PENINGKATAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN

MELALUI METODE LEARNING START WITH QUESTION

SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SD NEGERI KEDUNGWADUK 4 KEC.KARANGMALANG KAB. SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Jumbadi

SD Negeri Kedungwaduk 4 Kec.Karangmalang Kab. Sragen

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 melalui metode pembelajaran Learning Start With Question tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2x pertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perhatian dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 melalui metode pembelajaran Learning Start With Question tahun pelajaran 2017/2018.

Kata kunci:    Metode Pembelajaran Learning Start With Question, Perhatian Belajar, Hasil Belajar, IPS Materi Persiapan Kemerdekaan

 

PENDAHULUAN

 Pembangunan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mewujudkan pembangunan tersebut, maka diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan di setiap jenjang pendidikan khususnya untuk memacu peningkatan pada prestasi siswa. Dalam peningkatan prestasi siswa tersebut peranan guru atau tenaga kependidikan sangat penting karena mereka adalah ujung tombak pendidikan. Oleh karena itu, masalah kualitas guru selalu memperoleh perhatian utama menyangkut kualitas pendidikan.

 Kualitas pendidikan mempengaruhi penerus generasi bangsa Indonesia yang akan datang. Karena dengan pendidikanlah bangsa ini dibangun dan maju serta mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Memperbaiki kualitas pendidikan berarti memperbaiki bangsa ini. Kualitas pendidikan dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki proses pembelajaran yang terdiri dari sarana-prasarana pendidikan, metode dan model pembelajaran.

 IPS yang diajarkan di SD terdiri dari dua bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Bahan kajian pengetahuan sosial mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi dan pemerintah, bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air.

 Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa Kelas VI semester 2 SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2017/2018 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan diperoleh hasil nilai perhatian belajar dan hasil belajar IPS siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator perhatian belajar siswa Kelas VI yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Januari 2018 yaitu 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 45,45%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 40,91%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 40,91%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 40,91%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPS siswa 70,91 dengan prosentase 40,91%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian dan nilai hasil belajar IPS pada tiap siklus adalah 72,39 dengan prosentase 45,45%.

 Maka dari itu, pendidikan IPS belum mampu menumbuhkan iklim yang menantang siswa untuk belajar dan tidak mendukung produktivitas serta pengembangan berpikir peserta didik. Karena pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara.

 Salah satu metode pembelajaran yang tepat dan yang dapat digunakan untuk meningkatkan perhatian dan hasil belajar IPS adalah metode pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ). Learning Starts With A Question (LSQ) adalah “suatu metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dengan membuat siswa bertanya sebelum diberi penjelasan guru”. Metode ini menekankan pada kemampuan betanya, selain itu guru harus menjawab banyak pertanyaan dari siswa yang tidak memahami materi. Dengan demikian pembelajaran dengan Learning Starts With A Question (LSQ), kerjasama akan memotivasi para siswa untuk lebih aktif didalam pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Learning Start With Question dapat meningkatkan perhatian belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Learning Start With Question dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?”

Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Learning Start With Question terhadap peningkatan perhatian belajar siswa Kelas VI semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Learning Start With Question terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018.

 

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Perhatian belajar

 Menurut Sumadi Suryabrata (1989:14) mengungkapkan perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatuaktivitas yang dilakukan. Hal ini senada dengan Ramayulis (1994:175) bahwa perhatian adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Menurut Jalaludin Rahmat (2000:52) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.

Tinjauan Tentang Hasil belajar

 Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 77) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan yang sudah diterima oleh siswa”. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.” Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.

 Dari definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Metode Pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)

 Menurut Hisyam Zaini, dkk (2007: 46) “Strategi Learning Starts With A Question (LSQ) adalah strategi yang dengan membuat siswa bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru”. Strategi ini dapat menggugah siswa untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya.

 Menurut Mel Silberman (2001: 137) Strategi Learning Starts With A Question (LSQ) merupakan strategi yang pelaksanaannya adalah siswa diberi materi pelajaran tertentu baik dari pelajaran IPA maupun sumber lain yang diperbanyak sehingga semua siswa membaca materi yang belum dipahami. siswa lalu mencoba menulis pertanyaan tersebut yang akan menambah poin siswa.

Langkah-Langkah Learning Starts With A Question (LSQ)

Menurut Hisyam Zaini dkk (2007: 46-47) langkah-langkah strategi pembelajaran LSQ adalah sebagai berikut:1) Memilih bahan bacaan yang sesuai dan dibagikan kepada siswa. Dalam memilih bacaan tidak harus difotocopy, akan tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik dari buku teks.2) Minta siswa untuk mempelajarai bacaan sendirian atau dengan teman.3) Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda.4) Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa6) Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

 Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat menurut Saidihardjo (2005: 109).

 Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan kemanusiaan; 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global menurut BSNP (2006: 159).

Kerangka Berpikir

 Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Pada kondisi awal, Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik ketika mengajar. Tindakan yang dilakukan Menerapkan metode pembelajaran Learning Start With Question siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan. Hasil akhirnya, Dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start With Question pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan maka perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 meningkat.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Dengan metode pembelajaran Learning Start With Question dapat meningkatkan perhatian belajar pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018. (2) Dengan metode pembelajaran Learning Start With Question dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaduk 4 Tahun 2017/2018 selama ± 5 bulan yaitu pada 08 Januari 2018 sampai 31 Mei 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 22 siswa yang terdiri 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

 Jenis Penelitian

 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Prosedur Penelitian

 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (obserVation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109).

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa perhatian belajar dan hasil belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: (1) , Sumber data pokok (primer), (2) Sumber data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data

 Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

Validitas Data

 Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber dan Triangulasi Teknik.

 

 

Indikator Keberhasilan

1.   Indikator Keberhasilan Hasil belajar

Hasil belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan siswa Kelas VI semester 2 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

2.   Indikator Keberhasilan Perhatian belajar

Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan perhatian belajar IPS yang berdampak pada peningkatan nilai atau hasil belajar IPS siswa Kelas VI semester 2 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

 Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian belajar dan hasil belajar IPS pada siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 pada tahun pelajaran 2017/2018. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, pada hari Sabtu, 13 Januari 2018 perhatian belajar dan hasil belajar IPS pada siswa Kelas VI semester 2 di SD Negeri Kedungwaduk 4 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

1.   Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.

2.   Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator perhatian belajar siswa Kelas VI yaitu 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 45,45%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 40,91%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 40,91%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 40,91%.

3.   Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPS siswa 70,91 dengan prosentase 40,91%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian dan nilai hasil belajar IPS pada tiap siklus adalah 72,39 dengan prosentase 45,45%.

Deskripsi Siklus I

Refleksi Tindakan Siklus I

 Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan metode pembelajaran Learning Start With Question ternyata dapat meningkatkan perhatian belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan dibandingkan hasil kondisi awal. Meskipun peningkatan tersebut belum signifikan karena belum mencapai indikator yang diharapkan.

 Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini yaitu masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal. Rencana tindakan siklus I perlu di revisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II.

Deskripsi Siklus II

Berdasarkan pengamatan/observasi kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah banyak peningkatan dibandingkan siklus I, dan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan. Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.

 Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga hasil belajar siswa juga meningkat atau lebih baik dari siklus sebelumnya.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Siklus I

 Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2017/2018 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator perhatian belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan yang dilakukan siklus I diketahui 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 68,18%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 68,18%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 63,64%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 63,64%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPS siswa 78,18 dengan prosentase 63,64%.

Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian belajar dan nilai hasil belajar IPS pada tiap siklus adalah 83,13 dengan prosentase 68,18%. Dan terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan dari pra siklus ke siklus I.

Siklus II

 Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2017/2018 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator perhatian belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan yang dilakukan siklus II diketahui 1) Fokus pada pembelajaran sebesar 95,45%, 2) Rasa ingin tahu pada siswa sebesar 95,45%, 3) Mengerjakan tugas sebesar 95,45%, dan 4) Keaktifan dalam pembelajaran sebesar 90,91%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar IPS siswa 87,27 dengan prosentase 95,45%.

 Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan yang diperoleh dari rata-rata nilai perhatian belajar dan nilai hasil belajar pada kegiatan siklus II adalah 92,93 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 adalah 100% sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.

 Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 pada tahun 2017/2018. Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran Learning Start With Question pada siswa Kelas VI semester 2 dan ternyata perhatian belajar dan hasil belajar siswa meningkat. Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan terarah.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Penerapan pendekatan metode pembelajaran Learning Start With Question dapat meningkatkan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan di SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator perhatian belajar dan untuk nilai hasil belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan.

2.      Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan dari rata-rata nilai dasar 72,39 naik menjadi 83,13 pada siklus I dan 92,93 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 45,45% naik menjadi 68,18% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.

3.      Dengan demikian melalui metode pembelajaran Learning Start With Question maka perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI pada pembelajaran IPS materi Persiapan Kemerdekaan semester 2 di SDN Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian Kelas VI semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 di SD Negeri Kedungwaduk 4 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan perhatian belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI semester 2 melalui pendekatan metode pembelajaran Learning Start With Question , maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

Bagi guru

1.     Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Learning Start With Question.

2.     Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan Kelas VI ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Sudjana, Nana. 2009. Penelitiandan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.