MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN MENENTUKAN KKM MELALUI METODE WORKSHOP DI SDN SUMBERJO SEMESTER I KEC. PAMOTAN KAB. REMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
DALAM MENYUSUN MENENTUKAN KKM
MELALUI METODE WORKSHOP DI SDN SUMBERJO SEMESTER I
KEC. PAMOTAN KAB. REMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Karsono
SDN Sumberjo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang
ABSTRAK
Kerangka strategi Kemdikbud 2015 – 2019 antar lain memuat sasaran penerapan Kurikulum Nasional yaitu: (1) pengembangan Kurikulum nasional sebagai standar minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam Kurikulum setiap sekolah; (2) pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan local; (3) peningkatan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurikulum nasional dan mampu secara mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhan ;dan (4) materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam. Terjadi peningkatan kesiapan guru sebagai peserta dalam kegiatan Workshop di SDN Sumberjo Disamping itu juga, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mdenyusun menetapkan KKM melalui pembinaan guru melalui kegiatan berupa Workshop di SDN Sumberjo dari siklus I ke siklus II dan mencapai target minimal yang telah ditetapkan yakni 70%, artinya 70% guru telah efektif dalam menetapkan KKM . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui Workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan KKM di SDN Sumberjo .Peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan workshop yang lebih menekankan pada metode kolaboratif konsultatif akan memberikan kesempatan sharing antara yang satu guru dengan yang guru lain. untuk bagi pengalaman secara mendalam Dengan demikian, pemahaman terhadap guru dapat ditingkatkan baik dalam teoritisnya maupun dalam implementasi penentuan penyusunsn KKM untuk semua mata pelajaran yang diampu pada tahun pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: Workshop, meningkatan kemampuan guru menetapkan, KKM .
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kerangka strategi Kemdikbud 2015 – 2019 antar lain memuat sasaran penerapan Kurikulum Nasional yaitu: (1) pengembangan Kurikulum nasional sebagai standar minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam Kurikulum setiap sekolah; (2) pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan local; (3) peningkatan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurikulum nasional dan mampu secara mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhan ;dan (4) materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan sesuatu system pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunya KKM Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Rumusan Masalah
a. Apakah melalui model workshop dapat tmeningkatkan kemampuan guru-guru di SDN Sumberjo dalam mwnyusun menetapkan (KKM) yang lebih tinggi dari tahun pelajaran sebelumnya ?
b. Apakah setelah melaksanakan model workshop guru-guru di SDN Sumberjo mampu meningkatkan kemampuannya dalam menyusun menentukan KKM yang lebih tinggi, untuk senua mata pelajaran yang di ampunya pada tahun pelajaran 2014/2015 ?
Tujuan Penelitian
1. Adapun tujuan penelitian ini adalah peningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan (KKM) di SDN Sumberjo Kecamatan Pamotan yang lebih tinggi pada Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Menentukan KKM pada awal tahun pelajaran digunakan acuan/pedoman ketentuan yang harus dicapai oleh anak pada setiap KD.
3. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap KKM yang ditentukan.
Manfaat Penelitian
a. Melalui Workshop dapat memberikan pengalaman belajar bagi guru, karena melalui Workshop guru diberikan materi dan latihan menetapkan (KKM) sesuai dengan mata pelajarannya.
b. Guru SDN Sumberjo memiliki kemam-puan dalam menetapkan sehingga proses belajar mengajar lebih baik.
c. Meningkatkan keimanan dan ketakwa-an serta akhlak mulia bagi peserta didik di SDN Sumberjo
d. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat belajar anak sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampu-an peserta didik .
KAJIAN PUSTAKA
Perangkat Penilaian KKM Tingkat Satuan Pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas dari Departemen Pendidikan Nasional, dijelas-kan: Pengertian, Fungsi, dan Mekanisme Penetapan KKM yang isinya sebagai berikut:
Salah satu prinsip penilaian pada KKM berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan ketuntasan dan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan .
Kriteria Ketuntasan menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan sanagat ideal. Target ketuntasan yang diharapkan mencapai minimal 70. pada setiap mata pelajaran..
KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran.besarnya jumlah peserta didik yang melampui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Pada norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik mendapatkan nilai minimal 70
Mutu Pendidikan dan Profesi Guru
Profesi guru yang sebenarnya sangat berkaitan erat dengan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat dijelaskan karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu pendidikan seperti guru, sarana prasarana, KKM, dan proses belajar mengajar serta sistem penilaian. Meskipun demikian, faktor guru tidak dapat disamakan dengan faktor-faktor lainnya.
Keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kemampuan profesional guru terdiri dari kemampuan entelegensi, sikap, dan prestasinya dalam bekerja.
b. Upaya profesional guru adalah mentransformasikan kemampuan profesional yang dimilikinya ke dalam tindakan mengajar yang nyata. Upaya profesional guru tersebut ditunjukkan oleh kegiatannya baik dalam mengajar maupun dalam menambah serta meremajakan pengetahuan dan kemampuannya
c. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatanprofesional (teacher’s time) menunjukkan intensitas waktu yang digunakan oleh seorang guru untuk melaksanakan tugas-tugas guru, karena konsepsi waktu belajar (time on task) yang diukur dalam belajar siswa secara perorangan, telah ditemukan sebagai salah satu prediktor terbaik dari mutu hasil belajar siswa.
d. Kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaannya mempunyai asumsi bahwa guru yang dipersiapkan untuk mengajar suatu mata pelajaran dianggap bermutu jika guru tersebut mengajar mata pelajaran yang bersangkutan.
Tinjauan Workshop
Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan sebagai proses pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem persekolahan, yang sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan dan tidak berkaitan dengan lainnya, karena memiliki tujuan yang berbeda.
Dalam banyak bidang pelatihan (Workshop), hal tersebut memang sangat sulit untuk tidak mengatakannya mustahil (dilakukan validasi dan evaluasi). Bidang yang dimaksud misalnya manajemen atau pelatihan hubungan manusia dalam bertindak .
Temuan Hasil Penelitian yang Rele-van
Workshop sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan guru yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti: Sudhiana (2007) meneliti tentang upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun menentukan KKM
Kerangka Berpikir
Hipotesis Tindakan
1. SDN Sumberjo semester I dalam menyusun menetapkan (KKM) yang lebih tinggi dari tahun pelajaran sebelumnya
2. Diduga setelah melaksanakan model workshop guru di SDN Sumberjo semester I mampu meningkatkan kemampuannya dalam menyusun menentukan KKM yang lebih tinggi, untuk senua mata pelajaran yang di ampunya pada tahun pelajaran 2014/2015
METODOLOGI PENLITIAN
Penelitian Tindakan
Penelitian ini merupakan peneliti-an tindakan (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampu-an guru menetapkan melalui Workshop di SDN Sumberjo Tindakan yang akan dilakukan adalah Workshop Peningkatan Kemampuan Guru dalam menyusun menetapkanKKM.Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai, bulan Juli 2014 s.d bulan.Oktober2014.
Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru-guru SDN Sumberjo yang berjumlah 9 orang, yang terdiri atas 7 orang guru kelas, dan 1 orang guru Mapel Agama, 1 Guru Mapel Penjasorkes. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kemampuan guru dalam menetapkan KKM.
HASIL PENELITIAN
Rangkuman hasil observasi tentang kesiapan guru dalam mengikuti Workshop pada siklus I. dari kehadiran mencapai 89%, Kesiapan mental dan Fisik baru mencapai 44%, Kesiapan bahan mencapai 33%, Keberhasilan menentukan KKM baru mencapai 56%.
Kesimpulan
1. Pelaksanaan penyusunan penetapan KKM melalui Workshop peningkatan kemampuan guru
2. Workshop dilakukan melalui tahapan-tahapan yang menekankan pengetahuan sehingga mudah dicerna oleh guru.
3. Peneliti mengamati dan menilai yang telah ditetapkan guru. dievaluasi bagian yang belum sesuai dengan Kriteria..
4. Workshop di SDN Sumberjo juga, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menetapkan pembinaan berupa Workshop di SDN Sumberjo.
5 Guru-guru SDN Sumberjo memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan penetapan KKM,MELALUI Workshop.
6 Workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan di SDN Sumberjo Tahun Pelajaran 20142015.
Saran
1 . Para guru sebaiknya menetapkan dengan memperhatikan mekanisme, prinsip dan langkah-langkah penetap-an.
2. Agar pembinaan melalui Workshop dapat berjalan secara efektif, semua guru harus mampu bekerja sama yang bersifat kolaboratif konsultatif.
3. Peningkatan kemampuan guru dalam penetapan KKM berjalan efektif apabila pasilitas komponen sekolah terpenuhi.
4 Sebaiknya pemerintah senantiasa memberikan pasilitas semua kegiatan.
5 Membiasakan untuk mengembangkan mutu disekolah sehingga target mutu pendidikan tercapai.
6 Pembinaan menetapkan melalui Workshop, dapat dijadikan salah satu meningkatkan kompetensi guru
DAFTAR PUSTAKA
Boediono, 1998. Pembinaan Profesi Guru dan Psikologi Pembinaan Personalia, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mathis dan Jackson . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Prokton and W.M. Thornton 1983.LatihanKerjaBukuPeganganBagi Para Manager.Jakarta:BinaAksara.
Simamora, Henry. 1995. ManagemenSumberDayaManusia. Yogyakarta: STIE YPKN.
Sudibyo, Bambang. ……….. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sungkowo M, ……….. Perangkat Penilaian KKM Tingkat satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Badudu, J.S. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysus, and Use. Boston: Allyn and Bacon.
Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Prokton and W.M. Thornton. 1983. Latihan Kerja Buku Pegangan Bagi Para Manager. Jakarta: Bina Aksara
Purwanto, M Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya
Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YPKN.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Rasyid, Mahmunar. 2005. Strategi Pembelajaran Sejarah Melalui Pendekatan Team Games Tournament dengan Sistem Porlimawih. Jakarta: Depdiknas