UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SENAM LANTAI GULING DEPAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALITY (TAI) BAGI SISWA KELAS X IPA 1

SMA NEGERI 1 BULU PADA SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Ali Murdoko

SMA Negeri 1 Bulu

 

ABSTRAK

Hasil pengamatan secara klasikal ketuntasan belajar baru mencapai 63% dari yang ditetapkan sebesar 85% karena kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap atau KKM.Kondisi ini belum sesuai yang diharapkan karena disebabkan beberapa faktor. Faktor dari dalam diri siswa yang menjadi kendala untuk mengembangkan kemampuan motorik. Faktor kedua adalah faktor terbatasnya sarana dan prasarana. Faktor ketiga adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kurang optimal.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan kualitas proses pembeljaran senam lantai guling depan melalui penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) dengan modifikasi sarana pembelajaran bagi siswa kelas X IPA 1 pada semester 2 SMA Negeri 1 Bulu. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena pendekatan ini berupaya mengkaji lebih mendalam tentang penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individuality dalam rangka peningkatan ranah kognitif dan afektif siswa pada proses belajar materi senam lantai guling depan. Penelitan tindakan berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan praktik pengajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Bulu Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 anak. Instrumen yang digunakan yaitu tes unjuk kerja dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang ditunjukan dalam persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan hasil pembelajaran senam lantai guling depan melalui model TAI modifikasi sarana pembelajaran ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebesar 69 dengan persentase ketuntasan sebesar 66%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus 1 yaitu sebesar 75 dan persentase ketuntasan sebesar 76%. Setelah melanjutkan ke siklus 2 nilai rata-rata kemampuan senam guling depan siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 80 dengan persentase ketuntasan sebesar 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran senam lantai guling depan melalui model TAI modifikasi sarana pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil belajar dan perubahan perilaku.

Kata Kunci: Guling Depan, Hasil Belajar, Team Asisted Individuality

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk melakukan pembelajaran melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan secara sistematis. Kurikulum 2013 yang direvisi memberikan strategi kepada pengajar bagaimana supaya siswa lebih giat memacu diri lebih kreatif dan inovatif, begitu pula pendekatan yang dilakukan dalam strategi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa ranah kognitif, dan afektif dapat sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru pendidikan jasmani di sekolah saat ini dituntut untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Blom (2010), hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dijabarkan dalam penilaian yang mengacu dari tiga ranah yaitu ranah kognitif berhubungan dengan pemahaman teori, ranah afektif berhubungan pada perasaan emosi dan kepribadian seperti minat, sikap, apresiasi sedangkan ranah psikomotor berhubungan penekanannya pada ketrampilan unjuk kerja

Hasil pengamatan awal di lapangan untuk siswa SMA Negeri 1 Bulu kelas X IPA teridentifikasi bahwa sebagian besar siswa putri dan sebagian kecil siswa putra dalam praktik senam lantai guling depan belum optimal mempraktikannya secara baik dan benar, sehingga tidak mencapai batas ketuntasan minimal. Kondisi tersebut dianalisis dari daftar nilai dan remedial test praktik serta fakta di lapangan. Kelas X IPA SMA Negeri 1 Bulu terdiri dari 4 kelas, diantara 4 kelas tersebut kelas X IPA 1 menunjukan hasil belajar yang paling kurang optimal. Hal ini ditunjukan dari 29 siswa kelas X IPA 1 yang mendapatkan hasil di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 hanya 18 siswa sedangkan 11 siswa di bawah KKM. Secara klasikal ketuntasan belajar hanya 63% dari yang ditetapkan sebesar 85%, belum sesuai yang diharapkan. Kondisi riil di pengamatan awal timbul karena beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah faktor dari dalam diri siswa yang menjadi kendala untuk mengembangkan kemampuan motorik dalam melaksanakan pembelajaran senam lantai guling depan misalnya kemampuan fisik siswa itu sendiri. Faktor yang kedua adalah faktor terbatasnya sarana dan prasarana. Faktor yang ketiga adalah faktor dari guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Kenyataan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas berupa pemberian tindakan melalui pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Alternatif yang di pilih adalah dengan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI). Pemilihan model pembelajaran dengan pertimbangan keterbatasan sarana dan prasarana serta kondisi fisik siswa untuk pembelajaran senam lantai guling depan sangat penting sebagai suatu upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individuality ini dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin (2005) tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik secara individual.Penelitian sebelumya dilakukan Dirgantara (2013) bahwa penerapan model pembelajaran TAI, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Karanganyar. Penelitian yang sama juga dilakukan Wahyudi (2017) hasilnya menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik pada materi senam ketangkasan roll depan dengan menggunakan media matras bidang miring meningkat. Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas ini

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah proses pembelajaran melalui model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan bagi siswa kelas X IPA 1 pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?; (2) Seberapa peningkatan hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) di kelas X IPA 1 pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?; (3) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa yang menyertai hasil belajar senam lantai guling depan melalui penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) dengan modifikasi sarana pembelajaran di kelas X IPA 1 pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?

METODE PENELITIAN

Setting dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), yaitu penelitian tindakan kelas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data hasil penelitian berupa hasil tes dan nontes, kemudian dilakukan analisis deskriptif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.

Validitas tes dilakukan dengan cara: (1) Face Falidity (anggota Action Research / kolaborator saling mengecek validitas instrumen), dan (2) content (isi tes sesuai dengan materi yang sesuai dengan isi kurikulum). Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini dinyatakan berhasil bila pembelajaran Penjasorkes dengan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individuality) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai dan memahami lebih baik kompetensi dasar senam lantai guling depan. Pemahaman dan penguasaan materi senam lantai guling depan ditunjukkan oleh meningkatnya hasil belajar siswa. Target peningkatan yang hendak dicapai sekurang- kurangnya 30% dari kondisi awal. Keberhasilan lain yang ingin dicapai adalah pada akhir penelitian tahun pelajaran 2018/2019 jumlah siswa kelas X IPA 1 Bulu mampu menguasai materi senam lantai guling depan dengan baik meningkat secara nyata.

Indikator Penelitian

Indikator dalam penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut: (1)Aktivitas siswa siswa kelas X IPA 1 semester 2 SMA Negeri 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo Tahun pelajaran 2018/2019 dalam kegiatan belajar mengajar dan hasil belajarnya meningkat dimana ≥ 70% atau 70; (2) Sekurang-kurangnya 85% siswa kelas X IPA 1 semester 2 SMA Negeri 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo Tahun pelajaran 2018/2019 mendapat nilai tes kerja/praktik ≥ 70; (3) Perubahan perilaku siswa kelas X IPA 1 pada semester 2 SMA Negeri 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo Tahun pelajaran 2018/2019 mencapai kriteria Aktif dengan skor instrument keaktifan siswa ≥ 61 sesuai instrument yang sudah dibuat dengan kriteria baik.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam Sugiarti (1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

Kerangka Berpikir

Penelitian ini bermaksud mengkaji upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes Materi senam lantai guling depan melalui model pembelajarn Team Assisted Individuality (TAI) pada siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Bulu dengan dasar teori dan logika penelitian yang mendasarkan pada masalah guru untuk mencari solusi melalui penerapan medel pembelajaran TAI dengan modifikasi sarana pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian reelevan yang menerapkan model pembelajarn Team Assisted Individuality (TAI), menunjukan peningkatan hasil belajar. Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai mengalami peningkatan setelah tindakan dilakukan. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada kerangka berpikir diatas maka dapat dibuat hipotesis: (1) Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) melalui modifikasi sarana pembelajaran diduga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Senam Lantai Guling Depan siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019; (2) Pembelajaran dengan Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 secara signifikan; (3) Pembelajaran dengan Penerap\an Model Pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran diduga dapat mendorong perubahan pelaku siswa seiring peningkatan hasil belajarnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pada tindakan siklus berdasarkan refleksi dari analisa data yang terkumpul maka hasil tindakan kelas menunjukkan bahwa pada akhir siklus mengalami peningkatan mutu pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada data hasil observasi pembelajaran guru, data hasil observasi terhadap sikap siswa, dan data hasil unjuk kemampuan guling depan siswa antar siklus adalah berikut ini:

Kondisi awal ke Siklus 1

Hasil tindakan siklus I menunjukan proses pembelajaran guling depan dengan pendekatan Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Bulu sudah tepat karena terjadi peningkatan yang signifikan di bandingkan kondisi awal. Dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa merasa senang, tidak takut, gembira melakukan teknik dasar guling depan dengan benar. Metode pembelajaran telah dissuaikan dengan karakteristik Pertumbuhan dan perkembangan siswa sehingga siswa merasa mudah melakkan setiap gerakan yang dilakukan.

 

 

Siklus 1 ke Siklus 2

Hasil tindakan siklus 2 menunjukan proses pembelajaran guling depan dengan pendekatan Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran sudah lebih baik lagi dan memuaskan. Tindakan yang diberikan pada siklus 2 dengan mengurangi jumlah anggota kelompok dan mengkombinasikan menjadikan pembelajaran semakin menarik, siswa melakukan dengan semangat tinggi dan tidak merasa takut sehingga hasil gerakan teknik guling depan semakin baik, dengan demikian tindakan pada ketrampilan guling depan pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Bulu dikatakan berhasil. Setelah dilakukan evaluasi terhadap tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama dua siklus, pendekatan pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk prpses pembelajaran selanjutnya. Sedangkan tindakan yang kurang berhasil diharapkan menjadi telaah untuk perbaikan dan penyempurnaan. Keberhasilan pembelajaran guling depan dengan model Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran memudahkan guru dalam menyapaikan pembelajaran. Siswa sehingga siswa mampu untuk menunjukkan kemanpuan terbaiknya.

Data nilai dan ketuntasan hasil belajar antar siklus, adapun data dari kondisi awal sampai dengan siklus 2 ditunjukan pada tabel sebagai berikut:

No Hasil Tes Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Rata-rata 69 75 80
2 Nilai Tertinggi 79 80 90
3 Nilai Terendah 49 65 67
4 Ketuntasan 66 76 90

 

Penelitian ini juga meghasilkan data skor keaktifan belajar siswa antar siklus, adapun data skor keaktifan siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus 2 ditunjukan pada tabel berikut:

Aspek Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Keaktifan Siswa/Kualitas Pembelajaran 56 69 80

 

Pembahasan

Kualitas Pembelajaran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kulitas pembelajaran melalui model Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya ketrampilan guling depan siswa yang telah dilaksanakan guru selama tindakan. Ketuntasan belajar meningkat dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 76% menjadi 90%. Pada tindakan siklus 2 ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai diatas 85% yaitu sebesar 90%. Hasil pengolahan Instrumen kinerja guru dalam pembelajaran dalam bentuk angket pengamatan oleh observer menunjukan peningkatan kualitas pembelajaran guru dari kriteria cukup baik dengan skor pengamatan 75% menjadi 80% dengan kriteria baik hal ini berarti bahwa kualitas belajar mengajar yang dilaksanakan guru sudah dalam kualitas yang baik.

Hasil Belajar dan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pembelajaran model Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan penguasaan materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. peningkatan nilai rata-rata siswa pada setiap siklus tindakan yang dilaksanakan yaitu dari 69 di prasiklus menjadi 75 di siklus 1 dan 80 di siklus 2.

Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran penjasorkes dengan desain pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran yang paling menonjol adalah siswa lebih aktif dan antusias terhadap penjelasan guru, Hasil skor instrumen pengamataan aktivitas siswa selama pembelajaran mencapai skor 80 dengan kategori aktif pada tindakan siklus 2. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas dan antusias siswa dapat dikategorikan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru selama pembelajaran selaku fasilitator yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan.

SIMPULAN

Berdasarkan Penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan oleh Peneliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran bertujuan meningkatkan pembelajaran melalui model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Hasil pengamatan kompetensi pedagogik guru menunjukan peningkatan kemampuan guru sehingga kompetensi pedagogik guru meningkat dari kategori cukup menjadi kategori baik. Peningkatan ketrampilan pedagogik guru dalam pelaksanaan pembelajaran berdampak pada aktifitas siswa yang lebih efektif dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada aktivitas dan kinerja guru selama pembelajaran melalui model Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran hasil pengolahan Instrumen kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh capaian skor 81% dengan kategori baik hal ini berarti bahwa kualitas belajar mengajar oleh guru sudah dalam kualitas yang baik; (2) Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 1 semester I SMA Negeri 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Sebagai buktinya bahwa pengajaran yang dilakukan mengalami peningkatan yang signifikan dari hasil belajar yang diperoleh. Bahwa antara siklus I dan II, keaktifan belajar siswa dengan metode Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran menunjukkan peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata 75 pada siklus 2 terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata kelas 80, evaluasi pada siklus 1 yang berjumlah 29 siswa yang tuntas belajar adalah 22 siswa (76%) sedangkan yang tidak tuntas 7 siswa (34%) sedangkan evaluasi pada siklus 2 tuntas 90% atau sebanyak 26 siswa tuntas sedangkan 3 orang belum tuntas. Berarti melalui model pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan afektif; (3) Perubahan perilaku siswa yang menyertai peningkatan dalam pembelajaran penjasorkes materi guling depan melalui desain pembelajaran Team Assisted Individuality (TAI) Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran pada siswa Kelas X IPA 1 semester 2 SMA Negeri 1 Bulu tahun pelajaran 2018/2019 ditandai dengan jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan skor keaktifan meningkat dari 69 menjadi 90 sehinggga keaktifan siswa meningkat dari kategori cukup aktif menjadi aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Bloom, Benyamin S. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran Revisi). Yogyakarta: Penerbit pustaka Pelajar

Dirgantara, Adhi Nur. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Tai (Team Asisted Individuality) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Lay Up Shoot Bolabasket Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Surakarta: UNS

Isjoni. (2009). Cooperative Learning Efefktifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta

Kasbollah, Kasihani.1999. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Sains. Malang: RUT VI LIPI.

Kemmis,S&MC Taggart R.1989. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University Press

Mosston, M & Ashworth, S. 2008. Teaching Phisical Education (Edisi kedelapan). Jyvaskyla: Finland

Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Slavin, E Robert. 2010. Cooperative Learning Teori. Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sugiarti, Titik. 1997. Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit: Alfabeta Bandung

Surjadi. 1989. Membuat Siswa Aktif Belajar.Bandung: Mandar Maju.

Wahyudi, Nurdianto. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Senam Ketangkasan Roll Depan Dengan Menggunakan Media Matras Bidang Miring Peserta Didik Kelas IIa Dan IIb Mi Negeri Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi: IAIN Purwokerto