Meningkatkan Keterampilan dan Hasil Belajar Siswa Dengan Discovery Learning
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MATERI SENAM IRAMA AEROBIC DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Nia Kurniasih
SMA Negeri 4 Cimahi
ABSTRAK
Pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dalam cabang olah raga senam irama masih jauh dari harapan, hal tersebut penulis alami di SMA NEGERI 4 CIMAHI kecamatan Cimahi Selatan kota Cimahi. Tes awal yang penulis laksanakan dalam kompetisi dasar 4. 1 Mempraktikkan gerak dasar salah satu materi senam irama aerobic dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai keijasama, sportivitas, dan kejujuran dalam senam irama aerobic, menunjukan hanya 33% siswa yang nilainya diatas kriteria kelulusan minimal (KKM) yang ditentukan yakni 75, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa menguasai materi pada mata pelajaran Penjas khususnya dalam cabang olahraga senam iramaaerobic masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui sejauh mana penggunaan Metoda Penemuan (Discovery learning) dalam pembelajaran senam irama aerobic dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA 5 dalam materi teknik dasar senam irama?. (2) Untuk mengetahui proses peningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA 5 dalam materi teknik dasar senam irama aerobic sebelum dan sesudah menggunakan Metoda Penemuan (Discovery Learning)?. (3) Untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA 5dalam materi teknik dasar senam irama aerobic dengan menggunakan Metoda Penemuan (Discovery Learning)?. Sedangkan metode penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptip adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Pembelajaran dengan menggunakan Metoda Penemuan (Discovery Leaming) dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA 5 dalam materi teknik dasar senam irama Aerobic, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa utuk ranah psikomotor dan ranah afektif, (2) Peningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA5 dalam materi teknik dasar senam iramaAerobic sebelum dan sesudah menggunaka Metoda Penemuan (Discovery Leaming) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa dari 68 pada prasiklus, menjadi 76 pada siklus I, dan terus meningkat menjadi 87 pada siklus H, (3) Dan besar peningkatan keterampilan dan Hasil belajar siswa kelas X IPA 5 dalam materi teknik dasar senam iramaAerobic dengan menggunakan Metoda Penemuan (Discovery Leaming) yakni ketuntasan belajar siswa untuk ranah psikomottorik yaitu dari prasiklus (26%), siklus I (65%), dan siklus II (100%), sedangkan untuk ranah afektif yaitu siklus I (65%), siklus II (100%).
Kata kunci: Metoda Penemuan (Discovery Learning), senam irama Aerobic, keterampilan dan hasil belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga (Sadoso.1989:9). Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap–mental-emosioal-spiritual dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/ olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur keijasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia (Dari Purwanto, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik).
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman sehari-hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, dikelas X SMA NEGERI 4 CIMAHI, kota cimahi, kemampuan siswa dalam menguasai keterainpilan senam irama belum memuaskan terbukti dari hasil observasi kegiatan belajar siswa. Tes keterampilan senam irama dari 43 orang siswa hanya sekitar 14 orang yang menguasai irama gerakan, power gerakan dan koordinasi gerakan. Salah satu penyebabnya adalah pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Bertitik tolak dari masalah di atas maka penulis melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa. Untuk itu penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, karena penelitian tindakan kelas merupakan cara yang tepat bagi guru untuk mengatasi masalah di kelas itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) denga judul “Meningkatkan Keterampilan Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Senam Irama Aerobic dengan menggunakan Metoda Penemuan (Discovery Learning)†[ PTK Pada Mata Pelajaran Penjaskes di kelas X IPA 5 SMA Negeri 4 Cimahi Semester II Tahun pelajaran 2015 – 2016].
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Penemuan (Discovery Learning) .
Metoda ini menuntun para para siswa untuk memilih kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Metode Penemuan (Discovery Learning) dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Dalam Metoda Penemuan (Discovery Learning) terdapat tiga konsep utama, yaitu: penellitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group (dari Winaputra, 2001 hlm. 75). Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memeberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut.
Jumlah kelas X di SMA Negeri 4 Cimahi adalah ada 12 kelas. Sedangkan yang menjadi sumber data penelitiannya yaitu siswa kelas X IPA5 SMA 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015-2016 yang jumlah siswa ada 43 orang, 23 orang lelaki dan 20 orang perempuan. Dipilihnya kelas X IPA 5 jadi sumber penelitian yaitu dikarenakan di kelas X IPA 5 masih banyak siswa yang kurang dalam materi senam irama aerobic.
Instrumen yang digunakan yaitu tes lapangan, tes dilaksanakan tiga kali yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Tes pertama kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode demonstrasi, bila tes kedua disebut refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat,bila tes ketiga Rancangan atau rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya untuk mengukurnya yaitu dengan cara menerapkan Metode Penemuan (Discovery Learning) dalam materi senam irama aerobic.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Metode Penemuan (Discovery Learning) dalam meningkatkan keterampilan senam irama aerobic diolah melalui tes awal di kelas X IPA5 untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi senam irama aerobic . Nilai tes awal dijadikan acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X IPA5 setelah digunakan metode latihan, berdasarkan hasil analisis prasiklus, hanya 14 orang atau 32% siswa yang mencapai nilai ≥75 dan ada 30 orang atau 68% kurang dari nilai KKM yang ditetapkan 75, artimya 30 orang siswa kelas X IPA5 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015-2016 pada materi teknik dasar senam irama aerobic pada bidang studi penjas masih tergolong rendah.
Dilihat dari aspek-aspeknya, kemampuan senam irama aerobic dideskripsikan seperti aspek irama gerakan rata-ratanya 2,1, aspek power gerakan rata-ratanya 2,0, dan aspek koordinasi gerakan 2,1.
Berdasarkan dari hasil Siklus I di ranah psikomotor terlihat bahwa hanya 29 orang atau 69% siswa yang mencapai nilai ≥75 dan ada 15 orang atau 31% kurang dari nilai KKM yang ditetapkan 75, artinya 15 orang siswa kelas X IPA 5 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015-2016 pada materi teknik dasar senam irama aerobic pada bidang studi penjas masih tergolong rendah. Untuk ranah efektif siswa yang mendapatkan nilai C sebanyak 11 atau 27%, siswa yang mendapatkan nilai B sebanyak 25 atau 50%, dan siswa yang mendapatkan nilai A sebanyak 10 atau 23%.
Berdasarkan dari hasil Siklus II di ranah psikomotor terlihat bahwa 44 orang atau 100% siswa yang mencapai nilai ≥75 dan tidak ada siswa yang kurang dari nilai KKM yang ditetapkan 75, artinya 44 orang siswa kelas X IPA 5 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015-2016 pada materi teknik dasar senam irama Aerobic pada bidang studi penjas tergolong mampu. Untuk ranah efektif siswa yang mendapatkan nilai C tidak ada, siswa yang mendapatkan nilai B sebanyak 29 atau 70%, dan siswa yang mendapatkan nilai A sebanyak 13 atau 30%. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat dari grafik 4.4 dan Grafik 4.5;
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus dan berdasarkan seluruh pembahanan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan Metode Penemuan (Discovery Leaming) dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA5 dalam teknik dasar senam irama Aerobic, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa untuk ranah psikomotorik dan ranah afektif.
2. Peningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa X IPA5 dalam materi teknik dasar senam irama aerobic sebelum dan sesudah menggunakan Metode Penemuan (Discovery Leaming) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan pada observasi dengan nilai rata-rata siswa dari 68 pada prasiklus, menjadi 76 pada siklus I, dan terus meningkat menjadi 87 pada siklus II.
3. Besar peningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa kelas X IPA5 dalam teknik dasar-dasar senam irama aerobic dengan menggunakan Metode Penemuan psikomotorik yaitu dari prasiklus (33%), siklus I (69%), siklus II (100%), sedangkan untuk ranah afektif yaitu siklus I (78%), Ssiklus II (99,5%).
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lee. 2007. Cooperative Learning: PT Gramedia. Cet. Ke-5.
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada
Asep Jihad dan Muhtadi Abdullah.2008.Guru profesional.Bandung;PT Cipta Persada.
Nana Sujana.2001.Penilaian Hasil ProsesBelajar mengajar.Bandung: Remaja Rosda karya
Muslimin Ibrahim,et.al.2001. PembelajaranKooferatif,Surabaya:Univercity
Kusnandar.2007.Guru Profesional jakarta: PTRaja GrafindoPersada
M. Ngalih Purwanto, 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya
M.Ngalim Kuswanto.1990.Psikologi Pendidikan. Bandung; PT Remaja Rosdakary