MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN TENTANG KERUKUNAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SEMESTER I

DI SDN GAPLOKAN KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sujito

SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora

ABSTRAK

Kerukunan hidup perlu untuk ditanamkan kepada anak sejak dini dalam kehidupan keluarga,sekolah dan masyarakat , guru untuk menanamkan, mengembangkan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari,tanpa kerukunan kehidupan dalam masyarakat menjadi tidak,aman, tentram.Menanamkan etika dan moral kepada anak sangat penting untuk selalu dikembangkan agar persatuan dan kesatuan tetap kuat,terjaga, dan dimiliki oleh generasi yang akan datang melalui pembelajaran PKn. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Meningkaktan prestasi belajar PKn dengan pembelajaran menggunakan media gambar (b) Untuk mengetahu pengaruh media gambar terhadap kemampuan dan pestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui kemampuan dan meningkatkan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran menggunakan media gambar. (b.) Mengetahui pengaruh media gambar dengan prestasi belajar PKn (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran PKn melalui tahapan yang dirancang peneliti. Penelitian ini menggunakan tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II semester I. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (60%), siklus II (92%). Simpulan dari penelitian pembelajaran menggnakan media gambar dapat prestasi belajar siswa Kelas II semester I.

Kata Kunci: Media Gambar Prestasi Belajar


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Mata pelajaran PKn mencakup banyak disiplin ilmu diantaranya Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Oleh karena itu studi ihwal manusia tidak cukup hanya menggunakan satu disiplin ilmu saja, tetapi membutuhkan banyak disiplin ilmu, sehingga setiap ilmu secara khusus dapat menelaah setiap dimensi yang dimiliki manusia tersebut. Untuk itu anak SD sudah diberi pelajaran PKn agar diharapkan bisa menjadi warga negara yang bermoral, berkepribadian, beretika, bertanggung jawab dan menjadi warga negara yang cinta damai.

Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh penguasaan materi pelajar-an, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Biasanya ditentukan dengan nilai melalui tes, berdasarkan pengalaman anak selama pelaksanaan pembelajaran. Penulis mengalami/menemui masalah-masalah yaitu banyak siswa dalam pelajaran berlangsung jarang sekali yang berani mengajukan pertanyaan, siswa pasif tidak memberikan tanggapan terhadap penjelasan yang disampaikan guru. Mereka tidak bertanya karena sudah mengerti atau tidak memahami pelajaran ini. Dalam proses pembelajaran interaksi antara guru dan siswa menjadi kurang kondusif. Jadi apa yang direncanakan guru dalam pembelajaran itu tidak berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru.

Pada pembelajaran PKn banyak sekali siswa yang kurang minat terhadap pelajaran tersebut. Apalagi kalau metode yang digunakan hanya ceramah dan tanpa menggunakan alat peraga. Ketika guru memberikan satu soal secara lisan dan meminta salah satu siswa untuk menjawab hanya 5 siswa dari 25 siswa yang berani mengajungkan tangan.

SDN Gaplokan untuk mata pelajaran PKn siswa tuntas harus mencapai nilai 70 pada akhir proses pembelajaran guru memberikan evaluasi ternyata hanya 13 siswa dari 25 siswa atau 52% yang mencapai tingkat ketuntasan. Sehingga masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa yang begitu rendah, guru merumuskan masalah materi materi kerukunan dengan media gambar mata pelajaran PKn sebagai berikut:

1. Apakah menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar tentang kerukunan bagi siswa kelas II semester I di SDN Gaplokan pada tahun pelajaran 2014/2015 ?

2. Apakah menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar kelas II semester I di SDN Gaplokan pada tahun pelajaran 2014/2015 ?

Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi tentang kerukunan

b. Dapat membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas II.

c. Membantu guru mengembangkan profesional, meningkatkan rasa percaya diri dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan.

d. Dapat memperbaruhi sistem belajar siswa sehingga suasana belajar menjadi menarik dan menyenangkan.

2. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan pestasi belajar siswa kelas II semester I

b. Dapat mengurangi rasa jenuh terhadap pembelajraan PKn menyenangkan dan menarik perhatian siswa.

c. Meningkatkan kemampuan dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat meningkatkan prestasi sekolah, sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat.

b. Dapat meningkatkan mutu pendidikan di SDN Gaplokan pada umumnya.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Media pendidikan adalah alat metode dan tehnik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan sswa dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung

Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar, ( Gagne, 1970 )

Menurut Briggs: Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar ( Briggs, 1970

Adapun menurut Brown: bahwa media yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat berpengaruh efektiftas program interaksional ( Brown 1973 )

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengiriman ke penerima pesan ( Dr Arief S. Sudirman ,M ,Sc 1984 ).

Hubungan Pembelajaran dengan media gambar dan Hasil Belajar

Berbicara tentang alat peraga sebagai media pendidikan dan pengajaran kita tidak dapat melihatnya dalam pengertian luas maupun terbatas. Media pembelajaran dan alat peraga sering diartikan sama, sebetulnya keduanya berbeda-beda. Media pembelajaran ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan murid. Sedangkan alat peraga ialah segala sesuatu yang dapat mempermudah murid belajar.

Pendapat para ahli pendidikan yang menjelaskan pengertian alat peraga:

1. Gagne menempatkan alat peraga sebagai komponen sumber, belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

2. Brigg berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Karena dia mendefinisikan alat peraga sebagai wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran.

3. Wilbur Scharamun nampaknya melihat alat peraga dalam pendidikan sebagai suatu tehnik untuk menyampaikan pesan oleh sebab itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai berikut “Alat Peraga adalah tehnologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran”

4. Yusuf Hadi Miarso melihat alat peraga secara makro dalam keseluruhan sistem pendidikan sehingga definisinya berbunyi “Segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar”

Setelah kita mengerti pengertian alat peraga secara luas di atas pengertian yang terbatas, yaitu sebagai alat bantu pengajaran ini berarti alat peraga yang digunakan oleh guru bertujuan untuk:

a. Alat bantu dalam menjelaskan materi yang disajikan.

b. Memberi variasi dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian anak.

c. Memperjelas struktur pengajaran yang dilaksanakan.

d. Memotivasi dan menarik perhatian sehingga prestasi belajar meningkat.

Hasil Belajar

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi semua aspek tingkah laku kognitif, afektif dan motorik. Pada pembelajaran PKn hasil belajar yang diharapkan adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai dan sikap serta ketrampilan sosial siswa untuk dapat menelaah kehidupan sosial yang dihadapi sehari-hari dan dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap perkembangan masyarakat Indonesia dari masa lalu hingga masa kini. Gagne mengelompokkan hasil belajar ke dalam 5 kategori yaitu:

1. Informasi verbal adalah kemampuan yang menurut siswa untuk memberikan tanggapan khusus terhadap stimulus yang relatif khusus (Dick dan Carey, 1990)

2. Ketrampilan intelektual adalah kemampuan yang menurut siswa untuk melakukan kegiatan kognitif yang unik. Dalam pelajaran PKn, contohnya anak dapat menemukan persebaran sumber daya alam dengan menggunakan peta (Dick dan Carey, 1990).

3. Strategi kognitif mengacu pada kemampuan mengontrol proses internal yang dilakukan oleh individu dalam memilih dan memodifikasi cara berkonsentrasi, belajar, mengingat dan berfikir (Gagne Briggs dan Wager, 1992). Contoh mengingat suatu daerah dengan mengingat makanan khasnya.

4. Sikap mengacu pada kecenderungan untuk membuat pilihan atau keputusan untuk bertindak dibawah kondisi tertentu. Contohnya pentingnya menghargai perjuangan pahlawan.

5. Ketrampilan motorik mengacu pada kemampuan melakukan gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang direfleksikan melalui kecepatan, kekuatan dan kehalusan (Gagne, Briggs, dan Wager, 1992) contoh: Dalam pelajaran PKN adalah menggambarkan peta yang menggunakan skala tertentu (Asep Herry Hermawan, dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran).

Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang penelitian yang menghasilkan nilai pembelajaran PKn masih di bawah harapan guru yaitu sebesar 52 %, dan berdasrkan masalah, rumusan tujuan dan manfaat penelitian di atas maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II. Perbaikan pembelajaran menggunakan alat peraga media gambar diharapkan untuk menarik perhatian siswa sehingga dapat menghasilkan nilai pembelajaran yang meningkat.

Hipotesis Tindakan

1   Diduga menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas II semester I di SDN Gaplokan pada tahun pelajaran 2014/2015

2. Diduga menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II semester I di SDN Gaplokan pada tahun pelajaran 2014/2015

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1.  Tempat Pelaksanaan Penelitian

Di SDN Gaplokan Kelas II, karena peneliti adalah guru yang bertugas di SDN tersebut sebagai guru kelas II sehingga data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian mudah didapatkan.Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas II yang berjumlah 25 siswa , laki-laki 15 siswa dan perempuan sejumlah 10 anak , semua dijadikan obyek dalam penelitian.

2.  Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Agustus 2014 sampai dengan balan Nopember 2015.

Sumber Data

Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan oleh guru kelas sebagai peneliti dengan dibantu teman sejawat untuk memperoleh data sehingga data yang lebih akurat meningkatkan hasil pembelajaran yang diharapkan untuk siswa kelas II semester I di SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014/2015

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:

a.  Tes tertulis

Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis.

b.  Observasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama guru yang mengampu mata pelajaran matematika dan kepala sekolah. Observer dan kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati langsung kegiatan pembelajar-an pada setiap siklusnya, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi guru maupun dari sisi peserta didik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

DISKRIPSI PER SIKLUS

Penelitian ini dilaksanakan dengan diawali pembelajaran prasiklus, siklus I dan Siklus II, dan masing-masing siklus dibagi menjadi 4 tahapan yaitu Tahap Perencanaan, Tahap Pelaksanaan, Tahap Pengamatan dan Tahap Evaluasi..

Pra Siklus

Dalam melaksanakan penelitian pra siklus hasil belajar dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan baru 13 siswa atau ketuntasan baru mencapai 52%.

Perbaikan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus terjadi peningkatan dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan ada peningkatan menjadi 17 siswa prosentasi mencapai 68%.

Perbaikan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus guru berusaha semaksimal mungkin supaya hasil belajar siswa mencapai ketuntasn seperti yang diharapkan. Nilai yang diperoleh siswa melalui tes formatif dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan23 siswa dalam prosentasi 92%.

PEMBAHASAN

Pembelajaran pra siklus 25 siswa yang mendapat nilai 80 ada 6 siswa, nilai 70 ada 7 siswa,nilai 60 ada 5 siswa dan nilai 50 ada 7 siswa ,nilai rata-rata pada pra siklus baru mencapai 65.

Pembelajaran siklus I dari 25 siswa yang mendapat nilai 90 ada 2 siswa,yang mendapat nilai 80 ada 8 siswa yang mendapat nilai 70 ada 7 siswa,yang mendapat nilai 60 ada 3 siswa dan yang mendapat nilai 50 masih ada 5 siswa,nilai rata-rata pada siklus I mencapai 70.

Pembelajaran siklus II dari 25 siswa yang mendapat nilai 100 ada 2 siswa,yang mendapat nilai 90 ada 3 siswa yang mendapat nilai 80 ada 10 siswa,yang mendapat nilai 70 ada 8 siswa dan yang mendapat nilai 60 masih ada 2 siswa,nilai rata-rata pada siklus II mencapai 78

KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan media gambar sebagai alat bantu/alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran secara maksimal dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa kelas II semester I di SDN Gaplokan.

SARAN

Guru harus bisa memilih dan menggunakan media yang tepat alat peraga yang sesuai dengan materi pengajaran yang disajikan , membuat anak tidak bosan,anak menjadi senang ,dengan metode yang variatif, sebagai pengembangan profesionalisme guru secara maksimal dan berksinambungan.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Kosasih Djahiri. 1978/1979.101. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Gagne: (Mengelompokkan Hasil Belajar dalam 5 Kategori)

Nanik Supartini. (2005). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Problem Solving pada Pembelajaran Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran PKN di SD. Universitas Terbuka Semarang,.

Ruseffendi (1991:124). Pengajaran PKN Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.

Roestiyah, N.K. 2001-SBM (Strategi Belajar Mengajar). Jakarta: Rineka Cipta.

Whiterington dalam buku Educational Psychology

Rahayuningsih, Fajar. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta Universitas Terbuka.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi.

 

Wiranataputra, Udin, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.