UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMERINTAH PUSAT MELALUI METODE

PROBLEM BASIC LEARNING SISWA KELAS IV SEMESTER 2

DI SD NEGERI JIRAPAN 3 KECAMATAN MASARAN

KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Paryono

SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa kelas IV semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 melalui metode pembelajaran Problem Basic Learning tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2x pertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perhatian dan hasil belajar siswa kelas IV semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 melalui metode pembelajaran Problem Basic Learning tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator perhatian belajar siswa kelas IV pada tiap siklus yaitu 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 50,00%, 69,23%, 96,15%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 46,15%, 65,38%, 96,15%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 46,15%, 61,54%, 92,31%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 42,31%, 61,54%, 92,31%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar PKn siswa 71,92; 80,00; 88,08 dengan prosentase 46,15%; 65,38%; 96,15%.

Kata kunci:      metode pembelajaran Problem Basic Learning, perhatian belajar, hasil belajar, PKn materi Pemerintah Pusat

 

PENDAHULUAN

 Secara konseptual, pendidikan kewarganegaraan adalah suatu bentuk pendidikan yang memuat unsur-unsur pendidikan demokrasi yang berlaku universal, di mana prinsip umum demokrasi yang mengandung pengertian mekanisme sosial politik yang dilakukan melalui prinsip dari, oleh dan untuk warga negara menjadi fondasi dan tujuannya. Pengajaran pendidikan kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia adalah implementasi dari UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 9 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan di Indonesia Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.

 Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas IV Semester 2 di SD Negeri Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat diperoleh hasil nilai perhatian belajar dan hasil belajar PKn siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator perhatian belajar siswa kelas IV yaitu 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 50,00%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 46,15%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 46,15%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 42,31%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar PKn siswa 71,92 dengan prosentase 46,15%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian dan nilai hasil belajar PKn pada tiap siklus adalah 73,46 dengan prosentase 50,00%.

 Dari kondisi kelas yang telah dipaparkan, dapat dilihat sebagian besar siswa kelas IV tidak terlibat secara mental dalam proses pembelajaran berbicara. Selain itu, rendahnya perhatian belajar siswa tersebut disebabkan karena guru masih menerapkan strategi pembelajaran konvensional dalam pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa Sekolah Dasar adalah penggunaan metode pembelajaran yang interaktif. Metode pembelajaran yang interakrif diharapkan mampu menarik perhatian dan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif serta menyenangkan.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Problem Basic Learning dapat meningkatkan perhatian belajar PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Problem Basic Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?”

 Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Problem Basic Learning terhadap peningkatan perhatian belajar siswa kelas IV Semester 2 pada mata pelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Problem Basic Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada mata pelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Perhatian belajar

Menurut Sumadi Suryabrata (1989:14) mengungkapkan perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatuaktivitas yang dilakukan. Hal ini senada dengan Ramayulis (1994:175) bahwa perhatian adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Menurut Jalaludin Rahmat (2000:52) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.

Tinjauan Tentang Hasil belajar

 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Menurut Slameto (2002: 2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran. Pengetahuan merupakan sumber dari luar diri, tetapi dekonstruksi dalam diri individu siswa.

 Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 77) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan yang sudah diterima oleh siswa”. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.” Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.

 Dari devinisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Metode Pembelajaran Problem Basic Learning

 Menurut Hamruni (2012: 107) “Strategi Problem Basic Learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”. Dalam hubungannya dengan pengertian strategi pembelajaran berbasis masalah, ada beberapa pakar pendidikan yang mencoba mendefinisikan tentang strategi pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut: ”Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir kritis. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal” (Kamulyan, 2012: 52).

 Arends (2008: 45) menjelaskan bahwa Problem Basic Learning merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri dan memungkinkan siswa untuk menjelaskan berbagai fenomena dunia yang nyata dan menyusun pemahaman mereka sendiri terhadap fenomena tersebut. Strategi pembelajaran berbasis masalah menekankan pada aktivitas belajar siswa secara mandiri dan berkelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan.

Hakikat Pembelajaran PKn

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar memiliki tujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Berfikir secara kritis, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa–bangsa lain. d) Berinteraksi dengan bangsa–bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Depdiknas,2006:271)

Kerangka Berpikir

 Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

 Dalam suatu penelitian sangat penting akan adanya kerangka berpikir, karena dengan adanya kerangka berpikir maka pemikiran si peneliti sudah terarah untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Sehingga dalam proses penelitian dan hasil yang akan dicapai tidak akan menyebar kemana-mana.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Dengan metode pembelajaran Problem Basic Learning dapat meningkatkan perhatian belajar pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018. (2) Dengan metode pembelajaran Problem Basic Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jirapan 3 Tahun 2017/2018 selama ± 5 bulan yaitu pada 08 Januari 2018 sampai 31 Mei 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV Semester 2 di SD Negeri Jirapan 3 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 26 siswa yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Jenis Penelitian

 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Jenis Dan Sumber Data

1.   Jenis Data: Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa perhatian belajar dan hasil belajar PKn materi Pemerintah Pusat. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

 

2.   Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: Sumber data pokok (primer) yaitu: 1) Siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018 sebagai subyek penelitian. 2) Data hasil pengamatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.   Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.

2.   Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.

3.   Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai perhatian belajar dan hasil belajar siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber dan teknik.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109).

Indikator Keberhasilan

1.   Indikator Keberhasilan Hasil belajar

Hasil belajar PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

2.   Indikator Keberhasilan Perhatian belajar

Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan perhatian belajar PKn yang berdampak pada peningkatan nilai atau hasil belajar PKn siswa kelas IV Semester 2 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75.       

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian belajar dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada hari Senin, 22 Januari 2018, perhatian belajar dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

1.   Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.

2.   Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator perhatian belajar siswa kelas IV yaitu 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 50,00%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 46,15%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 46,15%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 42,31%.

3.   Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar PKn siswa 71,92 dengan prosentase 46,15%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian dan nilai hasil belajar PKn pada tiap siklus adalah 73,46 dengan prosentase 50,00%. Rendahnya perhatian belajar dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Jirapan 3 Tahun Pelajaran 2017/2018.

Dari penilaian perhatian belajar dan hasil belajar PKn materi Pemerintah Pusat siswa kelas IV Semester 2 yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus diketahui bahwa hasilnya masih rendah.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus

Deskripsi Siklus I

 Pada siklus I ini banyak siswa yang masih kaku dan malu untuk berbicara dalam presentasi. Selain itu, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan masih banyak yang kurang. Tidak sedikit juga siswa yang jawabannya tidak sesuai yang ditanyakan. Namun pada siklus I ini terlihat lebih ada peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa.

 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Problem Basic Learning pada siklus I dapat ditarik kesimpulan meskipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi presentasi, tetapi perhatian belajar dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan siklus I.

Deskripsi Siklus II

Berdasarkan pengamatan/observasi kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah banyak peningkatan dibandingkan siklus I, dan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan. Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.

 Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga hasil belajar siswa juga meningkat dari siklus sebelumnya.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Siklus I

 Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator perhatian belajar siswa pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat yang dilakukan siklus I diketahui 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 69,23%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 65,38%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 61,54%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 61,54%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar PKn siswa 80,00 dengan prosentase 65,38%.

 Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian belajar dan nilai hasil belajar PKn pada tiap siklus adalah 83,75 dengan prosentase 69,23%. Dan terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat dari pra siklus ke siklus I.

Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator perhatian belajar siswa pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat yang dilakukan siklus II diketahui 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 96,15%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 96,15%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 92,31%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 92,31%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar PKn siswa 88,08 dengan prosentase 96,15%.

Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian belajar dan nilai hasil belajar pada kegiatan siklus II adalah 92,60 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 adalah 100% sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.

Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 pada tahun 2017/2018. Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran Problem Basic Learning pada siswa kelas IV Semester 2 dan ternyata perhatian belajar dan hasil belajar siswa meningkat. Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan terarah. Dengan penerapan metode pembelajaran Problem Basic Learning , pengetahuan itu diperoleh anak bukan dari informasi yang diberikan oleh orang lain temasuk guru, akan tetapi dari proses penemukan dan mengontruksinya sendiri, maka guru harus menghindari mengajar sebagai proses penyampaian informasi.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Penerapan pendekatan metode pembelajaran Problem Basic Learning dapat meningkatkan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat di SD Negeri Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator perhatian belajar dan untuk nilai hasil belajar PKn materi Pemerintah Pusat.

2.      Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat dari rata-rata nilai dasar 73,46 naik menjadi 83,75 pada siklus I dan 92,60 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 50,00% naik menjadi 69,23% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.

3.      Dengan demikian melalui metode pembelajaran Problem Basic Learning maka perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn materi Pemerintah Pusat Semester 2 di SDN Jirapan 3 tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian kelas IV Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 di SD Negeri Jirapan 3 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 melalui pendekatan metode pembelajaran Problem Basic Learning , maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

Bagi guru

1.     Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Problem Basic Learning.

2.     Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan perhatian belajar, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas IV ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. 2006. Kooperatif Learning dan Contextual Learning dalam Pembelajaran di SD.Jakarta.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: InsanMadani.

Jalaludin, Rahmat. 2000. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penerbit: PT Rosda Karya Bandung

Kamulyan, S. Mulyadi, dkk. 2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif Di Sekolah Dasar. Surakarta: FKIP UMS.

Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Sugiyono, Sudjana. 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumardi, Suryobrata. 1989.Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit: PT Rosda Karya Bandung.

Sufanti. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Sukardi. 2006. Proses Belajar Mengajar Penerbit: Bumi Aksara Bandung

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang No. 2. Tahun 1989. Pendidikan Nasional. Jakarta

Undang-Undang No. 32. Tahun 2004. Sistem Pemerintahan Presidensial. Jakarta.