adalah perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional Indonesia. Materi berikutnya adalah menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan dilanjutkan materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Materi terakhir adalah menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, penguasaan materi awal menjadi sangat penting dalam pembelajaran pada materi berikutnya.

Dalam pembelajaran IPS di Kelas V SDN 3 Sumberjo berlangsung tidak menarik karena IPS dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. Yang paling penting adalah peserta didik yang hafal materi. Dengan demikian, evaluasi hasil belajar juga akan memuaskan. Sesuai kondisi tersebut, peserta didik menjadi pasif dalam menjawab pertanyaan dan merasa cukup dengan penjelasan secara lisan dan keterangan pada buku teks.

Dalam pembelajaran tersebut, penulis menggunakan peta Indonesia dan gambar-gambar tokoh pergerakan dan pahlawan nasional. Namun, membelajaran masih tidak menarik dimana peserta didik hanya memperhatikan penjelasan lisan dan mencermati keterangan tertulis pada buku teks. Penulis berasumsi bahwa aktifitas belajar yang pasif dan materi yang saling berkaitan secara penuh akan menjadi kesulitan belajar bagi peserta didik pada pembelajaran berikutnya.

Dalam pembelajaran tersebut, penulis melakukan evaluasi hasil belajar setelah menyampaikan materi tentang pendudukan Belanda dan perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda. Peserta didik mengerjakan emat soal pilihan ganda, empat soal isian dan satu soal uraian. Sesuai dengan data evaluasi hasil belajar diketahui nilai rata-rata sebesar 58 dan ketuntasan sebesar 50%. Nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar 65 dan ketuntasan belum memenuhi minimal 75%.

Menurut Lie (2010: 61-62), Metode Two Stay Two Stray adalah model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lainnya dengan cara saling mengunjungi atau bertamu antar kelompok. Dengan demikian, perubahan susunan kelompok baru selalu terjadi karena dua anggota menjadi tamu dan dua anggota menjadi tuan rumah. Pada saat bertamu, anggota kelompok sebagai tamu dan tuan rumah membagikan hasil dan informasi, begitu seterusnya, sehingga saling melengkapi.

Penelitian Tika Risti Mulawati pada tahun 2011 yang berjudul Peningkatan Keterampilan Diskusi Siswa Kelas X SMA N 1 Pleret Bantul melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray. Jenis laporan tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa Kelas X C SMA N 1 Pleret Bantul dan pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara, tes keterampilan diskusi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah indikator keterampilan diskusi mengalami peningkatan pada setiap siklus.

Penelitian Tieka Fitriani pada tahun 2013 berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Power Point pada Siswa Kelas IV SD Karangamel 01 Kaliwungu Kudus. Jenis laporan tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian sebanyak duapuluh tujuh anak dan teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik nontes. Hasil penelitian adalah kualitas pembelajaran IPS meningkat.

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah di atas, penulis melaksanakan pembelajaran IPS dengan Metode Two Stay Two Stray. Sesuai dengan bimbingan penulis, pembagian kelompok semakin jelas dan tegas. Dalam penelitian ini, jumlah peserta didik sebanyak duapuluh, sesuai dengan kelipatan empat, sehingga memungkinkan pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray.

Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik menjadi kelompok kecil yang terdiri dari empat anggota secara otomatis. Susunan setiap kelompok fleksibel karena dua anggota akan berpindah ke kelompok yang lain dan akan digantikan oleh dua anggota baru dari kelompok lain. Begitu seterusnya, sehingga dua anggota sebagai tuan rumah dan dua anggota sebagai tamu. Peserta didik menganalisis gambar dengan diskusi dalam kelompok dan hasil diskusi tersebut didiskusikan dengan setiap kelompok sesuai dengan tugas kelompok yang berbeda-beda. Begitu seterusnya, sehingga peserta didik mencapai pemahaman yang lengkap. Kemudian, penulis memberikan pertanyaan untuk memperkuat pemahaman tersebut dengan diskusi kelas. Dengan demikian, aktifitas belajar peserta didik menjadi aktif dan hasil belajar meningkat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitain adalah pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray.

Tempat penelitian adalah Kelas V di SDN 3 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Tempat penelitian beralamat di Jl. Slamet Riyadi, Gg. Merbabu, Sumberjo. Waktu penelitian adalah dua bulan, dimulai pada pertengahan bulan Januari sampai pertengahan bulan Maret. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas V di SDN 3 Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluh peserta didik, terdiri dari tigabelas putra dan tujuh putri.

Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Teknik pengumpulan data penelitian adalah teknik nontes dan teknik tes. Analisis data penelitian adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian adalah Model Siklus (Arikunto, 2008: 74) yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Two Stay Two Stray dimana setiap kelompok terdiri dari empat anggota yang fleksibel dimana dua anggota sebagai tuan rumah dan dua anggota sebagai tamu, sehingga susunan kelompok sangat fleksibel. Setiap kelompok mendapat tugas kelompok yang berbeda-beda, sehingga peserta didik fokus berdiskusi sesuai dengan gambar tersebut selama dua menit. Begitu seterusnya, sehingga peserta didik bergabung kembali ke kelompoknya. Pembelajaran dengan diskusi kelompok dikembangkan dengan diskusi kelas secara klasikal dan menjawab daftar pertanyaan.

Aktifitas belajar pada Siklus I adalah kesesuaian pendapat dengan gambar termasuk kategori kurang sesuai (E), tanya-jawab dalam kelompok termasuk kategori aktif (B), bertanya lebih lanjut dalam diskusi kelas termasuk kategori cukup aktif (C), berpendapat dalam diskusi kelas termasuk kategori cukup aktif (C) dan kemampuan menjawab daftar pertanyaan dengan benar termasuk kategori cukup menguasai (D).

Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 73,5 dan ketuntasan sebesar 70%. Nilai rata-rata termasuk kategori memuaskan. Ketuntasan termasuk kategori cukup memuaskan.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II dengan Metode Two Stay Two Stray sesuai dengan hasil refleksi pada Siklus I. Peserta didik dalam kelompok yang sama sesuai dengan posisi tempat duduk yang berdekatan dan susunan kelompok fleksibel karena peserta didik bergantian sebagai tuan rumah dan tamu. Setiap kelompok mendapat tugas kelompok yang berbeda-beda dengan keterangan, sehingga diskusi kelompok terfokus. Selain itu, waktu diskusi kelas bertambah, menjadi empat menit, sehingga peserta didik diskusi kelompok mendalam. Begitu juga dengan diskusi kelas dalam kelompok, peserta didik tidak perlu merapikan meja-kursi, bahkan berlangsung lebih kondusif.

Aktifitas belajar pada Siklus II adalah kesesuaian pendapat dengan gambar termasuk kategori sesuai (B), tanya-jawab dalam kelompok termasuk kategori sangat aktif (A), bertanya lebih lanjut dalam diskusi kelas termasuk kategori aktif (B), berpendapat dalam diskusi kelas termasuk kategori aktif (B) dan kemampuan menjawab daftar pertanyaan dengan benar termasuk kategori menguasai (B).

Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 84,75 dan ketuntasan sebesar 90%. Nilai rata-rata termasuk kategori memuaskan. Ketuntasan termasuk kategori sangat memuaskan.

Pembahasan

Pada Siklus I, gambar pada tugas kelompok tanpa keterangan. Hal ini pula yang menjadi salah satu permasalahan pada pembelajaran pada Siklus I. Pada Siklus II, gambar pada tugas kelompok dengan keterangan dan waktu diskusi selama empat menit, sehingga diskusi kelompok terfokus dan mendalam. Hal tersebut sesuai dengan data hasil pengamatan dimana aktifitas belajar peserta didik semakin efektif dan aktif. Kesesuaian pendapat terhadap gambar dalam tugas kelompok meningkat dari kurang sesuai (kategori D) pada Siklus I menjadi sesuai pada Siklus II (kategori B). Tanya jawab sudah termasuk aktif (kategori B) pada Siklus I dan meningkat menjadi sangat aktif (kategori A).

Aktifitas belajar dalam diskusi kelas juga mengalami peningkatan. Pada Siklus I, frekuensi bertanya lebih lanjut dengan frekuensi 4,5 yang termasuk cukup aktif (kategori C) dan frekuensi berpendapat dengan frekuensi 3,5 yang termasuk cukup aktif (kategori C). Sedangkan pada Siklus II, frekuensi bertanya lebih lanjut dengan frekuensi 6,5 yang termasuk aktif (kategori B) dan frekuensi berpendapat dengan frekuensi 6,5 yang termasuk aktif (kategori B). Hal ini sesuai dengan tugas kelompok yang dilengkapi dengan teks dan waktu diskusi kelompok yang lebih lama, sehingga aktifitas belajar semakin meningkat.

Penulis menganalisis aktifitas belajar dalam pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray sesuai dengan data hasil pengamatan sebagai berikut:

 

 

 

 

Tabel 7. Analisis data hasil pengamatan aktifitas belajar.

No

Aspek Pengamatan

F atau%

Kategori

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

1

Berpendapat dalam diskusi kelompok

62,5

77,5

D

B

2

Tanya-jawab dalam diskusi kelompok

6,5

10

B

A

3

Menjawab pada daftar pertanyaan dengan benar pada diskusi kelas

4,5

7,5

C

B

4

Bertanya pada diskusi kelas

4,5

6,5

C

B

5

Berpendapat pada diskusi kelas

3,5

6,5

D

B

 

Sesuai dengan analisis data hasil pengamatan, aktifitas belajar semakin meningkat, baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Hal tersebut sesuai dengan tugas kelompok yang dilengkapi dengan keterangan, waktu diskusi kelompok yang lebih lama dan diskusi kelas dalam kelompok. Selain itu, peserta didik juga berpengalaman dengan pemmbelajaran terdahulu dan berminat dengan pembelajaran tersebut.

Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 73,5 dan ketuntasan sebesar 70%. Nilai rata-rata termasuk kategori memuaskan. Ketuntasan termasuk kategori cukup memuaskan. Sedangkan hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 84,75 dan ketuntasan sebesar 90%. Nilai rata-rata termasuk kategori memuaskan. Ketuntasan termasuk kategori memuaskan.

Nilai rata-rata dan ketuntasan semakin meningkat dan memenuhi indikator kinerja. Hal ini sesuai dengan meningkatnya kemampuan peserta didik menjawab daftar pertanyaan dalam diskusi kelas. Pada setiap akhir diskusi kelas, penulis menindaklanjuti dengan menjawab daftar pertanyaan. Pada Siklus I, peserta didik menjawab daftar pertanyaan dengan benar sebanyak empat pada pertemuan pertama dan sebanyak lima pada pertemuan kedua. Sedangkan pada Siklus II, peserta didik menjawab daftar pertanyaan dengan benar sebanyak delapan pada pertemuan pertama dan sebanyak tujuh pada pertemuan kedua. Artinya kemampuan peserta didik menjawab daftar pertanyaan dengan benar semakin meningkat sesuai dengan aktifitas belajarnya.

Penulis menganalisis hasil belajar dalam pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray sesuai dengan data evaluasi hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 8. Analisis data hasil belajar.

No

Aspek Analisis

Keterangan

Kategori

K. Awal

Siklus I

Siklus II

K. Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

30

50

60

E

E

D

2

Nilai rata-rata

50

73,5

90

E

B

A

3

Nilai tertinggi

70

90

100

C

A

A

4

Tuntas

10

14

18

E

C

A

5

Ketuntasan

50%

70%

90%

E

C

A

 

Sesuai dengan analisis data hasil belajar, hasil belajar semakin meningkat, nilai rata-rata dan ketuntasan menjadi sangat memuaskan Hal tersebut sesuai dengan aktifitas belajar yang semakin meningkat dan kemampuan nmenjawab daftar pertanyaan dengan benar yang semakin meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Materi Perjuangan Melawan Penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia dengan Metode Two Stay Two Stray pada Peserta Didik Kelas V SDN 3 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan diskusi kelompok dan diskusi kelas, sehingga aktifitas belajar peserta didik berpendapat dan bertanya-jawab meningkat.

2.     Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Materi Perjuangan Melawan Penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia dengan Metode Two Stay Two Stray meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas V SDN 3 Sumberjo di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 84,75 dan ketuntasan sebesar 90%.

Saran

1.     Peserta didik supaya mencatat hasil diskusi kelompok sesuai dengan hasil kunjungan kelompok, sehingga diskusi kelompok dalam kelompoknya sendiri dengan kajian dan analisis yang lengkap dan mendalam.

2.     Guru kelas supaya mengembangkan daftar pertanyaan dalam diskusi kelas sebagai kuis antar kelompok, sehingga pembelajaran menantang dengan perlombaan antar kelompok.

3.     Sekolah supaya menindaklanjuti dan mengembangkan hasil penelitian dalam pembelajaran lainnya, sehingga kualitas pembelajaran meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Fitriani, Tieka. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Power Point pada Siswa Kelas IV SD Karangamel 01 Kaliwungu Kudus. Semarang: Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariyanto, Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulawati, Tika Risti. 2011. Peningkatan Keterampilan Diskusi Siswa Kelas X SMA N 1 Pleret Bantul melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray. Yogyakarta: Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.

Sardjiyo, Sugandi dan Ischak. 2009. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Universitas Terbuka.

Supriono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.