MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATERI GERHANA MATAHARI DAN BULAN

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS VI SDN 1 SUMBERGIRANG KECAMATAN LASEM

KABUPATEN REMBANG PADA SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2017/1018

 

Sri Suharti

Guru Kelas VI SDN 1 Sumbergirang

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar Materi Gerhana Matahari dan Bulan melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VI SDN 1 Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/1018. Waktu penelitian ini adalah Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan materi gerhana matahari dan bulan. Tempat penelitian adalah Kelas VI SDN 1 Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 1 Sumbergirang sebanyak 31 siswa, terdiri dari 16 putra dan 15 putri. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes. Alat pengumpulan data adalah tes formatif. Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif. Prosedur penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Hasil penelitian ini adalah prestasi belajar meningkat dan termasuk memuaskan. Prestasi belajar pada Kondisi Awal dengan ketuntasan sebesar 29,04%. Prestasi belajar pada Siklus I dengan ketuntasan sebesar 58,06%. Prestasi belajar pada Siklus II dengan ketuntasan sebesar 83,87%.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Gerhana Matahari dan Bulan, Metode Demonstrasi.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan persoalan penting bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap potensi siswa, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut menyangkut perubahan pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Hasil belajar dapat dikatakan membekas atau konstan jika perubahan yang terjadi akibat proses belajar tahan lama dan tidak terhapus begitu saja.

Proses pembelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif dengan cara tidak menunjukkan sikap pasif di dalam kelas maupun di luar kelas. Sampai saat ini masih banyak terdengar keluhan bahwa mata pelajaran IPA itu membosankan, tidak menarik dan memusingkan, sehingga cenderung membuat siswa menjadi kurang merespon saat pelajaran berlangsung. Kenyataan ini adalah suatu persepsi negatif terhadap pelajaran IPA.

Sekolah Dasar (SD) merupakan pondasi awal dan utama bagi kesinambungan perkembangan pendidikan berikutnya. Dengan kata lain, SD adalah satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab membentuk anak didik yang bermutu. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya pembentukan kualitas pendidikan pada umumnya, yaitu kompleksitas materi, kemampuan personal, daya dukung dan input (siswa didik).

Kemampuan personal (guru) yang merupakan salah satu faktor dominan yang dapat mengkondisikan kompleksitas, daya dukung dan input (siswa) dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga pada gilirannya hasil dari proses pembelajaran dapat berhasil.

Dalam proses pembelajaran dapat dinyatakan berhasil apabila hasil evaluasi pada siswa dari ranah kognitifnya minimal telah mencapai 75% dari jumlah siswa peserta KBM tersebut telah mampu menguasai materi sesuai KKM yang telah ditentukan oleh suatu satuan pendidikan.

Berdasarkan hasil tes formatif mata pelajaran IPA Kelas VI Semester 2 SDN 1 Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018 materi Gerhana Matahari dan Bulan belum berhasil. Dari jumlah siswa 31, yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) baru 9 siswa (29,04%) dan yang belum mencapai KKM masih 22 siswa (70,96%). Prestasi belajar termasuk tidak memuaskan.

Berdasarkan hasil pembelajaran di atas jelas bisa dinyatakan bahwa proses belajar-mengajar belum berhasil dan perlu adanya perbaikan pembelajaran. Untuk mengetahui kekurangan dan keberhasilan proses beajar, penulis dibantu dengan teman sejawat mencoba melakukan refleksi dalam rangka menjawab faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran tersebut. Berbagai kemungkinan penyebab tersebut antara lain:

  1. Bagaimana peranan siswa dalam kegiatan belajar mengajar?
  2. Apakah guru dalam penyampaian materi terlalu cepat?
  3. Apakah guru dalam penggunaan alat peraga sudah optimal?
  4. Apakah guru dalam penyampaian materi sudah terfokus dalam topik materi?

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, dengan singkat bisa dikatakan bahwa proses pembelajaran IPA materi gerhana matahari dan bulan belum berjalan dengan efektif dan belum memenuhi target yang diinginkan oleh penulis. Belum efektifnya kegiatan belajar mengajar tersebut disebabkan oleh guru kurang mengkondisikan siswa, guru dalam penyampaiannya terlalu cepat, penggunaan alat peraga kurang optimal, dalam penyampaian materi sering keluar dari konsep serta guru kurang memberi soal-soal latihan.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis masalah di atas, melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis menggunakan metode demonstrasi dengan media pembelajaran/alat peraga. Penggunaan metode demonstrasi karena tidak semua materi dapat terang melalui metode penjelasan/diskusi, sifat pembelajaran yang menuntut diperagakan dan memudahkan mengajarkan suatu cara kerja/prosedur.

 

 

 

METODE PENELITIAN

Waktu penelitian ini adalah Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan materi gerhana matahari dan bulan. Tempat penelitian adalah Kelas VI SDN 1 Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 1 Sumbergirang sebanyak 31 siswa. Subyek penelitian terdiri dari 16 putra dan 15 putri.

Teknik pengumpulan data dengan teknik tes. Alat pengumpulan data adalah tes formatif. Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif. Sedangkan indikator keberhasilan tindakan adalah ketuntasan memenuhi minimal 76%.

Prosedur penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran pada Kondisi Awal, guru menjelaskan materi secara lisan dan menggambar peristiwa gerhana di papan tulis. Pembelajaran berlangsung klasikal dan tidak ditunjang dengan media pembelajaran. Siswa hanya berperan sebagai obyek pembelajaran yang menerima materi sesuai dengan keterangan yang disampaikan. Pembelajaran juga berlangsung cepat dengan interaksi yang kurang.

Sesuai dengan analisis nilai tes formatif, ketuntasan sebesar 29,04%, hanya 9 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 22 siswa nasih di bawah KKM atau sebesar 70,96%. Prestasi belajar termasuk tidak memuaskan.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I, guru melakukan demonstrasi Gerhana Matahari, sedangkan siswa dan kelompoknya melakukan pengamatan. Hasil pengamatan ditulis dalam lembar kerja, termasuk gambar benda langit yang terlibat dalam gerhana tersebut dan disampaikan secara bergiliran oleh perwakilan kelompok. Demonstrasi dilakukan di depan kelas sebanyak 3 kali, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian. Sedangkan analisis nilai tes formatif, ketuntasan sebesar 58,06%, hanya 18 siswa yang memenuhi KKM. Sedangkan 13 siswa nasih di bawah KKM atau sebesar 41,94%. Prestasi belajar meningkat, namun masih termasuk tidak memuaskan.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II, siswa dan kelompoknya melakukan demonstrasi Gerhana Bulan dan pengamatan. Demonstrasi sesuai dengan petunjuk pada lembar kerja dengan urutan yang lengkap dan baku. Pada masing-masing kelompok dilakukan pembagian kerja, sebagian membaca petunjuk, melakukan demonstrasi dan melakukan pengamatan, termasuk mengulang lagi demonstrasi tersebut, hingga mengkoreksi lembar kerja. Selanjutnya, hasil lembar kerja disampaikan secara bergiliran oleh perwakilan kelompok di depan kelas. Sedangkan analisis nilai tes formatif, ketuntasan sebesar 83,87%, hanya 26 siswa yang memenuhi KKM. Sedangkan 5 siswa nasih di bawah KKM atau sebesar 16,13%. Prestasi belajar meningkat dan termasuk memuaskan.

 

Pembahasan

Penggunaan metode demonstrasi dalam penelitian ini dilakukan oleh guru pada Siklus I dan oleh siswa pada Siklus II. Pada Siklus I, guru melakukan demonstrasi tentang Gerhana Matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian. Sedangkan siswa dan kelompoknya melakukan pengamatan dan mengerjakan lembar kerja. Pada Siklus II, siswa dan kelompoknya melakukan demonstrasi tentang Gerhana Bulan. Aktivitas belajar dibagi secarea mandiri, meliputi membaca petunjuk, melakukan demonstrasi dan melakukan pengamatan, termasuk mengulang lagi demonstrasi tersebut, hingga mengkoreksi lembar kerja. Tindak lanjut dalam pembelajaran adalah pembahasan dimana perwakilan kelompok membacakan hasil kerja secara berurutan dan mengikuti diskusi kelas.

Prestasi belajar pada Siklus I mengalami peningkatan, namun masih termasuk tidak memuaskan. Sedangkan prestasi belajar pada Siklus II mengalami peningkatan dan termasuk memuaskan.

Tabel 4.1. Prestasi belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No Prestasi belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Ketuntasan 29,04% < 75% 58,06% < 75% 83,87% > 75%
2 Kategeori Tidak memuaskan Tidak memuaskan Memuaskan
Kesimpulan Tidak berhasil Tidak berhasil Berhasil

 

Sesuai dengan analisis prestasi belajar dalam grafik dan tabel di atas, prestasi belajar mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada Siklus I, prestasi belajar mengalami peningkatan, namun masih termasuk kategori tidak memuaskan. Prestasi belajar meningkat, namun belum optimal. Pada Siklus II, prestasi belajar semakin meningkat dan termasuk memuaskan. Prestasi belajar meningkat secara optimal.

Demonstrasi menggunakan perangkat media pembelajaran tata surya, terdiri dari model sistem tata surya. Sedangkan alat peraga yang digunakan adalah senter sebagai sumber cahaya pada matahari, globe sebagai bumi dan bola pingpong sebagai bulan. Selain itu, media pembelajaran lainnya adalah poster Gerhana Matahari dan Bulan. Poster ditunjukkan dan digunakan pada pembahasan.

Penggunaan metode demonstrasi dalam penelitian ini semakin melibatkan sswa dalam pembelajaran. Pada Siklus I, siswa terlibat dalam pembelajaran dalam pengamatan saja, dimana siswa dan kelompoknya melakukan pengamatan terhadap demonstrasi Gerhana Matahari yang dilakukan penulis di depan kelas. Sedangkan pada Siklus II, siswa dan kelompoknya melakukan demonstrasi Gerhana Bulan sesuai dengan petunjuk pada lembar kerja, sehingga benar-benar terlibat dalam pembelajaran. Hal ini berarti siswa benar-benar belajar.

Menurut Hermawan, belajar pada hakikatnya merupakan proses yang aktif yang melibatkan pancaindra atau fisik dan psikis kita. Sedangkan Dewey, belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh dirinya sendiri, maka inisiatif belajar harus muncul dari dirinya. Dalam teori kognitif dari Gagne dan Berliner yang berhubungan dengan aktivitas belajar bahwa belajar menunjukkan kondisi jiwa yang aktif, dimana jiwa tidak sekedar menerima informasi/materi , akan tetapi mengolah dan melakukan transformasi.

Dalam pandangan konstruktivisme dalam proses pembelajaran IPA seyogyanya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial, contoh demonstrasi dan diskusi. Selain itu, keberhasilan belajar bukan hanya bergantung pada lingkungam atau kondisi belajar saja, tetapi juga pada pengetahuan awal dari apa yang mereka lakukan, lihat dan dengar. Atas dasar tersebut, maka demonstrasi harus melibatkan siswa dan hal ini terpenuhi pada Siklus II, dimana prestasi belajar pun mengalami peningkatan.

Sesuai dengan pembahasan, maka tindakan dalam penelitian berhasil meningkatan prestasi belajar dan prestasi belajar termasuk memuaskan. Dengan demikian, hipotesis tindakan terbukti benar, dimana prestasi belajar meningkat dan prestasi belajar termasuk memuaskan. Hal tersebut juga berarti bahwa tujuan penelitian tercapai, yaitu prestasi belajar IPA materi Gerhana Matahari dan Bulan meningkat melalui metode demonstrasi.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Materi Gerhana Matahari dan Bulan melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VI SDN 1 Sumbergirang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/1018 meningkat dan termasuk kategori memuaskan. Prestasi belajar meningkat sesuai dengan ketuntasan, yaitu Kondisi Awal dengan ketuntasan sebesar 29,04%, Siklus I dengan ketuntasan sebesar 58,06% dan Siklus II dengan ketuntasan sebesar 83,87%.

Saran

Saran dalam penelitian ini ditujukan secara khusus bagi guru, dalam hal ini penulis maupun rekan sejawat lainnya, sebagai berikut:

  1. Melibatkan siswa dalam pembelajaran secara aktif, baik secara klasikal maupun kolekti dalam kelompok.
  2. Menggunakan tanya-jawab secara menyeluruh dengan siswa, khususnya dengan siswa yang kurang perhatian.
  3. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
  4. Menggunakan media pembelajaran dan alat peraga dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan strategi pembelajaran tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, Asep, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

 

Zainal, Asmawi, dkk. 2007. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

 

Sutejo, Bambang, dkk. 2004. Aku Siap! Aku Bisa!. Jakarta: Erlangga.

 

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2006. Permendiknas No 22 tahun 2006 Standar Isi. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta.

Hadiyat, dkk. 2003. SAINS 4 untuk SD Kelas 6. Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Haryanto. 2004. SAINS untuk SD Kelas VI. Jakarata: Erlangga.

Syamsul, M. 2003. RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap). Surabaya: Apollo.

Sutarno, Nano, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Suciati, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Seri Pendalaman Materi IPA SD. Jakarta: Erlangga.

Wardani, I.G.A.K., dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Widodo, dkk. 2006. Alamku SAINS 6 untuk SD Kelas VI. Jakarta: Bumi Aksara.