Meningkatkan Prestasi Bahasa Inggris
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS
MELALUI MODELLING THE WAY PADA KELAS XII IPA-2 II IPA-2
SEMESTER GANJIL DI MA NEGERI 2 KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Sukarjo
Guru Bahasa Inggris MA Negeri 2 Kudus
ABSTRAK
Dengan menggunakan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada materi pembelajaran Dan mampu mengungkapkan pengalaman yang menarik secara lisan dan tertulis pada dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,25%. Pada Siklus I Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 5 (12.5%) dan sedang sebanyak 12 (30%) dengan kreteria cukup serta sebanyak 23 anak (57.5%) memiliki kreteria kurang.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan, peran pendidikan sangat penting untuk mencipta-kan kehidupan yang cerdas, damai, tebuka dan demokratis. Telah lama upaya pening-katan mutu pendidikan dilakukan oleh bangsa Indonesia, namun sampai saat ini hasilnya belum memuaskan.
Dalam konteks peningkatan mutu pendidikan ada 3 (tiga) isu utama yang menjadi sasaran, yaitu pembaharuan kuri-kulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas
Pembelajaran selama ini masih cenderung satu arah, siswa sering kali merasa malu dan kurang percaya diri da-lam mengungkapkan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan secara lisan yang disampaikan oleh guru, siswa cenderuung pasif. Asumsi inilah yang mendorong penu-lis untuk mengadakan penelitian tindakan jelas dengan judul: Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris melalui Modelling The Way pada Kelas XII IPA-2 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
Perumusan Masalah
Agar permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini menjadi jelas maka perlu dirumuskan masalahnya sebagai berikut: Bagaimanakah Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa Kelas XII IPA-2 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
Identifikasi Masalah
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, maka guru mempunyai peranan sentral dan besar pengaruhnya untuk berhasilnya tujuan pendidikan, yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan pendi–dikan tersebut diperlukan penyusunan dan pelaksanaan program yang baik.
Oleh karena itu dalam pemilihan ini masalah yang perlu dicari jawabannya yaitu: Apakah prestasi belajar siswa Kelas XII IPA-2 Semester Ganjil di MA Negeri 2 KUDUS Tahun Pelajaran 2014/2015
Pembatasan Masalah
Peneliti Membatasi permasalahan, dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai penggunaan Mo-delling The Way (Demonstrasi Keca-kapan) dalam peningkatan prestasi belajar pelajaran Bahasa Inggris hanya terbatas pada siswa Kelas XII IPA-2 Semester Ganjil di MA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Penelitian hasil tes bidang Pelajaran Bahasa Inggris diperoleh dari siswa dengan penerapan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan).
Untuk meningkatkan prestasi bela–jar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa Kelas XII IPA-2 Semes–ter Ganjil di MA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. dengan mengguna–kan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan).
Hipotesis
Adapun dalam penelitian ini hipo–tesis yang diajukan adalah “Jika Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) diterap–kan dalam pembelajaran, maka prestasi belajar Bahasa Inggris Kelas XII IPA-2 di MA Negeri 2 Kudus pada Tahun Pelajaran 2014/2015 akan meningkat.
KAJIAN PUSTAKA
B. Pengertian Prestasi Belajar
Arti dari prestasi dalam tiap kamus tentunya tidak sama. Menurut Poerwodar-minto, dalam kamus umum Bahasa Indo-nesia bahwa: “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya) (2000:70).
Adapun mengenai pengertian bela-jar penulis kemukakan beberapa pendapat yaitu:
a. Menurut Sunaryo bahwa: “Belajar me-rupakan suatu kegiatan dimana se-seorang menghasilkan sesuatu per-ubahan tingkah laku yang ada pada dirinya baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikap”.
b. Menurut Imansyah Alipandi bahwa: “belajar adalah aktivitas yang meng-hasilkan perubahan pada diri individu baik mengenai tingkat kemajuan dalam proses perkembangan intelektual khu-susnya, maupun perkembangan jiwa, sikap, pengertian, kecakapan, kebiasa-an, penghargaan, minat, penyesuaian diri dan segala aspek organisme pada umumnya” (2004:47).
c. Menurut Winarso Surachmad bahwa: “Belajar adalah suatu proses perubah-an yang terjadi pada diri manusia (2001:18).
d. Menurut Hirgatt bahwa: “Belajar ada-lah proses yang melahirkan atau meng-ubah sesuatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam jalan labora-torium atau dalam lingkungan alamiah) yang dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor termasuk latihan” (2007: 39).
Berhasil tidaknya proses belajar mengajar dapat diketahui dengan menggu-nakan alat yang disebut test, serta adanya pertimbangan-pertimbangan dengan hasil observasi atau alat-alat lain yang dapat menunjang keberhasilan di dalam prestasi belajarnya.
Agar dapat mencapai hasil yang baik dalam belajar perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Bimo Walgito berpendapat bahwa: “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah:
a. Faktor anak atau individu yang belajar
b. Faktor lingkungan anak
c. Faktor bahan yang dipelajari (1982: 124).
Pengertian Modelling The Way
1. Pengertian Modelling The Way
Penulis ingin membicarakan salah satu pengajaran yang digunakan oleh guru yaitu Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan).
Pengertian Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) menurut Drs. Dariyanto dalam bukunya “Tujuan, dan Sampel dalam PBM”, yaitu menyatakan kembali apa yang telah dikerjakan di hadapan guru atau murid menjawab guru terhadap bahan yang ditugaskannya. Hal ini baik secara perorangan maupun kelom-pok.
Sedangkan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) tersebut dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu:
- Tugas-tugas yang harus dikerjakan saat proses belajar mengajar berlangsung
- Tugas-tugas yang harus dikerjakan di rumah.
2. Fungsi Modelling The Way (Demon-strasi Kecakapan)
Dalam proses belajar mengajar pada umumnya, terutama seorang guru sungguh mempunyai peranan sentral dan besar pengaruhnya untuk berhasilnya tujua pendidikan yang digariskan. Demi terca-painya upaya tersebut di atas, maka diperlukan penyusunan suatu pedoman Modelling The Way (Demonstrasi Keca-kapan) bagi guru dan semua unsur pembina pendidikan di sekolah.
Di dalam memilih dan menerapkan suatu Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) yang ada dan yang lebih sesuai dengan tuntunan kurikulum dewasa ini, hendaknya yang mengutamakan azas dan suasana interaksi indikatif yang bersifat kekeluargaan dan kasih sayang antara pendidik (guru) dan anak didik (siswa) dalam mencapai tujuan pendidikan. Maka dari itu fungsi Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan), yaitu sebagai berikut:
a. Untuk merangsang anak terhadap topik yang diajukan atau diajarkan
b. Untuk mengetahui sampai dimana penguasaan anak terhadap tugas yang diajukan
c. Untuk mengetahui sampai dimana partisipasi anak hubungan sosial, rasa tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri dan semangat kerjanya.
d. Untuk melihat kelemahan dan kekurangan anak dalam kerjanya, apakah dapat memperbaiki sendiri atau masih memerlukan bantuan orang lain.
Hubungan Modelling The Way Terha-dap Prestasi belajar
Dalam menyampaikan materi pela-jaran yang telah dirumuskan, perlu diper-timbangkan mana yang paling tepat digunakan dengan mengingat kegiatan belajar yang telah kita tetapkan dan tujuan yang ingin dicapai.
Perlu disadari bahwa dalam proses mengajar sehari-hari tidak jarang guru menghadapi siswa yang mengalami kesulit-an. Untuk itu seorang guru harus segera tanggap dan mencoba membangkitkan kembali semangat siswa dalam menerima pelajaran, maka guru sebelumnya harus dapat memilih salah satu yang akan dipergunakan.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksana–kan di Kelas XII IPA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus I
1.1 Penyusunan Rencana Tindakan
Dalam penyusunan rencana tindakan ini guru mempersiapkan ba-han untuk kegiatan kelas yang me-liputi:
a. Menganalisis materi pembelajaran
b. Menentukan materi pembelajaran
c. Menelaah Buku Pelajaran Bahasa Inggris
d. Menyusun perangkat pembelajaran
1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam pelajaran. Pertemuan pertama adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi Modelling The Way (Demons-trasi Kecakapan) di sekolah yang kemudian dilanjutkan di rumah. Selan-jutnya pertemuan kedua dengan kegi-atan membahas tugas pertemuan I dengan menggunakan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) yaitu dengan tanya jawab. Pada pertemuan kedua ini diakhiri dengan tes (evaluasi).
Siklus II dilaksanakan sebagai kelanjutan siklus I, terutama jika terjadi kekurang tepatan dalam pelak-sanaan siklus I. Kekurang tepatan itu misalnya: situasi kelas berubah, per-kembangan baru kondisi siswa, dan/ atau materi pelajaran. Siklus kedua tidak dilaksanakan jika hasil penelitian tindakan kelas tidak sesuai dengan target ketuntasan belajar (65% per-orangan dan 75% klasikal). Sebaliknya, bila target ketuntasan belajar belum tercapai, siklus kedua akan dilaksana-kan. Oleh karena itu, tindakan pada siklus II dapat diberikan sebagai berikut:
(1) Refleksi Siklus I
– Menindaklanjuti hasil re-fleksi pada siklus I
– Mendeskripsikan masalah-masalah yang terjadi pada siklus I tentang materi Pembelajaran.
– Menganalisis masalah pada siklus I
– Menentukan tindakan per-baikan sesuai dengan jenis masalah hasil analisis. tentang materi Pembelajar-an dalam Memahami Ung-kapan Ungkapan.
(2) Perencanaan Tindakan
– merencanakan tindakan kelas sesuai dengan materi pelajaran pada Kompetensi Dasar Memahami Ungkap-an Ungkapan dasar pada Interaksi Sosial Untuk Ke-pentingan Kehidupan yang diberikan oleh Guru
– Materi pembelajaran sama seperti siklus I yaitu Dan mampu mengungkapkan pengalaman yang menarik secara lisan dan tertulis.
– Menyesuaikan tindakan pa-da siklus I dengan situasi dan perkembangan kelas
– Menyiapkan instrumen un-tuk memperoleh data, baik tes maupun non tes.
(3) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan se-suai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kolaborator (guru dan siswa) mengamati pelaksanaan KBM sebagaimana pelaksanaan pada siklus I
(4) Evaluasi
Pelaksanaan refleksi ada-lah untuk melihat keberhasilan tin-dakan kelas terutama untuk meli-hat peningkatan pada keberhasilan dari siklus I. Ukuran peningkatan keberhasilan tindakan dilihat dari hasil analisi dat kualitatif.
1.3 Refleksi/Evaluasi
Refleksi/evaluasi berdasarkan catatan hasil observasi dan tes hasil belajar siswa. Refleksi pelaksanaan teks melibatkan guru sebagai subjek penelitian, guru kolaborator dan bebe-rapa siswa yang menjadi sasaran penelitian tindakan teks. Data kualitatif dari hasil observasi selama KBM berlangsung, hasil kuisioner siswa serta antusias siswa selama KBM berlang-sung, akan dideskrikan. Selanjutnya, hasil refleksi tersebut dimanfaatkan untuk bahan perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
C. Pengumpulan Data
Penelitian tindakan Kelas ini meng–gunakan beberapa instrumen untuk mem–peroleh data yang aktuil. Instrumen tersebut adalah:
1. Tes
2. Observasi
Dari kedua instrumen di atas dapat sebagai alat monitoring dan evaluasi atas pemunculan pembelajaran pada bidang Pelajaran Bahasa Inggris sehingga pen-didikan lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
D. Cara Pengambilan Kesimpulan
1. Prosedur Penilaian
Menerapkan sistem penilaian ber-kelanjutan yaitu mengacu pada keberlang-sungan proses dan sistem penilaian berba-sis kelas (eksssom bassed assessment).
Penilaian didasarkan kompetensi siswa, menyusun kisi-kisi soal, penyusunan soal, menilai, menganalisis soal untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu kemampauan dasar.
2. Tehnik Penilaian
2.1 Penilaian afektif
– keaktifan siswa
– penafsiran siswa
– bertukar pikiran
2.2 Penilaian psikomotor
– kemampuan memecahkan ma-salah
– kemampuan bekerja sama
– kemampuan menyelidiki
– Penilaian kognitif
Dilaksanakan dengan sejumlah ta-gihan dengan maksud mengetahui sebera-pa jauh keberhasilan pencapaian kemam-puan dasar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
E. Gambaran Selintas Tentang Setting
Penelitian tindakan Kelas ini dapat dikemukakan kedalam dua siklus, setiap siklus dikemukakan hasil penelitian menge-nai pelaksanaan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) dalam penyam–paian materi pembelajaran Dan mampu mengungkapkan pengalaman yang menarik secara lisan dan tertulis pada Kompetensi Dasar Memahami Ungkapan Ungkapan dasar pada Interaksi Sosial Untuk Kepentingan Kehidupan yang diberikan oleh Guru pada pelajaran Bahasa Inggris. Dengan tujuan untuk mempermudah siswa memahami materi pembelajaran sehingga mencapai prestasi sesuai target yang telah ditentukan.
Penjelasan Persiklus
1. Siklus I
Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa di dalam penerapan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakap-an) dengan menggunakan tanya jawab dan Modelling The Way (Demonstrasi Keca-kapan) secara tertulis, agar penggunaan ini lebih tertib dan efektif maka guru memper-siapkan dan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa. Guru harus mengusahakan agar siswa memperoleh giliran pertanyaan secara merata. Guru berusaha menciptakan kon-disi agar Tanya jawab tidak hanya dgunakan siswa untuk bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa lain.
2. Siklus II
- Refleksi Siklus I
Penggunaan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) dalam kegiatan pembelajaran ini telah ber-hasil pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I, aktivitas belajar siswa cukup optimal. Siswa merasa mudah memahami materi pembelajarn, siswa sangat antusisas dan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.
- Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan pada siklus II tidak dilaksanakan karena siklus I sudah cukup berhasil. Hasil kegiatan pembe-lajaran yang tampak pada siklus I belum menunjukkan ketuntasan bela-jar.
3. Pengamatan pada siklus II
Pembahasan
Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Modelling The Way (De-monstrasi Kecakapan) dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada materi pembelajaran Dan mampu meng-ungkapkan pengalaman yang menarik secara lisan dan tertulis pada dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,25%. Pada Siklus I Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 5 (12.5%) dan sedang sebanyak 12 (30%) dengan kreteria cukup serta sebanyak 23 anak (57.5%) memiliki kreteria kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 5 (12.5%) perhatian orang tua sebanyak 13 siswa (32,5%) memiliki kreteria cukup dan perhatian kurang sebanyak 22 anak (55%) Dari hasil prestasi belajar diatas secara rata rata pada hasil prestasi belajar bidang Pelajaran Bahasa Inggris di MA Negeri 2 Kudus pada Tahun Pelajaran 2014/2015. menunjukkan 71,57. Hal masih dibawah SKBM atau ketuntasan kurikulum sebesar 75.00. maka perlu diakan Siklus II dan pada siklus II Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik dalam kegiatan belajar sebanyak 27 siswa dengan (67.5%) dan sedang sebanyak 10 anak (25%) memiliki aktifitas Cukup serta sebanyak menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 3 (7,5%) perhatian orang tua sebanyak 25 (62,5%) dan perhatian kurang 3 (7,5%). Sedangkan pada kreteria cukup sebanyak 12 anak (30%). Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) dapat meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa pada pelajaran Bahasa Inggris. Dari hasil prestasi belajar diatas secara rata rata pada hasil prestasi belajar bidang Pelajaran Bahasa Inggris di MA Negeri 2 Kudus pada Tahun Pelajaran 2014/2015. menunjukkan 78,2%. Hal ini berada diatas SKBM atau ketuntasan belajar sebesar 75.00. maka proses pemberian tuntas yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar menjadi Tuntas.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian tindakan Kelas ini: “Jika kegiatan belajar mengajar menggunakan Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan) pada materi pembelajaran Dan mampu mengungkapkan pengalaman yang menarik secara lisan dan tertulis pada pada pelajaran Bahasa Inggris prestasi belajar siswa dapat meningkat”, dapat di terima.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Untuk mencapai keberhasilan da–lam kegiatan belajar mengajar di perlukan suatu metode pembelajaran Modelling The Way (Demonstrasi Kecakapan). ini dipergunakan pada saat proses belajar mengajar pada bidang Pelajaran Bahasa Inggris. Maka dengan dipergunakan terse–but akan senantiasa anak aktif dalam belajar. Dengan demikian semakin banyak diberikan tugas-tugas kepadanya maka anak akan mudah memahami materi Pelajaran Bahasa Inggris, maka akan mengakibatkan prestasi belajar semakin meningkat.
Saran
Atas dasar kesimpulan di atas, maka didasarkan kepada Bapak/Ibu Guru agar berusaha meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan metode yang tepat pada proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar pada mata pela–jaran Bahasa Inggris semakin meningkat atau agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito, 1980. Psychology Sosial. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Umum.
Drs. Dariyanto, 1983. Tujuan, dan Satuan Pelajaran dan Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Andi Offset.
Departemen Pendidikan dan KePemiluan, 1992. Himpunan Perundang-Undangan RI bidang Pendidikan dan KePemiluan. Jakarta
Purwodarminto, 1984. Kamus Umum Bahasa Inggris, Jakarta: Balai Pustaka.
Winarno Surachmad, 1984. Pengantar Interelasi Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.