OPTIMALISASI PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMK SEMESTER I

DAERAH BINAAN KABUPATEN REMBANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Siswono

Dinas Pendidikan, Kabupaten Rembang

ABSTRAK

Rencana Kerja Sekolah dirumuskan berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku, yaitu: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, serta Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009. Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007, sekolah dewasa ini diharuskan untuk menyusun pedoman pengelolaan dana ( investasi dan operasional ) yang mengacu pada standar pembiayaan. Pedoman ini mengatur: a)               Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah yang dikelola, penyusunan dan pencarian anggaran serta penggalangan dana di luar dana invesatsi dan operasional, kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukan, pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya. pedoman tersebut diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah dan harus disetujui oleh institusi diatasnya. Pedoman ini juga harus disosialisaikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel. Untuk pengawasan di SMK Daerah Binaan, Kepala sekolah supaya memonitoring guru dalam melaksanakan pembelajaran dan memberi suport agar tetap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Guru yang telah terjadwal mengikuti pelatihan simulasi, harus menyampaikan kesulitan yang menjadi kendala pada saat proses belajar mengajar, sebagai acuan dalam pembahasan yang akan dilaksanakan dalam pertemuan yang diadakan di setiap pembahasan pada kegiatan diskusi dengan guru di SMK mata pelajaran.“Kesulitan pemelajaran oleh guru dapat terselesaikan dengan optimalisasi pengelolaan keuangan yang menunjang dalam pelaksanaan belajar mengajar.

Kata kunci: Optimalisai Keuangan Meningkatkan Proses Belajar Mengajar


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rencana Kerja Sekolah dirumus-kan berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku, yaitu: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik-an, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, serta Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009.

Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggara-an dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat

Misi pendidikan nasional adalah: (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; (2) meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional; (3) meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyara-kat dan tantangan global; (4) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk meng-optimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; (6) meningkatkan kepro-fesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, penga-laman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global; dan (7) mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rumusan Masalah

1. Apakah melalui optimalisasi pengelo-laan keuangan sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I Daerah Binaan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015?

2. Apakah melalui optimalisasi pengelo-laan keuangan sekolah dapat meningkatkan profesional guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I Daerah Binaan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015?

3. Apakah optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dapat meningkatkan kopetensi guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I di Daerah Binaan Kabupaten Rembang taun pelajaran 2014/2015 ?

Tujuan Penelitia

1. Untuk menetahui optimalisasi penge-lolaan sekolah terhadap peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

2. Untuk mengetahui optimalisasi pe-ngelolaan keuangan sekolah dalam meningkatkan profesional guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

3. Untuk mengetahui optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di SMK Daerah Binaan Kabupaten Rembang

Manfaat Penelitian

1. Manfaat dari penelitian tindakan sekolah yang diharapkan dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMK negeri dan swasta Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

2. Memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat bagi sekolah optimalisasi peengelolaan keuangan menunjang kemajuan pendidikan pada satuan pendidikan.

3. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah secara terbuka dan dan transparan pada setiap satuan pendidikan.

KAJIAN TEORI

Kajian Teoritis

Mengelola keuangan sekolah merupakan salah satu tugas utama kepala sekolah. Keberhasilan program sekolah sangat bergatung pada cara pengelolaan dana sekolah, yang memengaruhi kinerja sekolah secara menyeluruh. Sekolah perlu menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah. Oleh sebab itu, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang:

1) Memobilisasi sumber dana bagi sekolah, 2) Menyusun anggaran yang efektif, 3) Mengelola dana sekolah secara efisien. Agar sekolah dapat beroperasi secara efektif, sekolah harus memiliki dana. Sekolah negeri dibiayai oleh pemerintah sedangkan sekolah swasta dibiayai oleh sendiri, dalam unit ini akan dibahas berbagai sumber dana yang tersedia bagi manajer sekolah. Jika kepala sekolah dapat diharapkan akan berlangsung dengan baik.

Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007, sekolah dewasa ini diharuskan untuk menyusun pedoman pengelolaan dana ( investasi dan operasional ) yang mengacu pada standar pembiayaan. Pedoman ini mengatur:         Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah yang dikelola,

Penyusunan dan pencarian anggaran serta penggalangan dana di luar dana invesatsi dan operasional, Kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukan, Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya. Pedoman tersebut diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah dan harus disetujui oleh institusi diatasnya. Pedoman pengelolaan harus disosialisaikan secara transparan dan akuntabel.

Sumber Dana Pendidikan

a. Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat membantu keuangan sekolah melalui beberapa cara, antara lain mencakup yang berikut.1) Hibah (grant) dan dana bantuan biaya operasional kepada sekolah, 2) Membayar gaji guru, 3) Membantu sekolah untuk mengadakan proyek penggalangan dana dengan menyediakan batuan teknis termasuk bahan dan perlengkapan, serta Ikut mendanai pembangunan dan rehabilitasi bangunan sekolah. Pemerintah pusat melakukan kontribusi tidak langsung kepada sekolah. Misalnya, melalui pelatihan kepala sekolah dan guru, menyiapkan silabus dan bahan, serta melakukan pengawasan.

b. Pemerintah Daerah

Di negara kita, urusan pendidikan dini sampai menengah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk membangun sekolah, membayar gaji guru, menyediakan sarana fisik, fasilitas ruang kelas, peralatan kantor sekolah dengan dana yang berasal dari APBD dan APBN. Daerah yang memiliki peluang lebih besar untuk membantu pemenuhan kebutuhan dana penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

c. Orang Tua Peserta Didik

Kontribusi orang tua kemungkinan merupakan keharusan karena pemerintah belum mampu mendanai seluruh kebutuhan dana sekolah yang dibutuhkan . Hal ini umumnya terjadi di negara – negara berkembangan seperti negara kita.

d. Kelompok Masyarakat

Kelompok masyarakat sering kali sebagai sumber penting pendanaan sekolah. Kelompok ini dimobilisasi untuk melaksanakan tugas dari para tokohnya ulama, Dewan Pendidikan di masyrakat cara orangtua berkontribusi kemungkinan mencakup yang berikut: 1) Memobilisasi kelompok masyarakat dalam proyek pengembangan, 2) Melibatkan tokoh masyarakat dalam memobilisasi massa untuk berpartisipasi secara efektif dalam memobilisasi massa untuk berpartisipasi dalam sekolah, 3) Mengumpulkan dana untuk sekolah di suatu wilayah, 4) Melibatkan kelompok masyarakat dan mantan peserta didik dalam proyek swakarsa penggalangan dana, 5) Memungut pajak khusus pendidikan dari warga masyarakat.

Perencanaan Anggaran

Perlu diketahui bahwa perencanaan anggaran keuangan sekolah tergantung pada sumber dana yang ditentukan oleh pemerintah dan komite sekolah dan bekerja dalam lingkungan keuangan yang mengandung dua unsur 1) Sumber dana diterima dari pemerintah yang biasanya bersifat tetap dan pasti dalam satu tahun anggaran., 2) Sumber dana diterima dari kelompok masyarakat, yang bersifat tidak tetap/ tidak pasti.

Hipotesis Tindakan

1 Diduga melalui optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I Daerah Binaan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015.

2 Diduga melalui optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dapat meningkatkan profesional guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I Daerah Binaan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015.

3 Diduga optimalisasi pengelolaan keuangan sekolah dapat meningkatkan kopetensi guru dalam proses belajar mengajar di SMK negeri dan swasta semester I di Daerah Binaan Kabupaten Rembang taun pelajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penulis melakukan penelitian tindakan sekolah di 7 tujuh SMK negeri dan swasta Daerah Binaan Kabupaten Rembang .

Lokasi Penelitian

Berdasarkan lokasi penelitian yang ditentukan penulis melaksanakan penelitian di SMK negeri dan swasta Daerah Binaan Kabupaten Rembang . Karena lokasi dan tempat penelitian ini lebih dikuasai peneliti karena menjadi daerah binaan peneliti sehingga mudah memperoleh infomasi dan mudah mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, serta mendapatkan rekomendasi dari dinas pendidikan Kabupaten Rembang.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru negeri dan swasta di SMK Daerah Binaan Kabupaten Rembang yang dijadikan sampel sejumlah 50 orang.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjsek yang dijadikan sampel data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah nara sumber (informan), peristiwa (aktivitas), tempat (lokasi), benda atau rekaman, dokumen dan arsip (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian ini meliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). Nara sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru negeri dan swasta di SMK Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data penelitian etnografi seperti halnya dengan penelitian kualitatif atau naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen (Sutopo, 1988; Mantja, 2005: 55).

Validitas Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data penelitian menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi metode, triangulasi sumber dan triangulasi teori.

Indikator Kinerja

Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui Penelitan Tindakan Sekolah yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep kinerja guru dan pegawai pendidikan lainya misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

Prosedur Penelitrian

Prosedur penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin MC Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: 1). Perencanaan (planning), 2). Aksi/tindakan (acting), 3). Observasi (obseving), 4). Refleksi (refleting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Hasil Proses Belajar Mengajar

Data kondisi awal hasil proses belajar mengajar di SMK Daerah Binaan

No

kategori

Interval

X

f

X x f

%

Ket

1

Amat baik

86-100

93

0

0

0

1698.5/37

2

Baik

66-85

75.5

10

528.5

31.11569

=

3

Cukup

46-65

55.5

20

832.5

49.013836

45

4

Kurang

< 45

22.5

20

337,5

19.870474

(kurang)

50

1698.5

100

Data konjdisi siklus I hasil proses belajar mengajar di SMK Daerah Binaan

No

kategori

Interval

X

f

X x f

%

Ket

1

Amat baik

86-100

93

2

186

10.144532

1833.5/37

2

Baik

66-85

75.5

15

755

41.178075

=

3

Cukup

46-65

55.5

17

555

30.269975

49.55

4

Kurang

< 45

22.5

18

337.5

18.407418

(cukup)

50

1833.5

100

Data kondisi siklus II hasil proses belajar mengajar di SMK Daerah Binaan

No

kategori

Interval

X

f

X x f

%

Ket

1

Amat baik

86-100

93

18

1116

43.39879

2571,5/37

2

Baik

66-85

75.5

20

755

29.3603

=

3

Cukup

46-65

55.5

12

610.5

23.74101

69.5

4

Kurang

< 45

22.5

90

3.4999

(Baik)

50

2571,5

100

PEMBAHASAN

Optimalisasi pengelolan keuang-an sekolah harus dilaksanakan, setiap sekolah yang disusun secara bersama oleh kepala sekolah,dewan guru,komite sekolah menyusun rencana anggaran yang dapat menunjang kegiatan guru dan siswa. Karena pengelolaan keuangan sekolah sangat menunjang dalam kegiatan proses belajar mengajar,dalam kegiatan forum memecahkah kesulitan yang dialami guru memerlukan dana, melengkapi sarana prasarana xekolah yang bisa menunjang dalam proses belajar mengajar.Semua kegiatan hen-daknya terprogran oleh setiap satuan pendidikan,

KESIMPULAN

Keberhasilan guru dalam meningkatkan kinerja dan kualitas sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar,sangat dipengaruhi oleh faktor sarana dan prasarana, kurikulum, bakat, minat, kemampuan dan kemauan siswa.

Penerapan motivasi dan pelatihan yang dititik beratkan pada kemandirian kinerja guru dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, membantu guru mengembangkan kemampuannya berpikir dan profesional akademis, sehingga siswa peka dan tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perilaku ilmiah seperti rasa ingin tahu, rasa percaya diri, disiplin, sikap terbuka, berani mengeluarkan pendapat, kerja keras,

IMPLIKASI

Dikembangkan serta dipupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan pembelajaran yang terarah dan terpadu, yang dikelola secara serasi dan seimbang dengan memperhatikan pengembangan potensi peserta didik secara utuh dan optimal.Potensi intelektual (gifted) maupun bakat khusus yang bersifat keterampilan (talented) akan dapat dipupuk dan dikembangkan secara optimal, sehingga upaya mencerminkan sumber daya manusia yang berkualitas

SARAN

Siswa memerlukan bantuan guru untuk membimbing, dan perkembangannya sesuai tahap perkembangan anak ( development task ) sehingga terjadi perubahan individua di SMK, negeri dan swasta Daerah Binaab Kabupaten Rembang untuk menunjang perkembangan prestasi belajar siswa perlu dilakukan optimalisasi pengelolaan keuangan Dalam aspek pengembangan tenaga pendidikan Dinas Pendidikan mempersiapkan rancangan pengadaan jumlah guru di SMK negeri dan swasta Daerah Binaan Kabupaten Rembang yang memadai dengan jumlah peserta didik dalam meningkatkan kwalitas pendidikan dengan optimalisasi pengaloksian keuangan perlu ditingkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Dale, Timpe. 1992.       Sumber daya manusia Meningkatkan kinerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Pengawasan Dana dan Cara menciptakan Pengalokasian Dana. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Pengoptimalisasi Dana dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Diterbitkan atas kerja sama Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.

Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.

Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Penerbit: PT Rineka Cipta.

Corey, G. 2006. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi – terjemahan Mulyarto. Semarang: IKIP Semarang Pres.

Dewan Pendidikan Nasional. 2003. Acuan Operasional Dan Indikator Kinerja Komite Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Prayitno. 2005. Konseling Pancawashita, progdi BK PPB, FIP. Padang: IKIP Padang.

Miles, M. and A.M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.

 

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitattf Bandung: Remaja Rosda Karya .