Penggunaan CD Pembelajaran Domino Pecahan Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar
PENGGUNAAN CD PEMBELAJARAN DOMINO PECAHAN
PADA MATERI MENGUBAH BENTUK PECAHAN
DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 6
SDN GEGUNUNG WETAN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Suharti
Guru Kelas VI SDN Gegunung Wetan
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan media CD pembelajaran domino pecahan terhadap peningkatan hasil belajar Matematika materi mengubah bentuk pecahan pada siswa Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Tahun Pelajaran 2018/2019.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini di Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Kabupaten Rembang dan berlangsung pada Semester II Tahun Pelajaran 2018/19. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SDN Gegunung Wetan Rembang sebanyak 23 orang terdiri dari 8 laki-laki dan 15 perempuan. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes dengan tes formatif. Teknik nontes dengan observasi oleh rekan sejawat. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif komparatif.Hasil penelitian ini adalah penggunaan media CD pembelajaran domino pecahan meningkatkan hasil belajar Matematika materi mengubah bentuk pecahan pada siswa Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Tahun Pelajaran 2018/2019. Prestasi belajar pada Kondisi Awal adalah ketuntasan sebesar 47,82%. Prestasi belajar pada Siklus I adalah ketuntasan sebesar 65,21%. Prestasi belajar pada Siklus II adalah ketuntasan sebesar 95,65%.
Kata Kunci: CD Pembelajaran, Pecahan, Prestasi Belajar.
PENDAHULUAN
Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Keberhasilan pembelajaran telah ditentukan, yaitu dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Artinya setelah kegiatan pembelajaran berakhir, hasil evaluasi siswa haruslah dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal tersebut.
Penguasaan Kompetensi Dasar (KD) oleh siswa merupakan tujuan utama sebuah proses pembelajarana yang bermakna. Untuk mencapai pembelajaran yang bermakna diperlukan berbagai komponen yang mendukung, seperti sarana dan prasarana yang memadahi, keterampilan guru dalam membelajarkan siswa, suasana yang kondusif dan komponen lain yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran itu sendiri.
Komponen guru adalah kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan strateginya dalam proses pembelajaran, merupakan komponen utama keberhasilan proses pembelajaran, selain komponen evaluasi. Ketuntasan belajar siswa dapat diusahakan dengan menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa serta strategi pembelajaran yang sesuai. Dalam hal ini diperlukan upaya yang maksimal dari guru untuk mengembangkan setiap potensi siswa dengan melakukan langkah-langkah inovasi pembelajaran.
Sebagai guru kelas yang telah lama melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, peneliti merasakan bahwa diantara seluruh mata pelajaran, pelajaran Matematika-lah yang paling mudah diajarkan. Pelajaran Matematika diberikan porsi waktu yang banyak, sama banyaknya dengan porsi mata pelajaran Bahasa Indonesia dibanding dengan mata pelajaran lain. Di Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Rembang, mata pelajaran Matematika disediakan waktu enam jam pelajaran dalam satu minggu. Kenyataan ini tidaklah sejalan dengan hasil pembelajaran Matematika di sekolah. Hasil belajar di Kelas 6 SDN Gegunung Wetan, nilai Matematika menempati posisi rata-rata kelas paling rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kemudahan penyajian pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Menurut sebagian besar teman guru, pembelajaran yang paling mudah dilaksanakan adalah pelajaran matematika. Dalam pembelajaran Matematika, guru mudah memberikan aktifitas pada siswa karena dalam pembelajaran Matematika siswa dapat diaktifkan melalui latihan penyelesaian soal-soal. Namun bila tidak didahului dengan penguasaan konsep, pembelajaran Matematika akan justru mengalami kesulitan.
Penanaman konsep dalam pembelajaran Matematika sangat diperlukan agar dapat menguasai materi selanjutnya. Misalnya untuk dapat menguasai materi pembelajaran di Kelas 6, maka siswa harus terlebih dahulu menguasai konsep-konsep Matematika di kelas dibawahnya. Jika siswa belum menguasai konsep di kelas di bawahnya dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami kesulitan dengan pengusaan materi pelajaran di kelas tersebut. Konsep yang benar dalam Matematika mutlak diperlukan untuk menghindari miskonsepsi dalam pemahaman siswa. Konsep yang tidak tepat diterima siswa menjadikan siswa mengalami kesulitan jika berhadapan dengan soal-soal ujian maupun permasalahan sehari-hari.
Sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia Sekolah Dasar (SD) yang masih dalam proses berpikir kongkrit, keberadaan alat peraga sangat diperlukan. Dengan peragaan yang tepat, guru dapat membantu siswa menemukan konsep Matematika secara benar. Namun kondisi yang demikian kurang mendapat perhatian dari guru. Biasanya guru hanya menggunakan alat peraga seadanya. Bahkan guru tidak menggunakan alat peraga, tetapi menggunakan contoh-contoh penyelesaian dari soal-soal Matematika saja. Hal ini terjadi karena kebiasaan dan kemudahan dalam merencanakan sebuah pembelajaran Matematika.
Tidak semua konsep Matematika dapat diajarkan pada siswa hanya dengan menggunakan alat peraga seadanya atau tanpa alat peraga. Misalnya saat guru akan melakukan pembelajaran materi mengubah bentuk pecahan, tentu dibutuhkan alat peraga yang tepat serta metode pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam pembelajaran KD mengubah bentuk pecahan di Kelas 6 SDN Gegunung Wetan, hasil yang dicapai belum memenuhi target yang diharapkan, yaitu belum seluruh siswa mencapai tingkat tuntas belajar. KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika di SDN Gegung Wetan sebesar 68. KKM untuk materi mengubah bentuk pecahan ditetapkan sebesar 70. Sebagai dasar pencapaian ketuntasan belajar KD ini adalah siswa telah memperoleh nilai ≥ 70.
Dari 23 siswa Kelas 6 SDN Gegunung Wetan, baru 11 anak yang dapat memenuhi target belajar tersebut, sedangkan siswa yang belum menguasai materi sebanyak 12 anak. Artinya keberhasilan penguasaan materi KD mengubah bentuk pecahan hanya sebesar 47,82%. Hal ini diduga karena guru dalam memberikan materi ini kurang menggunakan alat peraga atau tidak tepat pemilihan media yang digunakan. Guru dalam pembelajaran materi ini hanya mengunakan media contoh-contoh latihan pengerjaan. Guru lebih mengutamakan latihan-latihan pengerjaan soal yang terdapat pada buku pelajaran siswa.
Siswa belum memahami benar mengubah bentuk pecahan yang dimaksud. Untuk mengatasi kondisi yang demikian, peneliti akan mencoba menggunakan media lain untuk membantu para siswa memahami materi pelajaran. Menurut peneliti, media yang tepat untuk meningkatkan antusias siswa dalam belajar adalah menggunakan CD pembelajaran domino pecahan tentang mengubah bentuk pecahan.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupaya untuk memperbaiki pembelajaran. Media yang dipilih adalah penggunaan media CD pembelajaran domino pecahan untuk pembelajaran materi mengubah bentuk pecahan. Penggunaan media ini dilakukan agar siswa mampu memahami materi mengubah bentuk pecahan. Penggunaan media CD pembelajaran domino pecahan dalam pembelajaran Matematika, khususnya materi mengubah bentuk pecahan belum pernah digunakan dan diyakini oleh peneliti bahwa penggunaan media ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media yang memanfaatkan LCD proyektor di sekolah peneliti yang jarang digunakan. Untuk itu sangat diyakini bahwa penggunaan media ini sangat menarik perhatian siswa. Rasa senang akibat ketertarikan dan munculnya rasa keingintahuan siswa merupakan modal dasar keberhasilan penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini di Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Kabupaten Rembang dan berlangsung pada Semester II Tahun Pelajaran 2018/19. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SDN Gegunung Wetan Rembang sebanyak 23 orang terdiri dari 8 laki-laki dan 15 perempuan. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes dengan tes formatif. Teknik nontes dengan observasi oleh rekan sejawat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif komparatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran Matematika Kelas 6 materi mengubah bentuk pecahan, perolehan nilai menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 11 orang siswa (47,82%) yang mampu memperoleh nilai di atas KKM. Masih ada 12 siswa (52,18%) yang belum mencapai ketuntasan belajar, bahkan diantara 12 siswa tersebut ada 7 siswa yang memperoleh nilai sangat rendah.
Sesuai dengan hasil refleksi diketahui:
- Guru kurang memanfaatkan media yang menarik bagi siswa.
- Perhatian siswa kurang fokus karena guru tidak memanfaatkan media atau alat peraga yang menarik.
- Siswa belum tampak rasa senang terhadap proses pembelajaran.
- Hanya sebagian kecil siswa yang memahami materi mengubah bentuk pecahan.
Sesuai dengan hasil refleksi, maka peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan penggunaan CD pembelajaran domino pecahan.
Deskripsi Siklus I
Penggunaan CD pembelajaran domino pecahan pada Siklus I dalam belajar kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 4 anggota. Pembelajaran dengan memperhatikan tayang, kemudian siswa bersama dengan kelompoknya mengerjakan LKS. Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain secara bergiliran. Sedangkan perolehan nilai menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 15 orang siswa (65,21%) yang mampu memperoleh nilai di atas KKM.
Deskripsi Siklus II
Penggunaan CD pembelajaran domino pecahan pada Siklus II hampir sama seperti pada Siklus I. Perbedaan terletak pada vitur-vitur games dan latihan soal yang ada dalam konten CD. Pembelajaran menjadi menarik dan siswa menjadi senang. Pembelajaran juga mengerjakan LKS dengan urutan yang sama dimana perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain secara bergiliran. Dari perolehan nilai menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa yang mengikuti pembelajaran ada 22 orang siswa (95,65%) yang mampu memperoleh nilai di atas KKM.
Pembahasan
Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pembelajaran Matematika Kelas 6 Standar Kompetensi (SK): Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah, khusus pada Kompetensi Dasar (KD): Mengidentifikasi mengubah bentuk pecahan, setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran ditemukan sebagian besar siswa (52,18%) belum mencapai ketuntasan belajar seperti yang diharapkan. Standar Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah untuk KD ini adalah 70.
Berpijak pada hasil pembelajaran tersebut, maka dilakukanlah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang awalnya guru hanya menggunakan alat peraga contoh-contoh pengerjaan, pada Siklus I menggunakan media CD pembelajaran domino pecahan. Hasil pembelajaran pada Siklus I ini baru 65,21% tuntas. Artinya tindakan pada Siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena masih terdapat 8 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Walaupun demikian ada peningkatan hasil belajar dengan selisih dari Prasiklus dari 47,82% menjadi 65,21% pada Siklus I. Dapat dikatakan bahwa Siklus I dengan menggunakan alat peraga CD pembelajaran domino pecahan sudah mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengubah bentuk pecahan.
Dari data yang ditemukan dalam Siklus I ini, masih ada siswa yang memperoleh nilai rendah. Merujuk pada ketuntasan belajar 75%, maka tindakan perlu dilanjutkan pada Siklus II dengan harapan akan ada peningkatan hasil belajar siswa.
Tindakan pada Siklus II dipilih CD pembelajaran domino pecahan dengan game merupakan bagian dari projected motion media ini memiliki keunggulan dari alat peraga dan jenis media lainnya. CD pembelajaran lebih lengkap dalam memanfaatkan indera peserta didik dalam proses belajar. Dengan CD pembelajaran, pembelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari yang abstrak menjadi riil dan rekaman aktual didukung unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter terasa lebih hidup. Setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar. CD pembelajaran dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan diri pembelajaran yang efektif. CD pembelajaran memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja.
Dari 23 orang siswa ada seorang atau hanya 4,35% siswa yang belum tuntas belajar. Artinya dengan tindakan pada Siklus II ada peningkatan hasil belajar siswa menjadi 95,65%. Ini berarti ada peningkatan hasil belajar dari Siklus I siswa tuntas 65,21% menjadi 95,65% pada Siklus II. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada Siklus II ini lebih baik dari pada pembelajaran Siklus I.
Dari data yang diperoleh pada Siklus I yang dibandingkan dengan data pada Siklus II menunjukan ada peningkatan hasil belajar siswa. Dari 8 orang siswa yang tidak tuntas belajar pada Siklus I, ternyata 7 orang siswa diantaranya mengalami peningkatan hasil belajarnya, sehingga tuntas atau mencapai nilai KKM. Disamping itu dikaji secara umum perolehan hasil belajar pada Siklus I dibandingkan dengan hasil belajar pada Siklus II ada peningkatan nyata, yakni dari nilai rata-rata 71 pada Siklus I, menjadi 89,7 pada Siklus II.
Dengan CD pembelajaran sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi siswa belajar, meningkatkan perhatian/fokus pada pelajaran, dan meningkatkan interaksi dalam kelompok belajar. Penggunaan CD pembelajaran domino pecahan berdasarkan perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika materi mengubah bentuk pecahan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa dengan menggunakan media CD pembelajaran domino pecahan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi mengubah bentuk pecahan pada siswa Kelas 6 SDN Gegunung Wetan Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil belajar dari ketuntasan sebesar 47,82% menjadi 95,65%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan sebagai berikut:
- Dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa belajar.
- Pemilihan media pembelajaran hendaknya sesuai dengan karakteristik materi pelajaran sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi antar siswa, dan siswa dengan guru.
- Agar siswa aktif dalam proses pembelajaran di kelas penggunaan media CD pembelajaran adalah salah satu alternatif pilihan karena dengan penggunaan media ini mampu mengatasi jarak dan waktu; dapat dilakukan berulang-ulang untuk menambah kejelasan; pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat; mengembangkan pikiran; mengembangkan imajinasi; memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.1993. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu.
Gagne, Robert M. 1988. Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional.
Gatot Muhsetyo, dkk. 2007, Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Karso, 2014. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka Press.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Poerwanti, Endang. 2000. Dimensi–Dimensi Riset Ilmiah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Soekamto, Toeti. 1994. Teori Belajar dan Model–Model Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudwihantopo. 1999. Studi Korelasi Antara Nilai Ebtanas Murni SD dengan Prestasi Belajar Siswa. Sukoharjo: FKIP Universitas Bangun Nusantara.
Suriswo. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Tegal: Universitas Pancasakti.
Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
_________ , http://seputarpendidikan003.blogspot. co.id
_________ , http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/06/
_________ , http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/01/
_________ , https://edyawm1.wordpress.com/2011/06/23/kelebihan dan kelemahan-cd-pembelajaran