MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN KELAS VIII

SMP NEGERI 3 SATAP SIMPANG EMPAT TANAH BUMBU

 

Haris Fadilah

SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu

 

ABSTRAK

Hasil belajar IPS banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah penggunaansumber belajar lingkungan di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu, Rendahnya hasil belajar IPS di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu, di karenakan guru kurang menggunakan sumber belajar lingkungan, lebih banyak menggunakan sumber buku teks, siswa hanya menghapal materi sehingga kurang mampu memahami isi materi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini terlihat pada saat siswa diberikan tugas dan tes untuk memberi contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari baik diri siswa maupun masyarakat sekitar.  Penelitian ini bertujuan: bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS melalui sumber belajar lingkungan kelas VIII di di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu, mengetahui respon siswa. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan hasil pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas di laksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus masing-masing terdiri dan tahapan-tahapan: (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan tindakan (action), (3) Observasi dan evaluasi, (4) Analisis dan refleksi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran melalui sumber belajar lingkungan: a. Dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi “Permintaan penawaran dan pembentukan harga” kelas VIII di di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu Tahun pelajaran 2018/2019 pada sikus I rata-rata kelas tes unjuk kerja 86,5 termasuk katagore tinggi, hasil tes formatif ketuntasan 87,5% rata-rata kelas 84,58. Pada siklus II secara klasikal perolehan rata-rata hasil belajar meningkat siswa tuntas 100% rata-rata kelas 96,66 dengan peningkatan rata-rata kelas 12,08% dan ketuntasan 12,5% bila dibandingkan dengan siklus I. b. Respon siswa kelas VIII 90% siswa menyatakan sangat setuju karena siswa senang mengikuti pembelajaran terlibat langsung dengan lingkungan masyarakat sehingga materi mudah untuk dicerna oleh peserta didik karena materi bersifat konkret bukan abstrak.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Sumber Belajar Lingkungan.

 

Pendahuluan

 Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu bidang studi yang disajikan dalam pembelajaran di SMP membahas masalah-masalah yang terdapat di dalam masyarakat termasuk di dalamnya hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum (Sapriya, 2009:200).

Untuk mencapai tujuan di atas, diperlukan strategi yang memadukan setiap komponen pembelajaran secara integrated dan koheren. Penentuan materi yang tepat, metode yang efektif, media dan sumber pembelajaran yang relevan serta proses evaluasi yang dapat mengukur tingkat pencapaian proses dan hasil terhadap tujuan pembelajaran menjadi pekerjaan utama para aktor pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran sumber lingkungan sesuai dengan landasan filosofis CTL adalah kontrutivisme, yaitu menekankan belajar tidak hanya menghapal, tetapi mengkonstruksikan atau membangun pengetahuan dan ketrampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya. Pembelajaran akan lebih bermakna karena anak didik melihat dan merasakan langsung pada lingkungan nyata kemudian mereka menceritakan pengalamannya hal-hal mereka alami. Agar memiliki makna yang lebih luas dan mendalam informasi yang dimiliki harus diolah proses pengolahan informasi sebagai proses berpikir. Siswa akan mendapat nilai lebih dari apa yang diperolehnya (Masnur Muslich, 2009:41).

Dari pengamatan Peneliti pada kelas VIII proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu kurang menggunakan sumber belajar lingkungan guru lebih banyak menggunakan sumber buku teks karena dianggap buku teks semua materi sudah terpenuhi dalam pembelajaran IPS. Guru menyampaikan materi menggunakan ceramah untuk menghabiskan materi dengan menjejalkan materi untuk dihapal padahal materi IPS luas. Sehingga siswa kurang mampu memahami isi materi untuk kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini terlihat pada saat siswa diberikan tugas dan tes untuk memberi contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari baik diri siswa maupun masyarakat sekitar.

Tes formatif keberhasilan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Satap  Simpang Empat Tanah Bumbu KD 7.4 mendiskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar Tahun Pelajaran 2018/2019 rata-rata ketuntasan secara klasikal terdiri dari 9 orang siswi mencapai KKM (37,5 %) dan 15 orang siswi belum mencapai KKM (62,5 %) hal ini menunjukkan dibawah rata-rata kriteria Ketuntasan Minimal 7,0. Dari hasil belajar siswa perlu dicari pemecahan permasalahan dalam strategi pembelajaran.

Menurut pendapat ahli menyatakan penggunaan sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar tetapi di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu belum pernah dilaksanakan penelitian. Aspek terpenting dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII semester 2 di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu melalui sumber belajar lingkungan. Berdasarkan tingkat perkembangan siswa SMP dan jenis pendekatan ini sebagai inovasi di dalam proses pembelajaran, maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan sumber belajar lingkungan pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu.

Diharapkan dengan menggunakan dengan menggunakan sumber belajar lingkungan dalam proses pembelajaran IPS akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu.

Metode

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2010:130) Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri 2 kali pertemuan, diharapkan hasilnya akan dapat dilihat secara objektif. Untuk dapat melihat kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran IPS menggunakan sumber belajar lingkungan pada materi “Penawaran permintaan dan pembentukan harga” Serta presentasi kebenaran dalam mengerjakan soal maka diberikan pre test sebagai evaluasi awal, evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan tepat yang diberikan dalam rangka meminimalkan kesalahan tersebut, selanjutnya diberikan post test untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan sumber belajar lingkungan. Dari evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi ditetapkanlah bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meminimalkan kesalahan siswa dalam memahami materi serta mampu meningkatkan hasil post test siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi “Penawaran permintaan dan pembentukan harga” secara tepat dan benar.

Persiapan tindakan melalui perencanaan kegiatan-kegiatan pada tahap ini meliputi:

  1. Menetapkan indikator materi pelajaran “Penawaran permintaan dan pembentukan harga.”
  2. Membuat rencana pembelajaran pada materi “Penawaran permintaan dan pembentukan harga.”
  3. Menyiapkan lembar observasi yang akan dinilai oleh observer
  4. Mendesain alat evaluasi
  5. Menyusun angket untuk mengetahui respon siswa terhadap perlakuan yang dilakukan.
  6. Penetapan fokus masalah penelitian
  7. Membuat skenario pembelajaran
  8. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung di kelas..
  9. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
  10. Menentukan observer

Pelaksanaan Tindakan

  1. Pelaksaanaan Tindakan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan waktu (3×40 menit) dengan materi permintaan dan penawaran
  2. Jika siklus I tidak mencapai indikator keberhasilan, maka akan dilaksanakan siklus II

Observasi dan evaluasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain dilaksanakan observasi, setiap akhir siklus dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penguasaan materi “Penawaran permintaan dan pembentukan harga.” Yang telah dicapai oleh siswi berdasarkan Aktivitas guru, Aktivitas siswa, dan Hasil belajar

Hasil

Guru membimbing siswa dalam menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan melalui pengamatan langsung di lingkungan sosial masyarakat lingkungan sekolah siswa dan masyarakat di luar lingkungan siswa yaitu konsumen di pasar Simpang Empat Tanah Bumbu.

Dengan demikian dalam pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan dimana penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran, akan tetapi yang lebih dipentingkanNadalah proses belajar dimana siswa menemukan sendiri konsep permintaaan penawaran pembentukan harga dari observasi di lingkungan koperasi sekolah dan pasar.

Peneliti menemukan adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan jawaban dalam melakukan observasi dan wawancara untuk membuat laporan akhir sedang mereka pelajari yang langsung dilaksanakan di lingkungan nyata yaitu lingkungan koperasi sekolah dan lingkungan pasar. Dengan demikian pemilihan materi sudah sesuai dengan menggunakan pembelajaran melalui sumber belajar lingkungan untuk menanamkan karakter percaya diri, cinta tanah air dengan mencintai produk dalam negeri, sikap ekonomis dalam melakukan permintaan sesuai dengan kebutuhan siswa bukan keinginan dapat meningkatkan kreativitas dan rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran dengan melakukan proses penemuan dan mengalami proses mental yang lebih tinggi tingkatannya melalui keterampilan proses, seperti merumuskan prosedur kerja pengamatan, melakukan observasi melalui pengamatan, melakukan wawancara, menganalisis hasil observasi, pengamatan, wawancara dan membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan secara langsung pada lingkungan di sekitar sekolah dan luar sekolah seperti pasar. Dengan demikian, pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan dapat menata lingkungan/suasana belajar yang berpusat pada siswa dengan memberikan bimbingan secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah.

Pada siklus I guru melaksanakan skenario pembelajaran IPS menggunakan sumber lingkungan dibuat dalam bentuk RPP yang dibuat oleh guru. Pada saat penelitian pelaksanaan pembelajaran, menggunakan sumber belajar dalam kelas, lingkungan sekitar sekolah dan lingkungan luar sekolah (pasar). Melakukan observasi wawancara dengan teman sebaya dan pengurus koperasi sekolah serta konsumen masyarakat sekitar pasar Simpang Empat. Pembelajaran di kelas menggunakan sumber belajar teknologi informatika, LCD dengan media power point untuk menyampaikan topik materi dan tujuan pembelajaran. Sedangkan di luar kelas yaitu di lingkungan sekitar sekolah koperasi siswa, kantin sekolah, pasar untuk melakukan pengamatan langsung melalui observasi dan wawancara untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan penawaran dan pembentukan harga.

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada siklus ke I. Materi pada penelitian ini berada pada Standar Kompetensi 7 Memahami kegiatan perekonomian Indonesia. Kompetensi Dasar 7.4 Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar terdapat pada materi bab XVIII “Pembentukan harga.” Materi ini termasuk pelajaran ekonomi. Dilihat dari karakteristik materi lebih banyak berupa fakta tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran sangat dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari karena Kecamatan Simpang Empat merupakan kota pusat perdagangan di kabupaten Tanah Bumbu. Dalam pembelajaran materi permintaan penawaran dan pembentukan harga diharapkan siswa dapat melakukan permintaan sesuai kebutuhan bukan keinginan. Pesan dari materi ini mengingatkan kepada siswa melakukan permintaan sesuai kebutuhan dan uang yang ada bukan sesuai keinginan supaya tidak bersifaf konsumerisme.

Aktivitas siswa diamati oleh para observer pada proses pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan untuk mengetahui hasil aktivitas siswa melalui tes unjuk kerja melakukan observasi, wawancara, diskusi, pengamatan, dilihat dari kinerja siswa sebanyak 10 indikator penilaian.

aspek aktivitas yang sangat tinggi pada siklus I adalah dapat menghargai pendapat orang lain. Aspek-aspek aktivitas siswa paling dominan adalah mendengarkan dan mengamati penjelasan guru penjelasan guru, peserta didik mampu bekerja sama dalam kegiatan diskusi dan observasi, dapat memanfaatkan sumber belajar lingkungan, dapat menghargai pendapat orang lain dengan skor rata-rata 109 atau sebanyak 90,8%. Hal ini penting bagi peserta didik untuk pelaksanaan tugas tersebut siswa harus dengan seksama memperhatikan guru agar yang mereka kerjakan sesuai dengan prosedur, peserta didik mampu memanfaatkan sumber belajar lingkungan dilihat pada saat peserta didik memanfaatkan lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah melakukan observasi dan wawancara dengan teman sebaya dan konsumen. Hal ini menunjukkan tingkat keberhasilan pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan. peserta didik dapat menghargai pendapat orang lain dilihat dari mereka melakukan observasi, berdiskusi, melakukan tanya jawab, menyajikan hasil pembelajaran sebanyak 89%, aktif menjawab pertanyaan teman dan guru 84%, melakukan wawancara, mengajukan gagasan dalam wawancara dan pembuatan laporan, menyimpulkan hasil wawancara dan materi pelajaran rata-rata 81%. Berdasarkan tabel diatas 9 aspek belum mendapatkan kriteria sangat tinggi merupakan suatu kelemahan aktivitas siswa yang terjadi pada siklus I selanjutnya akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus 2

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran IPS di kelas VIII di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu melalui sumber belajar lingkungan. Dari data yang telah diperoleh pada proses pembelajaran siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan skor amat baik. Guru memotivasi Siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mendiskusikan langkahlangkah kegiatan bersama siswa Membimbing siswa melakukan kegiatan melalui sumber belajar lingkungan, membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan observasi dan wawancara di lingkungan sekolah dan pasar dalam kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, pada saat proses pembelajaran siswa terlihat antusias.

2) Selama proses belajar mengajar aktivitas guru dan siswa skor amat baik guru Menyampaikan tujuan Memotivasi siswa/merumuskan masalah Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya Menyampaikan materi/langkah-langkah strategi Menjelaskan materi yang sulit Membimbing siswa dan mengamati siswa dalam pembelajaran melalui lingkungan Membimbing siswa dan mengamati siswa dalam menemukan konsep Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan Memberikan umpan balik Membimbing siswa merangkum pelajaran.

3) Pada pembelajaran siklus II secara klasikal perolehan rata-rata hasil belajar meningkat siswa tuntas berjumlah 24 siswi (100%) nilai terendah 70 kemudian nilai tertinggi 100. Kemudian ratarata kelas 96,66 dengan peningkatan rata-rata kelas 12,08% dan ketuntasan 12,5% bila dibandingkan dengan siklus I.

4) Dari hasil respon siswa 90% siswa sangat setuju dilaksanakan pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan dan 10% setuju.

Pembahasan

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan memiliki dampak meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa melalui kinerja aktivitas siswa melalui tes unjuk kerja tugas, pengamatan kinerja siswa, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas laporan akhir observasi dari guru dan tes formatif dalam kegiatan pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan pada materi “Permintaan penawaran dan pembentukan harga” kelas VIII di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu pada pembelajaran sikus I secara klasikal perolehan rata-rata kelas tes unjuk kerja rata-rata 86,5 termasuk katagore tinggi, hasil tes formatif ketuntasan 87,5% dengan nilai rata-rata kelas 84,58. Pada siklus II secara klasikal perolehan rata-rata hasil belajar meningkat siswa tuntas berjumlah 24 siswi (100%) nilai terendah 70 kemudian nilai tertinggi 100. Kemudian rata-rata kelas 96,66 denganpeningkatan rata-rata kelas 12,08% dan ketuntasan 12,5% bila dibandingkan dengan siklus I.

Kesimpulan

Ketuntasan Hasil belajar IPS kelas VIII di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu melalui sumber belajar lingkungan Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan memiliki dampak meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dilihat dari hasil belajar siswa melalui kinerja aktivitas siswa melalui tes unjuk kerja tugas, laporan akhir observasi dan tes formatif dalam kegiatan pembelajaran IPS melalui sumber belajar lingkungan pada materi “Permintaan penawaran dan pembentukan harga” kelas VIII di SMP Negeri 3 Satap Simpang Empat Tanah Bumbu. Pada pembelajaran sikus I secara klasikal perolehan rata-rata kelas tes unjuk kerja rata-rata 86,5 termasuk katagore tinggi, hasil tes formatif ketuntasan 87,5% dengan nilai rata-rata kelas 84,58. Pada siklus II secara klasikal perolehan rata-rata hasil belajar meningkat siswa tuntas berjumlah 24 siswi (100%) nilai terendah 70 kemudian nilai tertinggi 100. Kemudian rata-rata kelas 96,66 dengan peningkatan rata-rata kelas 12,08% dan ketuntasan 12,5%.

Daftar Pustaka

Arikunto Suharsimi., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimyati, Mudjiono., 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Enok Maryani, 2011. Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Ketrampilan Sosial. Bandung. Alfabeta

Masnur Muslich., 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Mulyasa, 2009. Implementasi KTSP Jakarta: Bumi Aksara.

Nana Sudjana., 2011. Media pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nana Sudjana., 1996. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Algersido.

Permendiknas RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Sapriya, 2009 Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyadi., 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Diva Pres

Sumiati Asra, 2008. Metode Pembelajaran. Bandung Wacana Prima

Wina Sanjaya, 2010 Kurikulum Dan Pembelajaran Teori dan Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.