MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

MELALUI METODE LIFE SKILL APPROACH LEARNING

SISWA KELAS XI-IS-1 SEMESTER GANJIL

DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Erna Sapti

MA Negeri 2 Kudus

ABSTRAKSI

Pembelajaran dengan Life Skiil Approach Learning dapat meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi siswa tersebut dalam mempelajari mata pelajaran Sosiologi Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Motivasi belajar siswa Mata Pelajar-an Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015 khususnya dalam belajar Sosiologi dipengaruhi oleh faktor intern dan faktorn ekstern. Faktor intern siswa terdapat pada diri siswa itu sendiri termasuk didalamnya adalah faktor kemampuan dasar intelektu-al, semangat belajar, penyesuaian diri dan tingkat ketekunan siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor ekstern dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan dan bermain, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka perlu usaha Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Melalui Metode Life Skill Approach Learning Pada Siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil Di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. dengan penyediaan Metode Life Skill Approach Learning, sehingga sedikit banyak diharapkan mam-pu mengangkat wawasan siswa dan meningkatkan prestasi belajarnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang ma-salah tentang, maka dapat dirumuskan masalah dengan pertanyaan peneliti sebagai berikut:

1.   Apakah dengan alat peraga dapat meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 ?

2.   Apakah kelengkapan koleksi bacaan dapat meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 ?

3.   Apakah penyediaan alat peraga dan kelengkapan koleksi bacaan terhadap motivasi belajar Mata Pelajaran Sosio-logi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupa-ten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Untuk mengetahui fungsi alat peraga dalam meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

2.    Untuk mengetahui kelengkapan koleksi bacaan dalam meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

3.    Untuk mengetahui kontribusi penye-diaan alat peraga dan kelengkapan ko-leksi bacaan dalam meningkatkan moti-vasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabu-paten Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, ma-ka diharapkan penelitian ini dapat berman-faat bagi:

a.   Peneliti

Menambah wawasan dan pengeta-huan tentang meningkatkan motivasi bela-jar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajar-an 2014/2015 dengan penyediaan Metode Life Skill Approach Learning, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model memotivasi siswa dalam belajar Sosiologi melalui penggunaan alat peraga dan bahan bacaan.

b.   Siswa

Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengetahui dan meng-gunakan alat peraga dan bahan bacaan dalam belajar guna meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pela-jaran 2014/2015.

c. Guru

Memberikan informasi tentang meningkatkan motivasi belajar Mata Pela-jaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015 dengan penyediaan dan penggunaan Metode Life Skill Approach Learning.

d.   Literatur

Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai dengan konteks dalam penelitian ini.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika Bahan Bacaan diterapkan dalam proses pembela-jaran, maka prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015. akan meningkat

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pela-jaran 2014/2015 Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

Tindakan yang dilakukan adalah pengajaran Mata Pelajaran Sosiologi dalam rangka memotivasi belajar siswa. Pengajar-an Sosiologi ini diberikan oleh guru yang bersangkutan dalam upaya meningkatkan kemampuan memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mengembang-kan kemampuan dalam Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai serangkaian usaha yang muncul dari dalam diri seseorang, sehingga memiliki semangat untuk melakukan sesuatu sesuai dengan harapan. Motivasi itu terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu mengaktifkan tingkah laku, mengarahkan tingkah laku, dan mempertahankan tingkah laku (Hoy dan Miskel, 1987). Motivasi berhubungan dengan tingkah laku yang akan diarahkan dan bagaimana memperta-hankannya. Motivasi memegang peranan penting dalam mencapai hasil belajar siswa.

Donald yang dikutip oleh Hamalik (2001) mengatakan bahwa motivation is an energy changed within the person charac-terized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Ada dua prinsip cara memandang motivasi, yaitu: (1) motivasi dipandang sebagai proses, dan (2) menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.

Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan­perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau berbekas (Winkel, 1987: 200).

Hilgard yang dikutip Pasaribu (1983) berpendapat bahwa learning in the process by wich an activity oreginites or is changed trough responding to a situation provided the changed can not be attributed to growth or the temporary sate of the organisme as in fatique or under druges. Pendapat tersebut berarti bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktivitas baru atau per-ubahan kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang tersebut kare-na kesalahan atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terha-dap keadaan dirinya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku. Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman bukan perubahan dengan sendirinya.

Pengertian Media

Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar pemakaian alat kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang-dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pendidikan, alat peraga, dan media penjelas.

Peraga yang digunakan dalam kegiatan pendidikan memiliki keterbatasan didalamnya meliputi: (1) peraga pengajar-an memiliki pengertian fisik yang dikenal dengan istilah hardware, (2) peraga peng-ajaran yang memilliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software, (3) pene-kanan peraga pendidikan terhadap audio visual dan, (4) peraga pendidikan memilki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas, peraga pengajaran dalam pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dalam proses pembelajaran.

Hubungan Metode Life Skill Approach Learning sebagai media pembelajaran terhadap Motivasi belajar siswa

Mata pelajaran Sosiologi yang di-maksud dalam penelitian ini adalah dibatasi pada pokok bahasan dalam Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang. Dalam materi ini memiliki sumber bahan (materi) yang luas dan banyak, oleh karena bahan yang luas dan banyak, itu sangat memerlukan latihan-latihan yang cukup teratur. Untuk dapatnya latihan yang cukup dan teratur, maka memerlukan waktu tidak sedikit.

Tujuan yang penting adalah untuk mendidik siswa agar dengan bahan bacaan sebagai media pembelajaran itu, betul-betul timbul aktivitas untuk belajar dengan sebaik-baiknya, tidak merasa terpaksa, tidak merasa keberatan, tidak merasa bosan bahkan siswa akan merasa senang dengan bahan bacaan sebagai media pembelajaran, tersebut.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindak-an (action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan refleksi dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran.

Berpijak dari pandangan tersebut, maka penelitian tindakan ini didasarkan pada situasional dan bergaya realitas la-pangan. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Rancangan dalam penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, antara lain: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumus-kan hipotesis tindakan, dan (4) menetap-kan dan merumuskan rancangan tindakan.

Lokasi dan Subjek Penelitian

a.   Lokasi Penelitian

Dari aspek “pelaku” adalah terdiri dari peneliti, guru dan siswa yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar. Dari aspek “kegiatan” adalah meningkatkan mo-tivasi belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

b.   Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. dengan pokok bahasan kegiat-an kemampuan dalam Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang. yang disertai gam-bar, grafik dan kurva. dengan Metode Life Skill Approach Learning.

c.   Data Penelitian

Data penelitian ini dihimpun beru-pa dokumen, baik itu data primer maupun data sekunder yang diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi melalui studi pustaka.

Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya terdapat lima jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan, antara lain: observasi, wawanca-ra, catatan lapangan, angket dan doku-mentasi (Zuriah, 2003). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi.

Langkah – Langkah Penelitian

Kegiatan peneliti dalam upaya Me-ningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semes-ter Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kompetensi Dasar Perilaku Me-nyimpang. yang disertai gambar, grafik dan kurva. Dengan Metode Life Skill Approach Learning, maka dilakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut.

a. Observasi

Tahap ini merupakan tahap orien-tasai lapangan dengan tujuan untuk me-ngenal segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar.

b.   Penentuan lokasi

Tahap ini memastikan bahwa Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

c.   Pengumpulan data awal

Untuk mendapatkan data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek penelitian dilakukan pengamatan langsung. Dengan melakukan pengamatan langsung, maka peneliti akan memperoleh catatan lapangan yang dapat dipertang-gungjawabkan. Kehadiran peneliti di la-pangan sangat diutamakan, sebab dalam pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya.

d. Teknik Perolehan Data

Data diperoleh dari sumber Atas (data primer) dengan melakukan penelitian Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

e.   Identifikasi, deskripsi dan analisis data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan identifikasi terhadap data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan pen-deskripsian terhadap identifikasi tersebut dan selanjutnya dilakukan analisis data secara deskriptif tentang meningkatkan motivasi belajar siswa dengan alat peraga dan bahan bacaan.

Teknik Pengumpulan Data

Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukurannya. Tidak kalah pentingnya adalah kualitas peneliti dalam mengambil data yang akan digunakan harus dipenuhi secara tertib.

Dalam penelitian ini, metode pe-ngumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada proses belajar mengajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.

Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selan-jutnya data tersebut perlu diolah atau dianalisis untuk dijadikan informasi. Sebe-lum diolah, data yang terkumpul perlu diseleksi terlebih dahulu atas dasar relia-bilitas dan validitasnya. Data yang rendah realibilitas dan validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan substitusi. Data yang telah lulus dalam seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap untuk dievaluasi dan diinter-pretasi.

Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data yang ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Dalam analisis data terdapat proses mencarai dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti (Bogdan dan Biklen, 1982

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Hasil Penelitian

Paparan data merupakan deskripsi penjabaran kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Dalam paparan data hasil penelitian ini, peneliti akan menjabarkan kegiatan yang direncanakan oleh peneliti dengan menjabarkan kegiatan per siklus yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung. Penjabarannya adalah sebagai berikut: (a) siklus 1, (b) siklus 2, (c) siklus 3, dan (d) siklus 4.

1. Siklus 1

Inti kegiatan pada siklus 1 adalah planning. Artinya perencanaan secara umum kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan materi – materi yang akan dipelajari dalam proses belajar.

Berdasarkan pada observasi pada siklus 1 didapatkan temuan sebagai beri-kut: (1) siswa masih mengalami kebi-ngungan dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (2) siswa takut menyampaikan pendapat, dan (3) kegiatan diskusi kurang berjalan, masih didominasi oleh siswa yang pandai.

2. Siklus 2

Inti kegiatan pada siklus 2 adalah akting. Artinya pada proses pembelajaran ini sudah mendalam pada kegiatan proses belajar mengajar dengan Life Skiil Approach Learning. Secara umum kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan materi – materi yang akan dipelajari dalam proses belajar. Kegiatan pada siklus 2 ini merefleksi pada kegiatan siklus 1 yang sudah melakukan proses belajar mengajar mata pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun kegiatannya sebagai berikut:

Pada siklus ini rencana tindakan dilakukan selama 2 jam pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit setiap pertemuan. Dalam melaksanakan strategi pembelajaran, guru mengemukakan orientasi dan prosedur kerja siswa sebagai kegiatan pembuka dengan memberikan materi pelajaran yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti pelajaran, guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran Sosiologidengan Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang. Sedangkan kegiatan penutup siswa dengan diskusi kelas bersama guru menyimpulkan hasil pembahasan dari kegiatan siswa sebagai pemantapan. Sete-lah melakukan kegiatan siklus 2 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiat-an tersebut. Berdasarkan pada observasi pada siklus 2 didapatkan temuan sebagai berikut: (1) sebagian siswa sudah ada peningkatan dalam memahami isi materi yang disampaikan oleh guru dibandingkan dengan kegiatan pada siklus 1, (2) beberapa siswa mulai berani menyam-paikan pendapat dan tidak lagi didominasi oleh anak yang pandai, dan (3) kegiatan diskusi dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan kegiatan pada siklus 1, masih didominasi oleh siswa yang pandai.

Refleksi

Refleksi merupakan salah satu ba-gian penting dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (contextual learning and teaching). Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa – apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya, sebagai struktur pengetahu-an sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengeta-huan yang baru diterima.

Pengetahuan yang bermakna di-peroleh dari proses. Pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan begitu siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang dipelajarinya. Kunci dari semua itu adalah bagaimana pengetahuan itu mengendap di benak siswa. Siswa mencatat apa yang sudah dipelajarinya, dan bagaimana merasakan ide – ide baru.

Berdasar dari kegiatan penelitian dan hasil penelitian tindakan kelas, maka dalam pencapaian hasil belajar, ada beberapa peran yang dimiliki guru dalam upaya menyampaikan desain strategi pembelajaran dengan Life Skiil Approach Learning. Diantaranya: (1) membantu menciptakan lingkungan, sehingga siswa merasa bebas dalam berpikir dan menduga tanpa takut salah atau mendapat kritik, (2) menjelaskan dan mengilustrasikan bagai-mana model dilaksanakan, membimbing keterampilan proses, membantu siswa me-nyatakan dan menganalisis hipotesis, serta mengartikulasi berpikir pada siswa, (3) mencatat proses untuk memonitor keputusan yang diambil oleh siswa dalam membuktikan hipotesisnya diterima atau tidak. Berkaitan dengan kegiatan guru dalam membimbing siswa, ada tiga cara penting yang harus dilakukan, (1) guru mendorong siswa berpikir yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis, (2) guru membantu membimbing berpikir siswa, seperti mereka membuktikan bahwa hipotesis diterima atau tidak, dan (3) guru menyuruh siswa untuk menjelaskan alasan pembuktian hipotesis.

Pembahasan

Dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa Strategi pembelajaran dengan Life Skiil Approach Learning dapat meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi pada siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi siswa tersebut dalam mempelajari mata pelajaran Sosiologi Kompetensi Dasar Perilaku Menyimpang. Hal ini dapat dilihap pada Siklus I yang menunjukkan nilai rata rata hasil prestasi belajar siswa sebesar 62,94. Sehingga hal ini masih dibawah KKM yang telah ditentukan sebesar 70 (70%). Maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pada siklus yang berikutnya. Dalam penelitian ini dinyatakan belum berhasil.

Pada Siklus II diperoleh nilai rata rata hasil prestasi belajar siswa sebesar 66,03. Sehingga hal ini masih dibawah KKM yang telah ditentukan sebesar 70 (70%). Maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pada siklus yang berikutnya. Dalam penelitian ini dinyatakan belum berhasil. Pada Siklus III menunjukkan nilai rata rata hasil prestasi belajar siswa sebesar 66,69. Sehingga hal ini masih dibawah KKM yang telah ditentukan sebesar 70 (70%). Maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pada siklus yang berikutnya. Dalam penelitian ini dinyatakan belum berhasil. Dan pada Siklus IV menunjukkan nilai rata rata hasil prestasi belajar siswa sebesar 82,25. Sehingga hal ini masih diatas KKM yang telah ditentukan sebesar 70 (70%). Maka dalam penelitian ini tidak perlu dilakukan pada siklus yang berikutnya. Dalam penelitian ini dinyatakan telah berhasil. Hasil belajar (prestasi) yang diperoleh sangat menunjukkan hasil yang signifikan dengan menggunakan strategi pembelajar-an Life Skiil Approach Learning. Dengan hasil belajar yang baik menunjukkan prestasi siswa Kelas XI-IS-1 Semester Gan-jil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. meningkat dengan menggunakan strategi pembela-jaran Life Skiil Approach Learning pada mata pelajaran Sosiologiuntuk siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Lebih lanjut peneliti akan membahas beberapa fokus penelitian tindakan kelas yang telah dirumuskan, diantaranya:Kenyataan di lapangan pendi-dikan siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. proses belajar mengajar yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Sosiologi masih menggunakan strategi pembelajaran yang konvensional. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru, belum menarik minat siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Strategi pembelajaran dengan Life Skiil Approach Learning dapat meningkat-kan prestasi belajar siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Peningkatan prestasi bela-jar siswa ini menunjukkan bahwa moti-vasi belajar dipengaruhi oleh strategi belajar yang diberikan guru. Motivasi belajar yang tinggi cenderung akan mempengaruhi prestasi belajar yang tinggi pula.

2. Bukti peningkatan prestasi belajar siswa dari kegiatan pembelajaran dapat dijabarkan pada hasil kegiatan siklus 4. Berdasarkan pada observasi yang dilakukan pada siklus sebelumnya dan pada siklus 4 didapatkan temuan sebagai berikut: (1) siswa sudah me-mahami dan siap dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (2) sebagian besar dari siswa, sudah berani menyampaikan pendapat pada saat diskusi kelas berlangsung, dan (3) kegiatan berjalan dengan baik, suasa-na kelas lebih hidup, sehingga dalam proses pembelajaran terkesan menye-nangkan.

3. Life Skiil Approach Learning salah satu komponen Contekstual Teaching and Learning (CTL). Strategi ini dapat dilakukan pada semua mata pelajaran.

4. Strategi pembelajaran dengan meng-gunakan Life Skiil Approach Learning dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI-IS-1 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus, Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. pada mata pelajaran Sosiologi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dapat dirumuskan saran – saran sebagai berikut:

1. Kepada guru Sekolah menengah Atas agar mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan menge-nalkan kepada siswa dengan menggu-nakan berbagai macam strategi. Salah satunya adalah strategi pembelajaran yang digunakan adalah Life Skiil Approach Learning.

2. Kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran Sosiologi, hendaknya selalu mempunyai kreativitas dalam menggu-nakan strategi belajar yang diberikan kepada siswa.

3. Penggunaan Life Skiil Approach Learn-ing dalam pembelajaran Sosiologi sangat menguntungkan siswa.

4. Penggunaan Life Skiil Approach Learn-ing pada tahap pemantapan, sangat bermanfaat untuk meningkatkan nilai – nilai ulangan harian.

5. Sistem dan cara penilaian yang dilaku-kan saat ini, kurang menguntungkan bagi pelaksanaan Life Skiil Approach Learning.

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, Wayan. 1986. Dasar-Dasar Kependidikan modul 4. Pengaruh Pendidikan di Luar Sekolah Terhadap Pendidikan di Sekolah. FKIP-IKIP Malang.

Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat Kemajuan Studi.

Mantra, LB. 1998. Langkah-Langkah Penelitian Survei dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: BPFG – UGM.

Miles, M.B. & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.