MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III

DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN

SIFAT-SIFAT BENDA DI SDN BLATAT

KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA

 

Maria Hildegardis

Guru di SDN Blatat, Sikka, NTT

 

ABSTRAK

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan pendekatan keterampilan proses dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku siswa pada proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi perubahan sifat-sifat benda? dan (2) Bagaimana penerapan pendekatan keterampilan proses dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perubahan tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA; dan (2) untuk mengetahui perubahan peningkatan hasil belajar dengan penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA materi perubahan sifat-sifat. Jenis penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang mencoba memahami pendekatan individu dari subyek yang diteliti. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Blatat berjumlah 29 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, tes dan dokumentasi. Penelitian dalam pelaksanaanya melalui dua siklus.  Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA materi perubahan sifat-sifat benda dapat meningktakan hasil belajar siswa kelas III SDN Blatat. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I hasil belajar siswa sebesar 65% dengan kategori sedang, serta pada siklus II hasil belajar siswa sebesar 90% dengan kategori sangat tinggi.

Kata Kunci: Pendekatan Keterampilan Proses, Hasil Belajar, IPA

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, dan kreatif dimana siswa mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat didalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dari segala aspek kehidupan. Namun tidak mudah untuk mencapai tujuan tersebut. terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, antara lain masih rendahnya daya serap siswa dan kurangnya keaktifan siswa dalam menanggapi materi yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran diusahakan siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan sendiri, melakukan penyelidikan ilmiah, melatih kemampuan-kemmpuan intelekatulanya, dan merangsang keingintahuan serta dapat memotivasi kemampuannya untuk meningkatkan pengetahuannya yang baru diperolehnya. Dengan mengembangkan berbagai keterampilan proses pada setiap mata pelajaran, seorang anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep, disamping menumbuhkan dan mengembangkan sikap ilmiah serta nilai yang dituntut.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas degan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini terfokus pada upaya mengubah kondisi riil sekarang kearah kondisi ynag diharapakan. Dalam kegiatan ini, penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan sifat-sifat benda kelas III SDN Blatat melalui penerapan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan reflekasi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Blatat berjumlah 29 orang, dengan rincian siswa laki-laki 12 orang dan siswa perempuan 17 orang. Teknik pengumpulan data meliputi tiga tahap yaitu: tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berikut penilaian pengelolaan data hasil observasi dan hasil tes.

Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, dengan instrument yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Analisis data yang digunakan untuk mengukur keberhasilan tindakan.

Tes

Tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa khusus mata pelajaran IPA materi struktur tumbuhan dan fungsinya baik secara individu dan klasikal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Data

Observasi Aktivitas Guru

Tabel 1. Data Observasi Aktivitas Guru

No

Kegiatan

Jumlah Skor

Rata-rata

Kategori

1

Pra Siklus

41

60

Sedang

2

Siklus I

54

79

Tinggi

3

Siklus II

66

97

Sangat Tinggi

 

Berdasarkan Tabel 1 diatas, maka dapat dilihat guru telah melaksanakan pembelajaran IPA materi perubahan sifat benda dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Apabila dibandingkan aktivitas guru pada kegiatan prasiklus yang menggunakan metode ceramah yang memperoleh rata-rata 60 dengan predikat tinggi, siklus I sebesar 79 dengan predikat tinggi dan siklus II sebesar 97 dengan predikat sangat tinggi. Dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan saat menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siklus I dan siklus II. Suatu tindakan dikatakan berhasil jika aktivitas guru minimal bepredikat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Observasi Aktivitas Siswa

 Observasi terhadap aktivitas siswa bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berikut disajikan tabel keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Tabel 2. Data Observasi Aktivitas Siswa

No

Kegiatan

Jumlah Skor

Rata-rata

Kategori

1

Pra Siklus

17

53

Rendah

2

Siklus I

24

75

Tinggi

3

Siklus II

29

91

Sangat Tinggi

 

Berdasarkan Tabel 2 diatas, maka dapat dilihat guru telah melaksanakan pembelajaran IPA materi pokok perubahan sifat benda. Apabila dibandingkan aktivitas siswa pada kegiatan pra siklus yang menggunakan metode ceramah yang memperoleh rata-rata 53 dengan predikat rendah, sedangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75 dengan predikat tinggi dan siklus II sebesar 91 dengan predikat sangat tinggi. Dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan saat menggunakan pendektan keterampilan proses pada siklus I dan siklus II. Suatu tindakan dikatakan berhasil jika aktivitas siswa minimal bepredikat sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Hasil Belajar

Untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes hasil belajar yang meliputi tes ranah pengetahuan. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA materi perubahan sifat benda di kelas III SDK 025 Kloangrotat, mengalami peningkatan setelah diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Adapun hasil belajar peserta didik pada akhir pra siklus, siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Pra siklus

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No

Keterangan

Nilai/Presentase

1

Rata-rata kelas

53

2

Nilai tertinggi

83

3

Nilai terendah

20

4

Jumlah siswa tuntas

6

5

Jumlah siswa tidak tuntas

23

6

Ketuntasan klasikal

20,68%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil evaluasi yang diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran IPA materi perubahan sifat benda mencapai ketuntasan klasikal sebesar 20,68%. Dari data tersebut menunjukkan nilai terendah yang diperoleh adalah 20 dan nilai tertinggi yang diperoleh 83, dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, hanya 6 orang yang mencapai KKM sedangkan 23 orang tidak mencapai KKM dengan rata-rata kelas 53.

 

Siklus I

Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus I

No

Keterangan

Nilai/Presentase

1

Rata-rata kelas

65

2

Nilai tertinggi

90

3

Nilai terendah

33

4

Jumlah siswa tuntas

23

5

Jumlah siswa tidak tuntas

6

6

Ketuntasan klasikal

79,31%

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil evaluasi yang diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran IPA materi perubahan sifat benda mencapai ketuntasan klasikal sebesar 79,31%. Dari data tersebut menunjukkan nilai terendah yang diperoleh adalah 33 dan nilai tertinggi yang diperoleh 90, dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, dengan 23 orang yang mencapai KKM sedangkan 6 orang tidak mencapai KKM dengan rata-rata kelas 65. Artinya siklus I belum memenuhi kategori ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu sebesar 75.

Siklus II

Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus II

No

Keterangan

Nilai/Presentase

1

Rata-rata kelas

90

2

Nilai tertinggi

100

3

Nilai terendah

83

4

Jumlah siswa tuntas

29

5

Jumlah siswa tidak tuntas

0

6

Ketuntasan klasikal

100%

Berdasarkan table diatas dapat dilihat hasil evaluasi yang diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran IPA materi perubahan sifat benda mencapai ketuntasan klasikal sebesar 100%. Dari data tersebut menunjukkan nilai terendah yang diperoleh adalah 83 dan nilai tertinggi yang diperoleh 100, dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, dengan jumlah siswa 29 orang yang mencapai KKM atau seluruh siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata kelas 90. Artinya siklus II memenuhi kategori ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu sebesar 75.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada kegiatan pra siklus, siklus I dan Siklus II dengan mengamati aktivitas guru,siswa dan hasil belajar pada mata pelajara IPA Materi perubahan sifat benda pada siswa kelas III SDN Blatat, maka dapat dipaparkan sebagai berikut:

 Dalam proses pembelajaran pra siklus yang dilakukan di kelas III dengan metode ceramah aktivitas guru memperoleh skor 41 dengan mencapai rata-rata yaitu 60, sedangkan proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses memperoleh skor 54 dengan rata-rata 79 serta siklus II memperoleh skor 66 dengan rata-rata 97. Peningkatan terjadi karena dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan keterampilan proses.

Pada kegiatan pra siklus guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskna materi terlalu cepat, kalimat yang digunakan guru kurang dimengerti oleh siswa dan penggunaan variasi intonasi suara masih kurang, sehingga pada kegiatan siklus I dan II guru melakukan perbaikan dengan melakukan variasi intonasi suara dalam mengajar. Guru juga menjelaskan materi pokok dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti siswa.

Dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran, aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Pada Pra Siklus ditemukan bahwa aktivitas belajar siswa hanya dengan skor 17 (rata-rata 53). Pada penerapan Siklus I skor meningkat menjadi 24 (rata-rata 75) dan pada Siklus II meningkat skornya menjadi 29 (rata-rata 91).

Hasil belajar siswa pada kegiatan Pra Siklus dengan menggunakan metode ceramah memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 20,68% dengan siswa yang lulus 6 dan tidak lulus 23. Sedangkan pada kegiatan siklus I dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses memperoleh ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 79,31% dengan siswa yang lulus 23 dan yang tidak lulus 6, dan pada siklus II semua siswa tunta dengan Ketuntatasan Klasikal sebesar 100%. Dengan demikian, disimpulkan bahwa penerapan metode keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SDN Blatat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.     Penerapan keterampilan proses dapat meningkatkan keterampilan guru dalam tiap siklusnya. Guru terampil mengelola proses belajar mengajar IPA yang ditandai dengan rata-rata aktivitas guru memenuhi kriteria baik yaitu pada pra siklus rata-rata keterampilan guru memperoleh skor 60 dengan kategori sedang, siklus I 79 dengan ketegori tinggi dan siklus II meningkat menjadi 97 dengan kategori sangat tinggi.

b.     Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses, yang ditandai dengan aktivitas siswa baik. Keaktifan siswa dalam bekerja sama, mengeluarkan pendapat, merespon jawaban teman, dan berdiskusi melakukan penemuan dan simulasi dalam kelompok mengalami peningkatan dari tiap-tiap siklusnya yaitu pra siklus aktivitas siswa mencapai rata-rata 53 dengan kategori sedang. Pada siklus I aktivitas siswa mencapai rata-rata 75 dengan kategori tinggi, siklus II meningkat menjadi 91% dengan kategori sangat tinggi.

c.     Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya ketuntasan rata-rata pra siklus 20,68% , siklus I 79,31%, siklus II 100%. Dengan demikian pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan keterampilan guru, meningkatkan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas III SDN Blatat.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas penulis menyarankan:

a)    Bagi Guru

Penguasaan model pembelajaran yang inovatif memungkinkan berkembangnya potensi siswa, guru harus mampu memberi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi siswanya. Hal ini akan merangsang diri siswa sehingga akan mempercepat pemahaman dalam belajar.

 

b)    Bagi Siswa

Suatu keberhasilan dalam bentukan prestasi belajar tidak bergantung pada orang lain tetapi lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri. Untuk itu siswa harus terlibat secara penuh baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar, hal ini akan mempermudah tercapainya tujuan belajar.

c)     Bagi Sekolah

Dalam upaya mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Model pembelajaran Pendekatan keterampilan proses perlu diterapkan terutama dalarn pembelajaran IPA.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, 2008, Strategi pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka

Arifin, 2011, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharismi, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Mulyasa, 2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Oemar Hamalik, 2007, Pendekatan Keterampilan proses, Jakarta: Bumi Aksara

Oemar Hamalik 2013, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Priyono dan Titik Sayekti, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya Wina, 2016, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group