MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENGURANGAN SEDERHANA

MELALUI MEDIA KARTU PERMAINAN DI KELAS I

SDN NO. 173633 PORSEA TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019

 

Lamria Sirait

SDN No. 173633 Porsea

 

ABSTRAK

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suyadi (2010: 22) Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 173633 Porsea pada siswa kelas I SDN yang berjumlah 24 Orang siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan, guru masih jarang menggunakan media pembelajaran dalam mengajar khususnya materi pengurangan sederhana. Pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). Nilai 79-89 kriteria baik pada awal 1 siswa (4,2%) naik pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). Nilai 68-78 kriteria cukup pada awal 7 siswa (29,2%) turun pada siklus I menjadi 5 siswa (21,7%). Nilai 57-67 kriteria kurang pada awal 8 siswa (33,3%) turun pada siklus I menjadi 6 siswa (26,2%). Nilai >56 kriteria sangat kurang pada awal 8 siswa (33,3%) turun pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). Perbandingan klasifikasi hasil belajar matematika materi pengurangan sederhana. Pada pelaksanaan tindakan siklus II siswa yang telah lulus atau telah memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal sebanyak 23 atau sebesar 95,8%. jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus kedua sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,2%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai nilai 82,9 sudah termasuk kriteria baik. Ketuntasan belajar siswa juga sudah tuntas dengan persentase ketuntasan 95,8% melebihi kriteria ketuntasan minimum yaitu 70%. Hal ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan pada materi Pengurangan sederhana melalui media kartu permainan di kelas I SDN No. 173633 Porsea Tahun Pembelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Kartu Permainan

 

PENDAHULUAN

Dalam setiap proses pembelajaran matematika memerlukan konsentrasi dan perhatian yang fokus, maka perlu kebijakan dari guru untuk dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Kemampuan profesionalisme dalam penyajian materi sangat diperlukan. Kenyataan yang acapkali terjadi guru belum banyak menggunakan media pembelajaran terutama di kelas rendah karena siswa tersebut masih bersifat operasional konkret. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada hari selasa tanggal 01 September 2018 SDN No. 173633 Porsea media pembelajaran matematika masih sangat minimal. Secara umum guru SDN No. 173633 Porsea dalam pembelajaran guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan masih jarang dalam menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran matematika sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Rendahnya hasil belajar dalam Pengurangan sederhana siswa kelas I SDN No. 173633 Porsea mendorong untuk dilakukannya penelitian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Pengurangan sederhana kompetensi dasar membandingkan Pengurangan sederhana. Disamping itu untuk meningkatkan kinerja guru supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.

Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman siswa akan suatu materi pembelajaran, karena guru memiliki peran untuk membimbing dan memfasilitasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika tentang materi Pengurangan sederhana., Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas I SDN No. 173633 Porsea dengan pemanfaatan media pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suyadi (2010: 22) Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran.

Subjek penelitian penelitian ini adalah siswa kelas I SDN yang berjumlah 24 Orang siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan di kelas I SDN No. 173633 Porsea. Kabupaten Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2018/2019.. Pelaksanaannya pada semester I waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (mulai kegiatan persiapan sampai pelaksanaan penelitian) yakni dimulai bulan september sampai November Tahun 2018 sebanyak 2 siklus.

Secara detail, tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tahap Prasiklus

  1. Observasi pelaksanaan pembelajaran dari perilaku siswa di luar kelas Hal ini diperlukan untuk memberikan gambaran awal bagi peneliti.
  2. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.
  3. Menyusun langkah dan jadwal kegiatan.

2. Tahap siklus

Sebelum dilaksanakan penelitian, maka telah disusun tahapan- tahapan kegiatan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

a. Tahap perencanaan

1)    Pembuatan desain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah,

2)    Persiapan media pembelajaran kartu Permainan ,

3)    Menyusun soal post test

4)    Menyusun lembar observasi pelaksana tindakan

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Untuk mempermudah pelaksanaan tindakan penelitian, maka penelitian ini diawali dengan menyusun skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi Pengurangan. Adapun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya menjelaskan sedikit tentang konsep Pengurangan. Kemudian siswa bermain kuis tentang Pengurangan menggunakan media kartu Permainan.

Pembelajaran matematika tetap dilaksanakan sesuai dengan materi yang sudah direncanakan oleh guru sesuai dengan program semester yang mengacu pada SKL. Untuk pembelajaran matematika dengan materi pengurangan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara guru dengan peneliti.

c. Tahap observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang akan diamati adalah penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dan perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada dasarnya penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan media kartu permainan sudah seperti yang seharusnya atau belum.

d. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data penelitian dari mulai siklus pertama tahap pertama sampai dengan tahap terakhir. Data diperoleh dari hasil diskusi dengan guru kelas. Diskusi tersebut membahas tentang kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran yang sudah dilakukan dengan menggunakan media kartu Permainan. Apabila telah diketahui letak keberhasilan dan hambatan pada siklus pertama, dapat ditentukan rencana yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah data nilai siswa pada saat ulangan harian matematika materi Pengurangan sederhana dengan kompentensi dasar membandingkan Pengurangan sederhana.

Tabel 5. Data Hasil Nilai Siswa Sebelum Dilaksanakan Tindakan (Pretest)

Uraian

Nilai

Keterangan

Jumlah

1436

 

Rata-rata

59,8

 

Nilai Tertinggi

85

 

Nilai terendah

35

 

 

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM yang sudah ditentukan oleh guru. Oleh karena itu diperlukan tindakan kelas untuk menangani masalah tersebut. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah media kartu permainan. Berdasarkan tabel di atas hasil analisis deskriptif kuantitatif diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa sebelum dikenai tindakan pembelajaran menggunakan media kartu permainan. Rerata kelas 59,8 nilai tertinggi 85, dan nilai terendah 35. Nilai awal siswa tersebut digunakan sebagai skor awal kemajuan individu siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika materi Pengurangan sederhana dengan menggunakan media kartu permainan. Klasifikasi hasil belajar matematika materi membandingkan pengurangan sederhana dapat disajikan dalam tabel rentang nilai sebagai berikut.

Tabel 6. Klasifikasi Hasil Belajar Matematika Pra Tindakan

No

Interval Nilai

Klasifikasi

Jumlah siswa

Presentasi Nilai

1

90-100

Sangat baik

0%

2

79-89

Baik

1

4,2%

3

68-78

Cukup

7

29,2%

4

57-67

Kurang

8

33,3%

5

>56

Sangat kurang

8

33,3%

Jumlah

24

100%

 

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mendapatkan nilai antara 79-89 kriteria baik 1 siswa (4,2%), nilai antara 68- 78 kriteria cukup 7 siswa (29,2%), nilai antara 57-67 kriteria kurang 8 siswa (33,3%) dan nilai >56 kriteria sangat kurang 8 siswa (33,3%). Berdasarkan hasil belajar matematika Pengurangan sederhana dari hasil ulangan harian di awal semester II sebelum diadakan PTK setelah diklasifikasikan dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut.

 

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa interval nilai 0-56 dengan frekuensi 8, interval nilai 57-67 dengan frekuensi 8, interval nilai 68- 78 dengan frekuensi 7, interval nilai 79-89 dengan frekuensi 1 dan 90-100 dengan frekuensi 0 (tidak ada).

Dari hasil observasi, di bawah ini ada beberapa catatan yang mengenai kondisi siswa kelas I

a.      Dilihat dari kondisi siswa kelas I, pada saat proses pembelajaran dimulai sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan dari guru, tetapi setelah guru menjelaskan materi terlalu lama siswa sudah terlihat mulai bosan. Ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya dan ada juga siswa bermain sendiri di bangkunya. Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Guru cenderung hanya berpedoman pada buku paket yang disediakan oleh sekolah. Guru jarang menggunakan media pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung. Guru hanya menggunakan cara mekanik yang hanya menjelaskan dan menuliskan hal-hal penting untuk dicatat dan dihafalkan oleh siswa.

b.      Dari 24 siswa dalam kelas ini siswa yang aktif dalam pembelajaran hanya sekitar 30% dan 70% siswa lainnya terlihat pasif dan mayoritas iswa kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pada data observasi awal dan hasil tes pra tindakan, maka disusunlah rencana pembelajaran dengan sistem pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Melalui rencana pembelajaran yang menuntut siswa berperan aktif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa selalu fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Hasil Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I pertemuan I materi yang disampaikan kepada siswa adalah matematika mengenal Pengurangan sederhana, mengklasifikasikan Pengurangan berdasarkan penyebutnya dan sedikit menjelaskan tentang membandingkan Pengurangan sederhana dengan menggunakan kartu Permainan. Sedangkan pada pertemuan II pada mata pelajaran matematika menjelaskan tentang membandingkan Pengurangan sederhana secara detail dengan menggunakan media kartu Permainan yang dilakukan melalui sebuah permainan. Adapun perencanaan yang dibuat yaitu:

1)      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan disampaikan sesuai dan berdasarkan pada kurikulum yang berlaku,

2)      Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan media kartu permainan ,

3)      Mempersiapan media kartu Permainan yang akan digunakan, dan

4)      Menyusun soal post test yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar matematika siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya adalah 2 x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 27 November 2018 , guru menjelaskan materi Pengurangan sederhana dengan menggunakan demonstrasi buah apel dan media kartu Permainan. Guru sudah menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran.

Kegiatan awal guru memberikan apersepsi melalui demosntrasi memotong buah apel pembelajaran yang akan dilakukan. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan inti guru mengenalkan Pengurangan sederhana berdasarkan demontrasi buah apel yang sudah dilakukan dan menggunakan media kartu Permainan.

Pada kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan nasihat kepada siswa untuk belajar dengan giat. Berikut ini tabel hasil belajar matematika siswa materi Pengurangan sederhana kompetensi dasar membandingkan Pengurangan sederhana pada siklus I.

Tabel 7. Daftar Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I

Uraian

Nilai

Keterangan

Jumlah

1640

 

Rata-rata

68,3

 

Nilai Tertinggi

97,5

 

Nilai terendah

32,5

 

 

Berdasarkan tabel di atas, masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah KKM. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang masih minimal yaitu 68,3. Sedangkan nilai tertinggi 97,5 dan nilai terendah 32,5. Sehingga masih ada perbedaan yang cukup jauh antara nilai tertinggi dengan nilai terendah. Berikut ini adalah tabel klasifikasi hasil belajar matematika materi pengurangan sederhana pada siklus I.

Tabel 8. Klasifikasi hasil belajar matematika materi Pengurangan siklus I

No

Interval

Nilai

Klasifikasi

Jumlah

siswa

Presentasi

Nilai

1

90-100

Sangat baik

4

17,4%

2

79-89

Baik

4

17,4%

3

68-78

Cukup

5

21,7%

4

57-67

Kurang

6

26,1%

5

>56

Sangat kurang

4

17,4%

Jumlah

23

100%

 

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa banyaknya siswa yang mendapatkan nilai antara 90-100 kriteria sangat baik 4 siswa (17,4%), nilai antara 79-89 kriteria baik 4 siswa (17,4%), nilai antara 68-78 kriteria cukup 5 siswa (21,7%), nilai antara 57-67 kriteria kurang 6 siswa (26,2%), dan nilai antara > 56 kriteria sangat kurang 4 siswa (17,4%). Berdasarkan hasil belajar matematika materi membandingkan pengurangan sederhana dari hasil post test di siklus I setelah diklasifikasikan dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut. Perbandingan hasil belajar matematika pra tindakan dengan siklus I adalah sebagai berikut. Tabel 8. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Tindakan Dan Siklus I

Jumlah

siswa

Pra Tindakan

Siklus I

T

%

BT

%

T

%

BT

%

24

8

33,3%

16

66,7%

13

56,5%

10

43,5%

Rata-rata

59,8

68,3

Nilai tertinggi

85

97,5

Nilai terendah

35

32,5

Keterangan: T= Tuntas, BT=Belum Tuntas

Berdasarkan tabel di atas perbandingan hasil belajar matematika siswa pada pra tindakan yang telah tuntas sebanyak 8 siswa (33,3%) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (66,7%) dan jumlah siswa adalh 24 siswa. Pada siklus I yang telah tuntas sebanyak 13 siswa (56,5%) sedangkan yang belum tuntas adalah 10 siswa (43,5%). Hasil belajar matematika pada kelas I sebesar 8,3 (dengan rata-rata nilai pada pra tindakan sebesar 59,8 sedangkan pada siklus I sebesar 68,3). Untuk mengetahui perbandingan klasifikasi hasil belajar matematika kelas I pra tindakan dan siklus I dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Perbandingan Hasil Belajar Pra Tindakan Dan Siklus I

No

Interval

Nilai

Klasifikasi

Frekuensi

Persentasi

Pra

tindakan

Siklus

I

Pra

Tindakan

Siklus

I

1

90-100

Sangat baik

4

0%

17,4%

2

79-89

Baik

1

4

4,2%

17,4%

3

68-78

Cukup

7

5

29,2%

21,7%

4

57-67

Kurang

8

6

33,3%

26,2%

5

>56

Sangat

kurang

8

4

33,3%

17,4%

Jumlah

24

23

100%

100%

 

Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis bahwa banyaknya siswa yang mendapat nilai antara 90-100 kriteria sangat baik pada awal tidak ada (0%) naik. Pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). Nilai 79-89 kriteria baik pada awal 1 siswa (4,2%) naik pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). Nilai 68-78 kriteria cukup pada awal 7 siswa (29,2%) turun pada siklus I menjadi 5 siswa (21,7%). Nilai 57-67 kriteria kurang pada awal 8 siswa (33,3%) turun pada siklus I menjadi 6 siswa (26,2%). Nilai >56 kriteria sangat kurang pada awal 8 siswa (33,3%) turun pada siklus I menjadi 4 siswa (17,4%). perbandingan klasifikasi hasil belajar matematika materi pengurangan sederhana kompetensi dasar membandingkan pengurangan sederhana pra tindakan dan siklus I.

Pada penelitian ini, hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan materi Pengurangan sederhana kompetensi dasar membandingkan Pengurangan sederhana mengalami peningkatan sebesar sebesar 8,3 (dengan rata-rata nilai pada pra tindakan sebesar 59,8 sedangkan pada siklus I sebesar 68,3). Peningkatan hasil belajara matematika dari siklus I dan siklus II sebesar 14,6 (dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 68,3 sedangkan pada siklus II sebesar 82,9). Pada pelaksanaan tindakan siklus I siswa kelas I telah dinyatakan lulus atau telah memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal sebanyak 13 siswa atau sebesar 56,5%. Pada pelaksanaan tindakan siklus II siswa yang telah lulus atau telah memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal sebanyak 23 atau sebesar 95,8%. jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus kedua sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,2%.

Simpulan

Pada siklus I setelah diterapkan pembelajaran matematika menggunakan media kartu Pengurangan menunjukkan hasil belajar matematika dari rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 68,3 sudah mencapai KKM namun masih pada kriteria sedang dan ketuntasan belajar masih 56,5% belum mencapai 70% maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai nilai 82,9 sudah termasuk kriteria baik. Ketuntasan belajar siswa juga sudah tuntas dengan persentase ketuntasan 95,8% melebihi kriteria ketuntasan minimum yaitu 70%.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan pada materi Pengurangan sederhana melalui media kartu permainan di kelas I SDN No. 173633 Porsea Tahun Pembelajaran 2018/2019.

SARAN

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini

1.      Hendaknya menyediakan buku-buku mengenai media pembelajaran sehingga dapat digunakan guru sebagai acuan dalam menggunakan media pembelajaran pada saat pembelajaran.

2.      Hendaknya memberikan arahan dan motivasi kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.

3.      Hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran di SDN No. 173633 Porsea.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Dwi Siswoyo, dkk (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Eko Putro Widoyoko (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gatot Muhsetyo (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hirdjan (1997). Permainan Matematika 7 Operasi Bilangan Kartu Matematika. Yogyakarta: FPMIPA IKIP Yogyakarta.

John D Latuheru (1998). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Joyce, B.; Weil, M.; Showers, B (1992). Models of Teaching (4th Ed). Boston: Allyn and Bacon.

Osman T. dkk (2007). Matematika Kelas 3 Sekolah Dasar. Jakarta: Quadra. Purwanto (2010) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Psutaka Pelajar.

Rita Eka Izzaty, dkk (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Russeffendi (1992). Pembelajaran Matematika Inovatif. Jakarta: Bina Aksara.

Sulardi (2008). Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. Sumadi Suryabrata (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.